Anda di halaman 1dari 26

Rony Arifandy, S.

Si

Konsep HAKI
1

HaKI-1

PERTANYAAN
Jika kita ke toko buku, apakah ada kewajiban
untuk tidak mencuri buku yang dijual disana?
(ada). Bagaimana dengan menjiplak sebuah
buku?
Seharusnyakah sebuah perusahaan mencuri ide
anda dan menghasilkan banyak uang yang
sebenarnya milik anda?, Seharusnyakah anda
melindungi ide anda untuk mencegah terjadinya
pencurian oleh orang lain?
Haruskah perusahaan mendaftarkan merk
mereka?

Rony Arifandy, S.Si

DEFINISI

Rony Arifandy, S.Si

Dari istilah Hak atas kekayaan intelektual, paling


tidak ada 3 kata kunci dari istilah tersebut yaitu :
1. Hak
adalah benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
( karena telah ditentukan oleh undang-undang ),atau
wewenang menurut hukum.
2. Kekayaan
adalah perihal yang ( bersifat, ciri )
kaya, harta yang menjadi milik orang, kekuasaan.
3. Intelektual adalah cerdas, berakal dan berpikiran
jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, atau yang
mempunyai kecerdasan tinggi, cendikiawan, atau
totalitas pengertian atau kesadaran terutama yang
menyangkut pemikiran dan pemahaman.

DEFINISI

Rony Arifandy, S.Si

Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang


timbul dari kemampuan intelektual manusia
yang dapat berupa karya di bidang teknologi,
ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya ini
dihasilkan atas kemampuan intelektual melalui
pemikiran, daya cipta dan rasa yang
memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya
untuk memperoleh "produk" baru dengan
landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis.

KEKAYAAN INTELEKTUAL

paten

merek

Rony Arifandy, S.Si

Kekayaan intelektual (Intelectual property) meliputi dua


hal, yaitu :
Industrial property right (hak kekayaan industri),
berkaitan dengan invensi/inovasi yang berhubungan
dengan kegiatan industri, terdiri dari :
desain

industri
rahasia dagang
desain tata letak sirkuit terpadu

Copyright

(hak cipta), memberikan perlindungan


terhadap karya seni, sastra dan ilmu pengetahuan
seperti flm, lukisan, novel, program komputer, tarian,
lagu, dsb.

KEKAYAAN INTELEKTUAL

Rony Arifandy, S.Si

Sebuah
produk
tunggal tidak
berarti hanya
mempunyai
satu jenis
perlindungan
HKI

Paten.
Merek..
Desain industri..
Hak Cipta..
Desain tata letak sirkuit
terpadu..

KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Milik
Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) ini
merupakan padanan dari bahasa Inggris intellectual
property right. Menurut World Intellectual Property
Organisation (WIPO), kata "intelektual" tercermin
bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah
kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
(the creations of the human mind).
Secara substantif pengertian HaKI dapat dideskripsikan
sebagai hak atas kekayaan yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia. Karyakarya intelektual tersebut dibidang ilmu pengetahuan,
seni, sastra ataupun teknologi, dilahirkan dengan
pengorbanan tenaga, waktu dan bahkanbiaya.

Rony Arifandy, S.Si

BENDA BERWUJUD DAN TIDAK


BERWUJUD
HaKI berbeda dari objek yang berwujud lainnya
Contoh:

cipta didalam sebuah lukisan adalah kekayaan yang


terpisah dari kepemilikan kanvas lukisannya
Pembeli sebuah buku memiliki buku tersebut secara fsik
tetapi tidak memiliki Hak Cipta yang ada dalam buku
tersebut

Rony Arifandy, S.Si

Hak

Contoh kasus yang melibatkan Charles Dickens


sebagai penulis buku terkenal.

HKI TIDAK HANYA PATEN: MELURUSKAN


SALAH KAPRAH
OLEH: BRIAN A. PRASTYO
Konsultan pada Pusat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Lembaga Kajian Hukum
dan Teknologi (LKHT)
kebanyakan dari mereka yang datang selalu menyampaikan keinginannya untuk
melindungi karya intelektualnya.
Semuanya mengkhawatirkan 1 hal, yaitu takut karyanya dibajak.
Menariknya, sebagian besar tamu yang datang umumnya mengatakan bahwa
untuk melindungi karyanya dari pembajakan, maka mereka
inginmematenkankaryanya.
Kata mematenkan sengaja saya tulis tebal dan digarisbawahi, karena saya ingin
menunjukkan kekhususan dari kata tersebut. Yaitu bahwa kata itu sering
digunakan dalam konteks yang tidak tepat, sehingga menimbulkan salah kaprah.
Misalnya, untuk melindungi suatu lagu, dibilang mematenkan lagu; melindungi
merek, dibilang mematenkan merek; melindungi suatu desain, dibilang
mematenkan desain.
kesalahan tersebut mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan yang bersangkutan
mengenai hak kekayaan intelektual.

Rony Arifandy, S.Si

Rony Arifandy, S.Si

Oleh karena itu melalui


ini saya akan mencoba
memperkenalkan
konsep hak kekayaan
intelektual atau yang
lazim disingkat sebagai
HKI/HaKI

10

Rony Arifandy, S.Si

11

MENGAPA MELINDUNGI
HAKI?

LATAR BELAKANG

Hak Alami
Rony Arifandy, S.Si

Hal yang paling mendasar adalah jika seseorang


telah berusaha untuk menciptakan sesuatu
maka menjadi haknya untuk memiliki dan
mengontrol apa yang telah diciptakannya

12

LATAR BELAKANG

Perlindungan Reputasi
Rony Arifandy, S.Si

Perusahaan menghabiskan banyak waktu dan


uang untuk membangun sebuah reputasi.
Diperlukan adanya perlindungan atas reputasi
tersebut

13

LATAR BELAKANG

Hukum HaKI adalah sebuah bentuk kompensasi


dan dorongan bagi orang untuk mencipta. Hal ini
dapat menguntungkan masyarakat dalam jangka
panjang.
Jika orang lain dengan bebas menjual atau
meniru karya2 para pencipta maka mereka tidak
akan terdorong untuk membuat hal-hal yang
baru

Rony Arifandy, S.Si

Dorongan dan imbalan dari inovasi dan


penciptaan

14

MENGAPA MELINDUNGI HAKI?


Tumbuhnya konsepsi kekayaan atas karya-karya
intelektual pada akhirnya juga menimbulkan
untuk melindungi atau mempertahankan
kekayaan tersebut.
Diperlukan adanya sikap penghargaan,
penghormatan dan perlindungan sehingga akan
memberikan rasa aman
mewujudkan iklim yang kondusif bagi
peningkatan semangat atau gairah untuk
menghasilkan karya-karya inovatif,inventif dan
produktif.

Rony Arifandy, S.Si

15

MENGAPA MELINDUNGI HAKI?

Rony Arifandy, S.Si

memungkinkan pencipta atau penemu dapat


mengeksploitasi ciptaan/penemuannya secara
ekonomi. Hasil dari komersialisasi penemuan
tersebut memungkinkan pencipta karya
intelektual untuk terus berkarya dan
meningkatkan mutu karyanya dan menjadi
contoh bagi individu atau pihak lain, sehingga
akan timbul keinginan pihak lain untuk juga
dapat berkarya dengan lebih baik sehingga
timbul kompetisi.

16

KONSEKUENSI/AKIBAT
DIBERLAKUKANNYA HAKI :

Rony Arifandy, S.Si

Konsekuensi HaKI/akibat diberlakukannya HaKI :


1. Pemegang hak dapat memberikan izin atau
lisensi kepada pihak lain.
2. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum
baik perdata maupun pidana dengan masyarakat
umum.
3. Adanya kepastian hukum yaitu pemegang dapat
melakukan usahanya dengan tenang tanpa
gangguan dari pihak lain.
4. Pemberian hak monopoli kepada pencipta
kekayaan intelektual memungkinkan pencipta atau
penemu tersebut dapat mengeksploitasi
ciptaan/penemuannya secara ekonomi.

17

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Hak monopoli dapat merugikan masyarakat. Selain terbatasnya


ketersediaan produk, harga tinggi yang cenderung ditetapkan
produsen menyebabkan produk tersebut tidak bisa dibeli oleh
semua orang. Kondisi ini menjadi masalah besar ketika
kebutuhan produk itu bersifat penting dan mendesak, seperti
pada kasus pasien yang membutuhkan suatu jenis obat. Selain
itu, monopoli juga menghilangkan persaingan antar produsen.

18

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Contoh kasus terjadi pada produksi obat-obatan di India yang


dikenal sebagai gudangnya farmasi untuk negara-negara
berkembang. Sampai tahun 2005, India tidak menyetujui adanya
paten untuk produk obat-obatan. Tanpa keharusan paten, banyak
produsen/perusahaan dapat memproduksi obat-obatan generik
dengan harga yang lebih murah. Karena kompetisi dari berbagai
produsen obat-obatan generik inilah maka harga obat menjadi
murah, dan telah terbukti menurunkan harga obat-obatan
HIV/AIDS dari Rp. 95,830,000 per orang di tahun 2000 menjadi
sekitar Rp. 574,980 saat ini. Selama vakumnya kebijakan paten di
India telah turut merangsang pengembangan obat HIV/AIDS
kombinasi 3 in 1 yang sering disebut pil dosis-tetap, serta juga
pengembangan obat-obatan HIV/AIDS untuk anak-anak (Tribun.
Com, 2012).

19

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Royalti akan mengakibatkan harga lebih tinggi. Royalti yang


harus diberikan pemegang lisensi kepada inventor menyebabkan
harga produk/karya menjadi lebih tinggi. Hal ini terjadi karena
produsen akan menambahkan biaya royalti ke dalam salah satu
unsur pengeluaran dan pertimbangan dalam menetapkan harga.
Konsumen di negara berkembang yang rata-rata memiliki
pendapatan per kapita yang rendah akan terbebani dengan
harga tersebut (Dirjen Industri Kecil Menengah, 2007). Contoh
kasus yang sempat ramai di media adalah lisensi obat untuk
AIDS di India dan Afrika Selatan. Penduduk Afrika Selatan dan
India banyak terjangkit penyakit ini dan tidak dapat membeli
obat karena harganya mahal. Pemerintah di Afrika Selatan dan
India memaksakan compulsary licensing untuk membuat obat
generik yang murah untuk mengatasi masalah ini. Perang antara
perusahaan besar yang merasa memiliki HaKI dari obat ini
dengan negara yang membutuhkannya menjadi sorotan
(Rahardjo, 2004).

20

KRITIK TERHADAP HAKI

Pengambilalihan karya cipta dan pengetahuan tradisional.


Perlindungan terhadap pengetahuan tradisional, yang berada
di luar sistem HaKI yang ada sekarang ini, terkadang
diabaikan. HaKI justru membantu pengambilalihan karya
atau pengetahuan tersebut oleh individu, instansi atau
perusahaan. Mereka datang ke berbagai wilayah/negara,
melakukan penelitian dan mematenkan hasil temuannya.
Kasus yang pernah ada sangkut pautnya dengan Indonesia
adalah pendaftaran tanaman obat dan rempah asli Indonesia
seperti pulowaras, sintok dan kemukus oleh perusahaan
kosmetika SHISEIDO yang berasal dari Jepang (Setyowati
dkk, 2005).

Rony Arifandy, S.Si

Mencegah aliran ilmu pengetahuan. Dengan adanya HaKI


salah satu dampak adalah menjadi mahal buku-buku atau
literatur lain yang menjadi sumber ilmu pengetahuan.

21

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Tidak memenuhi asas keadilan dalam menikmati


keuntungan HaKI. Pada kasus pengetahuan
tradisional/karya cipta, royalti yang diperoleh/dinikmati oleh
orang/perusahaan yang mematenkan/mendaftarkan suatu
temuan, tidak bisa dinikmati oleh komunitas/entitas budaya
yang sebenarnya merupakan pemilik dari pengetahuan
tradisional atau karya cipta tersebut, bahkan bisa jadi
menyebabkan pengangguran atau hilangnya mata
pencaharian mereka. Sebagai contoh: gugatan pengusaha
amerika terhadap seniman Bali yang memproduksi miniatur
candi borobudur berbahan perak yang dibuat dengan teknik
pahatan. Gugatan itu dilayangkan karena produk tersebut
telah dibuat oleh suatu perusahaan suvenir di Amerika.
Padahal kegiatan dan teknik pahat memahat itu merupakan
kebudayaan lokal penduduk setempat (Adimihardja, 2001
dalam Setyowati, 2005).

22

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Mempertahankan kesenjangan mutu hidup


antara masyarakat di negara maju dan negara
berkembang. Sebagai contoh pada bidang
farmasi dan pelayanan kesehatan.

23

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Membuka peluang terjadinya eksploitasi terhadap


negara-negara berkembang. Negara maju
memandang negara berkembang dengan kekayaan
alam dan budaya serta populasinya yang tinggi
sebagai tempat yang ideal untuk melakukan
penelitian, menemukan invensi serta sebagai
pasar yang potensial bagi produk-produknya.
Perusahaan ataupun lembaga-lembaga penelitian
negara maju cenderung melakukan praktekpraktek yang memanfaatkan sumber daya hayati,
pengetahuan dan teknologi tradisional serta
kebudayaan tradisional (Imaniati, 2008) untuk
kepentingan ekonominya semata.

24

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Timbulnya konflik pada masyarakat yang


mengakui kepemilikan komunal. Hak ekslusif
dari HaKI berseberangan dengan nilai
komunalitas yang dianut oleh masyarakat
tradisional, termasuk beberapa suku di
Indonesia (Jhamtani, 2009). Ketegangan dan
perbedaan logika-nilai inilah yang menjadi titik
awal terjadinya berbagai pelanggaran di bidang
hak kekayaan intelektual khususnya hak cipta.
Selain itu, HaKI bersifat asing bagi kepercayaan
yang mendasari hukum adat.

25

KRITIK TERHADAP HAKI

Rony Arifandy, S.Si

Sebagai contoh: siapa yang berhak mengajukan


pendaftaran hak cipta atas tari tor-tor yang dianggap
sebagai milik masyarakat batak? Suku batak yang mana
yang berhak mendapatkan hak itu? (mengingat ada
banyak marga dalam suku batak. Selain itu, tarian tortor merupakan warisan leluhur yang sudah turuntemurun di tarikan oleh hampir seluruh suku batak di
sumatera utara). Masyarakat batak manakah yang
berhak mengajukan klaim apabila terjadi penggunaan
tarian tersebut sebagai iklan promosi pariwisat negara
lain? Jika gugatan itu dimenangkan dan kompensasi
materi diberikan atas gugatan tersebut, siapakah yang
beerhak menerima kompensasi tersebut? apakah semua
suku batak atau apakah pemerintah daerah yang
mengatasnamakan suku batak?

26

Anda mungkin juga menyukai