3. Mampu menuliskan jenis dan 3. Jenis dan ragam Secara mandiri mengkaji jenis dan ragam sastra
ragam sastra anak-anak sastra anak-anak anak-anak
4. Mampu menunjukkan contoh 4. Contoh karya Menunjukkan contoh karya sastra anak-anak dalam Produk:
karya sastra anak-anak sastra anak-anak kegiatan TTM Klipping sastra
anak
6 Mampu 1. Mampu menerapkan 1. Apresiasi sastra 1. Secara mandiri teori pendekatan emotif, didaktis - Bahan Tertulis (Uraian) 4, 6, 8, 9, IX
mengapresiasi pendekatan emotif, didaktis reseptif: dan analitik dalam mengapresiasi sastra anak- Ajar Cetak 11, 12,
karya sastra dan analitik dalam penerapan anak - Web 13, 14,
Indonesia mengapresiasi sastra anak- pendekatan 2. Secara mandiri berlatih menerapkan pendekatan 15
terutama sastra anak emotif, didaktis emotif, didaktis dan analitik dalam mengapresiasi
anak, secara dan analitik sastra anak-anak
reseptif dan terhadap sastra
produktif anak-anak
2. Mampu menerapkan 2. Apresiasi 1. Secara mandiri mengkaji teori pendekatan - Bahan
pendekatan parafrastis dan produktif: parafrastis dan analitis dalam mengapresiasi Ajar Cetak
analitis dalam mengapresiasi penerapan sastra anak-anak - Web
sastra anak-anak pendekatan 2. Secara mandiri berlatih menerapkan pendekatan
parafrastis dan parafrastis dan analitis dalam mengapresiasi
analitis dalam sastra anak-anak
mengapresiasi
sastra anak-anak
3. Mampu menulis sastra anak- 3. Menulis sastra 1. Secara Mandiri mengkaji berbagai teori menulis - Bahan Produk:
anak anak-anak sastra Ajar - Puisi
2. Secara mandiri berlatih menulis sastra anak-anak Cetak - Prosa
- Video: - Drama
4. Mampu mendeklamasikan dan 4. Mendeklamasikan 1. Mendeklamasikan puisi/prosa anak-anak dalam (Pemba- Perbuatan
mementaskan sastra anak-anak dan mementaskan kegiatan TTM caan puisi
sastra anak-anak 2. Mementaskan drama anak-anak dalam kegiatan dan
TTM prosa)
Rujukan Utama
1. Alwi, Hasan. Dkk. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia ed ke 3. Jakarta: Balai Pustaka
2. Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Prakatis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bharantara Karya Aksara.
3. Depdikbud. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
4. Effendi, S. 1982. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Tangga Mustika Alam.
5. Keraf, Gorys. 1986. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah
6. Mulyati, Yeti, et.al. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Jakarta: UT
7. Ramlan, M. 1986. Marfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
8. Riyadi, Slamet et.al 1985. Cerita Anak-anak dalam Sastra Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
9. Rusyana, Yus. 1974. Penuntun Pengajaran Sastra di Sekolah Dasar. Bandung: CV Dipenogoro
10. Samsuri. 1985. Analisis Bahasa. Jakarta: Sastra Hudaya.
11. Santoso, Puji. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Pusat Penerbitan UT
12. Sarumpet, Riris K. Toha. 1976. Bacaan Anak-anak. Jakarta: Pustaka Jaya
13. Sugiastuti. 1996. Serba-serbi Cerita Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
14. Sugiastuti. 2002. Sastra Anak Versi Terjemahan dalam Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
15. Suyatno, Suyono, et.al. 2002. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-anak. Jakarta: Pusat Bahasa, Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan
16. Tarigan, Djago. 1985. Metodik Khusus Pengajaran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: THEME 76
17. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1989. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa