PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
OUTLINE PAPARAN
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum
UU 25/2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Intervensi Kebijakan
Intervensi Anggaran
UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara
PP 39/2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan
PP 40/2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
PP 20/2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
PP 90/2010 (Revisi PP 21/2004) Tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Pasal 7 ayat 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
penyusunan Inisiatif Baru diatur dengan Peraturan Menteri
Perencanaan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Lanjutan
Untuk
TA
Untuk
TA
2012
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
DEFINISI
LANDASAN
KONSEPTUAL
TUJUAN
SYARAT
PENGAJUAN
INISIATIF BARU
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Dana
Cadangan
(mengama
n-kan
baseline)
KFJ
M
Total
Anggara
n
Baseli
ne
Dana
Cadangan
APBN
KPJM
Ketersedia
an
Anggaran
LANJUTAN...
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Tahun 0
Tahun 1
Tambahan
anggaran
Penghemata
n
Baseline
Awal
Baselin
e Baru
Ruang Gerak
Fiskal bagi
Inisiatif
Baru
PERUBAHAN BASELINE :
Sumber Pendanaan:
1. Penghematan dari pelaksanan Program
2. Cadangan (contingency reserves) yang tidak terpakai
3. Peningkatan pendapatan dan peningkatan pembiayaan
Pemanfaatan Dana:
1. Perubahan makro ekonomi (mis. inflasi)
2. Perubahan keluaran yang bukan karena perubahan
kebijakan
3. Pemanfaatan untuk inisiatif baru
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PRIORITAS NASIONAL
RPJMN 2010 2014 & INISIATIF
BARU 2012
RPJMN 2010-2014
Pendidikan
Kesehatan
Penanggulangan Kemiskinan
Ketahanan Pangan
Infrastruktur
Energi
RKP 2010
PEMULIHAN
PEREKONOMIAN
NASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Inpres 1/2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional
Inpres 3/2010 tentang
Program Pembangunan yang
Berkeadilan
RKP 2011
PENEKANAN
SESUAI TEMA
PERCEPATAN
PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG
BERKEADILAN
DIDUKUNG
PEMANTAPAN
TATA KELOLA
DAN SINERGI
PUSAT DAERAH
10
11
BidangPolitik,
Politik,Hukum
Hukum dan
danKeamanan
Keamanan
12 Bidang
13
Bidang
BidangPerekonomian
Perekonomian
BidangKesejahteraan
KesejahteraanRakyat
Rakyat
14 Bidang
RKP 2012
DITENTUKAN
DALAM
PROSES
PENYUSUNAN
RKP
2012
RKP 2013
DITENTUKAN
DALAM
PROSES
PENYUSUNAN
RKP 2013
RKP 2014
DITENTUKAN
DALAM
PROSES
PENYUSUNAN
RKP 2014
NEW
INITIATIVES
2012
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
1. PROGRAM/OUTCOME/KEGIATAN/OUTPUT BARU
Berupa penambahan:
a. Program Baru / Fokus Prioritas Baru
Perubahan/penambah
b. Outcome Baru
an KOMPONEN tidak
c. Kegiatan Baru
termasuk Inisiatif
d. Output Baru
Baru
Yang membawa konsekuensi dibutuhkannya penambahan
anggaran atau perubahan baseline
2. PENAMBAHAN VOLUME TARGET
Berupa penambahan volume target.
3. PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET
Berupa penambahan target baru yang bersifat percepatan,
sehingga membutuhkan penambahan anggaran, tetapi pagu
baseline jangka menengah awal tidak boleh berubah.
Semua Inisiatif Baru diatas harus sesuai dengan Arah Kebijakan &
Prioritas Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal
tahun berjalan)
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PROGRAM
LAMA
PROGRAM
BARU/FOKUS
PRIORITAS
BARU
KEGIATAN
OUTCO
ME
OUTPU
T
KOMPONEN
Penambahan
PROGRAM
BARU/FOKUS
PRIORITAS BARU,
yang disebabkan
oleh:
Perubahan struktur
organisasi
Penugasan terkait
dengan
kebijakan baru
Perubahan kebijakan
yang bersifat
memperkuat
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PROGRAM
LAMA
PROGRAM
LAMA
OUTCO
ME
KEGIATAN
BARU
KEGIATA
N LAMA
OUTPU
T LAMA
OUTPU
T BARU
KOMPONEN
Penambahan
OUTCOME BARU,
yang disebabkan
oleh:
Perubahan struktur
organisasi
Perubahan TUPOKSI
organisasi
Penugasan terkait
dengan
kebijakan baru
Perubahan
kebijakan yang
bersifat memperkuat
pencapaian kebijakan
berjalan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PROGRAM
LAMA
KEGIATAN
LAMA
PROGRAM
LAMA
OUTCO
ME
LAMA
KEGIATAN
BARU
OUTPU
T BARU
KOMPONEN
Penambahan
KEGIATAN BARU,
yang disebabkan
oleh:
Perubahan struktur
organisasi
Penugasan terkait
dengan
kebijakan baru untuk
pencapaian suatu
outcome
Perubahan kebijakan
yang bersifat
memperkuat
pencapaian outcome
berjalan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PROGRAM
LAMA
PROGRAM
LAMA
KEGIATAN
LAMA
OUTCO
ME
LAMA
OUTPUT
LAMA
OUTPU
T BARU
KOMPONEN
KOMPONEN
Penambahan
OUTPUT BARU,
yang disebabkan
oleh:
Perubahan
TUPOKSI
organisasi
Penugasan terkait
dengan
kebijakan baru
Perubahan
kebijakan yang
bersifat
memperkuat
pencapaian kinerja
kegiatan berjalan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
2. PENAMBAHAN VOLUME
TARGET
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT
(PENAMBAHA
N VOLUME
TARGET)
KOMPONEN
Kegiatan A
-Target
Awal
- Anggaran
(Baseline
2011)
Kegiatan A
Penambah
an
Target
-Anggaran
(Baseline
2012)
2011
2012
2013
(PM 1)
2014
(PM 2)
50 km
(Rp
50)
100 km
(Rp
100)
150 km
(Rp
150)
200 km
(Rp
200)
50 km
(Rp
50)
120 km
170 km
220 km
(Rp
120)
(Rp
170)
(Rp
220)
2015
(PM 3)
250
km
(Rp
250)
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
3. PERCEPATAN
PENCAPAIAN TARGET
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
Contoh:
Output = panjang jalan yang akan
dibangun (km)
KEGIATAN
TARGET
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT
(PERCEPATAN
PENCAPAIAN
TARGET)
KOMPONEN
Kegiatan A
-Target Awal
- Anggaran
(Baseline
2011)
Kegiatan A
- Percepatan
Target
-Anggaran
(Baseline
2012)
2011
2012
2013
(PM 1)
2014
(PM 2)
50 km
(Rp 50)
100 km
(Rp
100)
150 km
(Rp 150)
200 km
(Rp 200)
2015
(PM 3)
125
175
250
(Rp
150)
(Rp 125)
(Rp 175)
(Rp
250)
Percepatan target tidak boleh merubah total target (450 Km) dan
alokasi (Rp 450 M) baseline jangka menengah awal
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
PROGRAM
KEGIATAN
PENYESUAIAN: PARAMETER
EKONOMI
PROGRAM A, KEGIATAN B
OUTPUT
OUTPUT 1
1. Komponen A
2. Komponen B
(Baseline 2011,
Inflasi 10%)
ANGGARAN
Anggara
n
2011
PM 1
2012
PM 2
2013
PM 3
2014
200
100
220
110
242
121
256
133
300
330
363
389
OUTPUT
OUTPUT
KOMPONEN
OUTPUT 1
1. Komponen A
2. Komponen B
(Baseline
2012,
Inflasi 15%)
ANGGARAN
Realisasi
2011
Anggara
n
2012
PM 1
2013
PM 2
2014
PM 3
2015
200
100
230
115
265
132
304
152
350
175
300
345
397
456
52
5
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT 1
1. Komponen A
2. Komponen B
(Baseline 2011)
ANGGARAN
Anggara
n
2011
PM 1
2012
PM 2
2013
PM 3
2014
200
100
250
100
300
150
350
200
300
350
450
550
OUTPUT
KOMPONEN
OUTPUT 1
1. Komponen A
2. Komponen B
(Baseline
2012)
ANGGARAN
Realisasi
2011
Anggara
n
2012
PM 1
2013
PM 2
2014
PM 3
2015
200
100
375
150
450
225
525
300
600
150
300
525
675
825
75
0
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT:
PENURUNAN
VOLUME
TARGET
KOMPONEN
KEGIATAN
(diluar
prioritas
nasional)
2011
2012
2013
(PM)
2014
(PM)
Kegiatan A
-Target Awal
- Anggaran
(Baseline
2011)
5.000
(Rp
50)
8.000
(Rp
100)
9.000
(Rp 150)
10.000
(Rp 200)
6.000
9.000
10.000
11.000
(Rp
100)
(Rp 150)
(Rp 200)
(Rp
250)
Kegiatan A
- Penurunan
Target
-Anggaran
(Baseline
2012)
TARGET
2015
(PM)
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERI
AN/
LEMBAGA
Contoh:
Output = panjang jalan yang akan
dibangun (km)
KEGIATAN
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT:
PENAMBAHA
N VOLUME
TARGET
KOMPONEN
Kegiatan A
-Target Awal
- Anggaran
(Baseline
2011)
Kegiatan A
Penambaha
n
Target
-Anggaran
(Baseline
2012)
TARGET
2011
2012
2013
(PM)
2014
(PM)
50 km
(Rp
50)
100
km
(Rp
100)
150 km
(Rp 150)
200 km
(Rp 200)
40 km
110
km
150
200
250
(Rp 150)
(Rp 200)
(Rp
250)
(Rp
40)
(Rp
100)
2015
(PM)
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
SUMBER PENDANAAN
INISIATIF BARU
Sumber pendanaan Inisiatif Baru yang diusulkan oleh K/L dapat berasal
dari:
2. Realokasi Anggaran
2.1 Realokasi Tahun Direncanakan
Realokasi dengan mengambil anggaran dari
program/kegiatan lain pada tahun yang direncanakan, tanpa
merubah total anggaran tahun direncanakan. Syaratnya target
program/kegiatan yang direalokasi tidak boleh berubah.
2.2 Realokasi Antar Tahun
Realokasi dengan mengambil anggaran program yang
sama di tahun selanjutnya. Syaratnya target jangka menengah
tidak berubah. Pendanaan ini digunakan untuk mendanai usulan
Inisiatif Baru jenis Percepatan Pencapaian Target.
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
NASION
ARAH KEBIJAKAN DAN
AL
PRIORITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL
ARAH
KEBIJAK
AN
BARU
KL
PERUBAH
KEBIJAK
AN
X
AN
KEBIJAKA
N
EKSISTIN
G
INISIAT
IF
BARU
EKSISTI
NG
PROGRA
M
BASELIN
E
KL
Y
ARAH
KEBIJAK
AN
BARU
PERUBAH
AN
KEBIJAKA
N
EKSISTIN
G
INISIAT
IF
BARU
KEBIJAK
AN
EKSISTI
NG
PROGRA
M
BASELIN
E
Setiap K/L dapat mengusulkan proposal inisiatif baru lebih dari satu proposal
dimana setiap proposal hanya boleh diajukan satu kali dalam 3 kesempatan
tersebut.
Setiap K/L bisa mengusulkan Inisiatif Baru yang terkait dengan Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional. Penetapan usulan yang akan
disetujui sebagai Inisiatif Baru dilakukan melalui sistem kompetisi dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran.
Mekanisme Inisiatif Baru : Penyesuaian perencanaan untuk tahun
direncanakan
Mekanisme APBN-P
: Penyesuaian perencanaan untuk tahun berjalan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PERHITUNGAN ANGGARAN
PROPOSAL INISIATIF BARU
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PENDEKATAN PERHITUNGAN
ANGGARAN PROPOSAL INISIATIF
BARU
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PERANAN MASING-MASING
INSTITUSI
A. Kabinet
Kabinet menetapkan Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional (di awal tahun) yang menjadi
dasar pengusulan Inisiatif Baru.
Kabinet memutuskan usulan Inisiatif Baru yang layak
didanai.
Sidang Kabinet Terbatas setidaknya diikuti oleh
Presiden, Wakil Presiden, 3 Menteri Koordinasi,
Kementerian Perencanaan/Bappenas dan Kementerian
Keuangan.
B. Kementerian/Lembaga
KL merupakan pihak pengusul proposal Inisiatif Baru.
Semua KL berhak mengusulkan proposal Inisiatif Baru,
sepanjang sesuai dengan batasan yang telah
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN...
C. Kementerian Perencanaan
Mengkoordinasikan pengusulan Inisiatif Baru
Mengeluarkan Surat Edaran mengenai arah usulan
Inisiatif Baru (diawal tahun)
Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif
Baru, terutama dari sisi kebijakan (policy)
Menyusun Daftar Usulan Inisiatif Baru
Menjaga konsistensi pencapaian target pembangunan
nasional
D. Kementerian Keuangan
Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif
Baru, terutama dari sisi anggaran
Melakukan penilaian atas kemampuan penyerapan
anggaran dan saving yang dilakukan KL.
Melakukan pengecekan kepatutan sesuai dengan
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
UTAMANY
A
EVALUASI
RUMUSA
N:
1.Tujuan
2.Masalah
3.Cakupan
4.Penerima
Manfaat
5.Strategi
6.Indikator
Kinerja
7.Target
UTAMANYA
EVALUASI
ANGGARAN
1.Kesesuaian
Anggaran
2.Kepatutan
Anggaran
3.Sumber
Anggaran
KRITERIA PENILAIAN
PROPOSAL
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
JML
SUBASPEK
BOBOT
ASPEK
JML
SUBASPEK
BOBOT
1. Tujuan
8%
6. Indikator Kinerja
8%
2. Masalah
8%
7. Target
8%
3. Cakupan
8%
8. Kesesuaian
Anggaran
12 %
4. Penerima
Manfaat
12 %
9. Kepatutan
Anggaran
12 %
5. Strategi
16 %
10. Sumber
Pendanaan
8%
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
TEKNIS EVALUASI
PROPOSAL
PENGUSULAN I
A. PENILAIAN PROPOSAL
PENILAIAN SUB-ASPEK
Sub-aspek akan dinilai: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang,
Rendah
KONVERSI
Sedangdengan
x 2 faktor
Setiap nilai sub-aspek tsb akandikonversi
pengali, yaitu:
Rendah x 3
Sangat Tinggi x 4
Tinggi
x3
Kemudian dijumlahkan, didapat total nilai akhir proposal.
NILAI AKHIR
Berdasarkan total nilai, proposal dikategorikan sebagai
berikut:
> 70
: BAIK
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
B. PERANGKINGAN
1. Proposal yang membutuhkan dana tambahan
(On Top dan Realokasi Antar Tahun).
Semua proposal (yang membutuhkan dana
tambahan) dengan nilai BAIK dan CUKUP kemudian
dirangking berdasarkan nilai akhir. Penentuan
jumlah proposal yang akan didanai berdasarkan
pagu anggaran yang tersedia (ruang gerak Inisiatif
Baru + 20%).
Kategori hasil perangkingan adalah:
LAYAK = proposal akan didanai, masuk dalam
DUIB I
DIPERTIMBANGKAN = proposal tidak cukup
didanai dari pagu anggaran yang tersedia
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Kategori proposal
LAYAK adalah A-J,
yaitu proposal dengan
nilai > 70. Proposal ini
disetujui sebagai
Inisiatif Baru.
Kategori proposal
TIDAK LAYAK adalah
K-N, yaitu proposal
dengan nilai <70.
Proposal ini tidak
disetujui sebagai
Inisiatif Baru.
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
B. PERANGKINGAN PROPOSAL
1.Proposal yang membutuhkan dana
tambahan (On Top dan Realokasi Antar
Tahun).
Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I, hanya
perangkingan dilakukan terhadap semua proposal
dengan nilai BAIK dan CUKUP, ditambah daftar
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
ALUR PENETAPAN
PROPOSAL
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
PROPOSAL INISIATIF
BARU
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
REKAPITULASI PENILAIAN
PROPOSAL
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
DAFTAR USULAN
INISIATIF BARU
Merupakan dokumen berisi rekapitulasi
proposal Inisiatif Baru yang masuk
kategori LAYAK atau bisa didanai, untuk
disampaikan dan dibahas pada Sidang
Kabinet dan Pembahasan bersama DPR.
Dokumen ini berisi:
1. Rekapitulasi proposal terdanai
- Nama usulan, tujuan, KL
pengusul, anggaran
2. Hasil evaluasi
3. Keputusan hasil sidang kabinet
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
LAMPIRAN
FORMULIR PENILAIAN
USULAN INISIATIF BARU
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Aspek
Sub-Aspek
No Penilaia
Sangat Tinggi
Penilaian
n
1 TUJUAN 1 Tujuan
jelas Tujuan
usulan
dan rasional
dirumuskan
dengan
sangat
jelas
dan
rasional,
dan
menunjukkan
keterkaitan
erat
dengan
Arah
kebijakan dan Prioritas
Pembangunan
Nasional.
2
Hasil
yang
ingin dicapai
jelas
dan
terkait
Arah
Kebijakan dan
Prioritas
Pembangunan
Nasional
Tinggi
Tujuan
usulan
dirumuskan
cukup
jelas
dan
bisa
dimengerti,
dan
menunjukkan
keterkaitan cukup erat
dengan Arah kebijakan
dan
Prioritas
Pembangunan
Nasional.
Sedang
Perumusan
tujuan
usulan kurang jelas
dan
tetapi
bisa
dimengerti,
dan
kurang
menunjukkan
keterkaitan dengan
Arah kebijakan dan
Prioritas
Pembangunan
Nasional.
Hasil yang ingin
Hasil yang ingin
Hasil yang ingin
dicapai telah
dicapai telah
dicapai tidak
dicantumkan dengan
dicantumkan dengan
dicantumkan, atau
sangat jelas, dan
cukup jelas, dan
dicantumkan tetapi
menunjukkan
menunjukkan
kurang jelas, dan
keterkaitan erat
keterkaitan cukup erat tidak menunjukkan
dengan Arah
dengan Arah kebijakan keterkaitan dengan
Kebijakan dan Prioritas dan Prioritas
Arah kebijakan dan
Pembangunan
Pembangunan
Prioritas
Nasional.
Nasional.
Pembangunan
Nasional.
Rendah
Perumusan tujuan
usulan sangat tidak
jelas dan atau tidak
rasional, dan tidak
menunjukkan
keterkaitan dengan
Arah kebijakan dan
Prioritas
Pembangunan
Nasional.
Tidak ada rumusan
hasil yang ingin
dicapai, atau
dicantumkan tetapi
tidak jelas, dan
tidak menunjukkan
keterkaitan erat
dengan Arah
kebijakan dan
Prioritas
Pembangunan
Nasional.
Lanjutan . . .
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
No
2
Aspek
Penilaian
Sub-Aspek
Penilaian
MASALAH 3
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Definisi
masalah jelas
Tidak
dapat
diselesaikan
dengan
program yang
ada
Proposal telah
menjelaskan dengan
sangat jelas
bagaimana masalah
yang menjadi latar
belakang inisiatif
baru belum di
intervensi oleh
program yang ada,
dan tidak dapat
diselesaikan dengan
program yang ada,
sehingga perlu
diajukan inisiatif baru
Proposal memberi
penjelasan cukup
mengenai
bagaimana
masalah yang
menjadi latar
belakang inisiatif
baru belum di
intervensi oleh
program yang ada,
dan tidak dapat
diselesaikan
dengan program
yang ada, sehingga
perlu diajukan
inisiatif baru
Lanjutan . . .
KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS
Aspek
Sub-Aspek
No Penilaia
Penilaian
n
3 CAKUPAN 5 Cakupan
usulan
nasional atau
daerah
tertentu
Alasan
pemilihan
cakupan/daera
h jelas
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Proposal menyebutkan
dengan sangat jelas
mengenai penerapan
inisiatif baru yang
sifatnya nasional atau
hanya dilaksanakan di
beberapa daerah
tertentu. Jika hanya di
beberapa daerah
tertentu, proposal dengan
jelas telah menyebutkan
cakupan didaerah mana
saja usulan akan
diimplementasikan.
Proposal
menyebutkan cukup
jelas mengenai
penerapan inisiatif
baru yang sifatnya
nasional atau hanya
dilaksanakan di
beberapa daerah
tertentu. Jika hanya
di beberapa daerah
tertentu, proposal
cukup jelas
menyebutkan
cakupan didaerah
mana saja usulan
akan
diimplementasikan.
Proposal tidak
menyebutkan
dengan jelas
mengenai
penerapan inisiatif
baru yang sifatnya
nasional atau hanya
dilaksanakan di
beberapa daerah
tertentu, dan atau
proposal tidak
menyebutkan
didaerah mana saja
usulan akan
diimplementasikan.
Proposal menguraikan
dengan sangat jelas
alasan cakupan yang
sifatnya nasional atau
hanya dilaksanakan di
beberapa daerah tertentu
tersebut. Jika proposal
bertujuan mengakomodir
suatu usulan tertentu
dalam Musrenbang,
proposal telah
menjelaskan kaitan
Proposal
menguraikan cukup
jelas alasan cakupan
yang sifatnya
nasional atau hanya
dilaksanakan di
beberapa daerah
tertentu tersebut.
Jika proposal
bertujuan
mengakomodir suatu
usulan tertentu
Proposal tidak
menguraikan alasan
cakupan yang
sifatnya nasional
atau hanya
dilaksanakan di
beberapa daerah
tertentu tersebut.
Jika proposal
bertujuan
mengakomodir suatu
usulan tertentu