0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
694 tayangan3 halaman
Sajak ini merayakan hari kemerdekaan Malaysia dengan mengingat perjuangan para pejuang kemerdekaan. Sajak ini mengingatkan pembaca untuk bersyukur atas kemerdekaan dan terus bersatu demi negara. Sajak ini juga menyeru agar rakyat Malaysia menghargai perjuangan para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan negara.
Sajak ini merayakan hari kemerdekaan Malaysia dengan mengingat perjuangan para pejuang kemerdekaan. Sajak ini mengingatkan pembaca untuk bersyukur atas kemerdekaan dan terus bersatu demi negara. Sajak ini juga menyeru agar rakyat Malaysia menghargai perjuangan para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan negara.
Sajak ini merayakan hari kemerdekaan Malaysia dengan mengingat perjuangan para pejuang kemerdekaan. Sajak ini mengingatkan pembaca untuk bersyukur atas kemerdekaan dan terus bersatu demi negara. Sajak ini juga menyeru agar rakyat Malaysia menghargai perjuangan para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan negara.
mengerling monumen yang lusuh dan tugu berdarah dalam matang akal fikir semangat dan kudrat masih berbaki merisik khabar pejuang yang jauh dalam lipatan darmawisata merdeka mahalnya nostalgia. Manis dan comelmu Ogos ini tiba jua menyentak lolong makrifat membiak musim ceriteranya berderai plotnya berkecai mengirai skrip duga yang tak sudah atas aspal fatamorgana bumi bertuah. Ogos yang sujud di kaki merdeka tanggal tiga puluh satumu tidak pernah hilang tetap menyimpul senyum meskipun termateri kenangan pahit yang mahal dan cantik. Hari ini mentari 31 Ogos memancar lagi bersama gemersik angin di bumi bertuah mendewasakan ukhuwah dan ummah siap siaga warga berdaulat memahat sejarah dalam tamadun bangsa yang gah. Terima kasih pejuang tanah merdeka terima kasih aduhai tanah airku Malaysia!
SAJAK KEMERDEKAAN: KETAATAN DAN KEBERANIAN
Berjanjilah kami demi keberanian melalui suara-suara hijaz putaran kemerdekaan menyusur sungai-sungai mati kepada insan seikat masyarakat yang telah bebas. Dalam sejarah kepahitanmu terselit larian aku anak kecil dibentuk dalam kelas-kelas rendah hingga ke kamar dewasa jiwa ini digantung loceng mongel lalu direntap-rentap terbawa-bawa. Titisan darah ibuku pada papan cendana pejal masih melekat di situ di perigi yang telah terkambus hanyir masih terbau tembuni dalam diam berubah fosil atas tanah yang merdeka. Seperti selalu berlarilah kami dengan sebuah bendera kecil menyamai pemberian hadiah bapamu kami menyebut MERDEKA!!! MERDEKA!!! MERDEKA!!!!
SAJAK KEMERDEKAAN: MENYAMBUT MERDEKA
Sambutannya berulang lagi saban tahun ia kembali keranamu Malaysia aku di sini menabur bakti ibu pertiwi. Jalur gemilang berkibar megah sana sini mencipta indah namun segelintir tiada endah satukan hati bukannya mudah. Hanya Malaysia negara tercinta pejuang bersusah untuk merdeka jangan siakan apa yang ada sayangilah tumpah darah kita.