a. Fase Parasiter
I. multifiliis tumbuh dewasa dalam tubuh ikan hingga
akhirnya melepaskan diri untuk berenang di air; 8 hari
b. Fase Pre-cyste
I. multifiliis sudah melepaskan diri dari inang; masih
mencari tempat cocok untuk membentuk kista
c. Fase Cyste
I. multifiliis melekat pada substrat dan mem-
bentuk kista; pembelahan individu dewasa
d. Fase post-cyste
I. multifiliis muda keluar dari kista; mencari ikan
sebagai inang untuk pertumbuhan (48 jam ≠ mati!)
Pengenalan dan Pencegahan lchthyophthiriasis
• Jenis ikan yang dapat terinfeksi: hampir semua jenis ikan air tawar
• Ukuran ikan yang banyak terinfeksi: benih atau dewasa (ikan Mas)
• Gejala klinis: bintik-bintik putih pada bagian tubuh yang terinfeksi; ikan
yang terinfeksi menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar / dinding
wadah budidaya
2. Metilen Biru
Perendaman dalam larutan metilen biru 1% (2-4 cc dalam 4 L air bersih)
24 jam sebanyak 3 – 5 kali perendaman (hingga sembuh)
Pengendalian lchthyophthiriasis
3. Malakit hijau
Perendaman dalam larutan malakit hijau 0,15 ppm sebanyak 3 kali,
interval 3 hari
4. Formalin
- Perendaman dalam larutan formalin 200 – 250 ppm
- Perendaman dalam formalin 167 – 250 ppm + malakit hijau 1 – 2 ppm
selama 24 jam
• Gejala:
Bintil kemerahan
Kumpulan ribuan spora
Tutup insang ikan selalu terbuka
Spesies lain:
a: Myxobolus dispar - Myxosoma sp.
b: M. ellipsoideus - Thelohanellus sp.
c: M. exiguus
d: M. oviformis
MYXOSPOREA
Klasifikasi :
Phylum : Protozoa
Klass : Sporozoa
Ordo : Myxosporidea
Familia : Myxobolidae
Genus : Myxosporea
Spesies : Myxosporea sp.
Myxosporea cyprini
Myxosporea dispar
Morfologi :
Mempunyai spora berbentuk lonjong
2 kapsul polar pd anterior, berpasangan bentuk labu
Dinding katub tidak jelas
Pada saluran pencernaan
Henneguya Sp.
Klasifikasi :
Phylum : Protozoa
Klass : Myxospora/Sporozoa
Ordo : Myxosproridae
Familia : Myxobolidae
Genus : Henneguya
Spesies : Henneguya pserospermica
Morfologi :
Sporoplas mempunyai vakuola coklat kemerahan (jodium)
Pada insang gurami
Membentuk cyste (kista)
Siklus Hidup :
1. Ikan terserang terdapat bisul-bisul
2. Bisulo-bisul pecah spora menyebar sebagai plankton
3. Spora masuk perut ikan, spora pecah menjadi 2 bag. Isi
spora berubah 2 flagel
4. Spora menembus dinding sel usus
5. Masuk pembulh darah ke seluruh organ tubuh
6. Mengadakan pembelahan (Schizogeni)
7. Kemudian dinding spora larut keluar binatang bergerak spt
amoeba
7. Masuk sal. darah ke sel tubuh membentuk bintil baru
Landeberg (1985)
S.H Myxobolus secara tidak langsung tanpa inang perantara
Darnas (1985)
Spora pada ikan mati tahan hidup lama tertelan ikan
lepaskan filamen polar menempel dinding sel
sporoplasma ameboid
ke sel tubuh tropozoid
membelah (Shizogoni) & Sporogony >> spora
Siklus hidup Myxobolus sp.
• Bintil pecah
spora (10 – 20 µm) menyebar keluar
ukuran kecil ; tertelan oleh ikan
spora mencapai dinding usus
spora masuk dalam saluran darah
pembentukan bintil baru
• Pengendalian:
1. Perendaman dalam larutan garam 30 ppm
2. Perendaman dalam larutan asam asetat 1 : 500
3. Perendaman dalam larutan formalin 15 ppm
4. Costiasis
• Pergerakan cepat
Costia necatrix
Klasifikasi :
Phylum : Protozoa
Klass : Flagellata / Zoomastigophora
Ordo : Rhizomastigida
Familia : Tetramitidae
Genus : Costia
Spesies : Costia necatrix
Morfologi :
• Mempunyai flegella anterior pendek dan 2 flagella getar
• Mempunyai sitostoma (unit melekat)
• Ukuran : P : 1-25 mikron, L : 5 – 10 mikrom
• Induk semang : anak-anak ikan air tawar
Siklus Hidup :
• Belum begitu jelas
• Berkembang biak dgn pembelahan langsung, sangat cepat dalam
waktu singkat 10.000 parasit/ cm2 kulit
• Pada kulit, insang, sirip
Costiasis
• Gejala:
1. Produksi lendir secara berlebihan
2. Lapisan putih keabuan menutupi permukaan luar tubuh ikan
3. Kadang terjadi pendarahan pada bagian luar tubuh
4. Perilaku abnormal (berenang ke permukaan; menggesekkan badan)
5. Kerusakan pada insang
Pengendalian Costiasis