BERBAHAYA YG DAPAT
MENYEBABKAN PHEIC
Disampaikan pada :
Pertemuan Sosialisasi Pencegahan dan
Penanggulangan PHEIC
Sangat menular
Dapat ditularkan melalui udara atau kontak
langsung
Sebagian besar penderitanya menunjukkan
gejala (clinically apparent)
Mulai menular setelah timbul gejala
PENYAKIT YANG TERMASUK DALAM WHO-
WHO-EPIDEMIC
AND PANDEMIC ALERT AND RESPONSE (EPR)
ANTHRAX
AVIAN INFLUENZA
CRIMEAN-CONGO HAEMORRHAGIC FEVER
EBOLA HAEMORRHAGIC FEVER
HEPATITIS
INFLUENZA
LASSA FEVER
MARBRUG HAEMORRHAGIC FEVER
MENINGOCOCCAL DISEASES
PLAGUE
SARS
SMALLPOX
yELLOW FEVER
PANDEMI FLU BABI
Karakteristik H1N1 Baru Pada Manusia
Menimbulkan gejala yang ringan seperti flu
musiman, banyak yang sembuh sendiri
Sangat mudah menular dari manusia ke
manusia (Reproductive Number 1,5-3,2)
Angka kematian rendah (< 0,5%)
Berisiko fatal pada orang yang mempunyai
masalah kesehatan (kelompok rentan)
Definisi Kasus Suspek Flu baru
Seseorang dengan gejala infeksi pernapasan akut (demam >/
38C) mulai dari yang ringan (Sakit menyerupai Influenza)
sampai dengan pneumonia dan salah satu keadaan dibawah:
a. dalam 7 hari sebelum sakit pernah kontak
dengan kasus terkonfirmasi Flu H1N1 baru
b. dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkun
jung ke daerah yang terdapat satu atau
lebih kasus flu H1N1 baru
KLB di PONDOK
Cohorting..?
SPANISH FLU, 1918, USA
KOLERA
120000
SARS: an unknown coronavirus
102 165 • 8098 cases, 774 deaths, 26 countries affected
100000 • Trends in airline passenger movement drop
• Economic loss: US$ 60 billion
• For the first time WHO releases a global alert and
80000 recommends measures to limit the international
Number of passenger
40000
36 116
20000
14 670
13 May
0
6/2
6/5
6/8
5/21
5/24
5/27
5/30
6/11
6/14
6/17
4/3
4/6
4/9
5/3
5/6
5/9
5/15
5/18
3/16
3/19
3/22
3/25
3/28
3/31
4/12
4/15
4/18
4/21
4/24
4/27
4/30
5/12
Avian flu (flu burung)
Wabah 1997 terjadi di Hongkong dan 2003
terjadi di Korea, Jepang, Hongkong, Cina,
Thailand,Vietnam, Laos, Kamboja, Indonesia
Penyakit tersebut disebabkan oleh virus
influenza yang menyerang unggas, burung, ayam
Menular dari unggas ke unggas, ke hewan lain
dan dapat menular ke manusia
Penularan dari manusia ke manusia
kemungkinannya kecil, tapi potensial bisa terjadi
terutama apabila terjadi mutasi virus
Gejala pada manusia
Batuk dan nyeri tenggorokan
Suhu badan panas, di atas 38 C
Mirip flu berat
Radang sal. Pernapasan atas
Dapat berlanjut menjadi radang paru
(pneumonia) dengan kemungkinan
kematian tinggi (1997 di Hongkong : CFR
33.3%)
Kelompok resiko yang perlu
diwaspadai::
diwaspadai
Pekerja peternakan/pemrosesan unggas
(termasuk dokter hewan/Ir peternakan)
Pekerja laboratorium yang memproses
sampel pasien/unggas terjangkit
Pengunjung peternakan/pemrosesan
unggas (dlm 1 minggu terakhir)
Kontak dengan penderita flu burung
Penularan
Dari unggas ke unggas, hewan lain dan manusia.
Penularan dari manusia ke manusia belum
terbukti
Melalui kotoran atau sekreta unggas, mencemari
udara dan tangan penjamah
Masa inkubasi 1-3 hari
Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum
sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak
bisa sampai 21 hari.
TATALAKSANA
Pasien di rawat dalam ruang isolasi –
Kewaspadaan thd penularan mel udara
(transmisi airborne)
◦ Selama masa penularan yi. 7 hari pertama sejak
timbulnya gejala demam (>38oC)
Di ruang rawat biasa
◦ Setelah hasil usap nasofaring negatif berulang kali
dengan PCR atau biakan
◦ Setelah hari ke 7 demam KECUALI
◦ Demam berlanjut sampai 7 hari sesuai
pertimbangan dokter yang merawat kasus demi
kasus
Kasus pertama
Flu burung pd manusia
Laki-laki umur 49 th, sesak nafas berat
Anamnesis: Panas 2 hari, batuk, sesak nafas
Pemeriksaan fisik:
- Suhu badan: 39,30C
- Nafas: 34/menit
- Paru-paru:Vesikular +/+, ronchi +/+,
mengi -/-
Pemeriksaan lab:
- Leukosit: 2.310/ml, thrombosit: 146.000/ml
- SGOT: 195, SGPT: 151
Kasus pertama
Flu burung pd manusia
Kasus pertama
Flu burung pd manusia
THE PROSPECT OF AN INFLUENZA PANDEMIC IS REAL. IT IS IMPOSSIBLE TO
PREDICT , WHEN A PANDEMIC MIGHT OCCUR BUT IT IS CERTAINLY POSSIBLE
TO BE PREPARED
http://www.csulb.edu/divisions/students/shs/meningitis.htm
EPIDEMILOGI MM DI NEGARA-
NEGARA-NEGARA
AFRICAN MENINGITIS BELT
Jurnal 25 Maret 2009:
Selama 11 minggu (1 Januari – 15 Maret) total kasus suspect
Meningitis sebanyak 24.868 kasus dengan kematian 1.513 orang yang
disebabkan oleh Neisseria Meningitidis Serogroup A
Niger: Pada periode 1 Januari- 15 Maret, melaporkan 4.513 suspect
MM dengan kematian 169 orang (CFR 3.7%), kemudian dilaporkan lagi
1.071 suspect dengan 30 kematian (CFR 2.8%)
Nigeria: Melaporkan 17.462 suspect MM dengan 960 kematian (CFR
5.5%), kemudian dilaporkan lagi 4.164 suspect dengan 171 kematian.
Sedangkan negara-negara lain (selain Burkina Faso, Niger dan Nigeria)
melaporkan rata-rata 50 kasus per minggu.
http://www.who.int/ith/maps/meningitis_2008.jpg
http://www.pharmainfo.net/reviews/comprehensive-review-meningococcal-meningitis
Epidemio
Epidemi ologi Meningitis meningokokus
RADIASI:
PEMANCARAN ENERGI DALAM BENTUK
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ATAU
PARTIKEL
RADIASI:
PENGION & NON PENGION,
DARI SUMBER ALAMIAH & BUATAN
Pengertian Radiasi
Radiasi Pengion : Emisi /
penyebaran energi, dimana
berkas radiasi tersebut bila
melalui suatu media akan
mampu memicu ( berdasarkan
tingkat energi yang diserap oleh
medium ) proses ionisasi pada
material medium
Efek biologi dari radiasi pengion
Deterministik
◦ Mis; kerusakan lensa
mata, kulit terbakar
◦ Kemandulan, dll
Stokastik
◦ Kanker, efek genetik
Efek Deterministik
• Deterministik
– Adanya nilai dosis
ambang ( dibawah dosis
ini, efek radiasi tidak
akan terjadi).
– Keparahan efek radiasi
berbanding lurus dengan
dosis
– Melibatkan sejumlah
besar sel Radiation injury from an industrial source
Dosis ambang untuk efek deterministik
• Katarak pada lensa mata 2-10 Gy
• Kemandulan permanen
– pria 3.5-6 Gy
– wanita 2.5-6 Gy
• Kemandulan sementara
– pria 0.15 Gy
– wanita 0.6 Gy
Efek Stokastik
Stokastik
◦ Tidak ada nilai ambang
◦ Probabilitas berbanding lurus dengan dosis
◦ Umumnya terjadi pada sel tunggal
◦ Misalnya: kanker, efek genetik
Apa yang terjadi setelah sel
terpapar radiasi ?
RADIASI
DNA, KROMOSOM
RUSAK
Sumber radiasi:
efek eksterna efek interna (kontaminasi)
Distribusi paparan:
efek paparan lokal efek seluruh tubuh (SRA)
Jenis sel :
efek genetik (pewarisan)
efek somatik (segera tertunda)
Dosis radiasi :
efek stokastik efek deterministik
Efek Stokastik pada Sel
Efek karsinogenik → sel somatik
Hari ke-21
Hari ke-5
Hari ke-11
Kecelakaan Industri Radiografi
diYanango
di Yanango,, Lima PERU
Ir--192 (37 Ci / 1,37 TBq
Ir TBq),
), 20 Feb. 1999
3 Mei 1999
KECELAKAAN RADIASI
LOKAL:
luka bakar (gradual, masa tenang)
nyeri yg makin lama makin hebat
SELURUH TUBUH:
SINDROMA RADIASI AKUT
Radiasi berdaya tembus besar, > 1Gy,
diterima sekaligus
KONTAMINASI INTERNAL
PEMAPARAN LOKAL
KULIT
GEJALA DOSIS SAAT TIMBUL
Eritema 3-10 Gy 14-21 hari
Rambut rontok >3 Gy 14-18 hari
Radang kulit kering 8-12 Gy 25-30 hari
Radang kulit basah 15-25 Gy 15-28 hari
Pembentukan tukak >20 Gy 14-21 hari
Nekrosis >25 Gy >21 hari
GONAD: KEMANDULAN
Infertilitas sementara: >0,15 Sv & Sterilitas
permanen: 3,5-6,0 Sv (testis),Ovarium 2,5-6,0 Sv
PARU-PARU: Bengkak, fibrosis, infeksi,
defisit kapasitas fungsional
USUS: Fibrosis & stenosis
PEMAPARAN SELURUH TUBUH
SINDROMA RADIASI AKUT
DOSIS PELUANG HIDUP
1-2 Gy Besar
2-6 Gy Sedang-kecil
DOSIS GEJALA SAAT TIMBUL
<1Gy Infra klinik
1-2Gy Ringan, tdk khas 3-6 jam
2-6Gy Sindroma sumsum 2-6 minggu
tulang:
7-10Gy Sindroma saluran 1-2 minggu
pencernaan
>20 Gy Sindroma syaraf bbrp hr-jam
pusat
RADIOSENSITIVITAS
KAPASITAS REPRODUKSI
DERAJAD DIFERENSIASI
PINTU MASUK
KULIT (UTUH, LUKA)
SALURAN NAFAS
SALURAN PENCERNAAN MAKANAN
PEMBULUH DARAH
PEMBULUH GETAH BENING
SALURAN KEMIH
SALURAN EMPEDU
SALURAN KERINGAT
ORGAN KRITIK
PINTU KELUAR
SIFAT FISIK, KIMIA & BIOLOGIS
SKENARIO KECELAKAAN RADIASI
HIPOTETIK