PENDAHULUAN 1
1.1
Latar Belakang....... 1
1.2
Landasan Hukum 3
1.3
Maksud danTujuan 6
BAB II
2.1
2.2
2.3
BAB III
3.1
3.2
Telaah Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 40
3.3
3.4
48
BAB IV
4.1
4.2
4.3
BAB V
5.1
Program Sekretariat. 76
5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.. 76
5.1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 77
5.1.3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur.. 77
5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan. 77
5.2
5.3
5.4
Program Kebudayaan.. 78
5.4.1 Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.. 78
5.4.2 Program Pembinaan Seni dan Budaya Daerah 78
5.5
Program Pariwisata.. 79
5.5.1 Program Pengembangan Pemasaran 79
5.5.2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata79
5.5.3 Program Pengembangan Kemitraan. 80
5.5.4 ProgramPengembangan Produk Kepariwisataan Daerah. 80
BAB VI
BAB VII
PENUTUP93
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Padang
12
Gambar 2.2 Bagan Alir Rencana Strategi Kota Padang Tahun 2014
32
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat ini Pariwisata sudah diakui dunia Internasional sebagai sektor penggerak
perekonomian dengan bahan baku yang tak kunjung habis. WTO(World Tourism
Organisation) memperkirakan jumlah wisatawan Internasional (inbound tourism)di
dunia akan mencapai angka sekitar 1.046 milyar orang di tahun 2010 dan 1.602
milyar orang di tahun 2020. Dari jumlah tersebut diantaranya masing-masing 231
juta orang berada di kawasan Asia Timur dan 438 juta orang berada di Pasifik. Para
wisatawan ini akan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun
pada tahun 2020.
Sepuluh Negara destinasi pariwisata yang paling diminati adalah Prancis,
Amerika Serikat, China, Spanyol, Italia, Inggris, Turki, Jerman, Malaysia, dan
Meksiko. Banyaknya wisatawan yang datang di sepuluh negara terbesar ini
dilatarbelakangi oleh banyak factor. Duafaktor utama yang berpengaruh adalah
banyaknya objek wisata yang populer dan banyaknya kegiatan MICE(Meetings,
Incentives, Conferences, Exhibitions) yang diselenggarakan.
Jumlah (wisman) wisatawan mancanegara ke Indonesia relatif mengalami
peningkatan.Jumlah wisatawan ke Indonesia tahun 2013 sebanyak 8 juta orang.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang paling rendah atau low
season
mengalami puncaknya atau peak season pada tengah dan akhir tahun.
Kota Padang sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia yang terletak di
pantai Barat Pulau Sumatera, mempunyai potensi yang cukup besar terutama di
bidang kepariwisataan dan kelautan.Kedudukannya yang sangat strategis sebagai
pusat pemerintahan, perdagangan serta transportasi regional di Sumatera Barat
merupakan nilai lebih dari daerahdaerah lain di Sumatera Barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010-2030, luas wilayah daratKota
Padang + 694,96 km,luas lautan720 km2.Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan dan
104 Kelurahan. Luas daratan Kota Padang setara dengan 1,65% dari luas Provinsi
Sumatera Barat. Lebih dari 60% luas Kota Padang ( 434,63 km) merupakan daerah
perbukitan yang ditutupi hutan lindung, sementara selebihnya merupakan daerah
efektif perkotaan. Kota Padang memiliki garis pantai sepanjang 84 km dan pulau kecil
sebanyak 19 buah di antaranya yaitu Pulau Sikuaidengan luas 4,4 ha di Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, Pulau Toran seluas 25 ha dan Pulau Pisang Gadang di
Kecamatan Padang Selatan). Daerah perbukitan membentang di bagian Timur dan
Selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit
Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran.
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata potensial di Sumatera Barat,
Pemerintah Kota Padang mencanangkan pembangunan sektor kepariwisataan dan
pelestarian kebudayaan alam Minangkabau sebagai salah satu sektor unggulan
pembangunan. Sejalan dengan arah kebijakan tersebut maka penetapan kawasan
objek wisata dan pelestarian budaya yang akan dikembangkan harus disesuaikan
dengan potensi yang dimiliki. Jenis-jenis wisata yang akan dikembangkan di Kota
Padang sangat beragam di antaranya; wisata bahari, wisata budaya, wisata alam,
wisata
olah
raga/minat
khusus,
wisata
kuliner,
wisata
sejarah
dan
wisata
kemitraan
dan
kerjasama
dengan
berbagai
pihak
terkait
masyarakat
dalam
rangka
percepatan
peningkatan
pendapatan
dan
Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Kab/kota;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
20. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012;
21. Peraturan
Pemerintah
Nomor
50
Tahun
2011
tentang
Rencana
Induk
Pemerintah;
24. Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan
Kebudayaan Pariwisata;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata
Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72, Tahun 2013, tentang Pedoman
Pembangunan Wilayah Terpadu;
27. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014-2025;
29. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang 2004-2020;
30. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Kota Padang (Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2008 Nomor
04);
31. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Revisi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kota Padang Tahun 2009-2014;
32. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Padang 2010-2030;
33. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tanda Daftar Usaha
Pariwisata
34. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
35. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019.
36. Peraturan Walikota Padang Nomor 65 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
37. Peraturan Walikota Padang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembentukan,
Penamaan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Pada
Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
1.3
konsistensi
pembangunan
yang
terintegrasi,
sinkronisasi
dan
Sistematika Penulisan
Setiap instansi pemerintah sampai dengan tingkat eselon II mempunyai
Rencana Strategi tentang program-program utama yangakandicapai selama 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahunan. Rencana strategi dimaksud mencakup:
1. Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan
organisasi;
2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi;
3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran;
Penulisan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Tahun 20142019 terdiri dari 7 bab yang saling berkaitan satu sama lain dan secara umum
berisikan hal-hal sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang penyusunan Rencana Strategis,maksud dan tujuan,
landasan hukum, serta sistematika penulisan.
BAB II
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PADANG
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Padang
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Walikota Padang
Nomor 65 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan
dan
Pariwisata,
maka
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
mempunyai
tugas
2.
Penyelenggaraan
urusan
pemerintah
dan
pelayanan
umum
di
bidang
4.
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu dinas dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara satu bidang atau seksi dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mencakup hal hal sebagai berikut:
1.
Spesialisasi kegiatan baik berupa tugas individu maupun tugas kelompok dalam
kedinasan dan mengelompokkan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja.
10
2.
Standarisasi kegiatan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan
dalam kedinasan.
3.
dilakukan
struktur
oleh
para
organisasi
pimpinan
yang
disentralisasikan,
puncak
saja.Dalam
pengambilan
keputusan
desentralisasi,
kekuasaan
11
Gambar 2.1
Bagan Susunan Organisasi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KASUBAG
UMUM
KASUBAG
KEUANGAN
BIDANG PROGRAM
BIDANG
DAN PENGEMBANGAN
BUDAYA
SARANAWISATA
PEMASARAN
SEKSI PERENCANAAN
SEKSI PELESTARIAN
DAN PENDATAAN
BUDAYA
DAYA TARIKWISATA
SEKSI PEMBINAAN
SEKSI PEMBINAAN
SEKSI PELAYANAN
PELAPORAN
SENI
USAHA PARIWISATA
INFORMASI
SEKSI PROMOSI
DAN KERJASAMA
UPTD TAHURA
12
KEPALA DINAS
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelenggaraan urusan
kebudayaan dan pariwisata dan tugas pembantuan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan demi terwujudnya kebudayaan dan pariwisata
berkualitas, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Menyusun kebijakan teknis bidang Kebudayaan dan Pariwisata berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan demi terwujudnya kebudayaan dan
pariwisata yang berkualitas melalui system yang kondusif;
b.
peraturan
perundang-undangan
agar
penyelenggaraan
urusan
13
j.
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
sebagai
bentuk
akuntabilitas kinerja;
k. Pengguna anggaran dinas;
l.
14
pengkajian
perencanaan
dan
program
kesekretariatan
pengembangan
Kebudayaan
dan
Pariwisata
berdasarkan
ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. Mengevaluasi program dan kegiatan pembangunan pariwisata serta membuat
rumusan saran penyesuaian;
e. Menyelenggarakan kerjasama internasional pengembangan destinasi pariwisata
skala kota;
15
f.
j.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
sejarah
dan
purbakala,
pembinaan,
pelaksanaan
dan
pelestarian
16
Bidang Objek dan Sarana Wisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
2.
Bidang Objek dan Sarana Wisata mempunyai tugas membantu Keapala Dinas
menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha-usaha di bidang
pariwisata serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada di obejk wisata.
3.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Objek dan
Sarana Wisata mempunyai fungsi;
a. Mengkoordinasikan penyiapan rencana kerja dan anggaran dan/atau program dan
kegiatan Bidang Objek dan Sarana Wisata;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang objek wisata dan sarana
wisata berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan nasional dan provinsi serta penetapan
pedoman pengembangan destinasi pariwisata;
d. Menyelenggarakan kebijakan nasional dan provinsi serta penetapan kebijakan
dalam pembinaan usaha dan penyelenggaraan usaha pariwisata skala kota;
e. Melakukan pengawasan, dan pemeliharaan objek wisata serta sarana dan
prasarana yang ada di objek wisata;
f. Menyelenggarakan kerjasama pengembangan destinasi pariwisata skala kota;
g. Menyelenggarakan monitoring dan pembuatan evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas bidang objek dan sarana wisata;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
17
BIDANG PEMASARAN
1.
Bidang Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
2.
Bidang
Pemasaran
mempunyai
tugas
membantu
Kepala
Dinas
dalam
pemasaran
skala
kota,
partisipasi
dan
penyelenggaraan
serta
mengirim
penyelenggaraan
dan
menerima
pameran/event,
peserta
roadshow
group
bekerja
widya
sama
wisata,
dengan
18
UPT Tahura mempunyai tugas membantu sebagian tugas Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata dalam melaksanakan tugas teknis tertentu di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata;
2.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT Tahura
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan
penatausahaan
program/kegiatan,
keuangan,
peralatan,
19
j.
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.2
2010
2011
2012
2013
2014
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
SD
SLTP
SLTA
11
11
11
14
14
20
DIPLOMA
S1
11
11
11
13
11
S2
12
12
12
15
15
DOKTOR
Jumlah
45
45
43
43
45
TABEL 2.2
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN GOLONGAN
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
II
11
11
11
11
13
III
25
25
23
24
24
IV
Jumlah
45
45
43
45
47
Golongan
No.
TEMPAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
UPTD TAHURA
UPTD AIR MANIS
UPTD PANTAI PADANG
UPTD PASIR JAMBAK
UPTD LB. PERAKU
UPTD TAMAN SITI NURBAYA
SEKRETARIAT
BIDANG OBJEK
TOTAL
JUMLAH
(Jiwa)
5
2
0
1
0
1
1
1
11
21
TABEL 2.4
JUMLAH PEGAWAI KONTRAK
No.
TEMPAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
UPTD TAHURA
UPTD AIR MANIS
UPTD PANTAI PADANG
UPTD PASIR JAMBAK
UPTD LB. PERAKU
UPTD TAMAN SITI NURBAYA
UPTD MUSIUM
PETUGAS KEBERSIHAN KANTOR
TOTAL
JUMLAH
(Jiwa)
4
1
7
2
0
0
1
3
21
pariwisata,
promosi,
kerjasama
dengan
mitra
pariwisata,
fasilitas
wisatawan.Semakin
lama
tinggal
wisatawan
dan
semakin
besar
22
wisatawan.Semakin
lama
tinggal
wisatawan
dan
semakin
besar
Negara
2009
2010
2011
2012
2013
(Jiwa)
2.125
(Jiwa)
2.205
(Jiwa)
2.215
(jiwa)
2.345
1.
BELANDA
(Jiwa)
2.095
2.
JERMAN
701
715
809
812
815
3.
PERANCIS
390
387
421
431
551
SWISS
95
87
5.
ITALIA
129
130
95
95
90
6.
INGGRIS
417
421
403
429
471
23
No
Negara
Tahun
7.
USA
713
726
730
740
790
8.
CANADA
108
119
115
114
121
9.
AUSTRALIA
3.095
3.872
4.009
4.260
4.068
10.
NEW ZEALAND
203
197
199
191
201
11.
MALAYSIA
31.584
32.184
32.983
36.970
37.021
12.
SINGAPURA
2.901
3.001
3.012
3.633
2.879
13.
JEPANG
809
896
898
849
583
14.
LAINNYA
2.905
2.142
1.640
2.641
3.035
TOTAL
46.143
47.002
47.609
53.368
53.057
TABEL 2.6
JUMLAH WISATAWAN NUSANTARA KEKOTA PADANGTAHUN 2013
No.
Bulan
Jumlah (Jiwa)
1.
Januari
130.030
2.
Februari
199.333
3.
Maret
277.884
4.
April
178.481
5.
Mei
210.623
6.
Juni
225.622
7.
Juli
567.015
8.
Agustus
265.526
9.
September
237.283
10.
Oktober
174.951
11.
November
273.616
12.
Desember
260.952
TOTAL
3.001.306
24
TABEL 2.7
RATA-RATA LAMA TINGGAL WISATAWAN
No
Tahun
Nusantara (Hari)
Mancanegara (Hari)
1.
2009
2.99
1.48
2.
2010
3.00
1.50
3.
2011
3.25
1.50
4.
2012
3.25
2.00
5.
2013
3.50
2.00
TABEL 2.8
RATA-RATA PENGELUARAN WISATAWAN
Tahun
Nusantara
Mancanegara
2009
(Rp)
665.000
(Rp)
350.000
2010
1.550.000
550.000
2011
2.000.000
1.000.000
2012
2.125.000
1.500.000
2013
2.125.000
1.500.000
25
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jenis
Penerimaan
Retribusi
Tempat dan
Rekreasi
Olahraga
Objek Wisata
Pantai Air Manis
Objek Wisata
Pantai Pasir
Jambak
Objek Wisata
Gunung Padang
Pemandian
Lubuk
Minturun/Air
Dingin
Pemandian
Lubuk Peraku
Taman Hutan
Raya Bung Hatta
- Karcis Masuk
- Kamar VIP
- Kamar Biasa
- Ruang
Pertemuan
- Bumi
Perkemahan
Taman Ria
Pantai Padang
Pemakaian MCK
Pantai Padang I
Pemakaian MCK
Pantai Padang II
Pemakaian MCK
Pantai Padang
III
Pemakaian MCK
Pantai Pasir
Target
Tahun
2013
Realisasi
Bulan Ini
s/d Bulan
Ini
185.000.000 102.350.000
15.475.000
117.825.000
64
50.000.000
29.000.000
3.000.000
32.000.000
64
75.000.000
55.500.000
8.500.000
64.000.0000
85
7.000.000
1.500.000
325.000
1.825.000
26
8.000.000
2.380.000
2.380.000
30
8.000.000
15.000.000
125.000.000
15.000.000
3.050.000
5.400.000
1.350.000
690.000
1.050.000
-
3.740.000
1.050.000
5.400.000
1.350.000
47
7
4
9
5.000.000
3.850.000
3.850.000
77
49.877.000
41.700.000
8.340.000
50.040.000
100
7.000.000
7.000.000
880.000
880.000
13
8.000.000
2.180.000
2.180.000
27
5.000.000
250.000
600.000
850.000
17
Bulan Lalu
26
12
13
14
15
16
17
Jambak
Pemakaian MCK
6.073.000
Pantai Air Manis
Pemakaian Kios
66.000.000
12.655.000
Pemda Lama
Pemakaian Kios
99.000.000
42.930.000
Pemda Baru
Pedagang
100.000.000 15.841.000
Gerobak Danau
Cimpago
Pedagang
33.000.000
250.000
Gerobak Pantai
Padang
Pemakaian Lokasi Objek Wisata
- Acara
7.000.000
7.500.000
Hiburan/Pameran
/Promosi
Sewa Sound
10.500.000
5.000.000
System
Sewa Orgen
8.550.000
2.800.000
Tunggal
Jumlah
900.000.000 336.366.000
Penerimaan
1.000.000
1.000.000
16
880.000
13.535.000
21
2.860.000
45.790.000
46
15.841.000
16
250.000
5.500.000
13.000.000
186
5.000.000
48
900.000
3.700.000
43
49.120.000
385.486.000
42,8
27
Tabel 2.10
Capaian KinerjaPelayanan SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang 2013
No.
Nama Indikator
Target SPM
Target IKK
2012
2013
1.
100
100
100
2.
100
100
100
3.
100
100
100
4.
100
100
100
6.
100
100
100
7.
100
8.
100
100
100
9.
100
100
10.
100
100
100
11.
100
100
100
12
100
13.
100
100
14.
100
100
100
28
15.
100
100
100
16.
100
17.
100
100
100
18.
100
19.
100
20.
100
100
100
21.
Tour de Singkarak
100
100
100
22.
100
100
100
23.
100
100
100
24.
100
100
29
Tabel 2.11
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KotaPadang
Nama
Indikator
Rata-rata
Pertumbuha
n
Angga Real
ran
isasi
1(2009)
2(2010)
3(2011)
4(2012)
5(2013)
1(2009)
2(2010)
3(2011)
4(2012)
5(2013)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
0%
0%
350.152.0
00,00
350.770.0
00,00
500.000.0
00,00
837.927.0
00,00
900.000.0
00,00
220.457.7
80,00
139.217.5
00,00
259.222.5
00,00
437.979.5
00,00
385.486.0
00,00
62,
96
%
39,
69
%
51,
84
%
52,
27
%
42,
83
%
25 %
25 %
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
0%
0%
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
0%
0%
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
00,00
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
0%
0%
PENDAPATAN
DAERAH
Pendapatan Asli
Daerah
-
Hasil pajak
daerah
Hasil retribusi
daerah
Hasil
pengelolaan
kekayaan
daerah yang
dipisahkan
Lain-lain PAD
yang Sah
Pendapatan
hibah
30
BELANJA
DAERAH
Belanja Tidak
Langsung
-
Belanja
pegawai
Gaji dan
Tunjangan
Tambahan
Penghasilan
PNS
2.232.329.
216,00
2.375.067.
196,00
2.199.871.
842,73
2.725.944.
219,74
2.146.437.
563,00
1.141.478.
718,00
2.109.820.
808,00
2.628.876.
545,00
96,
15
%
50,
60
%
95,
91
%
96,
44
%
1.935.739.
216,00
1.819.086.
670,00
2.130.417.
196,00
1.961.775.
492,73
2.286.294.
219,74
1.863.195.
063
1.023.903.
718,00
1.913.620.
808,00
2.244.418.
295,00
96,
25
%
52,
44
%
97,
55
%
98,
17
%
296.590.0
00
204.900.0
00,00
225.900.0
00
196.200.0
00,00
394.650.0
00,00
283.242.5
00
117.575.0
00,00
196.200.0
00,00
384.458.2
50,00
95,
50
%
38,
80
%
10
0
%
97,
42
%
699.368.1
60,00
583.104.5
60,00
874.935.1
70,00
1.331.023.
760,00
622.085.6
80,00
190.645.0
40,00
855.420.3
20,00
1.235.640.
760,00
88,
95
%
32,
69
%
97,
77
%
92,
83
%
2.434.065.
740,00
2.524.688.
190,00
3.293.291.
970,00
4.885.139.
819,00
2.107.097.
824,00
848.213.8
53,00
3.217.208.
588,00
4.694.886.
157,00
86,
57
%
33,
60
%
97,
69
%
96,
11
%
2.618.786.
000,00
256.716.0
00,00
844.117.1
40,00
947.358.5
50,00
2.110.334.
600,00
65.470.50
0,00
807.466.4
50,00
678.823.8
00,00
80,
58
%
25,
50
%
95,
66
%
71,
65
%
10.567.03
0.332
8.226.777.
960
10.208.11
8.615,46
13.470.41
0.568,48
9.352.851.
010
3.526.504.
329
9.537.716.
474
12.252.58
9.807
Belanja langsung
-
Belanja
pegawai
Belanja
barang dan
jasa
Belanja
modal
Total
31
Gambar 2.2
Bagan Alir Rencana Strategis Kota Padang Tahun 2014
Visi Misi
Walikota+10
Program Unggulan
Telaah Renstra
K/L+Program
Telaah KLHS
Telaah RTRW
Analisis Hubungan
Aspek Lingkungan
Eksternal dan
Internal
Identifikasi
Permasalahan
Penentuan Isu-Isu
Strategis
Visi dan Misi
Penetapan Tujuan
Penetapan
Sasaran
Faktor Kunci
Keberhasilan
Penataan Strategi:
1. Penyusunan
Kebijakan
2. Penyusunan
Program
32
33
3. Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap
ketahanan budaya dengan adanya akulturasi budaya yaitu cirikhas dan identitas
kebudayaan semakin berkembang.
4. Pada dasarnya masyarakat Kota Padang dikenal suka membantu dan ramah yang
merupakan modal untuk membangun industri pariwisata sebagai industri jasa.
5. Kekayaan alam dan budaya yang melimpah mampu menjadikan keragaman dan
keunikan daya tarik alam dan budaya sebagai magnet untuk mendatangkan
wisatawan.
6. Pemerintahan yang semakin stabil lebih mampu melaksanakan pembangunan
terutama infrastruktur pariwisata.
7. Motivasi wisatawan semakin tersegmentasi sehingga menuntut destinasi yang
mampu menawarkan keanekaragaman produk pariwisata seperti: wisata kuliner,
ekowisata, agrowisata, atau kampung wisata.
8. Dengan semakin matangnya proses kehidupan berdemokrasi dan semakin maju
dan berkembangnya media ekspresi maka membuka kesempatan yang besar
bagi seniman dan budayawan dalam menciptakan karya seni yang memiliki nilai
jual tinggi.
9. Berkembangnya LCC(Low Cost Carrier) yang menawarkan paket wisata
terjangkau semakin meningkat.
10. Transportasi udara yang semakin murah dan semakin banyaknya perusahaan
penerbangan dalam negeri yang semula 6 perusahaan menjadi 18 perusahaan
akan mendorong kunjungan wisatawan khususnya wisatawan nusantara
11. Kemajuan di bidang teknologi informasi, yang memungkinkan calon wisatawan
memperoleh akses informasi terkini mengenai keanekaragaman destinasi
12. Perkembangan implementasi tata pemerintahan yang baik (good governance)
memberikan ruang bagi perbaikan sistem manajemen pembangunan di bidang
kebudayaan dan pariwisata baik antar sektor, antar instansi, antar wilayah dan
antar tingkatan pemerintahan.
34
35
4. Krisis
nilai
budaya/jati
diri
(identitas)
daerah,
nilai-nilai
solidaritas
sosial,
kekeluargaan, keramahtamahan, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap
sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas daerah, makin pudar bersamaan dengan
menguatnya nilai-nilai materialisme.
5. Masih belum optimalnya implementasi pembangunan berwawasan kebudayaan, tidak
mampunya bangsa Indonesia mengadopsi budaya global yang lebih relevan bagi
upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa. Lajunya pembangunan ekonomi
yang kurang diimbangi oleh pembangunan karakter bangsa telah mengakibatkan
krisis budaya yang selanjutnya memperlemah ketahanan budaya.
6. Lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan daya tarik
wisata ke dalam produk pariwisata.
7. Belum optimalnya implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pariwisata karena keterbatasan sumber daya di daerah.
8. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan pariwisata belum maksimal khususnya
di sekitar dayatarik wisata dan kawasan wisata.
9. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri.
10. Terbatasnya sarana/materi promosi budpar dalam dan luar negeri.
11. Belum optimalnya sistem informasi pemasaran untuk mendukung pelaksanaan
pemasaran dan promosi.
12. Koordinasi dan keterpaduan pemasaran antar stakeholder masih lemah.
13. Sumberdaya pemasaran yang masih terbatas.
14. Kompetensi dan kualitas SDM masih perlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan
program secara optimal dengan kompetensi pelayanan publik yang tinggi.
15. Database kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum mampu mendukung
kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan pembangunan sektor kebudayaan
dan pariwisata yang aktual.
36
37
informasi
pembangunan
kebudayaan
dan
kepariwisataan
kepada
masyarakat.
6. Pengoptimalan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan untuk meningkatkan
kapasitas dan peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melaksanakan
fungsinya sebagai fasilitator dan koordinator pembangunan kebudayaan dan
pariwisata.
D. Meminimalkan Kelemahan dan Menghindari Ancaman melalui :
1. Pengelolaan
keragaman
budaya
yang
profesional
dan
sesuai
zaman
guna
38
BAB III
PERUMUSAN ISUISU STRATEGIS BERDASARKANTUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) menjelaskan bahwa salah
satu sasaran untuk meningkatkan sektor non-miga adalah dengan meningkatkan
kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa, sehingga sektor pariwisata diharapkan
mampu menjadi salah satu penghasil devisa. Berdasarkan hal tersebut, maka
kebijakan pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk pengembangan produkproduk wisata serta meningkatkan sinergi dalam jasa pelayanan pariwisata.
Identifikasi Permasalahan :
1. Kemampuan daya tarik destinasi unggulan harus mendapatkan perhatian serius bagi
semua aparat dan pelaku kepariwisataan.
2. Secara umum dayasaing yang perlu ditingkatkan untuk memacu pertumbuhan
pariwisata mencakup tiga aspek yaitu:
Dayasaing daerah termasuk di dalamnya organisasi
mempunyai
dayasaing
tinggi.
SDMdi
bidang
Pemasaran
Dinas
39
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi pembangunan Kota Padang, untuk lima tahun kedepan yaitu:
Mewujudkan Padang sebagai kota Pendidikan, Perdagangan danPariwisata
yang Sejahtera, Religius, dan Berbudaya.
Misi:
1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman,
kreatif dan berdaya saing.
2. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah Barat Sumatera.
3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan
berkesan.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat dan
menghargai kearifan lokal.
6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.
10 Program Unggulan yaitu:
1. Melaksanakan pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan, perbaikan trotoar
serta pengendalian banjir dan genangan air.
2. Menyelenggarakan
budaya dan olahraga yang lebih berkualitas, Gratis Pendidikan SD, SMP, SMA dan
SMK Negeri serta pemberian beasiswa bagi semua pelajar/mahasiswa berprestasi
dari keluarga miskin.
3. Menyediakan terminal angkutankotadan terminal bus dalam dua tahun serta
penataan transportasi kota yang lebih baik.
4. Merehabilitasi 1.000 unit rumah tidak layak huni per tahun dan pelayanan
kesehatan gratis di Puskesmas/RSUD serta ambulan gratis bagi warga miskin.
40
5. Membangun Pasar Raya Padang dalam dua tahun dan revitalisasi pasar-pasar
pembantu.
6. Meningkatkandana operasional Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT serta Guru
TPQ/TQA/MDA menjadi 200% (dua ratus persen).
7. Memberikan santunan kematian Rp. 1.000.000,-(satu juta) bagi warga Kota
Padang.
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi, mencetak 10.000 wirausahawan baru dan
pengembangan ekonomi kreatif, UMKM serta pemberdayaan masyarakat petani
dan nelayan.
9. Merevitalisasi objek wisata Kota Padang menjadi wisata keluarga dan konvensi
yang layak dan ramah.
10. Menyediakan anggaran untuk tunjangan daerah bagi PNS.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Terbentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tanggal 21 Desember
2011 lalu, menjadikan Indonesia menjadi negara kedua di dunia setelah Inggris yang
menempatkan sektor ekonomi kreatif ditingkat Kementerian, dan negara pertama di dunia
yang menempatkan sektor pariwisata dan sektor ekonomi kreatif bersama-sama di dalam
satu kementerian.
Penggabungankedua
sektor
merupakan
kombinasi
dan
integrasi
yang
saling
41
menyumbang ekspor yang jauh lebih tinggi dari nilai impornya. Ekonomi kreatif menciptakan
devisa melalui kontribusi net trade yang tinggi, mencapai 57,8% dari total nasional, atau
senilai Rp115 triliun di tahun 2010.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat erat kaitannya dengan alam (nature),
warisan budaya (heritage), lingkungan sosial, seni, kearifan lokal, toleransi dan tenggang rasa,
yang dipadu dengan kemajuan teknologi masa kini. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak
saja menjadi sektor pencipta kesejahteraan,tetapi juga menciptakan hidup yang berkualitas.
Mempertimbangkan karakteristik pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut, serta potensi
ekonominya yang besar, Kemenparekraf menetapkan visi pembangunan kepariwisataan dan
ekonomi kreatif 2012-2014, adalah: Terwujudnya Kesejahteraan dan Kualitas Hidup
Masyarakat Indonesia dengan Menggerakkan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.
Visi Kementerian akan dicapai dengan mengemban 4 misi utama, yaitu:
1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan
serta mampu mendorong pembangunan daerah;
2. Mengembangkan
ekonomi
kreatif
yang
dapat
menciptakan
nilai
tambah,
42
43
44
konten;
4. Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar
negeri,terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap kreativitas lokal,
kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional, terkonsentrasinya pasar luar negeri,
tingginya biaya promosi, belum diterapkannya sistem pembayaran online, dan
rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi, hak cipta;
5. Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya payung
hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsector industri kreatif; iklim usaha
belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah dan pembajakan yang tinggi, dan
transaksi elektronik belum diregulasi dengan baik;
6. Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama disebabkan belum
sesuainya skema pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya
belum bankable, high risk high return, cash flowyang fluktuatif, serta aset yang bersifat
intangible; dan
7. Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belumoptimal, baik sumber daya alam
maupun sumberdaya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahanbaku, kurangnya
riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan
sertifikasi yang belum baik.
Arah Kebijakan,
Strategi,
Program
45
2.
3.
Pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, dengan kegiatan pokok:
pengembangan industri perfilman indonesia; pengembangan senipertunjukan dan
industri musik; pengembangan seni rupa indonesia;
4.
Pengembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek, dengan kegiatan
pokok:pengembangan ekonomi kreatif berbasis media; pengembangan desain dan
arsitektur; dan penguatan kerjasama dan fasilitasi;
5.
46
7.
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, dengan kegiatan pokok:
pengembangan perencanaan dan organisasi; pelayanan administrasi hukum dan
kepegawaian; pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan; peningkatan
kerjasama luar negeri; peningkatan layanan administrasi umum; peningkatan
pendidikan dan pelatihan aparatur; peningkatan layanan informasi publik; peningkatan
layanan data dan sistem informasi; dan
8.
Pembangunan/pengadaan/peningkatan
sarana
dan
prasarana
aparatur
kemenparekraf.
Seluruh arah kebijakan, strategi, program, kegiatan sampai kepada aktivitas terkecil
yang dilakukan dalam pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, dilandasi oleh
prinsip pro-growth, pro-job, pro-poor, pro-environment, mendukung penguatan nilai sosial
dan budaya, menciptakan kualitas hidup, dan menciptakan nilai tambah.
a.
b.
Pro job,yaitu menciptakan dan memperluas lapangan kerja, dengan fokus utama untuk
menggerakkan sektor riil yang dapat menciptakan lapangan kerja, sehingga dapat
menurunkan tingkat pengangguran nasional.
c.
Pro
Poor,yaitu
mengurangi
tingkat
kemiskinan
nasional
melalui
peningkatan
pendapatan masyarakat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, baik sektor formal
maupun nonformal.
d.
47
Pengembangan industri pariwisata yang memiliki daya saing baik di tingkat nasional
maupun di tingkat internasional.
Strategipengembangan standarisasi usaha bidang pariwisata yang akan diterapkan di
Sumbar :
a.
b.
48
pengendalian
pengembangan
pada
kawasan
rawan
bencana.
49
olahraga
a. Mengembangkan RTH yang terpadu dengan fasilitas olahraga dan rekreasi serta
mengoptimalkan potensi alam bagi pengembangan sektor pariwisata.
b. Memperluas kesempatan usaha bagi sektor swasta dalam mengembangkan
wahana dan atau kawasan rekreasi.
c. Mengembangkan
ruang
untuk
melestarikan
nilai-nilai
kekayaan
budaya
Minangkabau sebagai bagian dari kegiatan rekreasi dan promosi daya tarik wisata.
8. Strategi pengembangan RTH untuk fungsi ekologi, fungsi ekonomi maupun fungsi
sosial budaya maupun baik privat maupun publik yang dapat meningkatkan kualitas
kenyamanan ruang kota. Menyediakan RTH publik sebesar 20 (dua puluh) persen,
yang meliputi taman, sempadan pantai, sempadan sungai, lahan pertanian, sabuk
hijau (green belt) dan pemakaman.
Sempadan pantai adalah :
1.
Daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100 (seratus) meter dari
titik pasang air laut tertinggi kearah darat;
2.
Daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau
terjal dengan jarak paling sedikit 50 (lima puluh) meter
Kawasan lindung cagar budaya ditetapkan di Kawasan Pondok dan Kawasan Muaro
di Kecamatan Padang barat dan Kecamatan Padang Selatan.
2.
50
Pengaturan pemanfaatan kawasan lindung cagar budaya akan diatur lebih lanjut
dengan peraturan Walikota.
Kawasan Budidaya
Kawasan Pariwisata
1. Kawasan pariwisata meliputi wisata alam, wisata sejarah, wisata makanan, wisata belanja
dan wisata konvensi
2. Pengembangan kawasan wisata alam meliputi:
a. Kawasan Pasir Jambak di Kecamatan Koto Tangah;
b. Kawasan Agrowisata Lubuk Minturun di Kecamatan Koto Tangah;
c. Kawasan Gunung Padang dan Aie Manih di Kecamatan Padang Selatan;
d. Kawasan Sungai Pisang di Kecamatan Bungus Teluk Kabung;
e. Kawasan sepanjang Pantai Padang;
f. Kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta, Lubuk Paraku; dan
g. Pulau-pulau kecil yang berada di wilayah perairan Kota Padang
3. Pengembangan kawasan wisata sejarah meliputi:
a. Kawasan cagar budaya kota lama Pondok dan Muaro Kecamatan Padang Selatan
b. Kawasan wisata sejarah di Kelurahan Belakang Tangsi Kecamatan Padang Barat;
c. Kawasan cagar budaya nagari adat tradisional di Kecamatan Koto Tangah dan
Kecamatan Bungus Teluk Kabung.
Pengembangan wisata makanan, wisata belanja dan wisata konvensi diintegrasikan
dengan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa.
Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Padang
Indikasi program utama perwujudan struktur ruang wilayah kota tahap
51
pertama
a. Optimalisasi pengembangan kawasan wisata
b. Pembinaan organisasi sosial dan budaya.
c. Peningkatan kualitas bangunan dan revitalisasi situs budaya.
Indikasi program utama perwujudan struktur ruang wilayah kota tahap kedua
a.
b.
c.
Indikasi program utama perwujudan struktur ruang wilayah kota tahap ketiga
a.
b.
b.
52
Penataan dan pengembangan pusat jajanan dan makanan khas Padang dan
SumatraBarat
b.
c.
d.
e.
Pembangunan sarana dan prasana secara terbatas pada kawasan konservasi untuk
penunjang pariwisata
53
54
Hasil KLHS
Mengidentifikasi
isu-isu
utama
lingkungan
untuk
dipecahkan
untuk
rencana
55
Pengembangan kawasan Gunung Padang, Muaro dan Pantai Padang yang tergolong
sebagai kawasan potensial untuk dikembangkan.
Kota Padang sebagai kota pesisir mempunyai potensi pengembangan wisata bahari
sebagai unggulan. Pengembangan wisata bahari tersebut dapat dipadukan dengan
pengembangan Kota Tua Padang Lama yang menyimpan sejarah permulaan Kota
Padang. Untuk itu dapat dikembangkan produk wisata terpadu yang merupakan kesatuan
wisata Pantai Padang Kawasan Padang Lama Kawasan Gunung Padang Kawasan
Pantai Air Manis. Kawasan Batang Arau dapat menjadi marina yang menghubungkan
pulau pulau kecil diwilayah Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten
Pariaman. Selain itu jaringan jalan susur pantai juga perlu dikembangkan untuk
menghubungkan kawasan dengan Bandar Ketaping. Untuk mendukung kawasan wisata
terpadu tersebut didukung dengan pengembangan sarana dan jasa pendukung wisata
dan penciptaan kondisi lingkungan kota yang ramah dan nyaman.
Beberapa bahaya lingkungan pesisir yang beraspek Geologi terutama adalah :
a) Sedimentasi
b) Gerakan tanah
c) Banjir
d) Abrasi
e) Akresi
f) Intrusi air laut
g) Gempa dan
h) Tsunami
i)
Likuifaksi
56
tampung badan air dan saluran mengakibatkan limpasan air hujan ke luar dari badan
air. Dua gejala tersebut mengakibatkan banjir dan genangan air.
Longsor
Bahaya longsor yang terdapat di kawasan Gunung Padang dan Bukit Gaung berskala
sedang dan tinggi. Kawasan yang memiliki tingkat bahaya longsor lahan yang tinggi
di kawasan Gunung Padang adalah lereng kaki Gunung Padang yaitu kelurahan
Batang Arau, Seberang Padang, Mata Air, Rawang, Teluk Bayur dan Air Manis,
Sedangkan di Bukit Gaung adalah Kelurahan Gates.
Abrasi Pantai
Gejala abrasi pantai yang telah berlangsung sejak lama dan mengakibatkan
kerusakan pantai mengancam permukiman penduduk yang berdomisil di sekitar
kawasan pantai, terutama di pesisir pantai Purus, Ulak Karang, Pasir Air Tawar,
Parupuk Tabing serta Pasie Nan Tigo.
Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi akibat berbagai kegiatan industri, lingkungan
pemukiman, pasar dan berbagai kegiatan lain yang membuang limbah cair yang
belum memenuhi baku mutu lingkungan. Beberapa sungai di daerah ini telah
dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah cair dari kegiatan industri tanpa
melalui pengolahan terlebih dahulu. Muara sungai Batang Arau telah mengalami
penurunan kualitas lingkungan, baik akibat pencemaran maupun pengendapan.
Pembuangan Limbah Domestik
Pantai dan sungai masih dijadikan tempat pembuangan berbagai limbah
domestik yang berasal dari masyarakat yang belum mengerti akan arti penting dari
kebersihan
lingkungan.
Semua
kegiatan-kegiatan
ini
cenderung
mengalami
57
menangkap ikan.
Gempa Bumi dan Tsunami
Gempa Bumi dan Tsunami yang sesungguhnya merupakan gejala alam, tetapi
berakibat pada kerugian harta benda, lingkungan dan nyawa menjadi masalah
sosial yang dihadapi oleh masyarakat.
Penjabaran dari regulasi mitigasi bencana adalah :
A. MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan bencana yang dapat menjadi pemicu terjadinya bencana
lain seperti tsunami, gerakan tanah, likuifaksi maupun banjir. Untuk itu upaya mitigasi
bencana gempa bumi sangat menentukan dalam upaya mengurangi kerugian dan
korban jiwa yang ditimbulkan oleh bencana itu sendiri maupun rangkaian bencana yang
terjadi sesudahnya. Secara komprehensif upaya mitigasi yang perlu dilakukan di wilayah
Kota Padang adalah :
a. Menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) bangunan tanah gempa di
Wilayah Kota Padang,
b. Membuat dan menetapkan jalur evakuasi bencana gempa bumi di Wilayah Kota
Padang,
c. Membangun sarana transportasi dalam rangka meningkatkan kecepatan evakuasi
di daerah-daerah terpencil,
d. Memasang rambu-rambu jalur evakuasi bencana gempa bumi di lokasi-lokasi
strategis di Wilayah Kota Padang,
e. Membangun Rumah Sakit Khusus Orthopedi di Wilayah Kec. Lubuk Kilangan yang
merupakan daerah dengan resiko bencana gempa bumi paling rendah
berdasarkan peta amplifikasi dan periode dominan batuan.
B. MITIGASI BENCANA TSUNAMI
Wilayah Kota Padang dengan pemukiman di Wilayah Pantai yang relatif padat
memerlukan pengaturan yang kuat dalam rangka mitigasi bencana tsunami. Hal ini
dilakukan terutama untuk mengurangi korban jiwa yang mungkin ditimbulkan akibat
58
59
4) Membangun jalan dan jembatan yang memadai sebagai jalur evakuasi pada saat
terjadi bencana gerakan tanah,
5) Penguatan struktur pada tebing-tebing jalan dan sungai yang berpotensi gerakan
tanah,
6) Melakukan normalisasi, pengurangan beban dan kemiringan lereng serta
pengendalian aliran air pada daerah-daearah infiltrasi air diatas dan pada
kawasan rawan gerakan tanah,
7) Memantau dan reboisasi kawasan lindung di sekitar lokasi rawan gerakan tanah,
8) Merelokasi penduduk pada kawasan gerakan tanah yang relatif tinggi.
D. MITIGASI BENCANA LIKUIFAKSI
Bencana akibat likuifaksi umumnya terjadi secara setempat, namun akibatnya
cukup berpengaruh signifikan bagi kehidupan masyarakat dan bahkan dapat
mengakibatkan kerugian jiwa. Upaya mitigasi yang perlu dilakukan antara lain adalah :
1) Mengendalikan pemanfataan air tanah di pemukiman perkotaan (kedalaman
pemompaan, pencegahan pencemaran air dan eksploitasi air tanah),
2) Penguatan struktur bangunan jalan dan jembatan pada endapan alluvial,
3) Memperbaiki lapisan tanah untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan tanah
serta mengontrol tekanan air pori tanah pada zona kerentaan likuifaksi tinggi,
dengan :
- Pemasangan sistem drainase vertikal untuk mengurangi kenaikan tekanan airpori saat gempa,
- Pemadatan lapisan tanah untuk menambah kekuatan lapisan tanah terhadap
beban gempa,
- Injeksi semen kedalam lapisan tanah untuk menambah kekuatan lapisan
tanah terhadap beban gempa.
60
4) Penelitian lebih detil kondisi struktur dan kepadatan lapisan tanah/daya dukung
tanah (dengan metode geologi teknik),
5) Pengadaan sumur pantau memadai untuk setiap kawasan yang menggunakan air
tanah, terutama untuk daerah yang rawan penggunaan air tanah.
E. MITIGASI BENCANA BANJIR
Lokasi-lokasi yang telah teridentifikasi sebagai daerah rawan banjir adalah :
Kecamatan Koto Tangah : Lubuk Minturun, Simpang Kalumpang, Padang Sarai,
Dadok Rawan Panjang dan sekitarnya, Ikur Koto Anak Air, dan Padang Sarai.
Kecamatan Nanggalo: Lapai, Siteba, Maransi, Gunung Pangilun.
Kecamatan Kuranji : Ampang, Gunung Sarik, Andalas
Kecamatan Lubuk Begalung : Parak Laweh dan Arai Pinang
Upaya mitigasi bencana yang perlu dilakukan antara lain :
1) Memperbaiki dan membangun prasarana dan sarana pengendalian banjir,
2) Normalisasi, pengerukan sungai dan pembuatan sudetan sungai yang berpotensi
banjir,
3) Memonitor dan mengevaluasi data curah hujan, banjir dan daerah genangan di
daerah-daerah rawan banjir
4) Menyiapkan peta rawan banjir beserta rute pengungsian, lokasi posko dan pos
pengamat debit dan ketinggian air sungai.
61
berkunjung ke wilayah Kota Padang. Pada saat ini, wisatawan yang berkunjung ke
Kota Padang dapat dibedakan dalam 2 (dua) segmen yakni wisatawan lokal yang
berasal dari dalam wilayah kota Padang dan sekitarnya serta pengunjung yang
berasal dari luar wilayah Kota Padang. Segmenlain adalah dari wisatawan luar
negeri yang memiliki pilihan berbeda dengan wisatawan lokal.
Penyusunan Renstra Pariwisata ini diharapkan mampu mengadopsi berbagai
kepentingan insan pariwisata dan penyelenggaraan pembangunan yang akan
diwujudkan dalam memenuhi keinginan dan cita-cita Pemerintah Kota Padang yang
menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu ujung tombak bagi peningkatan
perekonomian dan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui
penciptaan berbagai peluang kerja dan mampu memberdayakan masyarakat secara
optimal. Pariwisata yang berorientasi pada kelestarian lingkungan serta menjaga
kenyamanan wisatawan merupakan program-program yang perlu diprioritaskan.
Beberapa hal yang merupakan isu strategis yang cukup berpengaruh dalam
perkembangan dunia pariwisata secara sederhana dapat disampaikan seperti
berikut:
A.
industri
yang
memiliki
kriteria-kriteria
khusus,
Perencanaan
pembangunan
ekonomi
yang
bertujuan
untuk
memacu
62
3.
4.
5.
Perencanaan Berkesinambungan
Beberapa daerah di Sumatera Barat mengandalkan industri pariwisata sebagai
pandapatan utamanya. Agar mampu bersaing dengan destinasi di daerah lain, harus
mampu mengemas dan mengeksploitasi potensi obyek dan tujuan wisatanya secara
sistematis, terprogram, terencana, konsisten, integrated dan holistik. Berbagai
kemudahan, fasilitas, pelayanan prima, kemudahan klaim dan regulasi dijadikan
sebagai alat promosi.Komitmen yang tinggi dengan perencanaan yang berkelanjutan
sustainable serta penjagaan pelestarian yang benar menjadi ciri beberapa
destinasi yang mampu bertahan. Mereka sadar akan konsekuensi yang akan
diterimanya,
apabila
tidak
menjaga
potensi
dan
produk
wisatanya
secara
komprehensif. Industri Pariwisata memiliki konsumen (pasar) yang tak dapat diatur
63
apabila
materi
tradisi
tersebut
dimanfaatkan
dan
dikelola
secara
terhadap
perekonomian
masyarakat.Industri
Pariwisata
merupakan
64
spesifik,
isuisu
strategis
Kota
Padang
yang
dapat
membuat
b.
65
c.
Regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam era otonomi tersebut dapat
diselaraskan degan kebutuhan yang terkini. Sistem pengaturan dan aturan main
sering menjadi kendala dalam satu kawasan destinasi. Kemudahan, kemurahan,
kelancaran, kenyamanan, kebersihan, keamanan, ketersediaan, keterjangkauan,
kelestarian, pola kerjasama dan kejelasan informasi adalah beberapa masalah
yang perlu dipertimbangkan instrumen-instrumen pengaturannya.
Konsistensi
darisemua
ini
adalah
penciptaan
peluang
kerja.
Bauran
dan
peluang
serta
kreatifitasnya
untuk
memenuhi
permintaanakan
66
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
terdahulu,
maka
telah
tergambar
arah
pembangunan
kebudayaan
dan
kepariwisataan Kota Padang yang merupakan salah satu penjabaran dari Tujuan dan
Sasaran Pembangunan Daerah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJMD). Berbagai dasar pemikiran telah dirumuskan sebagai rambu-rambu di
dalam Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan pada masa mendatang yang
penuh dengan harapan dan tantangan, yang harus dipedomani oleh insan kebudayaan
dan kepariwisataan untuk lebih berperan dalam melaksanakan pembangunan yang
berencana dan berkesinambungan.
Untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang yang merupakan salah satu
pelaku pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan merumuskan Visi sebagai
berikut:Menjadikan Padang sebagai Destinasi Wisata Pesisir yang Nyaman
dan Berkesan Indah.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas serta berpedoman terhadap tugas pokok dan
fungsi Dinas yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam pembangunan
kebudayaan dan kepariwisataan yang transparan dan akuntabel dengan mengutamakan
kepentingan masyarakat.
Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 20142019 adalah:
1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang nyaman dan berdaya saing.
2. Mengembangkan potensi Seni dan Budaya dan pelestarian Cagar Budaya.
3. Melibatkan
partisipasi
semua
lapisan
masyarakat
dalam
pengembangan
Kepariwisataan.
4. Meningkatkan kesejahteraan
perekonomian
masyarakat
dengan menggerakan
67
ditetapkan;
3. Peningkatan daya tarik wisata, jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan;
4. Eksistensi masyarakat yang berbudaya dan beragama dikawasan objek wisata atau
kawasan bersejarah;
5. Masyarakat yang menjunjung jati diri, cinta seni budaya Minangkabau serta benda
cagar budaya;
6. Meningkatnya peran aktif dan aktivitas jaringan kerjasama dari komunitas , lembaga
asosiasi kepariwisataan daerah, provinsi dan nasional serta internasional;
68
69
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang
NO.
TUJUAN
SASARAN
1
1.
2
Meningkatkan
sistem pengelolaan
potensi objek
wisata dengan
kegiatan
perencanaan yang
terarah, terkendali,
menyeluruh,
berkelanjutan dan
ramah lingkungan
3
1. Peningkatan
kualitas serta
sarana prasarana
objek wisata yang
menjadi prioritas
pengembangan
2. Membuat
kawasan wisata
yang berkharakter
sesuai dengan tema
yang telah
ditetapkan
3. Peningkatan
daya tarik wisata,
jumlah kunjungan
dan lama tinggal
wisatawan
1. Eksistensi
masyarakat yang
berbudaya dan
beragama di
kawasan objek
wisata atau
2.
Meningkatkan
pemahaman dan
apresiasi
masyarakat Kota
Padang atas nilainilai seni dan
INDIKATOR
KINERJA
4
Lama Tinggal
Wisman
1
5
1.50
Lama Tinggal
Wisnus
2.00
Jumlah
Gelanggang
Silih Berganti
3 buah
2.50
5 buah
2.50
3.00
7 buah
10 buah
5
9
2.00
3.50
15 buah
70
budaya
Minangkabau dalam
rangka memelihara
jati diri yang
merupakan wujud
dari daya tarik
wisata
3.
Mewujudkan
strategi promosi
pariwisata yang
berorientasi pada
efektifitas, efisiensi,
kualitas, informatif
yang mampu
meningkatkan
kredibilitas dan
eksistensi
pariwisata Kota
Padang secara
nasional dan
internasional
2.
1.
2.
3.
kawasan
bersejarah
Masyarakat yang
menjunjung jati
diri, cinta seni
budaya
Minangkabau
serta benda cagar
budaya
Meningkatnya
peran aktif dan
aktivitas jaringan
kerjasama dari
komunitas,
lembaga asosiasi
kepariwisataan
daerah, provinsi
dan nasional serta
internasional
Promosi wisata
melalui kerjasama
dengan travel biro
dan lembagalembaga
pemerintahan
dalam dan luar
negeri.
Meningkatkan
pembinaan
terhadap tenaga-
Pemandu
Wisata
50 orang
70 orang
90 orang
120 orang
150 orang
71
4.
5.
Meningkatkan
upaya
pengembangan
industri pariwisata
yang berorientasi
pada
pemberdayaan
ekonomi kerakyatan
dengan
memperluas
jaringan kerja dan
kesempatan
berusaha.
Memberikan
dukungan
pelayanan, sarana
dan prasarana serta
peningkatan
kompetensi sumber
daya aparatur
tenaga
Pramuwisata
melalui kegiatan
pendidikan dan
pelatihan dalam
semua aspek
kepariwisataan
1. Meningkatnya
pemahaman dan
partisipasi
masyarakat dalam
rangka menjaga
kualitas serta
kelangsungan
industri pariwisata
di Kota Padang
Meningkatkan
pemberian
dukungan layanan
kedinasan.
Meningkatkan
kompetensi
sumber daya
aparatur
Jumlah
Wisman
Jumlah
Wisnus
Jumlah
sarana dan
prasarana
46.143
47.143
48.143
49.143
53.057
2.252.336
2.652.336
2.752.336
2.852.336
3.001.306
Peralatan
Kantor: 1
pkt
Mobil: 3
unit
Motor: 13
unit
Peralatan
Kantor: 1
pkt
Mobil: 3
unit
Motor: 13
unit
Peralatan
Kantor: 1
pkt
Mobil: 3
unit
Motor: 13
unit
Peralatan
Kantor: 1 pkt
Mobil: 3 unit
Motor: 13
unit
Peralatan
Kantor: 1 pkt
Mobil: 2 unit
Motor: 13
unit
72
73
13. Terselenggaranya bahan, sarana dan prasarana promosi pariwisata yang inovatif
kreatif serta pemanfaatan kemajuan teknologi.
14. Menyelenggarakan pemberian layanan keuangan, kepegawaian, dan perbaikan
sarana dan prasarana aparatur; dan
15. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui rapat
koordianasi, seminar, workshop dan pelatihan.
74
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Potensi wisata Kota Padang cukup menjanjikan, namun belum terkelola secara
optimal sampai saat ini.Objek wisata yang ada, selain belum dilengkapi dengan sarana
prasarana yang memadai, juga masih terfragmentasi pengembangannya.Objek-objek wisata
tersebut belum dikemas sebagai satu kesatuan produk wisata yang bisa dinikmati wisatawan
dalam satu rangkaian perjalanan yang menyenangkan.Hal ini menyebabkan tingkat
kunjungan ke objek wisata di Kota Padang masih rendah, Meski sarana dan jasa pendukung
wisata di Kota Padang relatif sudah cukup memadai. Pemerintah Kota Padang secara
bertahap telah mulai membenahi dan membangun sarana dan prasarana penunjang
pariwisata yang tersebar pada beberapa lokasi di Kota Padang, seperti kawasan sepanjang
Pantai Padang, Kawasan Pantai Air Manih, Kawasan Pelabuhan Muara dengan Jembatan Siti
Nurbaya, dan Kawasan Wisata Bungus Teluk Kabung.
Dalam pembangunan dunia kepariwisataan di Kota Padang, program dan kegiatan
yang akan dibuat, dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan pokok. Pendekatan pertama adalah
pendekatan
kebijakan
(sektoral),
yaitu
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
sehingga
keterlibatan
sektor-sektor
terkait
adalah
sebuah
keharusan.
Kebijakansektoral yang dikeluarkan tetap akan mengacu pada karakteristik dari masingmasing kawasan dan objek pengembangan menurut kriteria pengembangan pariwisata di
Kota Padang, baik dalam jangka waktu pengembangan jangka pendek, menengah dan
jangka
panjang.
memandang
Pendekatan
wilayah
sebagai
kedua
sutu
adalah
pendekatan
kesatuan
kemasyarakatan,
social.Pemanfaatan
dengan
ruang
dan
pengimplementasian ragam budaya dan tata nilai harus ditempatkan sebagai suatu variabel
yang penting dalam mendukungpengembangan wilayah.Masyarakat lokal, institusiinstitusi
lokal/kemasyarakatan serta lembaga-lembaga non-pemerintah, merupakan faktor yang
berperan menentukan pengembangan wilayah masing-masing sesuai dengan karakteristik
pengembangannya.
75
76
77
ini
untuk
membuat
Perencanaan
Kepariwisataan
dengan
kegiatan
5.4.2
78
akhirnya
meningkat
jumlah
wisatawan
dan
lama
tinggal.
Program
79
80
81
BABVI
INDIKATOR KINERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
TABEL 6.1
INDIKATOR KINERJA DISBUDPAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Sasaran
Indikator Kinerja
(Outcome)
lama tinggal
wisatawan di kota
Padang (bidang
promosi)
perhotelan
yang
menarik
dan
Jumlah kriminalitas
kreatif
(kasus)
sadar
wisata
terutama
jumlah
kunjungan
wisatawan
Nusantara
dan
Mancanegara
promosi)
(bidang
(jumlah)
pengelolaan
pariwisata
dan
IT
dan Kepariwisataan
Information
Center)
yang
82
Event (jumlah)
dengan
arah
Mitra (jumlah)
kebijakan
berskala
Nasional
dan
kemitraan
dengan
pelaku
pariwisata
Mengembangkan jumlah dan kualitas Tersedianya
objek
wisata
wisatawan
melalui
yang
menarik
dengan
arah
peningkatan
sarana
bagi dan
prasarana
kebijakan (jumlah),
pemandu
jumlah
dan wisata
(orang)
dan
sadar
wisata
secara
kenyamanan
dan objek
kesan
yang
baik dengan
(bidang
Objek
Sarana)
wisata
dan
Peningkatan
arah
K3 prasarana K3 (jumlah)
kebijakan
pemberdaya masyarakat
Terpeliharadan
budaya
tempat
dan
tradisi
festival
(jumlah)
kota Padang
83
tradisi
budaya
yang
dikemas
Peningkatan
Kota
Padang
sebagai
arah
wisata
keagamaan Capaian
kebijakan
pembinaan
melalui (persentase)
84
Tabel 6.2
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang
VISI : MENJADIKAN PADANG SEBAGAI KOTA WISATA PESISIR YANGNYAMAN DAN BERKESAN
MISI : 1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang nyaman dan berdaya saing.
2. Mengembangkan potensi Seni dan Budaya dan pelestarianCagar Budaya.
3. Melibatkan partisipasi semua lapisan masyarakat dalam pengembangan Kepariwisataan.
4. Meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat dengan menggerakkan kepariwisataan ekonomi kreatif.
5. Meningkatkan dukungan pelayanan guna terwujudnya kualitaskinerja oganisasi.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
DAN ARAH KEBIJAKAN
Misi 1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang nyaman dan berdaya saing
Meningkatkan
1. Peningkatan kualitas
1. Membuat kebijakan dan peraturan penataan ruang objek
sistem pengelolaan
serta sarana
wisata serta master plan pengembangan kepariwisataan yang
potensi objek wisata
prasarana objek
berkesinambungan serta ramah lingkungan di Kota Padang
dengan kegiatan
wisata yang menjadi
2. Menyediakan pedoman, standarisasi dan aturan tentang arah
perencanaan yang
prioritas
pengembangan pariwisata di Kota Padang bagi investor dan
terarah, terkendali,
pengembangan
insan pariwisata
menyeluruh,
2. Membuat kawasan
3. Melakukan penetapan skala prioritas terhadap
berkelanjutan dan
wisata yang
pengembangan kawasan objek wisata
ramah lingkungan
berkarakter sesuai
4. Meningkatkan standarkualitas pelayanan kepariwisataan,
dengan tema yang
sehingga dapat memenuhi kenyamanan dan kepuasan
telah ditetapkan
wisatawan
3. Peningkatan daya
85
Misi 2. Mengembangkan potensi Seni dan Budaya dan pelestarian Cagar Budaya.
Meningkatkan
1. Eksistensi masyarakat
pemahaman dan
yang berbudaya dan
apresiasi masyarakat
beragama di kawasan
Kota Padang atas
objek wisata atau
nilai-nilai seni dan
kawasan bersejarah
budaya
2. Masyarakat yang
Minangkabau dalam
menjunjung jati diri,
rangka memelihara
cinta seni budaya
jati diri yang
Minangkabau serta
merupakan wujud
benda cagar budaya
dari daya tarik
wisata
Mewujudkan
strategi promosi
pariwisata yang
berorientasi pada
efektifitas, efisiensi,
kualitas, informatif
1. Meningkatnya peran
aktif dan aktivitas
jaringan kerjasama
dari komunitas,
lembaga asosiasi
kepariwisataan
yang mampu
daerah, provinsi dan
meningkatkan
nasional serta
kredibilitas dan
internasional
eksistensi pariwisata 2. Promosi wisata
Kota Padang secara
melalui kerjasama
nasional dan
dengan travel biro
internasional
dan lembagalembaga
pemerintahan dalam
dan luar negeri
3. Meningkatkan
pembinaan terhadap
tenaga-tenaga
Pramuwisata melalui
kegiatan pendidikan
dan pelatihan dalam
semua aspek
kepariwisataan
Misi 4. Meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat dengan menggerakan kepariwisataan ekonomi kreatif.
87
Memberikan
1. Meningkatkan
1. Terselenggaranya bahan, sarana dan prasarana promosi
dukungan pelayanan,
pemberian dukungan
pariwisata yang inovatif kreatif serta pemanfaatan kemajuan
sarana dan prasarana
layanan kedinasan
teknologi
serta peningkatan
2. Meningkatkan
2. Menyelenggarakan pemberian layanan keuangan, kepegawaian,
kompetensi sumber
kompetensi sumber
dan perbaikan sarana dan prasarana aparatur
daya aparatur
daya aparatur
3. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur
melalui rapat koordinasi, seminar, workshop dan pelatihan.
88
No.
1
1.
2.
Tabel 6.3
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 3
Menjadikan Kota Padang sebagai Daerah Tujuan Wisata yang Nyaman dan Berkesan
Sasaran
2
Peningkatan
kualitas serta
sarana prasarana
objek wisata yang
menjadi prioritas
pengembangan
Meningkatnya
peran aktif dan
aktivitas jaringan
kerjasama dari
komunitas,
lembaga asosiasi
kepariwisataan
daerah, provinsi
dan nasional serta
internasional
3
1. Membuat kebijakan dan
peraturan penataan ruang
objek wisata serta master
plan pengembangan
kepariwisataan yang
berkesinambungan serta
ramah lingkungan di Kota
Padang
2. Mewujudkan sistem
kerjasama simbiosis
mutualisme antara
pemerintah, swasta, insan
pariwisata, akademisi serta
masyarakat dalam
pengembangan industri
pariwisata Kota Padang.
3. Mewujudkan iklim investasi
kepariwisataan yang
kondusif dan menciptakan
sistem kerjasama dengan
berbagai pihak, baik dalam
maupun luar negeri
Indikator
Kinerja
(outcome)
4
4 ( dokumen)
perencanaan
Jumlah
Wisman
Jumlah wisnus
Capaian kinerja
Kondisi Awal
5
1 (dokumen)
perencanaan
Kondisi Akhir
6
5( dokumen)
perencanaan
46.143
53.057
2.252.336
3.001.306
Program
Pembangunan
Daerah
7
Program
Pengemban
gan
Destinasi
Pariwisata
Program
Pengemban
gan
Kemitraan
Bidang
urusan
8
Pariwisata
Pariwisata
SKPD
Penanggung
jawab
9
1. Badan
Penanam
an Modal
2. Bappeda
3. TRTB
4. PU
5. Disbudpar
Disbudpar
89
3.
4.
5.
6.
Meningkatnya
pemahaman dan
partisipasi
masyarakat
dalam rangka
menjaga kualitas
serta
kelangsungan
industri
pariwisata di
Kota Padang
Promosi wisata
melalui
kerjasama
dengan travel
biro dan
lembagalembaga
pemerintahan
dalam dan luar
negeri
Peningkatan daya
tarik wisata,
jumlah kunjungan
dan lama tinggal
wisatawan
4. Memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi
pengusaha lokal dan
masyarakat untuk
mengembangkan objek
dan daya tarik wisata
(ODTW), baik untuk
dikelola sendiri maupun
dikerjasamakan dengan
investor luar dan dalam
negeri
5. Terciptanya pemasaran dan
promosi pariwisata yang
berkualitas dan bertanggung
6. Meningkatkan
standarkualitas pelayanan
kepariwisataan, sehingga
dapat memenuhi
kenyamanan dan kepuasan
wisatawan
Eksistensi
masyarakat yang
berbudaya dan
7. Mewujudkan konsep
kepariwisataan yang
berbasis kerakyatan atau
jawab.
Lama tinggal
Wisman
1.50
2,00
Lama tinggal
wisnus
2.00
3.50
46.143
53.057
2.252.336
3.001.306
Lama tinggal
Wisman
1.50
2,00
Lama tinggal
wisnus
2.00
3.50
Jumlah KAN
9 KAN
9 KAN
Randai:20
Randai:25
Jumlah
Wisman
Jumlah wisnus
Jumlah Group
Program
Pengemban
gan
Kemitraan
Pariwisata
1.Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
2.Perindag
3.Koperasi
4.PHRI
5.ASITA
Program
Pemasaran
pariwisata
Pariwisata
Disbudpar
Program
Pengemban
gan
Kemitraan
Pariwisata
1..Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
2.Perindag
3.Koperasi
4.PHRI
5.ASITA
Program
Pengemban
gan Nilai
Budaya
Disbudpar
90
beragama di
kawasan objek
wisata atau
kawasan
bersejarah
7.
8.
Tari : 18
Saluang: 8
Salawat :5
Masyarakat yang
8. Menyelenggarakan kegiatan
menjunjung jati
kepariwisataan yang
diri, cinta seni
menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya
budaya Minangkabau, nilaiMinangkabau serta
nilai sejarah serta kegiatan
benda cagar
yang bernuansa religi
budaya
9. Melakukan usaha
inventarisasi dan
dokumentasi aset seni
budaya serta benda cagar
budaya
10. Menetapkan produk
hukum atas nilai seni
budaya serta benda cagar
budaya
Jumlah Event
Jumlah cagar
budaya
62 buah
Membuat
kawasan wisata
yang berkharakter
sesuai dengan
tema yang telah
ditetapkan
Jumlah
Gelanggang
silih berganti
3 buah
Tari : 35
Saluang: 12
Salawat
dulang :10.
Budaya
Program
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya
Budaya
Disbudpar
72 buah
Program
Pengelolaan
Keragaman
Budaya
Budaya
Disbudpar
15 buah
Program
Pengemban
gan
Kerjasama
Pengelolaan
Kekayaan
budaya
Budaya
Disbudpar
Diknas
91
9.
Meningkatkan
pembinaan
terhadap tenagatenaga
Pramuwisata
melalui kegiatan
pendidikan dan
pelatihan dalam
semua aspek
kepariwisataan
10.
Meningkatkan
pemberian
dukungan layanan
kedinasan
11.
Meningkatkan
kompetensi
sumber daya
aparatur
13. Menyelenggarakan
peningkatan kualitas
sumber daya aparatur
melalui rapat koordinasi,
seminar, workshop dan
pelatihan
Pemandu
wisata
50 org
150 org
Program
Pengemban
gan
Kemitraan
Pariwisata
Disbudpar
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor.
1 pkt
1 pkt
Program
Pelayanan
Adminstrasi
Perkantoran
Pariwisata
Disbudpar
15. Menyelenggarakan
pemberian layanan
keuangan, kepegawaian,
dan perbaikan sarana dan
prasarana aparatur
Penyediaan
kendraan utk
operasioanl
kantor
Mobil: 3 bh ,
Motor :13 bh
Mobil : 2 unit
Motor : 13 bh
Program
Peningkatan
sarana dan
Prasarana
Aparatur
Pariwisata
Disbudpar
92
BAB VII
PENUTUP
Renstra ini merupakan pedoman dan acuan dalam pengusulan, penetapan,
pembahasan dan arah kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD).Selanjutnya, sebagai pedoman dan acuan juga bagi SKPD terkait
dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) masing-masing SKPD.
Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang 2014-2019 ini sebagai
rencana jangka menengah yang masih bersifat umum dan diperlukan penjabaran secara
teknis operasional setiap tahunnya sebagai upaya yang berkesinambungan (Rolling Pan)
dalam kurun waktu lima tahun tersebut dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) Tahunan.
Agar Renstra ini mampu diimplementasikan secara optimal diperlukan kerja sama dan
koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Padang. Baik ditingkat nasional (antar instansi pemerintah, pemerintah
daerah, swasta dan masyarakat) maupun internasional (multilateral, regional dan
bilateral).Untuk menghasilkan upaya yang sinergis dalam rangka mengaktualisasikan Renstra
ini, diperlukan keterpaduan, kerjasama, keterbukaan dan etos kerja seluruh personil dan
satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Didalam pelaksanaannya Renstra ini tidak akan terlepas dengan kondisi yang
berkembang di tingkat nasional maupun global, sehingga jika dipandang perlu dan seiring
adanya perubahan kebijakan dapat dilakukan perubahan seperlunya.
KEPALA DINASKEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KOTA PADANG
93
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang
Tujuan
Sasaran
Indikator
Sasaran
Kode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
Data
(outcome) dan
Capaian
Kegiatan
(output)
Rp
Target
RP
Target
Rp
Target
Rp
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
100%
1.576.173.000
100%
1.769.000.000
100%
1.858.000.000
100%
1.951.000.000
100%
2.048.000.000
Tahun 2014
Tahun-2015
Rp
Tahun-2016
Tahun-2017
Tahun-2018
SEKRETARIAT
Memberikan
Pelayanan
administrasi
Perkantoran
Kantor
Disbudpar
Lancarnya
Administrasi
Perkantoran
I. Program
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1. Penyediaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,01 jasa Surat
Menyurat
Terlaksananya
Kegiatan
Administrasi
12 bln
100%
Kelancaran
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
12 bln
100%
1.892.205.319
6.750.000
100%
5.738.000
100%
7.000.000
100%
8.000.000
100%
9.000.000
100%
10.000.000
113.887.600
100%
112.040.000
100%
115.000.000
100%
120.000.000
100%
125.000.000
100%
130.000.000
12 bln
100%
3. Penyediaan
jasa
Pembayaran
pemeliharaan dan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,06
Surat Izin
perizinan
Kendraan Dinas
kendaraan
dinas/operasional
14 unit
100%
7.250.000
100%
3.500.000
100%
8.000.000
100%
9.000.000
100%
10.000.000
100%
15.000.000
Tersedianya Alat
Tulis Kantor
12 bln
100%
22.500.000
100%
19.125.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
5. Penyediaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,11 barang cetakan
dan pengadaan
Penyediaan
Barang Cetakan
dan
Penggandaan
12 bln
100%
35.000.000
100%
29.750.000
100%
35.000.000
100%
42.500.000
100%
45.500.000
100%
50.500.000
6. Penyediaan
Kompenen
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,12 Instalasi
Listrik/Peneranga
n Bangunan
Kantor
Penyediaan Alat
dan Instalasi
listrik/peneranga
n bangunan
kantor
12 bln
100%
15.000.000
100%
12.750.000
100%
20.000.000
100%
25.000.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
Tersedianya
Peralatan dan
Perlengkapan
kantor
12 bln
100%
108.850.000
100%
190.000.000
100%
260.000.000
100%
311.000.000
100%
340.000.000
100%
357.000.000
12 bln
100%
7.500.000
100%
6.375.000
100%
7.000.000
100%
8.500.000
100%
9.500.000
100%
10.500.000
12 bln
100%
60.000.000
100%
51.000.000
100%
55.000.000
100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
70.000.000
4. Penyediaan
Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,13 Peralatan dan
Perlengkapan
Kantor
8. Penyedian
bahan bacaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,15
dan peraturan
perundang9. Penyediaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,17 makanan dan
minuman
Tersedianya
Bahan Bacaan
dan buku
peraturan Per
Tersedianya
Makan dan
Minum Kantor
Belanja
10.Rapat-rapat
Koordinasi dan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,18 koordinasi dan
Konsultasi
konsultasi keluar Keluar Daerah
daerah
Tersedianya
Peralatan
kebersihan dan
bahan
Pembayaran Gaji
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 ,21 12.Penyedian jasa Pegawai
pelayanan public Honorer
2 ,04 2 ,04 ,01 ,01 20 11.Penyediaan
alat kebersihan
Lancarnya
Pejabat
Pelaksanaan Tugas Struktural
Kantor
dan Staf
Kenyamanan
Kerja
II. Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
1.Pengadanaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,02 ,10
Mebeleur
2 ,04 2 ,04 ,01 ,02
2.Pemeliharaan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,02 ,22 rutin/berkala
gedung kantor
Disiplin PNS
Instansi
Berwenang
Tertib
Administrasi
IV. Program
Peningkatan
2 ,04 2 ,04 ,01 ,06
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
1.Penyusunan
laporan capaian
2 ,04 2 ,04 ,01 ,06 ,01 kinerja dan
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Tersedianya
Kinerja
Dokumen Renstra Dinas
Perencanaan
Lingkungan Hidup
984.217.719
100%
509.325.000
100%
593.680.000
100%
593.680.000
100%
593.680.000
100%
633.680.000
12 bln
100%
40.000.000
100%
21.250.000
100%
23.000.000
100%
30.000.000
100%
37.000.000
100%
45.000.000
12 bln
100%
491.250.000
100%
615.320.000
100%
615.320.000
100%
615.320.000
100%
646.320.000
100%
646.320.000
706.502.000
100%
641.602.000
100%
673.000.000
100%
707.000.000
100%
742.000.000
100%
779.000.000
Tersedianya
Sarana dan
Prasarana
Tersedianya
Mubeler Kantor
4 buah
17.900.000
100%
10.900.000
100%
15.000.000
100%
18.000.000
100%
20.000.000
100%
22.000.000
Terpeliharanya
gedung kantor
12 bln
65.000.000
100%
55.250.000
100%
56.000.000
100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
70.000.000
593.602.000
100%
549.952.000
100%
572.000.000
100%
594.000.000
100%
620.000.000
100%
648.000.000
30.000.000
100%
25.500.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
37.000.000
100%
39.000.000
23.500.000
100%
100%
24.600.000
100%
25.900.000
100%
27.200.000
100%
28.500.000
23.500.000
100%
100%
24.600.000
100%
25.900.000
100%
27.200.000
100%
28.500.000
10.000.000
100%
8.500.000
100%
8.900.000
100%
9.300.000
100%
9.800.000
100%
10.300.000
10.000.000
100%
8.500.000
100%
8.900.000
100%
9.300.000
100%
9.800.000
100%
10.300.000
30.000.000
100%
30.000.000
100%
30.000.000
100%
30.000.000
100%
30.000.000
100%
30.000.000
30.000.000
100%
5.900.000
100%
Terpeliharanya
Peralatan Kantor
12 bln
III. Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
1.Pengadaan
pakaian dinas
2 ,04 2 ,04 ,01 ,03 ,02
beserta
kelengkapanya
Terpenuhinya
Laporan Capaian
Kinerja
100%
3.Pemeliharaan
Terpeliharanya
Rutin Berkala
kendaraan Dinas 14 buah
Kendaraan Dinas
kantor
opersional
4.Pemeliharaan
rutin/berkala
2 ,04 2 ,04 ,01 ,02 ,26
perlengkapan
gedung kantor
Pejabat
Keseragaman PNS Struktural
dan Staf
12 bln
Tersedianya
Pakaian Dinas
PNS
47 PNS
Laporan Capaian
Kinerja dan
keuangan
disbudpar
Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Penyusunan
1 ,06 2 ,04 ,01 21 40 Strategis
(RENSTRA)
Program
Pengembangan
Kinerja
Persampahan
Dokumen
Perencanaan
1 dokumen
5.015.000
100%
5.015.000
100%
5.015.000
100%
5.015.000
100%
5.015.000
Kantor Disbudpar
dan Tahura
Kebersihan
Kantor dan
Tahura
Penyediaan
Tersedianya
Prasarana dan
Alat
1 ,08 2 ,04 ,01 15 ,02 sarana
Persampahan
pengelolaan
Persampahan
Pertemuan
Sastrawan
Melayu Raya
(NUMURA)
Perlindungan
Pendaftaran
Cagar
Diperolehnya Data
dan
Cagar Budaya di
Budaya di
1 17 2 ,04 ,01 18 ,06
Cagar Budaya
Pelestarian
Wilayah Kota
Kota padang
Cagar Budaya
Padang
Pelestarian
Bangunan
Balai Kota
Padang sbg
Cagar
Budaya
Tampilan
Group Seni
Kesenian
Tradisional Budaya
Budaya
Minangkabau
Minang
Bangunan Balai
Kota Padang
2 Unit
Gerobak
dan 1
mesin
potong
rumput
5.900.000
100%
5.015.000
100%
398.638.000
100%
127.500.000
100%
Pelestarian
Budaya Melayu
Raya
146.873.000
100%
Data Cagar
Budaya
124.560.000
100%
Perlindungan
dan Pelestarian
1 bangunan
Gedung Balai
Kota
127.205.000
100%
1.945.747.780
100%
2.131.730.000
100%
663.410.000
100%
663.410.000.000
100%
663.410.000.000
100%
663.410.000.000
300.000.000
100%
297.500.000
100%
250.000.000
100%
250.000.000
100%
250.000.000
100%
250.000.000
Program
Pengembangan
Kerjasama
Pengelolaan
Kekayaan Budaya
KEBUDAYAAN
Terwujudnya
Pertemuan
Tumbuhnya Pertemuan
Sastrawan
Budaya
sastrawan
Nusantara Melayu
Melayu Raya nusantara
Raya
melayu raya
Tersedianya
sarana
persampahan
Perlindungan
dan
1 17 2 ,04 ,01 18
Pelestarian
Cagar Budaya
Perlindungan
dan
Pelestarian
1 17 2 ,04 ,01 20
Kesenian
Minangkabau
Repitalisasi Cagar
Budaya Shering
5 Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Nasional RI
Program
Pembinaan Seni
dan Budaya
Daerah
Pengenalan
kesenian budaya
minangkabau
12 bln
Penampilan Seni
Tradisional
1 17 2 ,04 ,01 20 ,01 Minangkabau
secara Rutin dan
Berkala
127.500.000
127.500.000
100%
100%
127.500.000
127.500.000
100%
100%
127.500.000
127.500.000
100%
100%
127.500.000
127.500.000
100%
127.500.000
Pelaksanaan
1 17 2 ,04 ,01 20 ,03 Event-event
Kesenian Dalam
dan Luar Negeri
4 kegiatan
188.078.500
100%
425.000.000
100%
150.000.000
100%
150.000.000
100%
150.000.000
100%
150.000.000
Pelaksanaan
Event-event
1 17 2 ,04 ,01 20 ,05 Budaya (Pawai
Telong-telong)
1 kegiatan
87.901.000
100%
85.000.000
100%
71.000.000
100%
71.000.000
100%
71.000.000
100%
71.000.000
1 kegiatan
570.954.000
100%
699.480.000
100%
1 kegiatan
63.253.280
100%
63.750.000
100%
120.575.000
100%
127.500.000
100%
Festival Siti
Nurbaya
Pelaksanaan
Event Kesenian
1 17 2 ,04 ,01 20 ,08 dalam Acara
APEKSI
1 17 2 ,04 ,01 20 ,06
Pembinaan
1 17 2 ,04 ,01 20 13 Kesenian Anak
Nagari
63.410.000
100%
63.410.000
100%
63.410.000
100%
63.410.000
Operasinal
1 17 2 ,04 ,01 20 17 Museum Bencana
Kota Padang
60.000.000
100%
51.000.000
100%
275.000.000
100%
170.000.000
100%
45 tampilan
100.000.000
100%
85.000.000
100%
1 kegiatan
150.000.000
100%
127.500.000
100%
1.200.028.000
100%
1.120.024.000
100%
1.071.000.000
100%
1.124.550.000
100%
1.180.770.000
100%
1.239.820.000
Pelaksanaan
Promosi
Pariwisata
2 ,04 2 ,04 ,01 15 ,05 Nusantara di
Dalam dan di Luar
Negeri
350.028.000
100%
297.524.000
100%
290.000.000
100%
297.550.000
100%
300.770.000
100%
315.820.000
Pelaksanaa Tour
2 ,04 2 ,04 ,01 15 12 de Singkarak
2014
600.000.000
100%
510.000.000
100%
531.000.000
100%
552.000.000
100%
555.000.000
100%
574.000.000
100.000.000
100%
100.000.000
100%
125.000.000
100%
150.000.000
Pembangunan
1 17 2 ,04 ,01 20 18 Gelanggang Silat
(11 Kecamatan)
Penampiln
Kesenian Pasar,
Pasar
1 17 2 ,04 ,01 20 19
Pembantu,Pasar
Pabukoan Danau
Cimpago dan
Tempat Rekreasi
1 17 2 ,04 ,01 20 20 Festival Kuliner
12 bulan
Tersedianya 1
gelanggang
1 gelanggang
Festival Randang
54.000.000
100%
75.000.000
54.000.000
100%
100%
130.000.000
54.000.000
100%
100%
130.000.000
54.000.000
100%
130.000.000
PARIWISATA
Pemasaran
Pariwisata dalam
dan luar negeri
Terlaksananya
Promosi
2 ,04 2 ,04 ,01 15
Wisman dan dalam dan
Wisnu
Luar Negeri
Program
Pengembang
Pemasaran
Pariwisata
Meningkatnya
jumlah
kunjungan
wisatawan
Objek
Wisata Kota
Padang
3.490.406
Pemilihan Duta
Wisata
100.000.000
100%
100%
Pemilihan Duta
Wisata dan
Padang Fashion
Festival
100%
185.000.000
100%
150.000.000
100%
127.500.000
100%
150.000.000
100%
175.000.000
100%
200.000.000
100%
200.000.000
4.280.310.000
100%
6.517.420.000
100%
6.516.300.000
100%
7.376.420.000
100%
8.334.290.000
100%
9.399.380.000
84.960.000
100%
120.455.000
100%
120.455.000
100%
120.455.000
100%
120.455.000
100%
120.455.000
173.975.000
100%
200.000.000
100%
931.845.000
100%
Pembuatan
Bahan-bahan
2 ,04 2 ,04 ,01 15 14
Promosi
Pariwisata
Pembangunan
Destinasi Objek
Wisata
3.256.054
Peningkatan
Kunjungan
2 ,04 2 ,04 ,01 15
Wisata ke
Objek Wisata
Program
Pengembangan
Destinasi
Pariwisata
Pemeliharaan
Objek Wisata
2 ,04 2 ,04 ,01 16 13
TAHURA Bung
Hatta
Renovasi Gedung
2 ,04 2 ,04 ,01 16
dan Taman
Tahura
Pemeliharaan
Rutin Berkala
Bangunan Objek
Wisata Kota Tua
Meningkatnya
sarana prasarana
di objek wisata .
Pembangunan
Kawasan Wisata
Terpadu
Pemeliharaan
Rutin Berkala
Bangunan Objek
Wisata Kota
Pembinaan Usaha
Pariwisata Kota
2 ,04 2 ,04 ,01 16 15 Padang dan
Pengelolaan
Objek Wisata
Pengadaan
Sarana Untuk
Pengembangan
Wisata Pantai
Peningkatan
Kebersiahan
Objek Wisata
Pantai
Pembangunan
Sarana dan
2 ,04 2 ,04 ,01 16 21
Prasarana di
Objek Wisata
2 ,04 2 ,04 ,01 16 18
200.000.000
100%
242.635.000
100%
720.350.000
100%
824.310.000
100%
300.000.000
100%
100%
300.000.000
374.975.000
100%
1.039.688.000
100%
565.000.000
100%
634.896.000
100%
Promosi dan
Pengembangan
Pantai Air Manis
(Sharing Provinsi)
250.000.000
100%
Sosialisasi
Pengembangan
Pengembangan
Pantai Air Manis
200.000.000
100%
95.336.000
100%
385.025.000
100%
100%
1.200.000.000
100%
1.990.100.000
Peningkatan
Kebersiahan
2 ,04 2 ,04 ,01 16 25
Objek Wisata
Pantai Purus
Pembangunan
2 ,04 2 ,04 ,01 16 26 Lapau Cimpago
(LPC)
Pelayanan
Informasi
Kepariwisataan
242.635.000
1.680.935.000
242.635.000
100%
242.635.000
100%
242.635.000
824.310.000
100%
824.310.000
100%
824.310.000
100%
300.000.000
100%
300.000.000
100%
300.000.000
1.039.688.000
100%
1.039.688.000
100%
1.039.688.000
100%
1.039.688.000
634.896.000
100%
634.896.000
100%
634.896.000
100%
634.896.000
100%
100%
95.336.000
100%
95.336.000
100%
95.336.000
385.025.000
100%
385.025.000
100%
385.025.000
100%
385.025.000
100%
1.990.100.000
100%
1.990.100.000
100%
1.990.100.000
100%
1.990.100.000
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana di
Objek Wisata
100%
1.200.000.000
100%
987.241.000
100%
1.200.000.000
100%
1.200.000.000
100%
1.200.000.000
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Objek
Wisata TAHURA
100%
170.000.000
100%
170.000.000
100%
170.000.000
100%
170.000.000
100%
170.000.000
Penyusunan
Infarasruktur
Cimpago
100%
200.000.000
100%
200.000.000
100%
200.000.000
100%
200.000.000
100%
200.000.000
350.000.000
100%
128.500.000
100%
223.130.000
100%
234.300.000
100%
246.000.000
100%
258.000.000
Meningkatnya
Wisman dan Kerjasama
2 ,04 2 ,04 ,01 17
Wisnu
antar
stakeholders
Program
Pengembangan
Kemitraan
Meningkatnya
kemitraan antar
stakeholders
pariwisata
Talk Show
2 ,04 2 ,04 ,01 17 10 Kepariwisataan
dan TIC
200.000.000
100%
128.500.000
100%
128.500.000
100%
130.000.000
100%
135.000.000
100%
135.000.000
Bimbingan Teknis
2 ,04 2 ,04 ,01 17 12 Calon
Pramuwisata
100.000.000
100%
100%
50.000.000
100%
54.300.000
100%
60.000.000
100%
70.000.000
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Manusia
2 ,04 2 ,04 ,01 17 13
Tourist
Information
Center (SDM TIC)
50.000.000
100%
100%
44.630.000
100%
50.000.000
100%
51.000.000
100%
53.000.000
240.000.000
100%
399.500.000
100%
419.500.000
100%
440.500.000
100%
462.500.000
100%
485.620.000
Pembinaan dan
Pengembangan
2 ,04 2 ,04 ,01 18 ,02
Industri Kreatif
Pariwisata
80.000.000
100%
85.000.000
100%
80.000.000
100%
80.000.000
100%
85.000.000
100%
90.000.000
Pengembangan
Pelayanan
2 ,04 2 ,04 ,01 18 ,03 Informasi Produk
Pariwisata
melalui Website
30.000.000
100%
42.500.000
100%
42.500.000
100%
42.500.000
100%
50.000.000
100%
60.000.000
Evaluasi Kegiatan
Kepariwisataan
30.000.000
100%
51.000.000
100%
51.000.000
100%
51.000.000
100%
51.000.000
100%
51.000.000
Pembuatan Buku
2 ,04 2 ,04 ,01 18 ,08 Profil
Kepariwisataan
50.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
100%
100%
102.000.000
100%
100%
85.000.000
100%
85.000.000
100%
85.000.000
100%
86.500.000
100%
86.000.000
100%
34.000.000
100%
34.000.000
100%
34.000.000
100%
40.000.000
100%
50.000.000
100%
100%
77.000.000
100%
75.000.000
100%
100%
73.000.000
100%
100%
Masyarakat
Peningkatan SDM
dan PKL di Terwujudnya
Masyarakat dan
2 ,04 2 ,04 ,01 18
Objek
Industri Kreatif
PKL
Wisata
Program
Pengembangan
Produk
Kepariwisataan
Daerah
Naskah
Akademis RIPKD
Pembuatan
RIPKD
2 ,04 2 ,04 ,01 18 18
Kepariwisataan
Kota Padang
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Pengelola
Kelompok Sadar
Wisata
Pemutakhiran
Data-data
Kepariwisataan
Lomba Disain
Branding Image
Pariwisata Kota
Padang
DED Kawasan
Wisata Terpadu
Meningkatnya
Jumlah Produk
Kepariwisataan
Kajian Evaluasi
Event -Event
Pariwisata
Padang
Pengembangan
Organisasi
Kepariwisataan
100%
100%
148.620.000
100.000.000
Padang,
Desember 2014
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Padang,