Anda di halaman 1dari 28

A.

Pengertian
1. Gangguan psikosis akut dan sementara
adalah sekelompok gangguan jiwa yang :
Onsetnya akut ( 2 minggu)
Sindrom polimorfik
Ada stresor yang jelas
Tidak memenuhi kriteria episode
manik atau depresif
Tidak ada penyebab organik

B. Beberapa Gangguan Jiwa Gangguan


Psikosis Akut atau Sementara
1.

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut


tanpa Gejala Skizofrenia
(a). Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik
sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu
2 minggu atau kurang);
(b). Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang
berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari
atau dalam hari yang sama ;
(c). Harus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya
;
(c). Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak
satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten
dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau episode
manik atau episode depresif.

2. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut


dengan Gejala Skizofrenia

Memenuhi kriteria yang khas untuk


gangguan psikotik polimorfik akut.
Disertai gejala-gejala yang memenuhi
kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang
harus sudah ada untuk sebagian besar
waktu sejak munculnya gambaran klinis
psikotik itu secara jelas.
Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap
untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis
harus diubah menjadi skizofrenia.

3. Gangguan Psikotik Lir Skizofrenia


Akut
Suatu gangguan psikotik akut dengan
gejala yang stabil dan memenuhi kriteria
skizofrenia, tetapi hanya berlangsung
kurang dari satu bulan lamanya.
Pedoman Diagnosis
(1).Onset psikotiknya akut (dua minggu atau
kurang)
(2). Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya
kurang 1 bulan.
(3).Tidak memenuhi kriteria psikosis pilimorfik
akut.

4. Gangguan Psikotik Akut Lainnya


dengan Predominan Waham
Gambaran klinis berupa waham dan
halusinasi yang cukup stabil, tetapi
tidak memenuhi skizofrenia. Sering
berupa waham kejaran dan waham
rujukan, dan halusinasi
pendengaran.

C. Cara Penanganan Gangguan


Psikotik Akut dan Sementara
1. Indikasi rawat nginap

Pemeriksaan dan perlindungan pada pasien.

2. Farmakoterapi

Obat utama Antipsikotik (Haloperidol) dan


Benzodiazepin.
Tidak dianjurkan terapi jangka panjang

3. Psikoterapi

Psikoterapi individual, kelompok, dan keluarga


Mengatasi stresor dan episode psikotik
Mengembalikan harga diri dan kepercayaan

GANGGUAN WAHAM
MENETAP
A. PENGERTIAN WAHAM MENETAP
Sekelompok gangguan jiwa dengan
waham-waham yang berlangsung
lama, dan merupakan satu-satunya
gejala klinik yang khas atau yang
mencolok serta tidak dapat
digolongkan sebagai gangguan
organik, skizofrenik atau afektif.

B. DIAGNOSIS GANGGUAN WAHAM MENETAP


(1). Gangguan Waham
Pedoman diagnosis gangguan waham
(1)
Merupakan satu-satunya gejala atau gejala
yang paling mencolok
(2). Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan
khas pribadi
(3). Bila terdapat gejala depresi, maka gejala
waham harus tetap ada pada saat depresinya
hilang.
(4)
Tidak disebabkan penyakit otak, tidak
terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat
skizofrenia, dan tanpa riwayat skizofrenik

2. Gangguan Waham Menetap Lainnya


Gangguan waham menetap yang
tidak memenuhi kriteria untuk
gangguan waham.
Termasuk : - Gangguan waham
dengan halusinasi
yang
tidak memenuhi kriteria
skizofrenia
- Gangguan waham menetap
kurang 3 bulan

C. PERJALANAN PENYAKIT
GANGGUAN WAHAM MENETAP
1. Kurang dari 25% menjadi skizofrenia
2. Kurang dari 10% menjadi gangguan
afektif
3. 50% sembuh untuk waktu yang lama
4. 20% hanya penurun gejala
5. 30% tidak mengalami perubahan
gejala

6. Prognosis ke arah baik :


riwayat pekerjaan dan
hubungan sosial yang baik
kemampuan penyesuaian yang
tinggi
wanita
onset sebelum 30 tahun
onset tiba-tiba
lamanya sakit singkat
adanya faktor pencetus

D. CARA PENANGANAN PASIEN


GANGGUAN WAHAM
MENETAP
1.

Indikasi rawat nginap

Menditeksi penyebab nonpsikiatrik


Mengamati kemampuan
mengendalikan impuls kekerasan
Menstabilkan hubungan sosial/ kerja

2. Farmakoterapi

Antipsikotik adalah obat terpilih untuk


penanganan gangguan waham
menetap
Mulai dengan dosis rendah anti psikotik
(Haloperidol 2 mg) dan naikan
bertahap.
Dosis maintenance biasanya rendah
Bila gagal dengan anti psikotik, maka
dihentikan

3. Psikoterapi

Terapi individual lebih efektif dari terapi


kelompok
Terapi suportif berorientasi tilikan,
kognitif, dan perilaku sering afektif.
Bina hubungan dan kepercayaan
Hindari membicarakan waham pasien,
dan tidak boleh meremehkan ataupun
mendukung isi waham tersebut.

4. Terapi Keluarga

Target hubungan sosial yang baik.

GANGGUAN WAHAM
TERINDUKSI
A. PENGERTIAN

Suatu gangguan waham yang terjadi


pada dua orang atau lebih, satu individu
memang menderita gangguan psikotik,
yang lainnya menderita waham karena
terinduksi penderita pertama tadi.
Orang-orang yang terlibat dalam waham
terinduksi ini biasanya mempunyai
hubungan yang sangat erat.

B.

DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI


Pedoman Diagnosis Waham
Terinduksi
(1) Dua orang atau lebih mengalami

waham
yang sama dan saling meyakinkan ;
(2) Mereka mempunyai hubungan yang
sangat erat ;
(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut
terinduksi pada orang yang pasif dari
orang yang aktif.

Pedoman

Diagnosis

(1) Onset psikotiknya akut (dua minggu atau


kurang)
(2). Waham dan halusinasi harus sudah ada
dalam sebagian besar waktu sejak
berkembangnya psikotik yang jelas.
(3). Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
maupun gangguan psikosis polimorfik
akut.
(4). Lamanya sakit kurang dari 3 bulan.

Catatan
1. Kalau waham menetap lebih dari
3 bulan, menjadi : Gangguan
waham menetap.
2. Kalau halusinasi menetap lebih
dari 3 bulan, menjadi : psikosis
nonorganik lainnya.

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
A. PENGERTIAN

Suatu gangguan jiwa yang gejala skizofrenia


dan gejala afektif terjadi bersamaan dan
sama-sama menonjol.
Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ;
fungsi pramorbid baik ; terdapat stresor yang
jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.
Prevalensi : % ; lebih banyak pada wanita.
Prognosis lebih buruk dari gangguan depresif
maupun bipolar ; tetapi lebih baik dari
skizofrenia.

B. DIAGNOSIS
1. Pedoman Diagnosis Gangguan
Skizoafektif

Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif samasama menonjol atau dalam beberapa hari
sesudah yang lain, tetapi dalam satu episode
penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis
skizofrenia maupun gangguan afektif).

2. Beberapa Tipe Skizoafektif

Gangguan Skizoafektif tipe Manik


Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
Gangguan Skizoafektif tipe Campuran

C.

CARA PENANGANAN
1.
Penanganan pasien gangguan
skizoafektif meliputi : perawatan
rumah
sakit, medikasi, dan terapi
psikososial.
2. Farmakoterapi
Gejala manik : antimanik
Gejala depresi
: antidepresan
Gejala psikotik
: antipsikotik (jangka
pendek)

GANGGUAN PSIKOTIPAL
A.

PENGERTIAN GANGGUAN SKIZOTIPAL


1. Gangguan skizotipal ditandai oleh perilaku
yang eksentrik, pikiran yang aneh, dan
afek
yang menyerupai skizofrenia, tetapi tidak
memenuhi kriteria skizofrenia.
2. Keadaan ini terjadi pada 3 % populasi

Lebih sering terdapat pada keluarga


penderita skizofrenia

3. Gangguan ini berjalan secara kronis


dengan intensitas yang fluktuatif,
kadang-kadang berkembang
menjadi skizofrenia.
- Tidak terdapat onset yang pasti, dan
perkembangan selanjutnya
menyerupai gangguan kepribadian
4. Suatu riwayat skizofrenia pada salah
satu anggota keluarga memberi
bobot tambahan untuk diagnosis ini.

5. Gangguan ini tidak dianjurkan


didiagnosis secara umum, karena
tidak terdapat batas yang jelas
dengan skizofrenia simpleks,
gangguan kepribadian skizoid dan
paranoid.
6. Diperkirakan 10% penderita
gangguan skizotipal melakukan
bunuh diri.

B. PEDOMAN DIAGNOSIS GANGGUAN


SKIZOTIPAL
I.

Terdapat tiga atau lebih gejala khas


tersebut di bawah ini secara terus
menerus atau episodik, dan paling
sedikit dua tahun lamanya.
1.
2.
3.
4.

Ekspresi afektif tak wajar/ menyempit


(individu tampak dingin dan tak bersahabat)
Perilaku atau penampakan yang aneh,
eksentrik atau ganjil.
Hubungan sosial yang buruk dan tendensi
menarik diri.
Kepercayaan yang aneh atau pikiran yang
magis.

5.
6.
7.

8.

9.

II.

Kecurigaan atau ide paranoid.


Pikiran obsesif yang sering dengan isi yang
bersifat dismorfofobik, seksual, atau agresif.
Persepsi yang tak lazim, termasuk mengenai
tubuh atau ilusi-ilusi lainnya, depersonalisasi,
atau derealisasi.
Pemikiran yang samar-samar, sirkumstansial,
penuh kiasan, sangat terinci dan ruwet, atau
stereotipik, yang bermanifestasi dalam
pembicaraan yang aneh tetapi tanpa inkoheren
yang nyata.
Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan
psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi,
halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan
mirip waham, biasanya tanpa provokasi dari luar.
Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia

C. CARA PENANGANAN PASIEN


GANGGUAN SKIZOTIPAL

1. PSIKOTERAPI

Pikiran yang aneh dan ganjil dari


pasien gangguan ini harus ditangani
secara hati-hati.
Tidak boleh menertawakan aktivitas
yang aneh itu.

2. FARMAKOTERAPI

Antipsikotik (haloperidol) untuk


gagasan mirip waham
Antidepresan digunakan untuk
komponen depresifnya.

Anda mungkin juga menyukai