Anda di halaman 1dari 4

PENEGASAN TENTANG PRAKTIK SUFI

[permasalahan pokok yang muncul tentang praktik sufi KH. Ahmad Dahlan yaitu menyangkut
praktik ibadah Dahlan dalam memberikan arah modernitas dan praktik sosial Dahlan dalam
mengembangkan nilai-nilai modern dalam Islam]

PRAKTIK:
1. FALSAFAH DAHLAN

a. Manusia hidup di dunia hanya sekali, buat bertaruh. Sesudah itu mati, akan
mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraan?
Falsafah ini mengindikasikan sebuah pemikiran Dahlan, bahwa segala
aktifitas kehidupan di dunia semata-mata sebagai bahan penolong untuk
memasuki kehidupan akhirat, dengan cara mengekang hawa nafsunya.
[Pengekangan terhadap hawa nafsu merupakan jalan yang dilakukan oleh
para sufi terdahulu]

b. Manusia satu sama lain, saling mlemparkan pisau pencukur, mempunyai


anggapan bahwa dia menimpakan petaka kepada orrang lain
Falsafah di atas menggambarkan salah satu sifat Dahlan yang tidak merasa
dirinya dan golongannya adalah yang paling benar.

[Mutasowwifin adalah orag-orang yang merasa dirinya selalu diliputi oleh


kesalahan dan dosa, sehingga mereka berusaha mendekatkan dirinya kepada
Allah SWT unutk mendapatkan kasih sayang Nya. Al-A’raf : 7]

c. Sudah menjadi sifat dan watak manusia, bahwa ia selalu berpegang teguh
kepada tradisi, adat peninggalan nenek moyang yang sukar sekali di ubah atau
diperbarui
Falsafah ini menunjukkan bahwa Dahlan dalam mencari dan mendapatkan
kebenaran yang paling haq, diawali dengan dassar pengetahuan yang kuat
sehingga menghindarkan potensi diri untuk beersikap taklid.

[Mutasowwifin adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan sangat


mendalam, terutama pengetahuan tentang ketuhanan. Sehingga praktik
ibadahnya bukan wujud dari traadisi masyarakat yang cenderung ikut-ikutan,
Al-Furqon : 44]

d. Manusia itu perlu tergolong dalam satu kelompok kebenaaran (haq), dimana
bersama-sama menggunakan akal pikirannya untuk mengoreksi soal-soal i’tiqad
dan kepercayaan, tujuan hidup, tingkah laku guna mencari kebenaran yang sejati.
Dan apakah perlunya hidup di dunia? Dan mengerjakan apa?
Falsafah ini menggambarkan sebuah pandangan Dahlan tentang Islam, yang
menyatakan bahwa Islam merupakan agama fitrah yang cocok dan
bersesuaian dengan masa dan jaman.

[Ungkapan ini cocok dengan pendapat mutasowwifin dalam maqalatnya; Al-


Islamu Shoolihun fi kulli zamanin wa makan; Islam itu cocok untuk setiap masa
dan tempat]

e. Kebanyakan pemimpin rakyat jarang yang berani mengorbankan harta


benda dan jiwanya untuk menuntun umat manusia ke jalan yang benar. Malah
biasanya pemimpin-pemimpin itu mempermainkan dan memperalat manusia yang
bodoh dan lemah untuk kepentingan pribadinya
Falasafah ini mengejawantahkan sebuah pemikiran Dahlan tentang upaya
membangun peradaban Islam di masa mendatang. Menurut Dahlan,
Isytirakiyah Islamiyah (Sosialisme Islam) seharusnya di bangun menurut
ajaran Islam sesuai dengan ajaran Abu Dzar al-Ghifari.

[Mutasowwifin merupakan ulama-ulama yang sukses dalam membangun


peradaban masyarakatnya, yakni melalui pengajian-pengajian atau masjid-
masjid yang dijadikan sarana dakwah Islamiyah]

Prinsip hidup Dahlan:

a. Senantiasa menghubungkan diri (mempertanggung jawabkan tindakannya) kepada Allah


Perlu adanya ikatan persaudaraan berdasarkan kebenaran sejati (Quran-Hadits)
b. Perlunya setiap orang, terutama pemimpin terus menerus menambah ilmu, sehingga dapat
mengambil keputusan yang bijaksana
c. Ilmu harus diamalkan
d. Perlunya dilakukan perubahan apabila memang diperlukan untuk menuju keadaan yang
lebih baik
e. Mengorbankan harta sendiri untuk kebenaran. Ikhlas dan bersih.

2. IBADAH, jalan yang ditempuh Dahlan;


a. Menguasai ilmu-ilmu agama; ulumul quran, ulumul hadits, fiqh, tasawuf, tauhid,
tafsir, ilmu falak, ilmu nahwu, ilmu pengobatan
b. Sebagai ulama, Katib dan imam besar masjid Keraton, Dahlan senantiasa tepat
waktu dalam melaksanakan shalat
c. Penguasaan ilmu agama dan praktik ibadah nya, menjadi pemikiran filosofis Dahlan
yang kemudian dituangkannya kedalam 17 Surah Al-Quran;
- Pembersihan jiwa (Al-Jatsiyah ; 23)
- Kepedulian sosial (Al-Fajr : 17-23)
- Pendusta agama dan esensi shalat (Al-Ma’un ; 1-7)
- Islam dan sosial (at-Taubah ; 34)
- Makna agama dan beragama (Ar-Rum ; 30)
- Manusia dan kiat menggunakan waktu (Al-‘Ashr ; 1-3)
- Fungsi iman
- Amal Shaleh
- Saling mengingatkan dan cinta kebenaran
- Nasehat dengan penuh kesabaran
- Perintah berjihad (Ali Imran ; 142)
- Semua ibadah hanya untuk Allah (Al-An’am ; 162-163)
- Amal kebajikan sejati (Ali Imran ; 92)
- Sedikit bicara banyak berkarya (Ashh-Shaff ; 2-3)
- Hindarilah diri dan keluargamu dari api neraka (at-Tahrimm ; 6)
- Segera kembali kepada Allah (Al-Hadid ; 16)

3. KEMASYARAKATAN
a. Aktif pada lembaga-lembaga dakwah;
- Masjid
- Sekolah/madrasah
- Pesantren
- Organisasi sosial kemasyarakatan
b. Menolong fakir miskin, kemudian mendirikan PKU (Penolong Kesengsaraan
Umat) 1921
c. Mendirikan madarasah, mushala dan klinik 1926
d. Dahlan merupakan pebisnis handal, dengan berdagang batik.
e. Mendirikan panti asuhan yatim piatu 1922
f. Mendapat gelar pahlawan nasional di masa presiden Soekarno
4. SUFI;

Pengertiannya;
- jalan yang ditempuh seseorang untuk mendekatkan diri kepada
Allah sedekat-dekatnya. [Terminologi tentang tasawuf sangat beragam, penulis
mereduksinya secara singkat]
- adalah orang yang hatinya jernih dari kehidupan yang buruk dan
terisi pengajaran dari Tuhan serta kemurniannya bagaikan emas dan tanah liat (Asy-
Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy)
- adalah ahli ibadah yang telah melakukan suluk dengan nur
(petunjuk) dan ihsan (perbuatan mulia) (Imam Al-Ghazali)
- adalah orang yang dirinya bersih dari kehidupan yang buruk dan
jiwanya terisi dengan tafakkur dan memutuskan dirinya dengan sesama manusia
karena Allah, serta kemurniannya sama dengan emas dan tanah liat (Muhammad
Amin An-Nawawy)
- memurnikan jiwa dari berhubungan dengan mahluk-mahluk lain,
meninggalkan sifat-sifat alamiyah, menekan sifat-sifat manusiawi, menghindarkan
godaan jasmani, mengambil sifat-sifat ruh, mengikatkan pada ilmu-ilmu hakikat,
mengumpulkan sesuatu untuk masa yang kekal, menasehati seluruh umat, sungguh-
sungguh beriman kepada Tuhan dan mengikuti syariat nabi (Al-Junaid)

Jalannya;
Taubat, taqwa’, wara’, zuhud, diam, khauf, raja’, dan meninggalkan syahwat, khusyu
dan tawadhu, melawan nafsu, qana’ah, tawakal, syukur, yakin, sabar, muraqqabah,
ridha, ubudiyah, ibadat, istiqamah, ikhlas, kejujuran, dzikir, futuwwah, ridha, akhlak,
kedermawanan hati, gairah, kewalian, do’a kefakiran, adab, tata aturan berpergian,
persahabatan, tauhid, ma’rifat, cinta dan rindu (Imam al-Qusyairy an-Naishabury)

Praktik sufi yang dimaksud dalam tesis ini adalah;


1. Seseorang yang memiliki pengetahuan agama secara mendalam berpotensi
menjadi sufi, baik dalam wujud pemikiran maupun tindak-tanduknya
(Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal kebaikan
dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari sifat-sifat yang buruk dan
mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara melaksanakan suluk, melangkah
menuju keridhaan Allah dan meninggalkan larangan-Nya menuju kepada perintah-
Nya- Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy)

2. Pengetahuan agama yang dimiliki Dahlan mewujud ke dalam berbagai


aktifitas sosial dan pribadatannya
3. Pengetahuan tersebut tercermin dalam perilaku dan menjadi tauladan atau
contoh bagi masyarakat
(adalah budi pekerti; barangsiapa yang memberikan bekal budi pekerti atasmu,
berarti ia memberikan bekal atas dirimu dalam tasawuf. Maka hamba yang jiwanya
menerima perintah untuk beramal, karena sesungguhnya mereka melakukan suluk
dengan nur (petunjuk) Islam. Dan ahli zuhud yang jiwanya menerima perintah
untuk melakukan beberapa akhlak terpuji, karena mereka telah melakukan suluk
dengan nur (petunjuk) imannya – Al-Ghazali)
4. Jejak pemikiran Dahlan terwarisi oleh generasi anak bangsa hingga saat ini,
seperti halnya pemikiran para mutasowwifin, pemikiran dan jejak Dahlan juga
terwarisi dalam khazanah pemikiran Islam hingga kini serta memiliki pengikut
5. Dahlan melakukan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar berkeliling kepeloksok tanah
air, seperti halnya para Mutasowwifin berdakwah dan bertukar pemikirannya
dengan sufi lainnya. Malah, diantara Mutasowwifin merupakan Guru-Murid.

Anda mungkin juga menyukai