Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Larutan Penyangga

Larutan penyangga di sebut juga larutan buffer atau larutan dapar. Larutan peyangga adalah
larutan yang tersusun dari asam atau basa lemah dengan asam atau basa konjugatnya. Fungsi
larutan penyangga adalah untuk menjaga dan mempertahankan nilai pH suatu larutan. Mekanisme
kerja larutan peyangga sangat sederhana, yaitu menetralkan asam atau basa dari luar. Reaksi larutan
buffer dengan asam dan basa dari luar disebut reaksi asam-basa konjugasi.

1. Fungsi larutan penyangga dalam bidang kesehatan.


Dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH
stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang
sama sekali. untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus
disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH air mata agar tidak
menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus
disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah
2. Fungsi larutan penyangga dalam tubuh manusia
Dalam tubuh manusia, sistem larutan penyangga terdapat dalam sel, cairan antarsel, dan
dalam darah.
 Sistem larutan penyangga dalam sel
Contoh larutan penyngga di dalam sel adalah campuran asam lemah dihidrogen fosfat
(H2PO4-) dan basa konjugasinya, yaitu monohidrogen fosfat (HPO42-).
 Sistem larutan penyangga dalam cairan antarsel
contoh larutan penyangga dalam cairan antarsel adalah campuran asam karbonat
(H2CO3) dan basa konjugasinya, yaitu ion bikarbonat (HCO3-).
 Sistem larutan penyangga dalam darah
Dalam plasma darah terdapat dua sistem larutan penyangga, yaitu campuran asam
karbonat (H2CO3) dan basa konjugasinya (ion bikarbonat HCO3-), serta campuran asam
hemoglobin (HHb) dan basa konjugasinya (HbO2-). Adapun dalam sel darah merah
bekerja dua sistem larutan penyangga,
yaitu campuran asam karbonat (H2CO3) dan asam konjugasinya (ion bikarbonat HCO3-),
serta campuaran asam hemoglobin (Hhb) dan basa konjugasinya (hemoglobin/Hb).
Sistem tersebut berfungsi untuk mengatur pH darah normal (7,35 – 7,45). Jika pH darah
kurang dari 7,35 disebut asidosis. Adapun jika pH darah lebih dari 7,45 disebut alkalosis.
Kematian dapat terjadi jika
pH darah kurang dari 7,0 atau lebih besar dari 7,8. Berbagai zat yang masuk ke dalam
tubuh atau zat hasil metabolisme yang kemudian diserap ke dalam darah, sangat
mempengaruhi harga pH darah. Dengan adanya sistem larutan penyangga, penurunan
atau kenaikkan pH secara drastic dapat dicegah.
LARUTAN PENYANGGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam tubuh makhluk
hidup maupun dalam kegiatan sehari-hari termasuk di industri. Berikut beberapa contoh larutan
penyangga alami yang ada dalam darah dan ludah, dan larutan penyangga buatan tanaman hidroponik
dan industri pengolahan limbah.
1. Hemoglobin
Hemoglobin berfungsi mengontrol pH darah pada kisaran 7,35 – 7,45. Hemoglobin mengikat O2 yang
diperoleh dari pernapasan dan berada dalam kesetimbangan dengan oksihemoglobin.
HHb+ + O2 ↔ H+ + HbO2-
Upaya mengubah pH darah terjadi dari proses metabolisme di mana produk buangnya yakni CO2
akan membentuk H2CO3 yang terurai menjadi H+ dan HCO3-. Kenaikan konsentrasi H+ ini akan
dinetralisir oleh komponen oksihemoglobin.
2. Larutan penyangga fosfat H2PO4-/HPO42- dalam darah, urin, dan air ludah.
 Larutan penyangga fosfatdominan dalam mengontrol pH darah di dalam sel. Hal ini dikarenakan
nilai pKa-nya 7,2 mendekati pH darah 7,4.
 Larutan penyangga fosfat di luar sel hanya sedikit jumlahnya tetapi penting sebagai penyangga
urin yang memiliki kisaran pH yang lebar, yakni 4,5 – 8,5. Apabila terjadi perubahan pH darah
secara berlebihan, maka ginjal memainkan peranan penting untuk mengatasinya. Jika pH naik,
komponen basa HPO42- akan mengikat H+ sehingga kenaikan pH dapat ditekan. Jika pH turun,
komponen asam H2PO4- akan melepas H+. (Ginjal juga akan membentuk amonia jika
konsentrasi H+ naik. Amonia akan bereaksi dengan H+ dan membentuk garam amonia yang
dibuang melalui air seni).
 Larutan penyangga fosfat dalam air ludah menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa
makanan dan menjaga pH mulut ~6,8. (Kondisi asam dapat merusak enamel gigi dan
menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi).
3. Larutan penyangga karbonat H2CO3/HCO3- dalam darah.
Larutan penyangga karbonat berada dalam darah dengan perbandingan H2CO3/HCO3- sekitar 1:20
untuk dapat mempertahankan pH darah ~7,4. Nilai pKa bikarbonat sebesar 6,1 membuat larutan
penyangga ini tidak terlalu dominan dibandingkan larutan penyangga fosfat diatas.
4. Larutan penyangga pada hidroponik
Setiap tanaman hidroponil memiliki suatu kisaran pH untuk dapat tumbuh dengan baik. Untuk
menjaga kisaran pH tersebut, telah dijual dipasaran larutan penyangga seperti Bio-Zyme. (Hidroponik
adalah suatu metode penanaman dengan media non tanah, seperti media kerikil, atau bongkahan
tanah liat).
5. Larutan Penyangga di Industri
Larutan penyangga digunakan seperti pada proses fotografi, penanganan
limbah, dan elektroplating.
 Pada penanganan limbah, pH proses harus berkisar antara 5-7,5 agar materi organik dapat
dipisahkan. Limbah dikatakan layak dibuang ke air laut jika 90% padatan telah dipisahkan dan
sudah ditambah Cl2.
 Pada proses fotografi dapat dialkukan dengan mencelupkan kertas/film pada larutan asam
asetat yang telah diberi sodium sulfat untuk mencegah terjadinya efek swelling. pH larutan
dijaga pada kondisi 4- 5.5

Anda mungkin juga menyukai