Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ETIKA ENGINEERING

Sistem Satu Arah Pintu Kukusan Teknik dan


Kukusan Kelurahan

Kelompok 9
Anggota:
Namira Widiaksana (1306368772)
Dimas Hendrawan ()
Rizky Abdul Azis ()
Fauzan F. Zulfickry (1306448861)
Rahmat Agung ()
Aldino Muhammadwijaya ()
Aditya Hartawan ()

Universitas Indonesia
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini, seperti kita ketahui Universitas Indonesia memberlakukan sistem satu
arah pada pintu KuKel (Kukusan Kelurahan) dan pintu KuTek (Kukusan Teknik).
dimana untuk masuk ke area Universitas Indonesi (UI) melalui pintu gerbang
Kukusan Kelurahan dan untuk keluar dari wilayah UI melalui pintu gerbang
Kukusan Teknik. Sistem satu arah ini mulai diberlakukan sejak bulan Oktober
2015.
Sebelumnya, pada kedua pintu gerbang tersebut diberlakukan dua arah. Hal
tersebut membuat kampus UI menjadi seperti kampus terbuka yang dimana setiap
orang dapat masuk ke wilayah UI. Bahkan sebagian besar pengguna jalan di
kampus UI bukan hanya mahasiswa Universitas Indonesia, melainkan warga yang
tinggal disekitaran Unversitas Indonesia. Hal tersebut membuat aksi kriminal di
wilayah kampus Universitas Indonesia menjadi sering terjadi mulai dari pencurian
kendaraan bermotor, pencopetan, penjambretan, dan aksi kriminal lainnya.
Menurut petugas PLK, sering terjadinya kecelakaan di wilayah kampus UI
sebagian besar dialami oleh warga sekitar UI. Untuk mencegah kejadian tersebut,
PLK membuat suatu kebijakan yaitu memberlakukan sistem satu arah pada pintu
gerbang Kukusan Teknik dan Kukusan Kelurahan. Tujuannya untuk membuat lalu
lintas di daerah kampus UI menjadi lebih tertib. Tetapi, kebijakan tersebut tentunya
menimbulkan dampak-dampak yang menguntungkan dan tidak menguntungkan
bagi pengguna kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, kelompok kami ingin
megetahui dan menganalisa dampak apa saja yang terjadi bagi pengendaran sepeda
motor dengan diberlakukannya sistem satu arah tersebut.
1.2. Perumusan Permasalahan
Permasalahan yang kami rumuskan adalah :
1. Apakah masyarakat sekitar menerima dari sistem satu arah yang
diberlakukan?
2. Apa saja dampak dari sistem satu arah pada pintu gerbang Kukusan Teknik
dan Kukusan Kelurahan bagi masyarakat?
3. Solusi apa yang bisa kami berikan sebagai mahasiswa teknik?
1.3 Tujuan
Tujuan kami dalam melakukan observasi sistem satu arah pada pintu Kukusan
Teknik yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah sistem pintu Kukusan Teknik ini efektif bagi
masyarakat sekitar

2. Mencari solusi yang bisa diberikan agar sistem satu arah ini tidak
merugikan masyarakat sekitar
3. Menerapkan ilmu etika enjiniring yang sedang dipelajari
4. Untuk menuntaskan mata kuliah Etika Enjiniring
1.4 Metodologi Penelitian
Observasi dilakukan dengan cara, yaitu:
1. Menyebarkan kusioner secara online
2. Melakukan wawancara dengan satpam yang berjaga dipintu KUKUSAN
TEKNIK
3. Melakukan wawancara dengan ojek yang berada didalam Universitas
Indonesia dan Kukusan Teknik

BAB 2
ISI

2.1. Data Hasil Observasi


2.1.1 Data hasil kusioner yang disebarkan

2.1.2

Hasil wawancara dengan ojek Universitas Indonesia dan Kukusan


Teknik

2.1.2.1 Ojek Universitas Indonesia


1. Tanya: Apakah anda setuju mengenai peraturan penutupan Gerbang
Kukusan Teknik?
Jawab: Ya
2. Tanya: Dampak apa saja yang dirasakan setelah sistem ini berjalan?
Jawab:
a. Macet tidak terlalu lama
b. Kendaraan yang keluar dan masuk gerbang Kukusan Teknik bisa
terkontrol
c. Mengurangi tingkat kecelakaan

3. Tanya: Apakah pelanggan ojek menjadi berkurang setelah sistem satu


arah gerbang Kukusan Teknik?
Jawab: Tidak
4. Tanya: Berapa kenaikan tarif yang ditetapkan?
Jawab: Rp. 2.000,2.1.2.2 Ojek Luar Area Universitas Indonesia
1. Tanya: Apakah anda setuju mengenai peraturan penutupan Gerbang
Kukusan Teknik?
Jawab: Tidak
2. Tanya: Dampak apa saja yang dirasakan setelah sistem ini berjalan?
Jawab:
a. Jarak tempuh menjadi jauh
b. Macet di gerbang Kukusan Kelurahan
3. Tanya: Apakah pelanggan ojek menjadi berkurang setelah sistem
satu arah gerbang Kukusan Teknik?
Jawab: Ya, jumlah pelanggan hanya 20% dari sebelum sistem satu
arah gerbang Kukusan Teknik diterapkan
4. Tanya: Berapa kenaikan tarif yang ditetapkan?
Jawab: Rp. 2.000,5. Tanya: Apakah saran dan aspirasi anda ?
Jawab: Mengambil jalan tengah dengan cara membuat sistem
pembukaan dan penutupan gerbang sesuai dengan waktu. Gerbang
Kukusan Teknik menjadi satu arah pada jam ramai, yaitu 07.30-09.00
dan 16.00-18.00. Dan menjadi dua kembali di luar jam tersebut.
2.1.3

Hasil wawancara dengan satpam Universitas Indonesia

2.2. Analisis Data

Berdasarkan dari diagram di atas, dari survei berdasarkan kuisioner yang


disebarkan, sebagian besar mengatakan tidak setuju. Dimana sebesar 69.5% tidak setuju
dengan penutupan gerbang Kukusan Teknik. Sisanya adalah yang berpendapat setuju.
Dampak yang dirasakan pun beragam, dari total 117 responden sebanyak 53% beralasan
jarak tempuh menjadi lebih jauh, setelah itu merasakan jalan UI menjadi lancar
sebanyak 23%. Selain itu, sebanyak 13% mengatakan ongkos ojek menjadi lebih mahal,
dan sisanya mengatakan alasan lain seperti terjadi kecelakaan, lebih cepat jalan kaki.
Untuk solusi dari permasalahan ini, 50.4% responden memilih untuk memperbaiki jalan
menuju Kukusan Kelurahan, hal ini disebabkan sebagian besar jalan menuju Kukusan
Kelurahan masih rusak, 44% menjawab untuk pembukaan kembali pintu Kukusan
Teknik untuk mempercepat waktu tempuh, dan sisanya merupakan alasan lain. Kami
pun menanyakan apabila tidak ada satpam di pintu gerbang Kukusan Teknik, apakah
pengguna kendaraan bermotor akan melawan arus atau memutar ke pintu Kukusan
Kelurahan. Dari 118 responden, 55.1% menjawab memutar melewati pintu Kukusan
Kelurahan, dan 44% tetap masuk melalui pintu gerbang Kukusan Teknik.

Selain menyebarkan kuisioner, kelompok kami juga melakukan wawancara


dengan tukang ojek. Wawancara pun dilakukan dengan tukang ojek wilayah Universitas
Indonesia dan tukang ojek diluar wilayah Universitas Indonesia. Pertama, tukang ojek
di wilayah Universitas Indonesia. Tukang ojek tersebut setuju dengan pemberlakuan
sistem satu arah pada pintu grbang Kukusan Teknik dan pintu gerbang Kukusan
Kelurahan. Alasannya adalah pada pintu gerbang Kukusan Teknik menjadi tidak terlalu
macet pada pagi dan sore hari, kendaaraan yang masuk dan keluar Universitas Indonesia
menjadi lebih terkontrol, dan tingkat kecelakaan di wilayah Universitas Indonesia pun
menurun. Selain itu, dari pemberlakuan sistem satu arah ini menyebabkan tarif ojek naik
sekitar Rp 2000,- , meskipun dengan meningkatnya tarif ojek tersebut tidak terjadi
penurunan jumlah penumpang. Hal yang berbeda disampaikan oleh tukang ojek di luar
wilayah Universitas Indonesia yang sebagian besar merupakan ojek online. Tukang ojek
online tersebut mengatakan tidak setuju dengan pemberlakuan sistem satu arah karena
membuat jarak tempuh menjadi lebih jauh dan terjadi kemacetan di pintu gerbang
Kukusan Kelurahnan terutama pada pagi hari. Hal ini membuat jumlah penumpang
menurun drastis yaitu hanya 20% dari sebelum sistem satu arah ini. Tukang ojek
tersebut memberikan solusi yaitu sistem satu arah dilakukan pada jam tertentu saja.
Penutupan dilakukan pada 07.30-09.00 dan 16.00-18.00, di luar jam tersebut sistem satu
arah tidak diberlakukan.

BAB 3
PENUTUP

3.1. Solusi

3.2. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai