ILMU BEDAH
HERNIASI
Pembimbing :
dr. Agus Guntoro, Sp.BS
Penyusun :
Dedea Ika Cahyati
2010.04.0.0101
Lembar Pengesahan
REFERAT
HERNIASI
BAB I
PENDAHULUAN
Otak merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. Otak
juga membutuhkan banyak energi agar tetap dapat bekerja, dimana
energi tersebut diperoleh dari proses metabolisme oksidasi glukosa.
Jaringan otak bersifat sangat rentan dan kebutuhan akan oksigen dan
glukosa melalui aliran darah bersifat konstan. Metabolisme otak
merupakan proses yang tetap dan kontinyu tanpa ada masa istirahat,
untuk itu asupan oksigen dan glukosa harus tetap terjaga agar otak dapat
bekerja dengan baik.4
Aktivitas otak yang tak pernah berhenti ini berhubungan dengan fungsinya
sebagai pusat integrasi dan koordinasi organ-organ sensorik dan motorik,
serta fungsi sebagai pengatur informasi yang masuk maupun impuls yang
keluar.4
Otak terdiri atas cerebrum, otak, cerebellum, diencephalon, dan sistem
limbic. Peningkatan volume salah satu dari unsur otak tersebut
mengakibatkan desakan pada ruangan yang ditempati oleh unsur otak
lainnya dan meningkatkan tekanan intrakranial. 4
Ruang intrakranial ditempati oleh jaringan otak, darah, dan cairan
serebrospinal. Setiap bagian menempati suatu volume tertentu yang
menghasilkan suatu tekanan intrakranial normal berkisar antara 10
sampai 15 mmHg.5
Peningkatan tekanan intrakranial merupakan komplikasi serius yaitu dapat
menyebabkan herniasi dan berakhir dengan gagal pernafasan dan gagal
jantung, serta kematian. 5
Tidak seperti organ lainnya, otak dibungkus oleh tulang tengkorak yang
keras dan tidak fleksibel. Sifat tengkorak yang tidak fleksibel ini berperan
dalam mencegah kerusakan otak serta menyimpan dan melindunginya
dengan aman. Namun ketika tekanan intrakranial naik, jaringan otak akan
dipaksa ke daerah-daerah yang tidak biasanya sebagai upaya untuk
mengatasi tekanan.1
Herniasi otak dapat menyebabkan asupan nutrisi dan oksigen terganggu
yang berakhir pada kerusakan dan kematian sel . Kerusakan otak tersebut
dapat berakibat pada terganggunya fungsi biologis tubuh. 5
Salah satu contohnya, edema cerebri yang hebat dapat menyebabkan
terjadinya herniasi jaringan otak, terutama pada tentorium cerebellum dan
foramen magnum. Otak terletak dalam rongga tengkorak yang dibatasi
oleh tulang-tulang keras. Dengan adanya edema cerebri, mudah sekali
terjadi peningkatan tekanan intrakranial dengan akibat seperti herniasi,
torsi, dan lain-lain yang akan mengganggu fungsi otak. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Anatomi
Tekanan Intrakranial
Isi
Volume
Volume total
Otak
1400 ml
80 %
Darah
150 ml
10 %
Cairan serebrospinal
150 ml
10 %
Total
1700 ml
100 %
Tabel 2.1 Perbandingan volume komponen penyusun rongga intrakranial 5
Adanya suatu penambahan massa intrakranial, maka sebagai kompensasi
awal adalah penurunan darah vena dan cairan serebrospinal secara
respirokal. Keadaan ini dikenal sebagai doktrin Monro-Kellie Burrows,
yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian eksperimental maupun
klinis (kecuali pada anak-anak dimana sutura tulang tengkoraknya masih
belum menutup, sehingga mampu mengakomodasi penambahan volume
intrakranial). Sistem vena akan segera menyempit bahkan kolaps dan
darah akan diperas keluar melalui vena jugularis atau melalui vena-vena
emisaria dan kulit kepala. Kompensasi selanjutnya adalah cairan
serebrospinal juga akan terdesak melalui foramen magnum ke arah
rongga
subarachnoid
spinalis.
Mekanisme
kompensasi
ini
hanya
menyebabkan
penurunan
cerebral
perfusion
pressure.
Bila CPP berada di bawah 50 mmHg akan terjadi iskemia otak, sedangkan
bila di atas 150 mmHg akan terjadi kerusakan blood brain barrier sehingga
terjadi edema cerebri. 5
Dalam keadaan fisiologis ada 3 faktor utama yang berperan pada
pengaturan aliran darah otak, yaitu tekanan darah sistemik, karbon
dioksida, dan kadar ion H+ dalam darah arteri. Kemampuan arteriol
mengubah diameternya pada keadaan perubahan tekanan perfusi untuk
mempertahankan aliran darah otak pada nilai yang konstan disebut
sebagai mekanisme autoregulasi. Bila mean arterial pressure rendah,
arteriol cerebral akan mengalami dilatasi untuk membuat aliran darah otak
tetap adekuat dalam tekanan yang rendah, sebaliknya pada tekanan
darah sistemik yang tinggi, arteriol akan mengalami konstriksi sehingga
aliran darah otak akan tetap dipertahankan dalam kondisi fisiologis. 5
Aliran darah otak tidak selalu dapat diatur, bila tekanan perfusi menurun
sampai di bawah 50 mmHg, aliran darah otak menjadi tidak adekuat. Bila
tekanan perfusi melebihi 150 mmHg, autoregulasi juga tidak akan
berjalan. 5
Penyebab Peningkatan TIK
Peningkatan tekanan intrakranial merupakan hal yang menjadi perhatian
utama bila terdapat penderita dengan kelainan intrakranial. Sehingga
untuk penatalaksanaan kausatifnya, sebab-sebab peningkatan tekanan
intrakranial sangat penting untuk diketahui. 5
peningkatan
tekanan
intrakranial.
Penyebab
umum
abses
edema
fokal),
gangguan
pada
sistem
cairan
serebrospinal, obstruksi sinus vena yang besar, edema otak difus, dan
ada pula yang idiopatik seperti pseudotumor cerebri. 5
Penyebab yang paling sering dijumpai adalah cedera otak yang
disebabkan karena trauma kepala. Pada kasus-kasus cedera kepala berat
dimana tingkat kesadaran penderita di bawah 9 menurut Glasgow Coma
Scale, sebesar 44% akan mengalami peningkatan TIK hingga melebihi 20
mmHg dan 82% mengalami peningkatan TIK melebihi 10 mmHg.
Tingginya tekanan intrakranial ini mempunyai konsekuensi buruknya
prognosis penderita, atau dengan kata lain penderita cedera kepala berat
seringkali meninggal sebagai akibat dari hipertensi intrakranial. 5
Aneurisma intrakranial yang pecah dapat menyebabkan peningkatan
tekanan intrakranial secara mendadak. Selain itu, tumor otak yang makin
membesar akan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial yang
akhirnya terjadi pergeseran cairan serebrospinal dan darah perlahanlahan. Penyebab peningkatan tekanan intrakranial lainnya antara lain,
perdarahan intracerebral spontan, hidrocephalus, abses otak, meningitis,
malformasi arterio-venosa, hipertensi intrakranial idiopatik, dan thrombosis
sinus venosus. 5
2.3.
Definisi
Etiologi
Hal ini paling sering terjadi karena pembengkakan otak karena cedera
kepala. Herniasi otak adalah efek samping yang paling umum dari tumor
otak, termasuk tumor otak primer dan tumor otak metastase. 5
Herniasi juga dapat disebabkan oleh
2.5.
Abses
Pendarahan
Hidrocephalus
Stroke yang menyebabkan pembengkakan otak5
Klasifikasi
Otak dapat ditekan ke struktur seperti falx cerebri, tentorium cerebelli, dan
bahkan melalui foramen magnum di dasar tengkorak. 5
Ada beberapa jenis herniasi yang dikenal yaitu :
Supratentorial
1. Herniasi transtentorial uncal
2. Herniasi transtentorial sentral
3. Herniasi subfalksial
4. Herniasi transcalvarial
Infratentorial
5. Herniasi transtentorial upward
6. Herniasi transforaminal atau tonsillar5
dapat
menyebabkan
pernafasan
ireguler,
dan
bahkan
dapat
menyebabkan
terjadinya
perdarahan
batang
otak
2.6.
Manifestasi Klinis
2.7.
Diagnosis
Penatalaksanaan
otak.
Pengobatan untuk menurunkan cairan dalam tubuh seperti diuretik
pernafasan
dan
Penatalaksanaan TTIK
Ada dua tujuan utama dari penatalaksanaan peningkatan tekanan
intrakranial, yaitu :
1. Menjamin suplai oksigen dan nutrisi cerebral yang adekuat dengan
jalan memelihara tekanan perfusi otak dan oksigenasi arteriol serta
menghindari hipoglikemia maupun hiperglikemia.
2. Mencegah terjadinya peningkatan metabolisme
otak
yang
1. Menghindari
atau
mencegah
timbulnya
faktor
pencetus
massa
Manitol
Penggunaan manitol bertujuan untuk menurunkan tekanan intrakranial.
Efek yang ditimbulkan manitol yaitu (1) efek dehidrasi otak, dengan
mengurangi penumpukan cairan di ruang interstisial sehingga volume
jaringan otak relatif berkurang, (2) efek reologi, efek ini akan
meningkatkan sirkulasi mikro sehingga memperbaiki kemampuan
penetrasi sel darah merah yang memberikan suplai oksigenasi dan
nutrisi jaringan. 5
Pada situasi peningkatan tekanan intrakranial yang gawat, terapi
manitol per infus dengan dosis 0,5-1,5 g/kg BB diberikan dengan
diguyur, dan kemudian dilanjutkan dengan dosis 0,25-0,5 g/kg BB tiap
4-6 jam untuk memelihara tekanan intrakranial di dalam rentang yang
aman. 5
Di samping manfaat manitol yang diharapkan, perlu juga diwaspadai
beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain :
1. Vasodilatasi sistemik dan cerebral sesaat jika diberikan dalam dosis
besar dan cepat.
dapat
berupa
hipokalemia,
alkalosis
metabolik,
retensi
cairan,
Operasi Dekompresi
Kraniektomi dekompresi merupakan tindakan operasi membuka tulang
tengkorak dan duramater. Dengan dilakukannya kraniektomi, tengkorak
tidak lagi merupakan suatu ruangan tertutup, dengan demikian tekanan
2.9.
Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
upaya
menurunkan
tekanan
intrakranial.
DAFTAR PUSTAKA