menyebabkan
minyak
goreng
teroksidasi dengan cepat diantaranya :
pemanasan berulang, cahaya, katalis
logam seperti besi dan tembaga,
senyawa oksidator pada bahan pangan
yang digoreng,jumlah oksigen, dan
derajat ketidakjenuhan asam lemak
dalam minyak. Oksidasi selanjutnya
ialah terurainya asam-asam lemak
disertai
dengan
konversi
hidroperoksida menjadi aldehid dan
keton serta asam-asam lemak bebas.
Rancidity terbentuk oleh aldehida
bukan oleh peroksida. Jadi, kenaikan
Peroxida Value (PV) hanya indikator
dan peringatan bahwa minyak sebentar
lagi akan berbau tengik.
Minyak goreng yang baik
mempunyai sifat tahan panas, stabil
pada cahaya matahari, tidak merusak
flavor hasil gorengan, sediki gum,
menghasilkan tekstur dan rasa yang
bagus,
asapnya
sedikit
setelah
digunakan
berulang-ulang,
serta
menghasilkan warna keemasan pada
produk.Minyak goreng biasanya bisa
digunakan
hingga
3-4
kali
penggorengan. Jika digunakan berulang
kali, minyak akan berubah warna. Saat
penggorengan
dilakukan,ikatan
rangkap yang terdapat pada asam
lemak tak jenuh akan putus membentuk
asam lemak jenuh. Minyak yang baik
adalah minyak yang mengandung asam
lemak tak jenuh lebih banyak
dibandingkan dengan kandungan asam
lemak jenuhnya.
Selain itu Minyak goreng
dikatakan memiliki kualitas apabila
mempunyai stabilitas yang tinggi
terhadap panas. Selain itu, mutu
minyak goreng ditentukan oleh titik
asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolein yang tidak
2. Metode Penelitian
Percobaan ini dilaksanakan
pada tanggal 15 Maret 2016 bertempat
di Gedung Pusat Laboratoratium
Terpadu UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Alat
Alat yang digunakan didalam
penentuan bilangan peroksida pada
minyak antara lain : Erlenmeyer asah,
Gelas Ukur, Buret, pipet tetes, Piala
Gelas, Pemanas, Pipet Volumetrik dan
Neraca.
Bahan
Bahan yang digunakan antara
lain minyak goreng fresh (Merek
Bimoli),
minyak
goreng
bekas
(warteg),
asam
asetat
glasial,
kloroform, larutan KI jenuh, aquadest,
natrium tiosulfat (Na2S203) 0,1 N ,
indikator kanji.
Prosedur Percobaan
Preparasi sampel
Dimasukan sampel fresh dan
sampel non fresh dalam beaker
glass dan diberi label yang sesuai,
lalu ditimbang sebanyak 2,5 gram
minyak fresh dan non fresh
didalam enlemeyer bertutup.
Pengujian bilangan peroksida
Pada sampel yang telah
ditimbang sebnyak 2,5 gram
minyak fresh (Bimoli) dan bekas
Sampel
Minya
k Fresh
Bil.
Perok
sida
(mg/1
00g)
0
1,6
1
2
Bimoli
Tropica
l
Tropica
l
3,2
Rose
Brand
25,2
Minyak
jagung
Mazola
6,4
Sampe
l
Minya
k
Bekas
Warteg
Bekas
Goreng
3x
Bekas
Goreng
3x
Bekas
Goreng
Ikan
Bekas
Goreng
2x
Bil.
Perok
sida(m
g/100g
)
686
309
432
562,82
118,02