sehari hari
a. Penyangga Karbonat
b. Penyangga Hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya
dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi
hemoglobin adalah:
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH
darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 - ) dengan
monohidrogen fosfat (HPO 3 2- ).
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya
sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan
pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat
menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar
kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan
hidroponik . Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat
penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH
pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk
merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat
dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer
kelebihan asam.
Hidrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari
Garam natrium stearat, C 17H 35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika
dilarutkan dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih
dan tidak mengandung garam Ca 2+ atau Mg 2+. garam Ca 2+ dan Mg 2+ banyak
terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam garam Ca 2+,
terjadi reaksi
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan
senyawa aluminium fosfat yang mengalami
hidrolisis total.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di
daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu
diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa.
Biasanya para petani menggunakan pelet padat (NH 4 ) 2 SO 4 untuk menurunkan pH
tanah. Garam (NH 4 ) 2 SO 4 bersifat asam, ion NH 4 + akan terhidrolisis dalam tanah
membentuk NH 3 dan H + yang bersifat asam.
Kita juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita.
Produk ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat
menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini
terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis
menjadi HOCl dan OH -, sehingga garam NaOCl bersifat basa.
Jika ester-ester besar yang terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati
dipanaskan dengan larutan natrium hdiroksida pekat, reaksi yang terjadi persis sama
dengan reaksi pada ester-ester sederhana.
Terbentuk asam karboksilat – kali ini, garam natrium dari sebuah asam besar seperti
asam oktadekanoat (asam stearat). Garam-garam ini merupakan komponen sabun
yang penting – yaitu komponen yang melakukan pembersihan.
Juga terbentuk alkohol – kali ini, alkohol yang lebih rumit, propan-1,2,3-triol
(gliserol).