Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Nn. R


Nama Mahasiswa : Senja Putrisia (131411131082)
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan I (Orientasi, kerja, terminasi)
Tanggal : 7 April 2016
Lingkungan : Ruang Jiwa RSUD Dr.Soetomo
Jam 08.00 WIB
Deskripsi klien : Klien hanya tidur di bed, menutup dirinya dengan selimut dan tidak mau bergaul dengan yang lain, kadang berteriak
histeris.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu bersosialisasi dan membaurkan diri dengan orang lain
Komunikasi verbal

Komunikasi non verbal

Analisa berpusat pada


klien
K. Belum ingin
menceritakan apa yang
terjadi pada dirinya.

P. Selamat pagi,
perkenalkan nama saya
suster Senja, saya perawat
yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
Sukanya dipanggil siapa?

K. Klien malah menutup


wajahnya dengan selimut
dan diam

P. Adek tidak usah takut,


saya di sini ingin
membantu adek dalam
menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya saya
ingin bercakap-cakap
sebentar dengan adek.
Bagaimana adek?

P. Mempertahankan kontak K. Klien belum ingin


mata, tersenyum, bicara
bercerita apa yang
perlahan
terjadi
K. Berteriak histeris sambil
menangis

Analisa berpusat pada


perawat
P. mencoba membina
hubungan saling
percaya dengan klien

P. Mempertahankan kontak
mata, mengulang apa yang
ditanyakan

K : Pergi sana, Jangan


dekat - dekat

P. Mencoba kembali
membina hubungan
saling percaya

Rasional
Hubungan saling percaya
merupakan landasan dalam
melakukan interaksi dengan
pasien, Salam terapeutik
merupakan awal dalam
membina hubungan saling
percaya

P. Lhoh kenapa dek? Gak


usah takut. Adek ada
masalah apa?
K. Kamu siapa? Gak ada
yang peduli sama aku?
P. Jangan bilang gitu dek,
mbak peduli sama kamu.
Kita perkenalan dulu yaa.
Nama mbak senja nama
kamu siapa?

P. memandang klien, tetap


mempertahankan kontak
mata dan tersenyum

K. Klien masih
menolak untuk
bercerita

K. Bicara sambil berteriak,


ekspresi wajah marah dan
terlihat sedih

P. Menatap dan
memperhatikan klien,
sikap terbuka
K. ekspresi datar, bicara
pelan dan terlihat malas

K. Menjawab
pertanyaan perawat dan
mulai mau
mengungkapkan
perasaan

K. Melihat lingkungan
sekitar, suara pelan.
P. Menatap dan
memperhatikan klien ,
menganggukan kepala ,
sikap terbuka

K. Mulai berinteraksi
dengan perawat

P. mencoba kembali
membina hubungan
saling percaya

P. menggali
permasalahan yang
dialami klien, kontrak
waktu

K. Nama saya Ridha mbak


P. Baiklah saya akan
memanggil dengan sebutan
dek Ridha, kita akan
berbicara mengenai
masalah dek Ridha selama
10 menit, Dek Ridha ingin
bicara di sini atau di tempat
lain?
K. Di sini saja sus.

P..Mendengarkan
permasalahan yang
ungkapkan oleh klien.

Mengeksplorasi
permasahalan klien kilen
bertejuan untuk
mengidentifikasi masalah
utama yang terjadi pada
klien.

P. Apa yang Budi rasakan


selama tinggal di rumah
sakit ini?
K. Biasa aja suster, tidak
ada yang menarik.

P. apa yang dimaksud


biasa aja? Apakah Budi
merasa tidak nyaman
berada di sini?
K. Saya tidak mempunyai
teman suster, jadi saya suka
memakai selimut ini untuk
bersembunyi.
P. Mengapa Budi tidak
mempunyai teman? Apa
yang membuat Budi tidak
mau berteman dengan yang
lain?
K. Saya tidak ingin mereka
menghina saya
P. Menghina kenapa Budi?
Apakah Budi tidak merasa
kesepian kalau tidak punya
teman?
K. Pasti mereka akan

P. Menatap pasien,
memperhatikan pasien
K. Mulai menceritakan
perasaan, suara pelan,
terlihat sedih

K. suara pelan, sedikit


menunduk
P. sikap terbuka, empati,
mendengarkan

P. menyentuh klien, sedikit


membungkuk, menatap
klien
K. Mulai menunduk, suara
semakin pelan, terlihat
sedih.

K. Berfikir, menjawab
pertanyaan.
P. mendengarkan, sikap
terbuka

K. mengungkapkan
perasan klien sat ini

P. melakukan
klarifikasi terhadap
yang masalah yang
dihadapi klien

Kontrak waktu dan tempat


dibutuhkan agar pasien
dengan permasalahan jiwa
bisa nyaman dengan
lingkungan yang diinginkan,
sehingga pasien bisa
mengungkapkan masalah
yang terjadi.

P. Mendengarkan
ungkapan klien dan
tetap menggali
informasi.

Refleksi in action dilakukan


untuk lebih mengidentifikasi
fokus dari masalah yang
dihadapi klien. Refleksi
bertujuan mengarahkan ide,
perasaan, pertanyaan dan isi
pembicaraan kepada pasien

K. mulai merasakan
P. Mengklarifikasi
perawat peduli terhadap permasalahan yang
klien, sehingga klien
diungkapkan klien
mau menceritakan
perasaannya

Klarifikasi berupaya untuk


menjelaskan kedalam katakata ide atau pikiran pasien
yang tidakjelas atau meminta
klien menjelaskan artinya

K. Merasakan bahwa
perawat
memperhatikan klien,
K mau mengungkapkan
perasaan yang
dialaminya

K. Mulai menceritakan
permasalahan.

P. Tetap menggali
informasi pasien

Sikap terbuka dan empati


perawat kepada pasien,
terutama pasien anak-anak
akan meningkatkan rasa

menghina karena saya


tidak lulus.
P.Apakah ada yang pernah
menghina Budi
sebelumnya?
K. Tidak ada.
P. Lalu kenapa Budi bisa
berpikir demikian?
K. Ya saya tidak tahu.
P. Oh jadi begitu ya Budi,
Budi merasa kalau temanteman Budi akan menghina
Budi kalau Budi berteman
dengan mereka?
K. Iya suster.
P. Terus menurut Budi
apakah suster juga akan
menghina Budi?
K. Tidak Suster.
P. Mengapa Budi berpikir
demikian?
K. Karena suster mau
mendengarkan Budi.
P. Budi kan takut dengan
teman, lalu apakah Budi
tidak menganggap suster

nyaman untuk menceritakan


masalah yang dihadapi.
P. Kontak mata, duduk
berhadapan, bicara sedikit
ditajamkan.
K. Mengangguk dan
menyetujui apa yang
dikatakan perawat
K. Berfikir, menjawab
pertanyaan.
P. mendengarkan, sikap
terbuka

P. Kontak mata, duduk


berhadapan, bicara sedikit
ditajamkan, sikap terbuka
K. Diam sambil berfikir,
menjawab pertanyaan.

K. Menjawab pertanyaan,
intonasi pelan.
P. mendengarkan, kontak

K. Mendengarkan
maksud pertanyaan
perawat

P. Menggali informasi
dan mulai memberikan
sugesti positif.

K. Bingung untuk
menjawab pertanyaan
K. Mulai menunjukkan
perilaku menarik diri
dengan lingkungan

K. Mulai
mengungkapkan
pendapatnya

K. Mencoba menjawab
pertanyaan

P. jawaban tidak sesuai


dengan yang
diharapkan perawat

P. memfokuskan isi
pertanyaan kembali
dengan mencoba
menggali permasalah
klien

P. Mencoba menggali
informasi

Pengidentidikasian tema
tentang isu atau masalah
pokok yang timbul bersama
pasien dapat
mempertahankan hubungan
saling percaya dan saling
keterikatan untuk
berinteraksi

Dukungan dan Motivasi


positif dapat mengurangi
bahkan menghilangkan
pikiran negatif klien,
sehingga klien akan kembali
kepada realita

ini seorang teman?


K. Iya ya suster, suster juga
teman.
P. Kalau begitu sekarang
apa yang Budi pikirkan
dengan seorang teman?
K. Saya tidak tahu suster
P. Jadi begini Budi, tidak
selalu teman itu jahat,
teman juga bisa menjadi
tempat bercerita, seperti
suster sekarang. Apakah
Budi masih tidak ingin
mempunyai teman?
K. (hanya diam tidak
menjawab)

mata dan tersenyum.


P. Kontak mata, duduk
berhadapan, sedikit
membungkuk, menepuk
pundak, sikap terbuka
K. Diam sambil berfikir,
mencoba mencerna apa
yang dikatakan perawat

P. Memotivasi dan
memberikan dukungan
positif kepada pasien.
K. Mencoba mencari
jawaban atas
pertanyaan perawat.
K. Mulai bisa
mengontrol masalah
yang dialaminya.

K. Berfikir, menjawab
pertanyaan., menatap
perawat
P. mendengarkan, sikap
terbuka

P. Mencoba menggali
perasan klien terhadap
persepsinya.

P. Baiklah Budi tidak apaapa, sekarang apakah Budi


mau untuk mencoba
memiliki seorang teman?
Suster akan membantu
Budi.
K. (mengangguk)

P. Kontak mata, duduk


berhadapan, tersenyum
K. mendengarkan, kontak
mata dan mulai mengikuti
perawat

K. Menganalisa
maksud pertanyaan
perawat

P. Memberikan
pembelajaran dan
dukungan kepada klien

P. Sebelum Budi mencari


seorang teman, Budi harus
belajar untuk berkenalan

K. Diam, memperhatikan
perawat dan mulai
mengikuti apa yang

K. Mulai tertarik
dengan apa yang
dikatakan perawat.

P. lebih memfokuskan
pada cara
mengembalikan klien

Klarifikasi membantu
mengungkapkan ide, perasan
dan persepsi klien serta
memberikan kejelasan
tentang hubungan antara
perasaan, ide, dan persepsi
klien serta tindakannya

Dukungan dan Motivasi


positif dapat mengurangi
bahkan menghilangkan
pikiran negatif klien,
sehingga klien akan kembali
kepada realita

Memberi kesempatan kepada


klien untuk menentukan apa

dengan seorang teman


dulu. Bagaimana Budi?
K. Iya suster.
P. Jadi begini Budi, untuk
berkenalan dengan orang
lain kita harus
menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang
kita sukai. Contohnya
begini, nama saya Diah
Priyantini, saya senang
dipanggil Diah.Sekarang
coba Budi menirukan saya.
K. Halo nama saya Budi
Santoso, saya senang
dipanggil Budi.
P. Iya bagus Budi.
P. Budi sudah
memperkenalkan diri
kepada orang lain,
sekarang berikutnya Budi
harus menanyakan nama
orang lain dan dia senang
dipanggil apa? Suster
contohkan ya, Bapak
namanya siapa? Senang
dipanggil siapa bapak?

dicontohkan perawat.
P. mendengarkan, sikap
terbuka dan sabar untuk
mengajari pasien.

untuk berinteraksi
dengan orang lain.

K. Mengikuti apa yang


dicontohkan perawat
dan mulai
melakukannya.

P. Kontak mata, duduk


berhadapan, sikap terbuka,
tersenyum.
K. Tetap mengikuti
instruksi perawat

Kesabaran dalam
memberikan pembelajaran
dan menghadapi situasi yang
dialami klien dapat
mempertahankan hubungan
saling percaya dengan klien.
P. Tetap mengajarkan
cara berinteraksi
dengan orang lain.

K. Tetap mengikuti apa


yang dicontohkan oleh
perawat dan
melakukannya.

yang diinginkan, namun


tetap dengan dukungan dari
perawat agar tujuan dapat
tercapai.

Kesabaran dalam
memberikan pembelajaran
dan menghadapi situasi yang
dialami klien dapat
mempertahankan hubungan
saling percaya dengan klien,
sehingga tujuan dapat
tercapai.

Kesabaran dalam

Sekarang coba Budi yang


melakukan!
K. Bapak namanya siapa?
Senang dipanggil apa
bapak?

P. Wah bagus Budi,


sekarang coba Budi ulangi
dari yang pertama hingga
yang terakhir.
K. Halo nama saya Budi
Santoso, saya senang
dipanggil Budi. Nama
bapak siapa? Senang
dipanggil siapa?
P. Halo Budi, nama saya
bapak Agus Salim, saya
senang dipanggil Agus.
P. Wah bagus sekali Budi,
tepuk tangan untuk Budi.
K. (bertepuk tangan dan
tersenyum)
P. Nah tadi kan sudah
saling memperkenalkan

P. Kontak mata, duduk


berhadapan, sikap terbuka,
tersenyum.
K. Tetap mengikuti
instruksi perawat

P. Tetap mengajarkan
cara berinteraksi
dengan orang lain.

K. Tetap mengikuti apa


yang dicontohkan oleh
perawat dan
melakukannya.
P. Kontak mata, duduk
berhadapan, sikap terbuka,
tersenyum.
K. Tetap mengikuti
instruksi perawat

P. Mencoba
menambahkan cara
berinteraksi kepada
pasien.

P. Kontak mata, duduk


berhadapan, sikap terbuka,
tersenyum.
K. Tetap mengikuti
instruksi perawat, mulai
tertarik dengan metode
perawat.

P. Tetap mengajarkan
cara berinteraksi
dengan orang lain.

K. Mulai tertarik
dengan kelanjutan
interaksi

K. Ingin segera
mendapatkan cara

memberikan pembelajaran
dan menghadapi situasi yang
dialami klien dapat
mempertahankan hubungan
saling percaya dengan klien,
sehingga tujuan dapat
tercapai.

nama, Budi tahu


tidaksetelahnya apa?
K. Tidak tahu suster.
P. Setelah memperkenalkan
diri, Budi harus bertanyatanya kepada orang
tersebut, mungkin hobinya,
tempat tinggalnya,
keluarganya.
K. Iya suster, apalagi
suster?
P. sepertinya masih itu saja
Budi, karena Budi baru
berkenalan pertama kali.
P. Budi tadi sudah belajar
cara berkenalan dengan
orang lain, bagaimana
perasaan Budi sekarang?
K. Senang suster, tapi Budi
masih takut.
P. Budi takut kenapa?
K. Budi takut mereka akan
menghina Budi.
P. Budi tidak boleh
berpikiran begitu dulu,
Budi kan belum mencoba.
Jadi apakah Budi ingin
mencoba besok?
K. Iya suster.

untuk berinteraksi
dengan orang lain.

P.Menatap klien,
tersenyum, sedikit
membungkuk dan
mengelus pundak klien.
K. Berpikir dan
mengungkapkan perasaan.

Pujian dan dukungan dapat


meningkatkan harga diri
seseorang

P. Mulai menggali
informasi tentang
perasaan klien.

Kesabaran dalam
memberikan pembelajaran
dan menghadapi situasi yang
dialami klien dapat
mempertahankan hubungan
saling percaya dengan klien,
sehingga tujuan dapat
tercapai.

K. Mulai terlihat tertaik


dengan interaksi sosial

P. Kontak mata, sikap


terbuka, tersenyum.
K. Kontak mata,
tersenyum.

P. Tetap mengingatkan
klien tentang metode
interaksi soasial.

Evaluasi subjektif untuk


mengevaluasi apa yang
dirasakan klien setelah
berinteraksi dengan perawat.
Evaluasi objektif untuk
mengidentifikasi
kemampuan kognitif dan

P. Baiklah Budi sudah 10


menit, sesuai dengan
kesepakatan kita tadi, jadi
percakapan kita bisa
diakhiri Budi. Tidak apaapa Budi?
K. Iya Suster
P. Budi kita akan ketemu
lagi nanti jam 14.00 WIB
di sini lagi ya untuk latihan
berbicara dengan orang
lain, sekarang Budi bisa
melakukan kegiatan yang
lain atau beristirahat.
K. Iya suster
P. Baiklah suster pergi dulu
ya, selamat pagi Budi.
K. Pagi Suster

P. Kontak mata, sikap


terbuka, tersenyum.
K. Kontak mata,
tersenyum.

K. Terlihat masih ingin


berinteraksi dengan
perawat.

P. Melakukan
kesepakatan kontrak
untuk pertemuan yang
akan datang

psikomotor yang telah


dicapai oleh klien.

P. Menentukan topik
untuk pertemuan yang
berikutnya
K. Mengakhiri
pertemuan dengan
membalas salam.

P. Menyepakati tempat
untuk pertemuan
berikutnya.

Melibatkan pasien untuk


menentukan langkah
berikutnya akan membuat
pasien lebih dihargai.

P. Mengakhiri
pertemuan dengan
mengucapkan salam
Kontrak yang akan datang
bertujuan mempersiapkan
klien apa yang akan
didiskusikan pada pertemuan
berikutnya dan lingkungan
yang diharapkan oleh klien
dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap
dipertahankan.

10

Anda mungkin juga menyukai