Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa
Tanggal
Waktu
Tempat
Inisial Klien
Interaksi ke
Lingkungan
Deskripsi pasien
Tujuan
komunikasi

: Rovika Oktaviani
: 18 Oktober 2011
: 10.00 WIB
: Ruang Anyelir Rumah Sakit Jiwa Lawang
: Nn. S
: SP 1
: Ruang makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
: Penampilan rapi, pakaian bersih, pasien tampak sehat, wajah pasien tampak tegang, tatapan mata kosong
: Klien dapat mengenal halusinasi dan dapat mengendalikan halusinasi

KOMUAIKASI JERBAL KOMUAIKASI AOA JERBAL AAALISA
BERPUSA1 PADA
PERAWA1
AAALISA BERPUSA1
PADA KLIEA
RASIOAAL
P : 'Selamat pagi mbak ?






P: Tersenyum sambil kontak mata
dengan klien.
K: Duduk, menoleh ke arah tanpa
ekspresi



P : Ingin membuka
percakapan dengan
klien dan berharap
dengan sapaan
sederhana P bisa
diterima oleh K.

Memberikan respon untuk
berinteraksi





Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai
suatu percakapan sehingga
dapat terjalin rasa percaya.
K : 'Pagi, mbak K: Melihat ke arah perawat sambil
wajah ngantuk dan mata agak
tertutup.
P: Tersenyum
P merasa senang ada
tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara
tulus
Menerima tawaran
interaksi
P : 'Mbak masih ingat
perjanjian kita kemarin?
Sesuai perjanjian kemarin
akan ngobrol tentang
halusinasi selama 15 menit,
disini aja ya?

K : 'Nama saya siti anisah,
panggilan nisa.
P : Memandang K sambil
tersenyum, duduk tegak
K : Tidak memandang perawat
sambil kepala menunduk



K : melihat P, dengan wajah tanpa
ekspresi
P : tersenyum pada K, posisi tegak
P berharap K ingat
dengan kontrak yang
disepakati




P merasa bingung
dengan K tiba kenalan
dengan berulang-
ulang.
Berharap K ingat dengan
kontak yang telah
disepakati.




Berharap klien mau
bekerja sama dengan
perawat dan kooperatiI
Klien tampak bingung

Persetujuan dengan K
mengenai kontrak merupakan
dari awal komunikasi
P : 'Bagaimana perasaan
mbak hari ini?



K : 'mata saya ini kenapa
ya mbak?
P : Memandang K sambil memegang
bahu K
K : Memandang P dengan
Fokus kurang

K : K sambil memegang matanya
dan ekpresi sedih.
P : memperhatikan yang dibicarakan
klien.
P ingin mengetahui
perasaan klien hari ini.



P merasa senang
karena K bicara lancar
menjawab pertanyaan.
Menuruti permintaan P
untuk melihat P.



Memberikan respon untuk
berinteraksi
Menanyakan perasaan untuk
membina hubungan saling
percaya
P : 'Tadi mbak udah
mandi? Kalau bisa pagi dan
sore mbak mandi ya!

K : ' Belum
P : Kontak mata dan bicara jelas
K : Menunduk tanpa kotak mata.


K : Menunduk tanpa kotak mata dan
sambil menoleh
P : P memperhatikan tingkah laku K
Mengevaluasi apakah
K sudah mandi atau
belum

P terheran dengan
jawaban K
Tampak berat dan lama K
menjawab pertanyaan.


Tampak ragu menjawab
pertanyaan

P : Hari ini apa mbak
masih mendengar suara
seperti radiator itu?
Suaranya seperti apa
mbak?
K : 'suara-suara kayak
aliran listrik, sampai kepala
saya pusing ini
P : tersenyum dan sambil
memperhatikan cerita K.
K : Melihat ke arah P, tanpa
ekspressi.
K : Melihat ke arah P tampak
tegang.
P : menganggukkan kepala dan
kontak mata.
P berharap K
mengungkapkan
perasaan sesuai yang
dialami.
Menilai K mengalami
halusinasi
K Iokus pada dirinya
sendiri


K mengungkapkan
halusinasinya.


Klien mengungkapkan
halusinasinya
P : 'Apakah ada orang lain
yang mendengar suara-
suara mbak tadi? Seperti
teman yang disamping
mbak ini.

K : '........ (Diam)

P : Kontak dan tersenyum
K : diam menunduk




K : menggelengkan kepala
P : mengamati verbal klien
Menyakinkan bahwa
klien halusinasi




Senang klien dapat
mengungkapkan
perasaanya.
Menilai bahwa dirinya
yang mengalami
halusinasi



Klien mengungkapkan
halusinasinya
Halusinasi adalah stimulasi
yang tidak nyata yang hanya
didengar oleh sendiri.

Rangsangan yang tidak nyata
bagi klien menimbulkan
persepsi halusinasi
P : 'Seberapa sering Mbak P : Kontak mata dan Berharap K K memdengarkan
mendengar suara itu dan
waktunya kapan mbak
mendengarnya?

K : sering mbak, ya setiap
saat mbak
mempersilahkan K menjawab.
K : sambil menggaruk-garuk kuku
pada tangannya.

K : Sambil memegang kaki.
P : Kontak mata.
mengungkapkan
perasaan seuai dengan
yang dialami.

P merasa senang
karena K dapat
menjawab pertanyaan
pertanyaan perawat.



Menjawab dengan
jawaban kalimat yang
teratur.
P : 'Terus bagaimana
respon mbak terhadap
suara itu? Apakah mbak
lawan?

K : 'iya saya hanya diam
saja dan kadang marah
P : kontak mata, tangan terbuka
mempersilahkan klien menjawab.
K : kepala K menghadap kanan kiri


K : 'menghadap perawat dengan
mata hampir tertutup sambil tangan
memegang tangan perawat.
P : kontak mata dan memperhatikan
jawaban klien
P berharap K
menjawab pertanyaan.



Senang K dapat
menjawab pertanyaan.




K terlihat tidak
memperhatikan P



K menjawab dengan
Iokus.

Menggali masalah halusinasi
K
P : 'Menurut mbak ,
apakah suara-suara itu
menggangu?


K : 'kepala saya sakit
rambut kayak ditarik dan
P : Kontak mata dan mengamati non
verbal K
K : Mengetuk tangan di meja.


K : kontak mata kurang dan
memegang dada.
Mengetahui apakah
klien sudah mengenal
halusinasinya.


Menilai K tentang
halusinasinya
Mendengarkan
pertanyaan perawat



K mengenal halusinasiya

Klien dapat mengenal
halusinasinya, jika K merasa
terganggu oleh suara-suara
itu.
membuat marah P : Kontak mata.
P : 'Nah kalau, menggangu
mau tidak Saya ajari cara
menghardik biar mbak
tidak denger suara-suara
itu?

K : '....


P : Kontak mata dan tersenyum
K : Menunduk



K : K menolah-noleh
P : Mengamati perilaku klien
Menawarkan K cara
menghardik



Berharap K merespon
penawaran P
Berharap K menerima
tawaran.



Tidak Iokus pada
interaksi
Menghardik merupaksn salah
satu cara mengendalikan
halusinasi
P : 'gimana mbak mau
tidak?


K : 'mau mbak
P : Kontak mata dan menunduk
K: menunduk


K : Mengangguk kepala
P : kontak mata tersenyum
Mencoba menawarkan
lagi kepada K cara
menghardik.

Senang karena K
menerima penawaran
Berharap K menerima
tawaran.


Menerima tawaran
perawat walau sedikit
ragu

P : 'Caranya gini mbak,
menutup kedua telinga dan
bilang saya tidak denger
kamu palsu pergilah.

K : '....
P : Menutup telinga dan kontak mata
K : Melihat perawat

Memberikan contoh
kepada klien cara
menghardik.
Memperhatikan perawat Memberi contoh
memudahkan K
mempratekkan cara
menghardik.
P : 'Coba sekarang mbak
yang mempratekkan cara
P : kontak mata dan tersenyum
K : melihat perawat
Berharap klien mau
mempratekkan cara
Berharap K menerima
tawaran.

Mengevaluasi apakah klien
menghardik

K : 'menutup telinga, saya
tidak dengar kamu palsu
pergilah jangan ganggu
aku!


K : menjawab dengan nada yang
agak sedih, sesekali menunduk, kaki
tetap menyilang
P : Memperhatikan respon K, posisi
tetap dipertahankan
menghardik

Senang K menerima
permintaan dan
lansung
mempraktekkan


Menerima tawaran
perawat
bisa mempratekkan cara
menghardik.
P : 'nanti kalau mbak
mendengar suara lagi,mbak
mempraktekkan ini ya?

K : 'iya mbak
P : kontak mata
K : menunduk


K : menganggukan kepala
P : tersenyum
Berharap klien
mempraktekkan dalam
kegiatan harian.

Senang karena K
merima
Berharap K menerima
permintaan


Menerima tawaran
perawat

P : 'Sekarang gimana
perasaan mbak setelah kita
mengobrol tadi?

K : 'Senang
P : kontak mata dan tersenyum
K : memainkan tangan


K : Tertawa
P : Tersenyum
Senang karena pasien
juga senang


Berharap K juga
senang
kooperatiI



K koperatiI
Hubungan saling percaya
sudah terbina
P: 'Ya udah mbak
sekarang istirahat aja,
besok kita bertemu lagi ya?
Bersedia?

K: 'iya terserah mbak saja
P: kontak mata
K: diam


K: menganggukkan kepala
P: tersenyum
Mengikatkan kontrak
untuk besok
K menerima kontrak Melatih K bertanggung
jawab
Kesan Perawat
Perawat pada pertemuan ini lebih banyak menggunakan tehnik komunikasi tertutup. Sehinggga tehnik ini tidak cocok digunakan untuk berinteraksi dengan
klien. Tehnik komunikasi ini digunakan oleh perawat karena kondisis klien yang menarik diri dari perawat, kurang mau bekerja sama dan tidak konsentrasi
terhadap pertanyaaan perawat. Klien hanya menjawab pertanyaan seperlunya saja dan singkat.

Anda mungkin juga menyukai