Daftar isi
BAB I
1.1 Pendahuluan.........................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Karakteristik Ahklak...................................................................
2.1.1 Pengertian Ahklak.............................................................................................
2.1.2 Karakteristik dari Akhlak..................................................................................
2.2.1 Faktor Faktor Pembentuk Ahklak..................................................................
2.3.1 Penerapan Ahklak dalam Kehidupan Sehari-hari..............................................
BAB III
PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.1.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, dalam pergaulan seorang muslim dengan
lingkungannya akan memperlihatkan kerpibadiannya yang mencerminkan tingkat akhlak
seseorang. Bagi seorang muslim, tuntutan akan sebuah akhlak islami telah nyata
dicontohkan oleh Rasullullah. Sehingga setiap muslim wajib mengikuti contoh-contoh
akhlak Rosullullah dalam kehidupannya sehari-hari.
Salah satu misi Kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah
Beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan
oleh Allah didalam Al-Quran. Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada
Allah diharuskan agar keluhuran akhlak dan budi Rasulullah SAW dapat dijadikan
contoh dalam khidupan sehari-hari. Mereka yang mematuhi perintah ini dijamin
keselamatan hidupnya baik didunia maupun akhirat. Oleh sebab itu pemakalah
mengangkat
tema
yang
berkenaan
tentang
aspek-aspek
yang
mempengaruhi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Karakteristik Ahklak
2.1.1 Pengertian Ahklak
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani, di dalam kehidupannya ada
masalah material (lahiriah), spiritual (batiniah) dan akhlak. Ketika seeorang tidak
mempunyai unsur rohani maka dia akan mati, sebaliknya apabila tidak mempunyai
jasmani maka tidak dapat disebut manusia. Dan sejalan dengan kehidupan tersebut,
problema yang bersifat material tidak bersifat tetap. Seperti ketika manusia
menginginkan sesuatu yang bersifat materi maka ketika ia mendapatkannya bukan
kepuasan yang dirasakan, mungkin puas tapi hanya sementara, setelah itu ia akan merasa
kurang sehingga akan terus mencari-cari untuk memenuhi kebutuhan itu. Namun hal itu
dapat diminimalisir dengan adanya unsur spiritual yang dapat membendung dan dapat
memberi batasan-batasan akan hal yang baik dan yang buruk.Tindakan untuk memenuhi
kebutuhan itu dapat juga dinamakan akhlak ketika berhubungan dengan agama.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang mempunyai arti budi
pekerti, perilaku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa (menciptakan), khaliq (pencipta),
makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Dengan akar yang sama maka dapat
dihubungkan sehingga mempunyai arti, tindakan atau perilaku yang ditimbulkan dari
akhlak ini ada hubungannya dengan sang khaliq yaitu Allah swt. Maka, ukuran baik dan
buruknya itu sudah ada aturannya dari Allah swt (Al-quran dan Hadits).
Sedangkan
akhlak
menurut
istilah,
banyak
sekali
yang
mendefinisikannya.Disini kami hanya mengambil beberapa tokoh saja untuk kami ambil
pengertiannya.Pertama dari imam Al-ghazali, beliau berpendapat dari kitab ulumuddin,
akhlak adalah suatu gejala kejiwaan yang sudah mapan dan menetap dalam jiwa, yang
dari padanya timbul dan terungkap perbuatan dengan mudah, tanpa mempergunakan
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Kemudian menurut Abdul Hamid yang
mengatakan bahwa akhlak merupakan ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan
dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan dan tentang
keburukan yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong dari segala bentuk
keburukan.
Bertolak dari dua pendapat tadi maka dapat ditarik benang merahnya, bahwa
akhlak itu adalah suatu bentuk pengaplikasian atau perilaku yang kita keluarkan tanpa
berfikir terlebih dahulu baik atau buruknya dilihat nanti ketika kita sudah malakukan
perbuatan tersebut.
Akhlak itu diharus sudah dilakukan dengan sering atau terbiasa, jika hanya
dilakukan satu atau dua kali itu tidak dapat dikatakan akhlak.Aristoteles menguatkan
bentukan akhlak dari adat dan kebiasaan yang baik, yakni dalam membentuk akhlak
yang baik dan terus-menerus. Sebagaiman pohon dengan buahnya, demikian juga akhlak
yang baik akan diketahui dengan perbuatannya.
Akhlak itu akan dapat dinilai baik ketika terlihat ataupun ketika tidak terlihat,
maka hal yang sudah kita lakukan akan berbuah penilaian dari Allah dan orang-orang
disekitar kita akan menilai baik ataukah buruk hal yang kita lakukan, tentunya dengan
patokan baik dan buruk dari kitabballah.
7. Tawazun (Keseimbangan)
Tawazun dalam etika Islam yaitu menggabungkan sesuatu dengan penuh
keserasian dan keharmonisan, tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan.Sesuai
dengan kadarnya.
mengulangi perbuatan baik sehingga menjadi kebiasaan dari pada mengulangi perbuatan
buruk yang justru akan merusak diri sendiri.
Begitu kuatnya pengaruh kebiasaan sehingga ketika akan dirubah dari kebiasaan
buruk menjadi kebiasaan baik, biasanya akan menimbulkan reaksi yang cukup keras dari
dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga untuk merubah suatu kebiasaan tersebut perlu
dilakukan dengan ketekunan dan kesabaran. Kesabaran itu datangnya dari kesadaran
akan manfaat dari suatu perbuatan.
Manfaat dari kebiasaan adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan perbuatan manusia, segala perbuatan yang berat akan menjadi mudah bagi
seseorang karena sudah terbiasa.
b. Menghemat waktu, karena sudah terbiasa jadi tidak memerlukan waktu yang banyak
untuk mempersiapkan dan melakukan suatu perbuatan.
c. Para ahli akhlak mengajarkan seni dan teori untuk merubah kebiasaan buruk yaitu
d.
e.
f.
g.
h.
i.
sebagai berikut:
Niat yang sungguh-sungguh tanpa ragu-ragu
Pengertian dan kesadaran akan pentingnya merubah kebiasaan tersebut
Setia dengan apa yang telah diniatkan
Segera mengisi kekosongan dengan kebaikan setelah kebiasaan buruk itu digeser
Mencari waktu yang baik dan tepat untuk melaksanakan niat
Selalu memelihara kekeuatan penolak yang terdapat dalam jiwa, agar selalu tumbuh dan
hidup.
3. Lingkungan
Salah satu factor yang turut menentukan kelakuan seseorang atau suatu
masyarakat adalah lingkungan. Lingkungan merupakan sesuatu yang melingkungi
manusia, misalnya tumbuhan, udara dan manusia lainnya. Lingkungan dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
a. Lingkungan Alam
Lingkungan alam meliputi kondisi alam yang ada disekitar manusia yang dapat
mempengaruhi perilaku manusia. Lingkungan ala mini dapat mematahkan atau
mematangkan pertumbuhan bakat yang dibawa oleh seseorang. Lingkungan yang baik
akan mendukung pertumbuhan bakat seseorang, sedangkan lingkungan yang buruk akan
menghambat pertumbuhan bakat orang tersebut. Dengan kata lain, kondisi alam ini ikut
mencetak akhlak manusia.
b.
Lingkungan Pergaulan
Manusia sebagai makhluk social tentunya harus selalu berhubungan dengan
lingkungan pergaulan yang buruk akan mempengaruhi sesorang untuk berbuat buruk
juga.
2.3.1
manusia membutuhkan bantuan dari manusia lain agar dapat hidup di dunia ini. Ini
adalah salah satu sifat manusia, yaitu makhluk sosial. Karena manusia saling
membutuhkan, manusia akan hidup berdampingan dengan manusia lain dalam suatu
kelompok yang disebut masyarakat.
Agar terjalin suatu masyarakat yang baik, tanpa rasa permusuhan dan makmur,
manusia harus bertindak dengan menggunakan akhlak yang baik. Akhlak pada manusia
terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap
sesama manusia dan juga akhlak terhadap lingkungan hidupnya.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
BAB III
PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan
1. Akhlak itu adalah suatu bentuk pengaplikasian atau perilaku yang kita keluarkan tanpa
berfikir terlebih dahulu baik atau buruknya dilihat nanti ketika kita sudah malakukan
perbuatan tersebut.
2.
Yusuf Al-Qardhawi, berpendapat bahwa ada tujuh karakteristik dari akhlak Islam
yaitu
Mampu
untuk
di
pahami,
moral
yang
universal,kesesuain
yang
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-quran, Jakarta: Amzah, 2007.
Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, hlm 63.
Amin Ahmad, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
Anonymous.2013.Makalah
Agama
Islam
.http://anisachoeriah-
Muhamad.
2012.Implementasi
Ahklak
dalam
Kehidupan
http://kampuscuy.blogspot.com/2012/06/implementasi-akhlak-dalam-kehidupan.html.
diakses tanggal 18 April 2013
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-quran, Jakarta: Amzah, 2007, hlm 1.
Susanti, susi aktualisasi ahklak dalam kehidupan
2014 http://santiicuitcuit.blogspot.com/2013/04/pai-aktualisasi-ahklak-dalamkehidupan.html