Anda di halaman 1dari 33

Hukum Lingkungan

Aria Herjon
Fakultas Hukum UMSB
• LBM Lahirnya disiplin hukum lingkungan
– Masalah-masalah lingkungan
– Sebab-sebab timbulnya masalah lingkungan
• Perkembangan IPTEK
• Penduduk
– Dampak dari Masalah-masalah lingkungan
• Kesehatan
• Biaya ekonomi
• Estetika
• Kerusakan eko sistem
MAKNA LINGKUNGAN HIDUP
• Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau
sekumpulan mahluk hidup, terutama:
• Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan kemampuan mahluk hidup
untuk bertahan hidup.
• Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang
berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk
hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk
hidup.
Lingkungan Hidup

• Menurut Undang Undang No. 23 Tahun


1997, Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
Masalah-masalah lingkungan
Masalah Lingkungan di Negara Berkembang.
• Kemiskinan. Di sebagian besar negara Amerika Latin, di
Afrika dan Asia Selatan terdapat ratusan juta kaum miskin
yang menurut hasil studi penyebabnya antara lain adalah:
– pertumbuhan penduduk yang cepat,
– kegagalan pemerintah dalam memperbaiki sistem perekonomian
dan politik,
– menumpuknya hutang-hutang negara miskin.
• Kondisi tersebut mendorong orang kelaparan dan orang-
orang miskin untuk mengeksploitasi sumber daya alam
dan lingkungan secara tidak terencana yang berakibat
pada kemerosotan dan kehancuran lingkungan hidup
• Hutan Menyusut: Pada akhir tahun 1980-
an hutan-hutan dunia telah menyusut
sekitar 17 juta hektar setiap tahunnya,
penyebabnya adalah terjadinya konversi
hutan menjadi lahan pertanian untuk
kebutuhan perut manusia.
• Negara-negara Muritania, Pantai Gading,
Thailand dan Ethiopia telah kehilangan
hampir seluruh kawasan hutannya.
• Polusi udara:
• Polusi udara menjadi masalah yang tak
pernah terpecahkan di banyak kota-kota
besar dunia seperti di Bombay, Mexico
City, Bangkok yang memberikan dampak
terhadap berbagai penyakit mematikan
seperti sakit pernapasan, kanker paru-
paru, gangguan kehamilan dan lain
sebagainya.
• Philipina menghadapi tiga masalah utama dalam
lingkungan hidup yaitu; 1) pencemaran yang diakibatkan
oleh kemiskinan, 2) pencemaran yang diakibatkan oleh
kegiatan industri, dan 3) bencana alam.
• Masalah yang ditimbulkan oleh kemiskinan adalah
keadaan kesehatan lingkungan yang buruk akibat
kekurangan air bersih, kurang makan dan gizi buruk.
• Masalah yang ditimbulkan oleh proses pembangunan
adalah pencemaran sebagai akiibat dari pertumbuhan
penduduk yang cepat di daerah perkotaan.
• Sebagai akibat pertumbuhan industri dapat dikemukakan
penurunan sumber daya alam, pencemaran industri dan
kekurangan energi.
• Penurunan mutu sumber daya alam disebabkan oleh
memburuknya keadaan hutan sebagai akibat dari
penebangan-penebangan hutan yang tidak terkontrol,
sistem ladang berpindah dan kebakaran hutan.
• Pencemaran yang disebabkan oleh industri meliputi
pencemaran udara dan air serta oleh timbulnya masalah
sampah dan buangan industri
• Sembilan puluh persen dari pencemaran udara di kota-kota
disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Masalah Lingkungan di Negara Maju
• Di Amerika Serikat ada pohon Maple yang
getahnya digunakan untuk membuat gula
yang sangat berharga telah banyak yang
mati akibat polusi udara, dan karena
tumbuhan ini banyak yang kerdil maka
diperkirakan oleh para ahli bahwa pohon
maple tersebut tidak lama lagi akan segera
musnah.
• Singapura tidak memiliki masalah kemiskinan
berkat adanya industrialisasi sehingga penduduk
Singapura mempunyai tingkat kualitas hidup
yang cukup tinggi.
• Masalah yang menonjol adalah persoalan
pencemaran udara dan kebisingan, pencemaran
udara berasal dari kendaraan bermotor,
membangkit tenaga listrik serta pabrik terutama
industri kilang minyak.
• Di Negara Jepang setelah Perang Dunia II berakhir, telah
mengembangkan industri berat dan industri kimia.
• Periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 1960-an
mengalami peningkatan dan konsentrasi pencemaran lingkungan di
beberapa wilayah serta perubahan besar lingkungan alam.
• Kawasan-kawasan petro kimia diperluas dengan mereklamasi tanah
dari laut, yang mengakibatkan bertambahnya cerobong penghasil
asap hitam tebal.
• Air buangan kotor dari berbagai limbah mengalir dari bermacam-
macam pabrik ke sungai-sungai dan danau.
• Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat menyebabkan
pula makin bertambahnya kendaraan bermotor di jepang, terutama
di kota-kota besar, yang mengakibatkan bertambah parahnya
keadaan pencemaran yang ditimbulkan oleh gas buangan
kendaraan bermotor, kebisingan dan getaran
• Bermacam bentuk kerusakan lingkungan hidup telah terjadi di bumi
yang hanya satu di alam raya ini, dan tiada bumi lain yang dapat
kita jadikan tempat berteduh dan mencari makan. Kerusakan itu
dapat kita saksikan sendiri diantaranya:
– menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi,
– pemanasan global,
– kelangkaan air bersih dan pencemaran air,
– pencemaran udara,
– hujan asam,
– asap akibat kebakaran hutan,
– pengikisan pantai,
– banjir di dataran rendah,
– menurunnya jumlah spesies dan keanekaragaman hayati, dan lain
sebagainya
Dampaknya
Bermacam-macam kerusakan itu tidak hanya mengakibatkan bumi
yang kita huni ini tidak terasa nyaman, tetapi juga menimbulkan
kerugian ekonomis seperti
• kerusakan sumber daya alam (SDA),
• menurunnya kualitas dan kuantitas produk pertanian,
• tercemarnya air sumur penduduk,
• menipisnya persediaan sumber-sumber daya alam.
Kerusakan itu muncul oleh karena aktivitas manusia seperti:
• Pembangunan pabrik-pabrik,
• pembangunan perumahan,
• pembangunan jalan, pelabuhan,
• dan berbagai pembangunan fisik lainnya.
• Tidak jarang pencinta lingkungan berpendapat bahwa kegiatan
pembangunan itu pada satu sisi menguntungkan sebagian kecil
orang, tetapi pada sisi yang lain merugikan banyak manusia
terutama mereka yang terkena dampak negatif pembangunan itu.
• Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia mulai terasa timbul
dipermukaan pada awal 1980-an.
• Pada mulanya hubungan manusia dengan lingkungannya nampak
harmonisharmonis saja terlebih ketika populasi manusia belum
begitu besar, belum banyak yang mengeksploitasi lingkungan alam,
dan teknologi belum berkembang pesat.
• Keharmonisan itu mulai memudar ketika manusia mulai menguasai
alam dengan bantuan teknologi, uang, dan nafsu keserakahan.
• Lahirnya kesadaran lingkungan hidup di tingkat
global dan Indonesia
– Global
• Deklarasi stokholm 1972
• Deklarasi Rio 1992
– Indonesia
• Komisi2 internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia
• Lahirnya UU No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan2 Pokok
Pengelolaan Lingkungan
• UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
• Deklarasi stokholm 1972 (swedia).
• Motto ”Hanya Satu Bumi”
• menghasilkan deklarasi dan rekomendasi yang
dapat dikelompokkan menjadi lima bidang utama
yaitu
– permukiman,
– pengelolaan sumber daya alam,
– pencemaran,
– pendidikan
– dan pembangunan.
• Konferensi Stockholm mengkaji ulang pola pembangunan konvensional
yang selama ini cenderung merusak bumi yang berkaitan erat dengan
masalah kemiskinan, tingkat pertumbuhan ekonomi, tekanan
kependudukan di negara berkembang, pola konsumsi yang berlebihan
di negara maju, serta ketimpangan tata ekonomi internasional.
• Konfrensi ini menghasilkan:
– ditetapkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu tanggal 5 Juni.
– menghasilkan resolusi-2 yang pada dasarnya merupakan
kesepakatan untuk menanggulangi masalah lingkungan yang
sedang melanda dunia.
– Selain itu diusulkan berdirinya sebuah badan PBB khusus untuk
masalah lingkungan dengan nama : United Nations Environmental
Programme (UNEP).
– Dalam Konferensi juga berkembang konsep ecodevelopment atau
pembangunan berwawasan ekologi.
• Namun dalam perjalanan, ternyata kesepakatan kesepakatan
Stockholm tidak bisa menghentikan masalah lingkungan yang
dihadapi dunia.
• Negara-negara maju masih meneruskan pola hidup yang mewah
dan boros dalam menggunakan energi.
• Laju pertumbuhan industri, pemakaian kendaraan bermotor,
konsumsi energi meningkat sehingga limbah yang dihasilkan juga
meningkat pula.
• Sementara negara-negara berkembang meningkatkan exploatasi
Sumber Daya Alamnya untuk meningkatkan pembangunan dan
sekaligus untuk membayar utang luar negerinya.
• Keterbatasan kemampuan ekonomi dan teknologi serta kesadaran
lingkungan yang masih rendah, menyebabkan peningkatan
pembangunan yang dilakukan tidak disertai dengan melindungi
lingkungan yang memadai.
• Maka kerusakan sumber daya alam dan Lingkungan Hidup di negara
berkembang juga semakin parah.
• Konferensi Rio di Jnero.
• Lingkungan hidup dunia yang semakin baik yang
menjadi harapan Konferensi Stockholm ternyata tidak
terwujud.
• Kerusakan lingkungan global semakin parah.
• Penipisan lapisan ozon yang berakibat semakin
meningkatnya penitrasi sinar ultra violet ke bumi yang
merugikan kehidupan manusia,
• semakin banyaknya spesies flora dan fauna yang punah,
• pemanasan global dan perubahan iklim semakin nyata
dan betul-betul sudah di depan mata.
• Oleh karena itu masyarakat global memperbaharui
kembali tekadnya untuk menanggulangi kerusakan
lingkungan global dengan mengadakan KTT Bumi di Rio
de Jeneiro pada bulan Juni 1992 dengan tema
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
• Pada KTT disegarkan kembali suatu pengertian bersama
bahwa pembangunan berkelanjutan harus memenuhi
kebutuhan sekarang dan generasi mendatang.
• Untuk mencapai hal tersebut dalam setiap proses
pembangunan harus memadukan 3 aspek sekaligus
yaitu : ekonomi, ekologi dan sosbud.
ada 5 hal pokok yang dihasilkan oleh KTT Bumi di Rio de
Jeneiro yaitu:
– Deklarasi Rio tentang lingkungan dan pembangunan. Deklarasi
ini berisikan 27 prinsip dasar yang menekankan keterkaitan
antara pembangunan dan lingkungan serta pengembangan
kemitraan global baru yang adil.
– Konvensi tentang perubahan iklim, diperlukan payung hukum
guna menangani masalah pemanasan global dan perubahan
iklim.
– Konvensi tentang keanekaragaman hayati, diperlukan payung
hukum untuk mencegah merosotnya keanekaragaman hayati.
– Prinsip pengelolaan hutan, hutan mempunyai multi fungsi :
sosial, ekonomi, ekologi, kultural dan spiritual untuk generasi.
Hutan untuk penyerapan CO2 serta untuk perlindungan
keanekaragaman hayati dan pengelolaan daerah aliran sungai.
• Agenda 21, menyusun program aksi untuk terwujudnya
pembangunan berkelanjutan untuk saat ini dan abad ke
21 : biogeofisik, sosekbud, kelembagaan, LSM.
• Dokumen agenda 21 global dianggap sebagai
suatu hasil yang paling penting dalam KTT bumi
ini, yang berisi aksi-aksi dimana setiap
pemerintah, organisasi internasional, sektor
swasta dan masyarakat luas, dapat melakukan
perubahan-perubahan yang diperlukan bagi
pembangunan social ekonominya. .
• Ada 7 aspek yang ditekankan dalam agenda 21
global adalah
• Kerjasama internasional
• Pengentasan kemiskinan
• Perubahan pola konsumsi
• Pengendalian kependudukan
• Perlindungan dan peningkatan kesehatan
• Peningkatan pemukiman secara berkelanjutan
• Pemaduan lingkungan dalam pengambilan
keputusan untuk pembangunan
World Summit On Sustainable Development (WSSD), 2002
• Setelah 10 tahun KTT bumi, masyarakat global menilai
bahwa operasionalisasi prinsip-prinsip Rio dan agenda 21
masih jauh dari harapan.
• Masih banyak kendala dalam pelaksanaan agenda 21.
• Sekalipun demikian masyarakat global masih
mengganggap bahwa prinsip-prinsip agenda 21 masih
relevan.
• Kelemahan terletak pada aspek implementasinya.
• Oleh karena itu Majelis Umum PBB memutuskan adanya
World Summit On Sustainable Development (WSSD) di
Johannesburg, Afrika Selatan pada bulan September 2002.
• Ada 3 tujuan utama diselenggarakannya
WSSD yaitu :
– Mengevaluasi 10 tahun pelaksanaan agenda 21
dan memperkuat komitmen politik dalam
pelaksanaan agenda 21 di masa datang
– Menyusun program aksi pelaksanaan agenda 21
untuk 10 tahun ke depan
– Mengembangkan kerjasama bilateral dan
multilateral
• Dokumen yang dihasilkan dalam WSSD
adalah :
– Program aksi tentang pelaksanaan Agenda 21
sepuluh tahun mendatang
– Deklarasi Politik
– Komitmen berupa inisiatip kemitraan untuk
melaksanakan pembangunan berkelanjutan
• Konferensi Stockholm tahun 1972, konferensi Bumi
(UNCED) di Rio de Jeneiro tahun 1992, dan pertemuan
puncak pembangunan berkelanjutan (WSSD) tahun 2002 di
Johannesburg merupakan upaya masyarakat global untuk
meletakkan landasan dan strategi yang bersifat mondial
dalam mengatasi kemerosotan kualitas lingkungan hidup
yang semakin parah dan memprihatinkan.
• Kesadaran global juga mengemukan karena ternyata
upaya-upaya penanggulangan kemerosotan lingkungan
hidup tidak mudah dan bahkan semakin rumit dan saling
kait mengkait berbagai apek kehidupan seperti sosial,
ekonomi, politik budaya, kemiskinan, ketimpangan antar
negara.
• Indonesia hadir sebagai peserta konferensi tersebut dan turut
menandatangani kesepakatan untuk memperhatikan segi-segi
lingkungan dalam pembangunan
• Keppres No. 16 Tahun 1972 tentang pembentukan Panitia Perumus
dan Rencana Kerja Bagi Pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup
guna merumuskan dan mengembangkan rencana kerja di bidang
lingkungan hidup.
• Keppres No. 27 Tahun 1975 tentang pembentukan Panitia
Inventarisasi dan Evaluasi Kekayaan Alam dengan tugas pokoknya
adalah menelaah secara nasional pola-pola permintaan dan
persediaan serta perkembangan teknologi, baik di masa kini
maupun di masa mendatang serta implikasi sosial, ekonomi, ekologi
dan politis dari pola-pola tersebut.
• Konfrensi stockholm merupakan peristiwa
yang sangat bersejarah bagi hukum
lingkungan.
• KS telah menumbuhkan kesatuan
pengertian dan bhs diantara para ahli
hukum
Pengertian Hukum Lingkungan
• RM Gatot P. Soemartono: Hukum adalah keseluruhan peraturan
tentang tingkah laku manusia yang isinya tentang apa yang
seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat; yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat
dipaksakan dengan suatu sanksi oleh pihak yang berwenang.
• Lingkungan : adalah, ruang di mana baik makhluk hidup maupun
tak hidup berada dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi,
sehingga mempengaruhi kelangsungan kehidupan makhluk hidup
tersebut, termasuk manusianya.
• Hukum Lingkungan : Keseluruhan peraturan yang mengatur tingkah
laku orang tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak
dilakukan terhadap "lingkungan"; yang pelaksanaan peraturan
tersebut dapat dipaksakan dengan suatu sanksi oleh pihak yang
berwenang
• Menurut Danusaputro hukum lingkungan adalah ”hukum yang
mendasari penyelenggaraan perlindungan dan tata pengelolaan
serta peningkatan ketahanan lingkungan.
• Menurut Danusaputro hukum ligkungan terbagi 2 yaitu:
• Hukum Lingkungan klasik menetapkan ketentuan dan norma-norma
dengan tujuan terutama sekali untuk menjamin penggunaan dan
eksploitasi sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal
dan kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin,
dan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya
• Hukum Lingkungan modern menetapkan ketentuan dan norma-
norma guna mengatur tindak perbuatan menusia dengan tujuan
untuk melindungi lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan
mutunya demi untuk menjamin kelestariannya, agar dapat secara
langsung terus menerus digunakan oleh generasi sekarang maupun
generasi-generasi mendatang.

Anda mungkin juga menyukai