Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN

HIKMAH-HIKMAH SALAT

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi


(UAS)
Mata kuliah Islamologi

Oleh :
Nama : Nia Kurniawati
NIM : PB. 2001393
Jurusan : Komputer Akuntansi
Kelas : A2 / Reguler

PIKAM
PUSAT ILMU KOMPUTER AKUNTANSI MUHAMMADIYAH
JL. KARAPITAN NO. 143 BANDUNG
2001 – 2002

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke Hadirat Illahi Robbi,

atas segala rahmat dan hidayah-Nya, tugas ini bisa diselesaikan

walaupun dengan sederhana.

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti

(UAS) ujian akhir semester genap program Diploma I mata kuliah

Islamologi pada PIKAM Bandung.

Dalam menyelesaikan tugas ini penyusun tidak lepas dari kesulitan-

kesulitan, baik berupa cara penulisan maupun penggunaan buku

literaturnya (sumber), hal ini disebabkan karena kemampuan penyusun

yang masih terbatas.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penyusun untuk m enyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

yang terhormat :

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan iman dan petunjuknya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini.

2. Bapak dan Ibu yang tercinta atas segala dukungan moril dan materil

serta doa-doa tulus bagi keberhasilan penyusun dalam menyelesaikan

tugas ini.

3. Bapak Drs. Asep Syamsul Arifin sekalu Direktur PIKAM

4. Bapak Drs. Itang Suherman yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingannya selama ini.

2
Hanya kepada Tuhan jualah penyusun serahkan, segala dorongan

dan dukungannya, kebaikan, jasa, serta pengorbanan yang telah tercurah

demi keberhasilan penyusun memperoleh pahala yang berlipat ganda,

Amin.

Akhirnya, hanya milik-Nya pula segala kesempurnaan itu, dan

penjelasan bahwa tugas ini tidak terlepas dari kekurangan, baik isi

maupun penjelasan. Untuk itu segala tegur, sapa dan sumbangan dari

siapapun datangnya dengan senang hati akan penyusun terima, meskipun

seberkas harapan tetap ada di hati penyusun agar tugas ini bermanfaat

untuk di kemudian hari.

Bandung, Juni 2002

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

A. Hikmah-hikmah salat .................................................................... 1

1. Terbiasanya hidup sehat dan bersih ......................................... 1

2. Terbiasa hidup disiplin ............................................................... 2

A. Bermasyarakat ............................................................................... 6

4
A. HIKMAH-HIKMAH SALAT

Salat merupakan salah satu rukun Islam dan tiang agama. Dengan

melaksanakan salat yang benar, kita akan merasakan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari. Allah SWT berfirman bahwa salat itu dapat

mencegah perbuatan keji dan munkar.

Artinya :
“…..dan dirikanlah salat (olehmu), karena sesungguhnya salat itu
mencegah dari kejahatan dan kemungkaran.” (QS Al-Ankabut, 29 : 45)

1. Terbiasa Hidup Sehat dan Bersih

Sebelum melaksanakan salat kita mensucikan badan, pakaian, dan

tempat, dari hadas besar dan hadas kecil. Hal ini berarti dengan

melaksanakan salat seorang muslim terbiasa hidup sehat, bersih badan,

pakaian dan tempat. Dengan sehat, kita akan terhindar dari berbagai

kotoran dan penyakit. Oleh sebab itu setiap muslim diwajibkan sehari

semalam minimal 5 kali bersuci atau wudu. Dengan demikian, debu-debu

yang menempel di wajah dan anggota badan lainnya setiap dapat

dibersihkan dengan berwudu. Begitu pula tempat dan pakaiannya

senantiasa dapat terkontrol setiap akan melaksanakan salat.

5
2. Terbiasa Hidup Disiplin

Di dalam salat terkandung sikap disiplin, terutama disiplin waktu,

tempat dan kesehatan.

a. Disiplin dalam waktu

Salat harus dilaksanakan tepat pada waktunya. Orang yang

melalaikan waktu salat termasuk orang-orang yang tercela. Oleh

karena itu, memperhatikan waktu salat mencirikan kedisiplinan waktu.

Dengan terbiasa memperhatikan waktu salat berarti kita akan terbiasa

menghargai waktu dan melatih diri dalam menggunakan waktu. Bagi

orang-orang yang tidak dapat menggunakan waktu dengan sebaik-

baiknya berarti mereka termasuk orang-orang yang merugi.

Artinya :

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam

kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya mentaati kesabaran.” (QS Al Ashr, 103 : 1- 3)

b. Disiplin dalam tempat

Solat harus ditempat yang suci, bersih dan jauh dari kotoran-kotoran.

Hal ini merupakan gambaran bahwa hidup itu harus di tempat yang

sehat dan lingkungan yang bersih, setiap tempat yang koktor tidak

6
boleh kita jadikan tempat solat. Artinya bahwa kita harus hidup di

tempat yang sehat.

c. Disiplin dalam berpakaian

Jika seorang akan mengerjakan solat hendaklah berpakaian yang

bersih dan sopan. Dengan berpakaian bersih dan sopan akan terlihat

kepribadian seorang muslilm dan disenangi oleh masyarakat yang

melihatnya. Ini mengandung makna bahwa setiap muslim harus

berpakaian bersih dan sopan, baik untuk pergaulan maupun

melaksanakan kewajiban-kewajiban ibadah kepada Alloh SWT.

d. Disiplin dalam kehidupan pribadi

Disiplin adalah kepatuhan untuk diperhatikan, mengamati dan

melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk

pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku dalam ajaran

Islam banyak ayat Al-Qur’an dan Al-hadis yang memerintahkan

disiplin dalam arti ketaatan dalam peraturan yang telah di tetapkan.

Firman Allah SWT :

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman dan taatilah Allah dan taatilah

rosulnya dan ala ulil azmi diantara kamu (Anisa : 95).

Pentingnya disiplin dalam kehidupan

1. disiplin dalam penggunaan waktu

2. disiplin dalam beribadah

7
Menurut bahasa ibadah adalah tunduk atau menunduk diri

dalam ajaran islam ibadah tunduk dan menunduk hanya pada Allah

SWT yang disertai perasaan cinta kepadanya. Disiplin dalam

beribadah itu mengandung 2 hal :

1. berpegang teguh terhadap apa yang diajarkan oleh Allah dan

rosulnya baik berupa perintah atas larangan.

2. Sikap berpegang teguh yang disadarkan cinta kepada allah bukan

karena rasa atau terpaksa

Firman Allah SWT :

Artinya :

“Jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku niscaya Allah

mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu allah maha pengampun

lagi maha penyayang. (Al Imran ayat : 1).

e. Disiplin dalam bermasyarakat

Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia dilihat dari latar belakang

budaya setiap manusia memiliki latar belakang yang berada

karenanya setiap manusia memiliki watak dan tingkah laku yang

berbeda.

Mestinya mempunyai watak yang berbeda dengan masyarakat

mereka memiliki norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta

8
pelaturan yang disepakati bersama yang harus dihormati dan dihargai

serta diatur setiap anggota masyarakat.

Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu

komponen yang satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang

berbeda tetapi salling menguatkan hadis Nabi SAW menegaskan :

Artinya :

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang

sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya kemudian beliau

mempertunjukkan jari-jari tangan sebelah ke jari-jari tangan sohib.

f. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Negara adalah alat untuk memperjuangkan keinginan bersama

berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh atau warga tersebut,

tujuan di bentuk suatu negara ialah agar seluruh keinginan dan cita-

cita yang diidamkan oleh warga negara dapat diwujudkan dan

dilaksanakan karena keadaan latar belakang budaya tidak akan

menghambat suatu masyarakat untuk membangun negaranya. Kunci

keberhasilan suatu negara terletak pada kedisiplinan berupa

kesetiaan dan kesungguhan negaranya melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing negara Indonesia yang mayoritas

penduduknya agama Islam sudah selayaknya jika umat Islam

mempelopori meningkatkan disiplin nasional dalam mematuhi segala

9
peraturan yang berlaku dengan fungsinya dan tugasnya masing-

masing.

3. Bermasyarakat

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa manusia itu sebagai mahluk

individu dan mahluk sosial sebagai mahluk individu, manusia mempunyai

hak-hak pribadi yang orang lain tidak berhak campur tangan, misalnya

dalam hal menganut suatu agama, memilih jodoh, dan sebagainya.

Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan bantuan dari orang lain

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ajaran Islam telah mengatur dasar-

dasar hidup bermasyarakat, seperti yang tercantum di dalam al-Qur’an.

Menurut pandangan ajaran Islam bahwa masyarakat terbina atas dasar

kebaikan dan saling memanfaatkan

Artinya :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh

kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman

kepada Allah SWT ….” (QS, Ali-Imran, 3 : 110).

Artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara ……”

(QS. Al-Hujarat 49-10)

10
Keadaan masyarakat islam dalam tolong menolong dan solidaritas,

oleh Rosulullah SAW digambarkan suatu kesatuan yang kokoh kuat,

seperti sebuah bangunan, bagian yang satu dengan yang lainnya saling

mengokohkan.

Artinya :

“Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan suatu

bangunan , yang sebagian dari mereka memperkuat bagian yang

lainnya.” (H.R. Bukhari Muslim).

Dalam hadis yang lainnya, Rosulullah SAW menghambarkan

persatuan kaum muslimin itu kokoh kuat, bagaikan satu tubuh yang

mempunyai satu hati, dan perasaan, sehingga melahirkan sikap

solidaritas sosial, senasib sepenanggunagan.

Artinya :

“Perempuan orang-orang mukmin itu dalam sayang menyayanginya,

santun menyantuninya dan kasih mengasihinya adalah bagaikan satu

tubuh yang apabila menderita satu anggota dari tubuh itu, ikut menderita

pula keseluruhannya tubuh dengan tidak bisa tidur dan demam. “ (H.R.

Bukhari).

11
Keadaan masyarakat yang digambarkan di atas pernah diwujudkan

oleh Rosulullah Muhammad SAW dengan sahabat-sahabatnya di Makkah

maupun di Madinah, ketika Rosulullah meletakkan dasar-dasar

masyarakat Islam di Madinah beliau mempersatukan kaum muslimin dan

kaum Anshar sehingga timbul yang mempersatukan persaudaraan yang

penuh dengan kasih sayang sebagaiman digambarkan pada hadits

tersebut.

Masyakarat Islam yang dicontohkan oleh Rosululloh Muhammad

SAW adalah masyarakat yang harmonis, sehingga antara kepentingan

individu dan kepentingan masyarakat, istiqomah dalam menjalankan

persamaan hak dan keadilan.

Pergaulan dengan sesama anggota masyarakat hendaklah :

1. Tidak sombong dan tidak membanggakan diri

2. Tidak mencari-cari aib atau kesalahan orang lain

3. Menghargai hak dan pendapat orang lain

4. Hormat menghormati

5. Tolong menolong

6. Nasihat menasihati dalam kesabaran dan kebenaran

7. Mentaati prinsip-prinsip musyawarah

8. Mematuhi tata tertib yang telah diputuskan masyarakat selama

keputusan itu tidak bertentangan dengan keputusan Allah SWT dan

Rosul-Nya.

12

Anda mungkin juga menyukai