PENDAHULUAN
A.
melalui
Melakukan Pengakjian
2.
3.
4.
5.
Melaksanakan Implementasi
6.
Membuat Evaluasi
2.
3.
4.
2.
B.
Tujuan Umum
a.
b.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk
memperoleh
pengalaman
yang
nyata
dalam
c.
d.
e.
C.
Metode Penulisan
Dalam penyususnan laporan ini, penulis mengumpulkan data dengan cara
Wawancara (Interview)
Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi secara
langsung dengan klien mengenal penyakitnya.
2.
Observasi
Melaksanakan pengamatan dengan mengagunakan semua panca
indra melalui aktivitas klien secara langsung.
3.
Study Dokumentasi
Mengumpulkan data-data klien dari dokumen yang ada di
poliklinik.
4.
Study Kepustakaan
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku literature sebagai
data penunjang dan landasan konsep yang berhubungan dengan
laporan kasus yang penulis buat.
D.
Sistematika Penulisan
Beberapa hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan penulis
menuangkannya dalam sebuah laporan kasus yang terdiri dari empat Bab yaitu
Bab I yang berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode dan
tehnik penulisan serta sistematika penulisan dilanjutkan pada Bab II yang
menguraikan tentang landasan teoritis yang mendukung dan berkaitan dengan
judul, antara lain pengertian akne vulgaris, anatomi dan fisiologi kulit, etiologi,
patogenesis, tanda dan gejala, klasifikasi, pemeriksaan diagnostic serta konsep
dasar asuhan keperawatan yaitu terdiri dari pengakjian, diagnosa yang lazim
muncul, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Kemudian Bab III penulis menyebarkan tentang study kasus nyata yang
berisi tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan klien dengan Akne vulgaris
dengan berbagai masalah didalamnya. Dari mulai pengakajian sampai evaluasi.
Akhirnya dilanjutkan dengan Bab IV berisi penutup dari laporan kasus ini yang
berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
pengaruh lingkungan. Kulit merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya yaitu 15% dari BB dan luasnya 1,50-1,75 m 2, rata-rata tebal kulit 1-2
mm. Paling tebal terdapat ditelapak tangan dan kaki, serta yang paling tipis
terdapat di penis.
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis dan jaringan
subkutis.
Kulit mempunyai bermacam-macam fungsi untuk menyesuaikan tubuh
dan lingkungan, dimana fungsi kulit adalah sebagai berikut :
1.
Pelindung
2.
Pengatur suhu
3.
Penyerap
4.
Indra perasa
5.
Fool pengolahan/sekresi
C.
Epidermis
Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja dimana akne
dibagi 2 macam yaitu akne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan dan
dialami oleh 85% para remaja dan dianggap sebagai proses fisiologik dan akne
motor adalah akne yang cukup hebat dan dialami 15% remaja dan mendorong
mereka untuk berobat ke dokter. Insiden dari akne vulgaris 80-100% pada usia
dewasa muda yaitu 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria meskipun
demikian akne vulgaris dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua
daripada usia tersebut.
D.
Etiologi
Factor penyebab akne vulgaris yang pasti belum diketahui tetapi banyak
E.
1.
Sebum
2.
3.
4.
Faktor musim
5.
Faktor psikis
6.
7.
Faktor hormonal
8.
9.
Faktor kosmetik
10.
Bentuk lain akne adalah polimorf, criteria yang khas ialah terdapat pada
tempat-tempat predileksi yakni dimuka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas
dan tangan bagian atas dapat disertai rasa gatal, erupsi kulit berupa komedo,
popula, postula, nodus dan kista.
Isi komedo ialah sebum yang kental atau padat dan isi kista biasanya pus
dan darah, bila sembuh erupsi dapat meninggalkan erithemia dan hiperpigmentasi
pascainflamasi bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atropik dan
koloid.
F.
Diagnosis
Nomenklatus diagnostic akne vulgaris dapat dilakukan menurut :
1.
2.
Morfologis klinis
Akne vulgaris komedonol, populoso, postuloso, nodulo, kistik
3.
Kombinasi 1 dan 2
Akne vulgaris populoso ringan dan akne vulgaris postuloso berat
Komedo dimuka
II.
III.
IV.
G.
Akne konglobota
Diagnosis Banding
1.
Erupsi akneformis
Yang dibedakan oleh obat, misalnya kortikostreoid, INH,
barbiturate, yodida, bromida, difenil hidantoin dan lain-lainnya.
Klinisnya erupsi berupa popula-popula yang timbul diberbagai
tempay pada kulit tanpa adanya komedo, timbul mendadak dan
kadang-kadang disertai demam, ini dapat terjadi pada gejala usia
2.
true akne
Akne rorosea
Yaitu terdapat kelainan kulit berupa eritema dan telonglek lesis
dihidung, pipi, dagu dan dahi, dapat disertai popula, postul,
nodulus atau kista komedo tidak terdapat factor, penyebab ialah
makanan atau inuman panas
4.
Dermatitis perioral
Eritema terjadi pada wanita, klinis berupa eritema, popuila dan
postul disekitar mulut disertai gatal.
H.
Penatalaksanaan
1.
Penerangan
Pada penderita harus diterangkan bahwa akne disebabkan oleh
tipe kulit dan perubahan hormone pada masa pubertas yang
menyebabkan timbulnya sebore dan bertanbahnya produksi
bahan tanduk di dalam saluran kelenjar kulit yang berlebihan
terhadap kadar hormone seks yang normal.
Sifat akne adalah kumat-kumatan dan kita hanya bias
mengurangi
dan
mengontrol
aknenya
bukan
menyembuhkannya.
Pengobatan akne didasarkan pada tipe kariernya, lokasinya dan
macam lesi dan penyebabnya membutuhkan waktu lama dan
kemungkinan ada efek samping
2.
Perawatan
Perawatan kulit muka, pemakain sabun berkoletrol dan
detergen tidak dianjurkan dan sabun bersifat aknegenetik-long
berlebihan dapat menyebabkan akne bertambah hebat (akne
venenola)
Perawatan kulit kepala dan rambut. Pemakaian shampoo yang
mengandung obat untuk penderita akne dan ketombe sebaiknya
4.
Diet
Menurut teori baru, efek makanan terhadap akne diragukan oleh
banyak penyelidik maka diet khusus tidak dianjurkan pada
penderita akne.
5.
I.
Pengobatan
1.
Topikal
a.
b.
c.
Bahan-bahaniritasi, mislnya :
Resorsinol 3%
Asam salisilat 3 5%
Anti bakteri :
Tertrasiklin 1%
Eritromisin 1%
Klin domisin 1%
Lain-lain
Sulfur 4-20%
Kortikosteroid
2.
Sistematik
a.
Anti bakteri
Minosiklin 2 x 50 mg/hari
b.
3.
Pengobatan lain
Misalnya tindakan pengeluaran sabum oleh alat ekstraktor komedo,
bedah baku dan suntikan intralesi
4.
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
A.
B.
Biodata
Nama
: Nn.R
Umur
: 20 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat
Diagnosa
: Akne Vulgaris
No. Register
: 216381
Tgl. Masuk
: 12-11-2002
Tgl. Dikaji
: 12-11-2002
Penaggungjawab
Nama
: Tn.S
Umur
: 40 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hub. Keluarga
: Ayah
Riwayat Kesehatan
a.
11
c.
d.
e.
Struktur Keluarga
Keterangan :
12
Laki-laki
Klien
Perempuan
Tinggal serumah
C.
Data Biologis
NO.
POLA
1
NUTRISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
3x/hari
3x/hari
1 porsi habis
1 porsi habis
Pedas, berminyak/berlemak
1x/hari
1x/hari
Lembek berbentuk
Lembek berbentuk
Kuning tengguli
Kuning tengguli
b.
Kuning jernih
Kuning jernih
BAK
+ 1500 cc/hari
+ 1500 cc/hari
7-8 jam/hari
7-8 jam/hari
Nyenyak
Nyenyak
+ 12 jam/hari
+ 12 jam/hari
a.
Makan
Frekuensi
Jenis
Jumlah
Pantangan
b.
Minum
Jenis
Jumlah
ELIMINASI
a.
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Warna
3
Volume
POLA
ISTIRAHAT
DAN TIDUR
a.
Tidur
malam
Kuantitas
13
Kualitas
Nyenyak
Nyenyak
2x/hari
2x/hari
Kualitas
3x/hari
3x/hari
PERSONAL
2x/hari
2x/hari
klien dapat melakukan
b.
4
Tidur
siang
Kuantitas
HYGIENE
5
a.
Mandi
b.
Gosok
aktivitasnya sebagai
mahasiswa
seorang mahasiswa
gigi
c.
Cuci
rambut
AKTIVITAS
D.
Pemeriksaan Fisik
1.
2.
Keadaan fisik
Kesadaran
TTV
: TD
: 120/80 mmhg
: 88x/menit
: 36OC
: 22x/menit
Sistem Penglihatan
Bentuk dan ukuran mata simetris, konjungtiva berwarna
pink, tidak anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak
mata, sclera tidak ikterik, reflek pupil + terhadap cahaya,
reflek kornea + isorkor +/+ , dapat melihat dengan jelas dan
bias membaca pada jarak + 30 cm.
3.
Sistem pendengaran
14
Sistem Integumen
Tekstur kulit teraba lembab, suhu tidak panas, turgor kulit
baik dan warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi
maupun ppelekhie, pada wajah terdapat akne yangkemerahmerahan sehingga seluruh wajah klien tampk kemerahan,
tekstur kulit wajahkusam, terdapat komedo, berminyak dan
terdapat flek hitam pada wajah.
5.
Sistem Pernafasan
a.
Hidung
Bentuk hidung simetris dan tampak kokoh, tidak
ada
pernafasan
cuping
hidung,
tidak
ada
Trachea
Bentuk dan ukuran simetris serta tidak ada
pembesaran KGB
c.
Dada
Bentuk dan ukuran simetris, tidak ada rekroksi
dinding dada, tidak ada penggunaan otot-otot
pernafasan tambahan, tidak ada nyeri tekan dan
tidak adanya benjolan dan massa
d.
Paru-paru
Eksponsi paru sama kanan kiri, ukuran paru sama
kanan kiri.
15
Sistem Pencernaan
a.
b.
Abdomen
Bentuk abdomen datar dan lembut, hepar tidak
teraba membesar dan tidak ada nyeri tekan, limfa
teraba membesar, bising usus + dikeempat kuadran
dengan frekuaensi 10x.menit, tidak ada masa atau
benolan serta tidak terdapat luka perut pada
abdomen.
7.
Sistem Kardiovaskuler
a.
Leher
JVP tidak meninggi dan KGB tidak membesar
b.
Jantung
Bunyi jantung murni regular, terdengar bunyi
jantung S1 dan S2, tidak terdengar bunyi jantung
16
tambahan
8.
Ekstremitas
a.
Atas
ROM mampu fleksi ekstensi, obduksi, addukasi dan
rotasi. Kekuatan otot lengan kanan kiri pada derajat
5, otot kuat tidak ada hipotony dan hypertony.
b.
Bawah
ROM mampu fleksi, ekstensi, odbuksi, adduksi dan
rotasi. Kekuatan otot kaki kanan kiri pada derajat 5,
otot kuat tidak ada hipotony dan hypertony.
Hasil pemeriksaan otot :
E.
5
Data Psikologis
1.
Ststus Emosi
Wajah klien tampak murung, cemas dan khwatir dengan
keadaan wajahnya sekarang.
2.
konsep Diri
a.
Body Image
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang
tidak disukai tetapi sekarang klien khawatir dengan
wajahnya
b.
Harga Diri
17
Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya akan sembuh seperti
semula
d.
Peran
Klien mengatakan bahwa kegiatan sehari-harinya
adalah sebagai mahasiswi
e.
Identitas Diri
Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, klien
belum menikah dan tinggal serumah dengan orang
tuanya.
F.
Aspek Spiritual
Klien adalah seorang penganut agama Islam, kien selalu
menjalankan ibadhnya sesuai dengan ajarannya dank lien selalu
berdoa untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya
G.
Aspek Sosial
a.
Gaya Komunikasi
Dalam menjawab setiap pertanyaan klien menggunakan
bahasa verbal, klien cukup terbuka dalam mengungkapkan
perasaannya dank lien dapat berkomunikasi dengan lancar
b.
Pola Interaksi
Klien mampu menjalin hubungan yang baik dengan
keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya.
H.
Data Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
18
I.
II.
Therapy
1.
2.
tetracycklin
2x250 mg/hari
3.
vitamin B complek
3x1 tablet
4.
CTM
3x1 tablet
5.
Sulfus
4% (tropical)
Analisa Data
Nama : Nn.R
NO.
1
Ds :
DATA
Klien mengeluh gatal
ETIOLOGI
Infeksi bakteri
MASALAH
Gangguan rasa
coryneboclerium acnes
nyaman gatal
Pengeluaran loksik
pipi
Do :
Wajah klien tampak
Peradangan epidermis
kemerahan
Terdapat
akne
dan
TTV :
Hipersesnsitivitas kulit
TD
: 120/80 mmhg
: 80x/menit
: 36OC
: 22x/menit
Gatal
Infeksi bakteri
Potensial terjadi
coryneboclerium acnes
infeksi
Ds :
Klien
ada
luka
mengatakan
pada
wajah
Timbulnya acne
19
Do :
Terdapat
luka
di
wajah klien
Terdapat acne yang
Rangsangan untuk
menggaruk
kemerah-merahan
Do :
Infeksi kulit
Gangguan konsep
bila
bertemu
dengan
Pertumbuhan rebum
orang lain
Akne di muka
Ds :
Klien
klien
berjerawat
III.
kelihatan
Prioritas Masalah
1.
2.
3.
IV.
Daftar Diagnosa
NO.
Dx. KEPERAWATAN
DITEMUKAN
1
Gangguan rasanyaman gatal
12-11-2002
berhubungan
dengan
hipersensitivitas kulit
20
DIATASI
12-11-2002
PARAF
Potensial
berhubungan
terjadi
infeksi
dengan
12-11-2002
12-11-2002
12-11-2002
12-11-2002
rasa
sehubungan
dengan
21
V.
NO.
1
Gangguan
rasa
berhubungan
nyaman
dengan
gatal
rensitivitas
TUJUAN
Gangguan
1.
Wajah
klien
tampak
Anjurkan
RASIONAL
untuk
5.
4.
rutin
Gatal berkurang
memakai
Merah di wajah
sementara waktu
5.
TTV :
2.
kosmetik
6.
untuk
dapat
meminimalkan
Untuk
mengurangi
Klien
PARAF
pada wajahklienn
Menggaruk
dengan
mengatasi gatal
Jangka pendek
Kolaborasikan
dengan
8.
Untuk
mengetahui
TD
: 120/80 mmhg
: 88x/menit
therapy
: 36OC
hilang
anti histamine
: 22x/menit
1.
Potensial
terjadi
obat
yang
akan
Anjurkan
2.
untuk
dengan kriteia :
menggaruk
1.
gatal
kien
1.
infeksi
klien
berkurang
3.
Jangka pendek
kemerahan
INTERVENSI
gatal
1x24 jam
wajahnya
nyaman
rasa
Jangka pandek
Rasa
gatal
3.
Anjurkan
22
wajahnya
yang
klien
untuk
Untuk
mengurangi
terjadinya infeksi
2.
3.
Terdapat
akne
berkurang
yang
Luka di wajah
kemerah-merahan
Tidak
klien kering
dan
infeksi
yang
berkelanjutan
4.
terjadi
implamasi
2.
3
Jangka panjang
Luka
di
wajah
klien
1.
sembuh/hilang
Gangguan konsep diri : body image
Tidak
terjadi
2.
3.
4.
Jangka pendek
cemas
dari akne
2.
penyakit akne/jerawat
3.
Untuk
rasa
diri
menambah
berkurang
infeksi
1.
klien
bertambah
23
24
VI.
NO.
TGL./JAM
12-11-2002
09.00
IMPLEMENTASI
Menganjurkan
untuk mencucui
secara rutin
Menganjurkan
klien
untuk
tidak
memakai
kosmetik untuk sementara
waktu
Menganjurkan
klien
untuk tidak menggaruk
daerah yang gatal
Menjelaskan
tentang
cara penggunaan obat anti
histamine
Menjelaskan
tentang
penyakit klien , penceghan
dan perawatannya
12-11-2002
10.00
klien
muka
EVALUASI
12-11-2002
12.00
Menganjurkan
klien
untuk tidak menggaruk
daerah yang gatal
Menganjurkan
klien
untuk menjaga keberihan
muka
Menjelaskan
tentang
cara penggunaan obat
antibiotic
Menjelaskan
bahwa
akne pada klien akan
sembuh
Memberi support pada
klien
25
PARAF
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Nn.R maka penulis
2.
3.
4.
26
B.
Saran
1.
Bagi Klien
Perencanaan yang telah ditetapkan bersama hendaklah diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari :
2.
Bagi Perawat
3.
Bagi Pendidikan
27
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
1999.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
28