1.

SYARAT – SYARAT FUNGSI GELOMBANG ψ

1. Mempunyai nilai tunggal

2. Tidak mempunyai nilai tak terhingga
3. Fungsi gelombang dan turunannya harus kontinu

4. Fungsi normal yaitu memenuhi syarat :

 | ψ |2 dτ  1
2. Pembentukan Operator
• Berdasarkan sifat partikel dan gelombang
• Fungsi gelombang bebas pada sumbu x
2π
ψ  A sin x A  tetapan

Atau x
 2πi
ψCe 
C  tetapan
2i
dψ 2i   x
Turunan Pertama:  Ce
dx 
2i
 ψ

h dψ 2i
  px ψ
px dx h

h d
pˆ x  
2i dx
3. Persamaan Operator Momentum Linier
h d
pˆ x  
2i dx
4. Operator Energi
Operator Energi Total Ĥ (Hamiltonian)
1 2
H mv  V H = energi total
2
m = massa partikel
v = kecepatan
V = energi potensial
Ĥ = Operator Hamiltonian
(Operator Energi)
 p2
H V p = momentum linier
2m

Operator energi h 2
d 2
Hˆ   V
(satu dimensi) 8m dx
2 2

Operator energi tiga dimensi

ˆ h 2
 d 2
d 2
d 2

H   2  2  2   V
2 
8m  dx dy dz 

Atau
2
h
Hˆ    2
V  2  Laplacian
8m 2
5. Persamaan Operator
Operator Pers. Operator
Variabel
Mekanika Kuantum Mekanika Kuantum
x x̂ x̂
h d

Momentum linier p̂ x 2i dx
h d
p̂ y 
2i dy
h d
p̂ z 
2i dz
Energi Total h2 d 2
Eˆ atau Ηˆ  V
(satu dimensi) 8m dx
2 2

Energi Total h2
Eˆ atau Ηˆ  2  V
(tiga dimensi) 8m 2

h  d d 
 y z 
Momentum Sudut L̂x 2i  dz dy 
h  d d 
L̂y z x 
2i  dx dz 
h  d d 
 x y 
L̂z 2i  dy dx 

Energi Total ih 
(fungsi waktu) Ĥ 2 
6. Sistem Kuantum Sederhana

I. Sistem Energi Potensial Tetap

- Kotak satu dimensi
- Kotak tiga dimensi
- Partikel dalam lingkaran
- Bidang perintang potensial
- Rotator kaku

II. Sistem Energi Potensial Berubah

- Osilator Harmonik
- Atom hidrogen dan atom-atom yang menyerupainya
7. Kotak Satu Dimensi

Sebuah elektron bermassa m bergerak dalam arah sumbu x dari

x=0 sampai x=a

V I & III = energi potensial tak

II
I III terhingga V = ~
e
II = energi potensial nol
V=0
x=0 x=a
Permasalahan
1. Fungsi gelombang
2. Energi elektron
8. Solusi

Sumbu x satu dimensi

Persamaan gelombang
Ĥ = Operator Hamiltonian
Hˆ ψ  Eψ E = Energi
ψ = Fungsi gelombang

h2  2ψ
  Vψ  Eψ
8m x
2 2

 2 ψ 8m 2
 ( E  V )ψ  0
x 2
h 2
Daerah I & III
 2 ψ 8m 2
 ( E  )ψ  0
x 2
h 2

 2ψ
0ψ0
x 2

Daerah II
 2 ψ 8m 2
 Eψ  0
x 2
h 2

8m 2  2ψ
E  k 2
 k 2
ψ0
h2 x 2

Y = C cos kx + D sin kx
9. Pada x = 0 ψ I = ψ II
0 = C cos 0 + D sin 0
jadi
C=0

Pada x = a ψ II = ψ III
C cos k a + D sin k a = 0
C=0
} D sin k a = 0
Sin k a = 0
n
k =
a
Jadi fungsi gelombang
n
ψ n  D sin x
a
D  tetapan
n  1,2,3.... (bilangan kuantum utama)
10. Normalisasi Fungsi Gelombang
n
ψ n  D sin x batas x  0 sampai x  a
a
a

 | ψ n | dx  1
2

n
a

 D sin dx  1
2 2

0
a

1
sin θ  (1  cos 2θ)
2

2
Maka:
1 a 1
a
2 n 
D   dx   cos
2
xdx   1
2 0 20 a 

a 
D 2   0  1
2 
2
D
a
Jadi fungsi gelombang normal untuk elektron dalam kotak satu
dimensi
2 n
ψn  sin x
a a

11. Fungsi gelombang normal pada bilangan kuantum yang

berbeda (nnl)
a

ψ ψ
0
n n' dx  0

Fungsi gelombang pada n dan nl bersifat ortogonal

Transisi elektron
ψ nI ψn
( n' ) 2  n 2 2
E  2
h
8ma
Frekuensi transisi diperoleh melalui hubungan
E

h

( n' ) 2  n 2
 2
h
8ma

Panjang gelombang

8ma 2C

{( n' ) 2  n 2 }.h
12. Tingkat-tingkat Energi Elektron

8m 2
E  k 2

h2
n n2h2
k Jadi E
a 8ma 2
h2
untuk n  1  E 
8ma 2
4h 2
n2  E
8ma 2
9h 2
n3  E
8ma 2
16h 2
n4  E
8ma 2

dst En ~ n2
 n=4 E4

n=3 E3

n=2 E2

n=1 E1
E0

Jarak antara tingkat energi, semakin besar

h2
• Energi terkecil dari elektron adalah El 
8ma 2
h2
• Karena energi potensial = 0 El  merupakan energi
8ma 2
kinetik
• Elektron selalu bergerak
13. Karakteristik Fungsi Gelombang

ψ4

ψ3
ψ2

ψ1
Fungsi gelombang ψ bergantian simetrik dan antisimetrik
ψ1 : Simetrik

ψ2 : Antisimetrik

ψ3 : Simetrik

ψ4 : Antisimetrik
dst
|ψ|2 = ψ*ψ adalah kebolehjadian |Peluang| mendapatkan elektron