1.
1.
Struktur
Propiodontal
Enamel
Dentin
Strutur Endodontal
Pulpa
Struktur Periodontal
Cementum
Tl alveolar
Periodontal membran
Gingiva
Jaringan
Mesenchyim
SEL EKTODERMAL
Dental Lamina
SEL MESODERMAL
Membentuk :
1. Dentin
Membentuk enamel
Merangsang terbentuknya odontoblas 2. Jar pulpa
3. Cementum
Determinasi bentuk mahkota dan
4. Periodontal membran
akar gigi
5. Tulang alveolar
Fungsi akan lenyap setelah proses
Akan tetap terus dalam
tersebut diatas
kehidupan gigi
Dental lamina
(akhir mgg ke 5 i.u)
RA
Gigi anterior kiri &
kanan asal dental
lamina proc. Frontonasalis
Gigi poterior kiri dan
kanan dental lamina
proc.maxilaris
Ke empatnya menyatu pd
awal mgg ke 6 i.u
lengkung gigi berbentuk
seperti tapal kuda (10
benih gigi susu)
RB
Berkembang dr dua sisi
dental lamina kiri dan
kanan lengkung
mandibula secara
simultan bergerak ke
arah mid line (awal
mgg ke 6 i.u)
lengkung gigi
berbentuk seperti tapal
kuda (10 benih gigi
susu)
6
1. Pertumbuhan
A.
B.
C.
D.
E.
Inisiasi
Proliferasi
Histodiferensiasi
Morphodiferensiasi
aposisi
10
DIAGRAM INISIASI
JANIN 5-6 MINGGU I.U
(bud stage)
11
12
DIAGRAM HISTODIFERENSIASI
JANIN 14 MINGGU I.U
(bell stage)
13
DIAGRAM MORFODIFERENSIASI
JANIN 18 MINGGU I.U
14
DIAGRAM APOSISI
15
2. Kalsifikasi
16
DIAGRAM KALSIFIKASI
17
18
3. Erupsi
20
4. Atrisi
21
22
Resorbsi akar
Dihubungkan dgn pertumbuhan gigi
permanen pengganti gigi susu
B.
Exfoliasi
Goyahnya kedudukan gigi susu dlm
tulang alveolar proses resorbsi akar
gigi susu.
23
Gigi permanen
GIGI PERMANEN
32 (I1, I2, C,
Cervico-incisaL >
Lebih putih
Devergen & lebih panjang
Mengalami resorbsi
Lebih tipis
Lebih Lebar
Lebih tinggi
Lebih kuning
Konvergen
Tidak mengalami
Lebih tebal
Lebih Sempit
Lebih rendah
25
NOMENKLATURE GIGI :
Cara penomoran untuk memudahkan [pencatatan, komunikasi
dan indikator yang memudahkan
dalam rekam medik, penelitian dan rujukan.
MACAM-MACAM NOMENKLATURE GIGI :
1. Zygmondy :
2. Amerika :
16 15 14 13 12 11 10 9
17 18 19 20 21 22 23 24
8 7 6 5 4
3 2 1
25 26 27 28 29 30 31 32
Gisi susu :
15 = P2 atas kanan
83 = C susu bawah kanan
85 =
8
7
4. Cara Utrecht /Belanda
S = Superior ; I = infcrior ; d = dexter ; s = sinister ; P2Sd = Premolar dua Rahang Atas Kanan
26
Terima Kasih
27