Anda di halaman 1dari 4

B.

PPK PROSEDUR TINDAKAN

1.1 HIPERTENSI PADA ANAK


1. DEFINISI
Adalah nilai rata rata tekanan darah sistolik dan atau diastolik lebih dari
persentil ke 95 berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan pada
pengukuran sebanyak banyaknya 3 kali atau lebih. Krisis hipertensi adalah
tekanan sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg, atau
tekanan darah kurang dari ukuran tersebut namun telah timbul gejala gagal
jantung,ensefalopati,gagal ginjal, maupun retino pati.
2. INDIKASI
Indikasi perawatan pada anak dengan hipertensi berat atau krisis hipertensi
dengan gejala:
o Nyeri kepala
o Kejang
o Muntah
o Anoreksia
o Perdarahan hidung
3. KONTRAINDIKASI
Tension headache
4. PERSIAPAN
o Cairan : RL,D5% (tidak boleh menggunakan Nacl 0,9%)
o Obat :
-Etiologi :
Pengobatan hipertensi non krisis
-Bila tekanan diastolik 90-100 mmHg di berikan diuretik
(furosemide)
- bila tekanan diastolik 100-120 mmHG di berikan
furosemide + kaptopril 0,3 mg/kg BB/kali (2-3 kali sehari)

Pengobatan krisis Hipertensi


- Lini pertama : nifedipin oral di berikan dengan dosis
0,1 mg/kg BB/kali , dinaikkan 0,1 mg/kg BB/kali (dosis
maksimal 10 mg/kali)setiap 5 menit pada 15 menit

pertama,kemudian setiap 15 menit pada 1 jam pertama,


selanjutnmya setiap 30 menit sampai tercapai tekanan
darah yang stabil. Furosemide diberikan dengan dosis 1
mg/kg BB/kali 2 kali sehari, bila tensi tidak turun di
berikan kaptopril 0,3 mg/kgBB/kali 2-3 kali perhari.
-

Lini kedua:klonidin drip 0,002 mg/kgBB/8 jam + 100


ml dextrose 5 %. Tetesan awal 12 mikrodrip/menit,bila
tekanan darah belum turun, tetesan dinaikkan 6
mikrodrip/menit setiap 30 menit (maksimum 36
mikrodrip/menit), bila tekanan darah belum turun di
tambahkan kaptopril 0,3 mg/kg BB/kali, di berikan 2-3
kali sehari (maks 2 mg/kgBB/kali) bersama furosemid 1
mg /kgBB/kali 2 kali sehari.

Simptomatik: berikan obat sesuai dengan gejala yang di


keluhkan pasien berdasarkan advice dokter.

Suportif:
-pemberian diit rendah garam atau garam rendah
natrium
- anak yang obesitas perlu menurunkan berat badan
-anjurkan olahraga pada hipertensi ringan

o Alat :untuk pemantauan di perlukan alat


Tensi meter dengan manset anak
timbangan
termometer,
monitor tanda tanda vital
monitor EKG
infus pump
o Alat habis pakai:infus set mikro,abocath no 24,cateter no 8,urine
bag,spuit disposible 3 cc,5 cc,10cc
5. PROSEDUR TINDAKAN

Pasien yang telah terdiagnosis atas anamnesis pemeriksaan fisik dan


penunjang dengan hipertensi sedang dengan gejala dan hipertensi krisis
di rawat di bangsal anak
o Pasien dirawat di ruangan intensif (HCU,PICU)
o Pasang jalur intravena dan berikan cairan sesuai kebutuhan
maintenence dengan jenis cairan RL dan D5%.
o Berikan oksigen 2-3 liter secara nasal kanul
o Pasang folley kateter pada pasien untuk menilai warna urin dan
pemantauan jumlah urine output
o Berikan Lini pertama : nifedipin oral di berikan dengan dosis 0,1
mg/kg BB/kali , dinaikkan 0,1 mg/kg BB/kali (dosis maksimal 10
mg/kali)setiap 5 menit pada 15 menit pertama,kemudian setiap 15
menit pada 1 jam pertama, selanjutnmya setiap 30 menit sampai
tercapai tekanan darah yang stabil. Furosemide diberikan dengan
dosis 1 mg/kg BB/kali 2 kali sehari, bila tensi tidak turun di
berikan kaptopril 0,3 mg/kgBB/kali 2-3 kali perhari.
o Berikan obat simptomatik sesuai yang di keluhkan pasien atas
advice dokter.
o Edukasi kepada orang tua :
perlu di edukasi kepada orang tua untuk menghindari hal
hal yang menyebabkan timbulnya hipertensi,bila penyebab
hipertensi adalah karena obesitas maka anak di anjurkan
menurun kan berat badan dengan program olahraga.

6. PASKA PROSEDUR TINDAKAN


o Pantau ketat untuk meyakinkan tidak terjadi kelebihan cairan
dengan cara minamal menggunakan infus mikro drip dan infus
pump.
o Pantau balance cairan (input dan output cairan)
o Pantau tanda tanda vital pasien : tekanan darah,nadi,pernafasan dan
suhu.
7. TINGKAT EVIDENS

Kejadian Hipertensi terutama pada anak terbanyak pada usia sekolah dan
kejadian hipertensisekunder lebih banyak dari pada hipertensi primer dan
hampir 80 % penyebab berasal dari penyakit ginjal
8. TINGKAT REKOMENDASI
Di rawat minimal di rumah sakit tipe C untuk hipertensi sedang dan
dirawat di rumah sakit tipe B untuk krisis hipertensi (dokter anak +
konsultan nefrologi). Dan di rujuk ke dokter spesialis mata bila di temukan
tanda tanda kelainan pada retina mata.
9. PENELAAHAN KRITIS
Dapat terjadi komplikasi gagal ginjal, enselopati hipertensi dan gagal
jantung akibat keterlambatan diagnosis dan pengobatan dan mengganggu
proses tumbuh kembang terutama pada hipertensi sekunder
10. INDIKATOR PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN
Indikator tindakan medis
o Beri oral anti hipertensi bila anak bisa meminum oral,bila
tidak di berikan secara injeksi
o Pantau balance cairan (input dan output) dipantau setiap 24
jam
o Pantau secara ketat tanda tanda vital pasien(tekanan
darah,nadi,pernafasan,suhu) terutama tekanan darah
Indikator tindakan dietetik
o Bila ada tanda- tanda hipertesi (sistol >140 dan diastol >
90) diit tanpa garam.atau di berikan garam rendah natrium.
11. KEPUSTAKAAN
1. Pudjiaji H Antonius,Pedoman Pelayanan Medis.Ikatan Dokter Anak
Indonesia.jilid 1,Editor:IDAI ;Jakarta;2011
2. Latief A, Napitupulu PM, Pudjiadi A, Ghazali MV, Putra ST. Dalam:
Hassan R, AlatasH, editor.hipertensi. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak. Jilid kedua. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Percetakan Info
Medika. 1985: h.835-839

Anda mungkin juga menyukai