Anda di halaman 1dari 11

AWAL DAUR HIDUP

OLEH
SABILA NADYA BARUS
ROSMAWATI WARUWU
DEVY PERMATASARI
SITI HAMIDAH

140302009
140302013
140302015
140302017

DAUR HIDUP
PENGERTIAN DAUR HIDUP
stadia telur dan perkembangannya, yaitu stadia
larva dan juvenile
Awal daur hidup
dari kondisi telur
sebelum menetas hingga menjadi larva dan juvenil
(ikan muda).

LARVA DAPAT
(EFFENDI,1979)

DIBAGI

DUA

PROLARVA
CIRI-CIRI
Masih mempunyai kantong kuning telur
tubuh masih transparan dengan beberapa butir pigmen yang belum diketahui
fungsinya.
Sirip dada dan ekor sudah ada tetapi belum sempurna bentuknya
prolarva yang baru keluar dari cangkang telur tidak mempunyai sirip perut
yang nyata, hanya bentuk tonjolan.
Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung
yang lurus.
Sistem pernapasan dan peredarahan darah belum sempurna
memperoleh makanan dari sisa kuning telur yang belum habis diserap.
1.

2. POST LARVA
Hilangnya kantong kuning telur
Secara

morfologi sudah mempunyai


hampir sama dengan induknya.
Sirip dorsal sudah mulai dapat dibedakan
Sirip ekor sudah mulai ada bentuknya.
Berenangnya sudah mulai aktif

bentuk

Perkembangan larva yang diamati berupa

pigmentasi mata dan tubuh serta pembentukkan


gelembung renang
Timbulnya pigmen mata ditandai warna hitam yang
terdapat pada mata,
pigmentasi pada tubuh berupa bintik-bintik hitam
pada bagian belakang anus
Gelembung renang larva ditandai dengan adanya
udara yang mengisi dan biasanya berwarna hitam

berdasarkan kepada jumlah deutoplasma


(kuning telur, dsb) dibagi dua:
A) Telur Homolecithal (Isolecithal). Ini hanya ada

pd mammalia. Deutoplasma hanya sedikit,


terutama dlm bentuk butir2 lemak dan kuning
telur yg terbesar dalam sitoplasma.
B). Telur Telolecithal. Telur golongan ini terdapat
kuning telur yg mengumpul di salah satu kutubnya.
Ada yang menyebut Mesolecithal = Telolecithal

Berdasarkan laju, penyerapan kuning telur


dapat dibedakan menjadi tiga fase
1) fase sebelum menetas (prehatch phase) , ditandai

dengan laju penyerapan yang lambat namun meningkat


dengan tetap,
2) fase setelah menetas (poshatch phase) ditandai
dengan laju penyerapan yang cepat dan relatif konstan
dan
3) fase penyerapan akhir (terminal phase of absorption)
ditandai dengan laju penyerapan yang lambat dan diduga
disebabkan oleh berkurangnya luas permukaan sejalan
dengan penyusutan kantong kuning telur dan perubahan
komposisi kuning telur (Sukendi, 2008).

Larva ikan kerapu terdiri atas 4 fase yaitu ;


(l) fase yolk sac yaitu mulai dari menetas hingga

kuning telur habis,


(2) fase prefleksion yaitu dimulai dari kuning telur
habis terserap sampai terbentuk spin,
(3) fase fleksion yaitu dimulai dari terbentuknya
spin, calon sirip ekor, perut dan punggug sampai
hilangnya spina,
(4) fase pasca fleksion yaitu dimulai dari hilang atau
tereduksinya spina sampai menjadi juvenil.

PEMBUAHAN
Dalam proses fertilisasi, sperma masuk ke dalam

telur melalui micropyle yang terdapat pada chorion.


Tiap spermatozoa (individu sel sperma) memiliki
kesempatan yg sama untuk membuahi satu telur.
Tetapi karena ruang tempat terjadinya fertilisasi
sangat besar/ luas di alam bebas pd ikan Ovipar
maka kesempatan bertemunya sperma dengan ovum
sangat kecil.
Spermatozoa ikan yang baru keluar tubuh mampu
bergerak di dalam air selama 1-2 menit.

GAMBAR PERKEMBANGAN
Telur hingga Larva ikan Salmon

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai