Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari

1.Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata. Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari
juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima
oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengankondisi pH
manusia agar tidak menimbulkan bahaya.

2.Sistem larutan penyangga atau buffertersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni cairan
intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah
komponen H2PO4- danHPO42-. Buffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh
manusia yakni sekitar 7,4.

3.Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan,
fotografi, industri kulit dan zat warna.

4.Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 –7,45,yaitudari ion HCO3-
dengan ion Na+. Apabila pH darah lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi
hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis
akibatny ajantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu.

5.Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam
dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogenposphat (HPO4-2)

6.Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat
dengan natrium benzoat).

7.Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH yang stabil.
Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam obat-obatan akanterus berkurang atau hilang
sama sekali. Untuk obat suntik dan obat yang dapat menimbulkan iritasi seperti tetes mata, pH obat-
obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH Obat suntik harus disesuaikan dengan
pH darah agar tidak terjad iasidosis atau alkalosis pada darah

.8.Sitrat sangat baik digunakan dalamlarutan penyanggauntuk mengendalikanpHlarutan. Ion sitrat


dapat bereaksidengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat
ion-ion logam denganpengkelatan, sehingga digunakan sebagaipengawetdan penghilangkesadahan air.
Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbukkristalberwarna putih.Serbuk Kristal tersebut
dapat berupa bentukanhydrous(bebas air), atau bentukmonohidratyang mengandung satu molekul air
untuk setiap molekul asam sitrat. Bentukanhydrousasam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan
bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat
tersebut dapat diubah menjadi bentukanhydrousdengan pemanasan di atas 74 °C.

9.Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zatpemberi cita rasadanpengawetmakanan dan
minuman, terutamaminuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number) adalah
E330.Garamsitrat dengan berbagai jenislogamdigunakanuntuk menyediakan logam tersebut (sebagai
bentuk biologis) dalam banyaksuplemen makanan. Sifat sitrat sebagailarutan penyanggadigunakan
sebagai pengendalipHdalam larutan pembersihdalam rumah tangga danobat-obatan.

10.Kemampuan asam sitrat untukmengkelatlogam menjadikannya berguna sebagai


bahansabundandeterjen. Denganmengkelatlogam padaair sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi denganbaik tanpa penambahan zat penghilangkesadahan. 

Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat
penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar
ion tersebut sebagai kompleks sitrat.Nah, udah tau kan sekarang? Ada yang mau nambahin? ^^

LARUTAN PENYANGGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 


Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak, baik dalam
tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industru. Perhatikan beberapa contoh 
larutan penyangga alami dan sintetis berikut ini
1. Larutan Penyangga Alami 

a. Larutan penyangga dalam darah 


Pada orang sehat, pH darah tidak pernah berbeda lebih dari 0,2 satuan dari pH normal,
yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik di atas 7,8 karena akan 
berakibat fatal bagi tubuh. Untuk mempertahankannya, darah memiliki bebarapa larutan 
penyangga alami yaitu hemoglobin, H2CO3 / HCO3- dan H2PO4- / HPO42-

1) Penyangga hemoglobin 
Agar sel-sel dalam tubuh kita dapat berfungsi, diperlukan O2 yang diperoleh melalui 
pernapasan dan dibawa ke seluruh tubuh. Transportasi O2 oleh darah di dalam tubuh 
digambarkan dengan reaksi kesetimbangan berikut. 
HHb+ + O2 2 + H+
Asam hemoglobin oksi hemoglobin 
Ion H+ akan diikat oleh ion HCO3- membentuk H2CO3 yang oleh enzim karbonat anhidrase 
terurai menjadi H2O dan CO2. Pelepasan CO2 oleh paru-paru mengakibatkan pengurangan 
H+ dalam darah. Oleh karena itu CO2 yang dihasilkan dalam jaringan sel diubah oleh enzim 
karbonat hidrase dalam darah menjadi H2CO3 yang segera terurai menghasilkan ion H+ dan 
HCO3-. Selanjutnya, ion H+ diikat oleh basa konjugasi HbO2 menghasilkan O2 yang masuk 
ke jaringan sel dan digunakan untuk reaksi metabolisme. 

2) Penyangga karbonat H2CO3 / HCO3-


Penyangga ini terlibat untuk mengontrol pH darah agar perbandingan [H2CO3]:[HCO3-]
adalah 1 : 20, agar dapat mempertahankan pH darah normal yaitu 7,4 
3) Penyangga fosfat H2PO40 / HPO42-
Penyangga ini mengontrol pH darah terutama dalam sel, seperti ginjal. Ion H+ juga
dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui pembentukan ion HPO42- dan dibuang sebagai 
garam dalam urine. 
Taukah anda bahwa penyakit diabetes mellitus adalah salah satu penyebab asidosis 
(kondisi dimana pH darah di bawah mormal)? Mengapa? 
Penderita diabetes memiliki kelebihan asam organic dalam darahnya, artinya [H+] dalam
darah naik (pH darah turun). Oleh karena itu, HbO2 dipaksa melepas O2. Akibatnya, Hb 
tidak dapat mengedarkan O2 ke seluruh tubuh. 
Kehidupan Sehari-Hari

         1. Darah Sebagai Larutan Penyangga


Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga 
karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2 CO 3 ) dengan basa konjugasi 
bikarbonat (HCO 3 ).

       2. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga


Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat 
menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut 
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang 
terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.

       3. Menjaga keseimbangan pH tanaman.


Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca
dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap 
tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan 
larutan penyangga agar pH dapat dijaga.

       4. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan


Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat 
penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada 
perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang 
penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena 
itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari

       5.Fungsi Larutan penyangga dalam industri


Dalam indutri farmasi, larutan penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar zat 
aktif dari obat tersebut mempunya pH tertentu. Selain itu larutan penyangga juga digunakan 
unutk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah Natrium 
asetat dan asam sitrat.
Contohnya pada asam sitrat :
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan 
genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, 
selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam 
biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang penting 
dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. 
Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai 
antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada 
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau 
(misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di 
sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-
propanatrikarboksilat.
Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat 
didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika 
hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam 
larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak 
ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan 
pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air

Aplikasi Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari


Penasaran sama aplikasi larutan penyanggah di kehidupan sehari-hari? Nihhhhhhh... buat kalian yang
pengen tau aplikasi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari itu apa yukkkk silahkan dibaca..
cekidottt.

1. obat tetes mata. Obat tetes mata yang kita gunakan    sehari-hari juga menggunakan system larutan
buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. pH
pada obat tetes mata disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.

2. Dalam cairan tubuh manusia yakni cairan intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi
sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah komponen H2PO4- dan HPO42-. Buffer ini
berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4.
3.  Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
4.  Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45. Apabila pH darah
lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila
pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatny ajantung, ginjal, hati dan pencernaan
akan terganggu.
5.  Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu
6.  Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi 

7.  Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH yang stabil.
Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam obat-obatan akan terus berkurang atau
hilang sama sekali.
8.    Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat
dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat
ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan
air.
9.   Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan
dan minuman, terutama minuman ringan.
10. Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan
deterjen.
1.Menjaga keseimbangan pH tanaman
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan
menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap tanaman memiliki
pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan penyangga agar pH
dapat dijaga. Setiap tanaman hidroponil memiliki suatu kisaran pH untuk dapat tumbuh dengan baik.
Untuk menjaga kisaran pH tersebut, telah dijual dipasaran larutan penyangga seperti Bio-Zyme.
2.Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa
nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini
mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga
pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat
mentransfer kelebihan asam.
Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan,
fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep
larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa dalam
cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya
seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem
penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu
penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes
mata.
3.Larutan Penyangga pada bidang farmasi
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil.
Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk
obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH ak
menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus
disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
Larutan Penyangga Pada Shampo. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata
agar tidak perih.
Rambut tersusun dari protein keratin. Ikatan kimia pada protein rambut, antara lain ikatan hidrogen
dan ikatan disulfida. Ikatan tersebut stabil pada PH 4,6 – 6,0. PH sampo yang terlalu tinggi atau
rendah akan memutuskan ikatan pada protein rambut. Akibatnya, rambut dapat rusak. sampo dengan
PH seimbang mengandung larutan penyangga supaya PH sampo sama dengan PH rambut.
Bayi memiliki rambut yang lebih halus, daripada rambut orang dewasa. Selain itu, kelenjar minyak
dan keringat pada kulit kepala bayi belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, sampo bayi harus
mengandung sedikit bahan aktif dan memiliki PH seimbang. Alasan lain untuk memilih sampo bayi
dengan PH seimbang ialah sampo tidak pedih jika terkena mata.
4.Larutan Penyangga di Industri
Larutan penyangga digunakan seperti pada proses fotografi, penanganan
limbah, dan elektroplating.
• Beberapa larutan penyangga yang digunakan perusahaan Fuji dalam
proses fotografi dibuat dari berbagai campuran zat.
Larutan penyangga Fotografi
pH = 4,0
0,5% formaidehid
0,02% metanol
1,00% kalium hidrogen ftalat
0,02% red#3
pH = 7,0
0,1% natrium hidroksida
0,0 – 0,2% pewarna tatrazin
0,7% kalium fosfat monobasik.
• Pada penanganan limbah, pH proses harus berkisar antara 5-7,5 agar
materi organik dapat dipisahkan. Limbah dikatakan layak dibuang ke air
laut jika 90% padatan telah dipisahkan dan sudah ditambah Cl2.

Ph atau derajat kelembapan krusial dijaga. Bila terlalu asam atau berlebih basanya, maka dapat
menimbulkan masalah. Untuk itu, diperlukan buffer atau larutan penyangga buat membuat asam dan
basa menjadi seimbang. Fungsi dari larutan ini ialah menjadi zat nan mempertahankan keadaan pH
saat sejumlah kecil basa atau asam dimasukkan ke dalam suatu larutan.
Larutan penyangga ada dua macam, yaitu larutan nan bersifat basa dan larutan nan bersifat asam.
Larutan nan memiliki ph di atas 7 biasanya terbuat dari garam dan basa nan lemah. Berarti larutan ini
bersifat basa. Sedangkan larutan nan bersifat asam ph-nya kurang dari 7 dan memiliki garam serta
kondisi asam nan lemah.

Larutan Penyangga - Jenis-jenis Larutan


Dalam kehidupan sehari-hari, kita bersinggungan dengan sesuatu nan sifatnya ilmiah dan alam.
Larutan penyangga pun sama. Secara umum, terdapat 2 jenis larutan penyangga, yaitu larutan alami
dan sintetis. Larutan alami ialah buffer nan terdapat dalam metabolisme tubuh makhluk hidup.
Sedangkan larutan sintetis ialah buffer nan dibuat spesifik buat keperluan eksklusif seperti keperluan
industri, farmasi, dan fotografi. Larutan alami seperti nan terdapat dalam darah dan air ludah.
Begitu hebatnya kreasi Tuhan YME, bahkan nan mengalir dalam tubuh manusia saja dijadikan-Nya
larutan nan dapat menstabilkan sistem kerja metabolisme tubuh. Ph darah dalam tubuh manusia
memiliki kisaran antara 7,35 hingga 7,45. Jika melebihi ph itu, maka darah akan menyebabkan organ
tubuh menjadi rusak. Ph darah nan meningkat dapat mengakibatkan hiperventilasi, dimana jumlah
karbondioksida nan dikeluarkan dari dalam darah menjadi lebih banyak dari biasanya.
Faktor pemicu terjadinya hiperventilasi ialah alkalosis respiratorik yaitu gangguan dalam pernafasan
nan kemudian memunculkan rasa nyeri, kecemasan, demam, serta kadar oksigen dalam darah
menurun hingga penggunaan aspirin nan berlebihan. Oleh sebab itu, dibutuhkan larutan nan bersifat
asam.
Sementara itu, ph darah nan menurun diakibatkan darah terlalu banyak mengandung asam. Kondisi ini
dinamakan asidosis metabolik. Dalam hal ini darah banyak mengandung karbondioksida sebab paru-
paru berfungsi dengan kurang baik atau pernafasan menjadi lambat. Karbondioksida bisa
dikendalikan dengan mengatur kedalaman dan kecepatan pernafasan.
Masalah ph darah nan menurun ini biasa terjadi pada mereka nan menderita gangguan paru-paru,
seperti asma, emfisema pneumonia atau radang paru-paru, bronchitis kronis, dan edema pulmoner
atau paru-paru nan terendam banyak cairan. Dalam darah, larutan penyangga nan mempengaruhi
diantaranya sebagai berikut.
1. Penyangga Fosfat
Buffer fosfat ini sangat diperlukan dalam mengatur ph darah di cairan intra sel. Penyangga fosfat
merupakan campuran dihidrogen fosfat dengan monohidrogen fosfat. Dengan adanya penyangga
fosfat ini, maka bisa membantu menahan ph darah tetap pada angka 7,4.
2. Penyangga Karbonat
Buffer karbonat ini merupakan campuran antara asam karbonat dan basa konjugasi bikarbonat.
Larutan ini sangat krusial dalam mengendalikan darah terutama dalam kasus asidosis metabolik
dimana produksi ion bikarbonat menjadi meningkat.
3. Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat oksigen nan kemudian akan dibawanya ke seluruh
tubuh. Oksigen dalam reaksi kesetimbangan penyangga hemoglobin akan memengaruhi konsentrasi
ion hydrogen nan juga akan mempengaruhi ph darah. Oksigen nan ada dalam reaksi ini bersifat basa
sehingga dilepaskan oleh hemoglobin. Lalu hemoglobin dapat mengikat ion hydrogen dan kemudian
membentuk asam hemoglobin.
Mulut harusnya memiliki ph sekitar 6,8. Larutan nan terdapat dalam air ludah bisa menjaganya tetap
stabil dengan cara menetralkan asam nan berasal dari fermentasi sisa-sisa makanan. Asam tersebut
bisa merusak gigi. Kandungan nan terdapat dalam air liur ialah larutan penyangga fosfat.
Larutan sintetis biasa digunakan dalam bidang industri, farmasi, fotografi, dan hal nan berkaitan
dengan biologi. Dalam global biologi, enzim bakteri memerlukan ph nan sinkron buat melakukan
aktifitasnya. Begitu juga dengan tanaman nan ditanam menggunakan media tanam selain tanah.
Tanaman hidroponik nan media tanamnya berupa air, tentu butuh ph eksklusif supaya ia tumbuh
dengan baik, tak mudah rusak, dan layu.
Dalam global farmasi, larutan penyangga berfungsi menjaga stabilitas kadar ph dalam obat-obatan. Ph
dalam larutan obat seringkali berubah sehingga menyebabkan rusaknya fungsi obat, menurunnya
efektifitas obat, dan komposisi nan acak-acakan. Obat nan bentuknya berupa cairan kental jauh lebih
baik sebab bisa menjadi larutan buat obat itu sendiri. Misalnya, obat tetes mata menggunakan larutan
ini agar sinkron dengan ph air dalam mata manusia.
Berbeda dengan aspirin dimana terdapat asam asetilsalisilat nan dapat menyebabkan perubahan ph di
perut menjadi asam. Maka seringkali terjadi penggumpalan darah dan pembentukan hormon dampak
pemakaian obat penghilang rasa nyeri ini dalam waktu nan panjang. Dalam aspirin juga terdapat MgO
nan berfungsi mengambil kelebihan asam. Dalam bidang industri, larutan ini sering digunakan dalam
penanganan limbah, termin penyepuhan atau electroplating dan proses fotografi.

Larutan Penyangga - Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari


Selain mengenal jenis-jenis larutan penyangga, Anda pun kiranya perlu mengetahui apasaha manfaat
larutan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keseharian, larutan ini sangat bermanfaat buat
hal-hal sebagai berikut.
Menjaga kadar ph cairan dalam organ tubuh, terutama pada ginjal. Pada ginjal terjadi ekskresi ion H+
dari asam dihidrogen fosfat dengan basa monohidrogen fosfat.

Menjaga ph plasma darah supaya stabil berada pada kisaran 7,45. Larutan ini terjadi antara ion
HCO3+ dan Na+.
Menjaga kadar asam basa pada makanan olahan nan dikemas dalam kaleng. Kadar ph nan terjaga
membuat makanan kaleng tersebut jadi tak mudah rusak. Larutan penyangga ialah antara asam
benzoate dan natrium benzoate.

Menjaga kadar ph pada sampo spesifik bayi. Rambut bayi dan balita lebih halus jika dibandingkan
dengan rambut orang dewasa. Kelenjar minyak pada kulit kepala bayi juga belum bia berfungsi secara
sempurna. Maka, diperlukan produk pencuci rambut atau sampo nan mengandung sedikit bahan aktif
atau kimia dan dengan ph nan seimbang. Sampo dengan ph seimbang itu juga tak pedih di mata
sehingga kondusif buat kulit kepala dan paras bayi. Protein keratin ialah protein penyusun rambut nan
memiliki ikatan kimia hydrogen dan disulfide. Ikatan keduanya akan putus jika ph pada produk sampo
terlalu kurang atau lebih dari 4,6 dan 6,0. Larutan ini berfungsi menyesuaikan dengan ph nan dimiliki
rambut.

Asam sitrat sebagai larutan penyangga pada buah. Fungsi asam sitrat ini ialah sebagai bahan pengawet
nan alami dan kondusif serta buat menambah rasa masam pada makanan dan minuman olahan. Asam
sitrat pada siklus metabolisme pada hampir setiap makhluk hayati nan berfungsi sebagai zat
antioksidan. Asam sitrat dalam global industri sering dipakai dalam pembuatan zat pembersih
permukaan barang-barang rumah tangga.

Larutan penyangga nan berfungsi menstabilkan kadar ph juga dapat membantu kerja enzim sebagai
katalis dalam tubuh manusia. Enzim nantinya akan membantu laju reaksi kimia pada suhu eksklusif
dalam metabolisme manusia.

Natrium asetat merupakan larutan penyangga nan bisa menetralkan asam sulfat dari buangan pabrik
berupa limbah. Kegunaan lainnya dalam global industri ialah sebagai penyangga bersama-sama
dengan asam klorida.

Sodium cacodylate ialah larutan nan dipakai dalam pelaksanaan mikroskop elektron. Ph nan baik buat
alat dalam global medis dan biologi ini berada pada kisaran 5 ,0 - 7,4.

Larutan penyangga juga sangat krusial dalam pengolahan limbah dengan proses anaerob. Proses
anaerob sendiri melalui tiga termin yaitu proses hidrolisis, proses pembentukan asam, dan proses
pembentukan metana. Dalam proses pembentukan metana, penambahan buffer dimanfaatkan agar ph-
nya tetap 7.
Demikianlah pembahasan mengenai larutan penyangga. Dimana larutan ini memang tidak dipungkiri
lagi banyak sekali khasiatnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga pembahasan tersebut bisa
menjadi suatu pengetahuan bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai