PPP mengukur berapa banyak sebuah mata uang dapat membeli dalam
pengukuran internasional (biasanya dollar), karena barang dan jasa memiliki
harga berbeda di beberapa negara.
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PARITAS DAYA BELI
Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam paritas daya beli yaitu:
1.
2.
Teori ini menyatakan bahwa nilai tukar antara dua mata uang sama dengan
perbandingan (ratio) antara dua tingkat harga umum kedua negara tersebut.
Pendekatan ini didasari oleh hukum satu harga (law of one price) yang
menyatakan bahwa dalam keadaan perdagangan bebas (free trade) barangbarang yang sejenis seharusnya mempunyai harga yang sama di kedua negara
(setelah dikurangi ongkos angkut), sehingga kemampuan membeli masingmasing mata uang menjadi setara.
1.
2.
Harus ada pasar yang kompetitif untuk barang dan jasa di kedua negara.
3.
Hukum satu harga hanya berlaku untuk barang yang diperjual-belikan; barang
tidak bergerak seperti rumah, dan banyak layanan yang bersifat lokal, tidak
dapat diperdagangkan antar negara.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai tukar selama satu periode
tertentu proporsional terhadap perubahan relatif tingkat harga di kedua
negara dalam periode yang sama.
Contoh : Jika tingkat harga-harga umum di negara B dari tahun dasar ketahun 1 tidak mengalami perubahan, sementara itu tingkat harga-harga umum
di negara A meningkat 50%, maka menurut PPP relatif, nilai tukar antara mata
uang negara A dan negara B (B/A) naik menjadi 50% (atau mata uang negara A
mengalami depresiasi sebesar 50%) pada periode 1 dibandingkan pada periode
dasar.
Rasio antara harga barang dan jasa non-traded terhadap harga barang dan
jasa traded lebih tinggi di negara-negara maju daripada di negara-negara
berkembang. Salah satu alasannya, adalah bahwa teknik produksi barang dan
jasa non-traded di negara berkembang dan negara maju relatif hamper sama,
namun para pekerja di bidang ini di negara maju menerima gaji yang lebih
besar dibandingkan dengan para pekerja pada produksi barang dan jasa
traded.
Selama indeks harga umum termasuk didalamnya barang dan jasa traded dan
non-traded, dan harga-harga barang dan jasa non-traded tidak sama dalam
perdagangan internasional tetapi lebih tinggi di negara maju, maka
pendekatan PPP relatif akan cenderung memberikan hasil bahwa mata uang
negara berkembang dinilai terlalu rendah atau nilai tukar di negara
berkembang mengalami undervalued.
Salah satu teori yang penting mengenai penentuan tingkat bunga dalam
sistem devisa bebas (apabila penduduk masing-masing negara bebas
memperjualbelikan devisa).
Teori ini menyatakan bahwa dalam sistem devisa bebas tingkat bunga di
negara satu akan cenderung sama dengan tingkat bunga dinegara lain, setelah
diperhitungkan perkiraan mengenai laju depresiasi mata uang negara yang
satu terhadap negara yang lain.
Rn= Rf + E*
E* = Laju depresiasi mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang
diperkirakan akan terjadi.