Kosmetologipiala 050616
Kosmetologipiala 050616
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Dosen Pembimbing :
Dr. Haryanto Susilo
Septia Andini, S.Farm., Apt
Assisten Dosen
:
Ardelia Nurhaida
Monica Prabawati
Chory Aprilianti
Yulita Kurniasih
Fransiska Vita Handayani
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara pembuatan masker anti jerawat ekstrak daun
kemuning
2. Mempelajari cara pengujian atau evaluasi sediaan masker anti jerawat
ekstrak daun kemuning
1.2
Dasar Teori
1.2.1. Masker
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir
dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan
setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir
sehingga akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk
kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat
mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah
sebagai berikut:
Mencegah,
menyamarkan,
mengurangi
keriput-keriput
dan
hyperpigmentasi.
1.2.2. Jerawat
pori-pori
seringkali
terjadi
oleh
penggunaan
yang
digunakan
sebagai
sering
obat.
tumbuh
liar
di
digunakan untuk
Mempunyai daya abrasif yang minimal dan mempunyai daya pembersih yang
maksimal.
yang lama.
Dapat bekerja dalam suasana asam maupun basa.
Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut.
Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut.
Tidak beracun.
Komponen yang terkandung dalam pasta gigi terdiri lebih dari satu
bahan aktif untuk memperoleh beberapa keuntungan. Umumnya pasta gigi yang
beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasive, detergen dan
bahan terapeutik.
Komponen-komponen yang harus ada pada pasta gigi antara lain:
merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tapi pasta gigi yang
mengandung pemanis buatan misalnya sakarin. Bahan pelembab gliserin dan
sorbitol juga dapat memberikan rasa manis pada pasta.
g) Bahan terapeutik
Bahan terapeutik yang terdapat pada pasta gigi adalah sebagai berikut :
1) Fluoride
Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan
memmbuatnya
memproduksi asam.
a.
Phyrophospate.
4) Bahan anti mikroba
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Contohnya adalah Zinc citrate, Zinc phospate. Selain itu beberapa herbal yang
dapat ditambahkan sebagai anti mikroba yaitu ekstrak daun sirih dan siwak.
Ekstrak daun sirih yang ditambahkan pada pasta gigi mampu membunuh bakteri
secara lebih efektif dibandingkan dengan anti-mkroba dari bahan kimia.
BAB II
METODE KERJA
II.1. Alat dan Bahan
II.1.1. Alat
1. Alat uji alir
2. Ayakan mesh 100
3. Blender
4. Gelas Kimia
5. Gelas Ukur
6. Indikator pH Universal
7. Mortar
8. Objek glass dan cover glass
9. Saringan teh
10. Spatula/sudip
11. Timbangan
II.1.2. Bahan
1. Aquadet
2. Amilum Oryzae
3. Ekstrak daun kemuning
4. Gliserin
5. Metil paraben
6. Pewangi
7. Tepung maizena
8. Zinc oksida
BAB III
FORMULA, HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Formula
Bahan
Jumlah
16,5 gram
1,25 gram
1,25gram
0,05 gram
1 gram
25 gram
5 ml
Amilum oryzae
Zinc oksida
Gliserin
Metil paraben
Pewangi
Tepung maizena
Ekstrak daun kemuning
III.2. Hasil Evaluasi
A. Hasil uji organoleptic
Uji organoleptik
Panelis
I
II
III
IV
Warna ( Hijau)
+++
+++
++
+++
+++
Aroma
+++
+++
+++
+++
+++
Kerataan
+++
+++
+++
+++
+++
Kehalusan
+++
+++
+++
++
++
Keterangan
= (+) Cukup
= (++) Baik
= (+++) Sangat Baik
III.3. Pembahasan
Pada praktikum Kosmetologi II kali ini, praktikan membuat
sediaan kosmetik berupa masker anti jerawat dari ekstrak daun kemangi.
Dimana dalam daun kemuning terdapat kandungan zat aktif minyak atsiri,
alkaloid, flavonoid, saponin, damar, dan tanin. Berdasarkan kandungan
inilah daun kemuning dapat pula dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
kosmetik tradisional selain bisa dibuat obat. Masker pada dasarnya adalah
salah satu kosmetik skin care, masker anti jerawat digunakan untuk
mencegah timbulnya jerawat atau mengurangi jerawat yang telah timbul
atau menghilangkannya. Daun kemangi bersifat antibakteri sehingga dapat
mengurangi bakteri penyebab jerawat.
Sama halnya dengan pembuatan obat, pembuatan kosmetik pun
perlu dievaluasi untuk mengetahui mutu dari sediaan tersebut. Walaupun
pada percobaan ini evaluasi yang dilakukan hanya sebatas evaluasi fisik
dan tidak mengevaluasi batas keamanan masker anti jerawat tersebut.
minyak atsiri yang diperoleh secara destilasi. Sediaan pasta gigi dengan
konsentrasi 0,5 % mempunyai daya antiseptik terhadap Streptococcus
alpha. Minyak atsiri daun pada pengenceran 1:10.000 dapat mematikan
Paramoecium caudatum dalam jangka waktu 5 menit; sedangkan pada
pengenceran 1:4000 dapat menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae.
Pengenceran 1:3000 dan 1:2000 dapat menghambat berturut-turut
Salmonella typhosum, Shigella flexneri dan Escherichia coli, Micrococcus
pyogenes var. aureus. Krotepoksida mempunyai potensi sitotoksik.
Senyawa fenolik bungan Piper betel dapat berefek pada sekresi
katekolamin.
Pasta Gigi Levisav menggunakan kandungan ekstrak sirih asli dari bahan
baku terbaik yang bersertifikasi sebanyak 1% untuk mendapatkan manfaat
terbaik dari antiseptik alami yang kuat ini. Dengan formula yang kaya
dengan kandungan minyak atsiri dari daun sirih dilengkapi dengan
kandungan peppermint maka Pasta Gigi Levisav dapat sekaligus berperan
sebagai mouthwash yang bekerja menjaga kesegaran dan kesehatan mulut.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan masker anti
jerawat ini maka dapat disimipulkan bahwa :
1. Masker anti jerawat adalah salah satu kosmetik skin care yang digunakan
untuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan jerawat pada wajah.
2. Kandungan saponin dalam daun kemuning bersifat sebagai antibakteri,
sehingga dapat mengobati dan mencegah timbulnya jerawat.
3. Secara fisik atau organoleptik sabun yang kelompok kami hasilkan warna,
kehalusan dan kerataanya bagus menurut kelima panelis yang terdiri dari
anggota kelompok kami sendiri walaupun aromanya tidak sesuai.
4. pH dari sabun cair ini adalah 6 dengan daya alirnya adalah 0,15 gram/s
yang menandakan bahwa serbuk masker kelompok kami bersifat sangat
kohesif.
DAFTAR PUSTAKA
Gunardi. Kartika Dwi S. 2007. Profil Kromatogram Dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya
2014.
Masker.
Perawatan
Wajah.
http://file.upi.edu/Direktori/Fptk/Jur._Pend._Kesejahteraan_Keluarga/19
5902031986032-Marlina/Bu_112_Dasar_Rias/4__Perawatan_Wajah.Pdf.
(Diakses pada 27 April 2015 pukul 20.30 WIB)