TEKNIS
Dansa Olahraga
1
KATA PENGANTAR
KEPADA SEMUA PIHAK TERKAIT KHUSUSNYA SELURUH PESERTA AGAR DAPAT MEMAHAMI
DAN MELAKSANAKAN SEGALA KETENTUAN YANG TERTUANG DALAM BUKU PANDUAN
TEKNIS INI.
Yurnalis Ngayoh
2
3
SUSUNAN PENGURUS KONI
MASA BAKTI 2007 – 2011
4
SUSUNAN PENGURUS KOII
MASA BAKTI 2007 – 2011
KOMISI
Athlete : Lukman Niode
Women and Sport : Jetty R. Pattiasina
Olympic Solidarity : Djoko Pramono
Sport and Environment : Utut Adianto
Ethics : Timbul Thomas Lubis
Cultural & Olympic Education : Pusparani C. Hakim
Sport for All : Sumohadi Marsis
Medical : Dr. Leane Suniar
5
SUSUNAN PANITIA INTI
PB. PON XVII/2008
6
Ketua Bidang Akomodasi dan
Konsumsi : Kepala Biro Umum dan
Perlengkapan Setda
Prov. Kaltim
Ketua Bidang Transportasi : Kepala Dinas
Perhubungan Prov. Kaltim
Ketua Bidang Keamanan : Kapolda Prov. Kaltim
Danrem 911
Ketua Bidang Promosi : Kepala BPID Prov. Kaltim
Ketua Bidang Dana dan Usaha : Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Prov. Kaltim
Ketua Bidang Humas : Kepala Biro Humas Setda
Prov. Kaltim
Ketua Bidang Municipality dan
Hospitality : Asisten II
Pemkot Samarinda
Ketua Bidang Upacara dan Api PON : Asisten I
Pemkot Samarinda
7
ASIAN DANCE SPORT FEDERATION ( ADSF )
Fax : 81-52-461-5346
Website : http://www.adsf.org
E-mail : iodipusat@cbn.net.id
Website : www.iodi-indo.com
E-mail : sekretariatpon@kaltimprov.go.id
8
SUSUNAN PANITIA INTI PELAKSANA
CABANG OLAHRAGA : DANSA OLAHRAGA
9
Nomor yang dipertandingkan Cha cha cha
Waltz
Rumba
Tango
Samba
Slow Foxtrot
Jive
Quickstep
Novice Latin : Cha cha cha – Jive
Novice Standard : Waltz – Quickstep
10
JADWAL KEGIATAN
CABANG OLAHRAGA DANCE SPORT IODI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
11
PERATURAN TEKNIS PERTANDINGAN
DANCESPORT PADA PON XVII – 2008
I. PENDAHULUAN
1. Berdasarkan Peraturan PON yang ditetapkan oleh Ketua Umum
KONI Pusat no. 23/2006 tanggal 17 Pebruari 2006, pada pasal 20
dinyatakan bahwa setiap Induk Organisasi Cabang Olahraga yang
bernaung dibawah organisasi KONI Pusat wajib menyusun
Peraturan Teknis Pertandingan. Untuk itu IODI selaku Induk
Organisasi cabang Olahraga Dancesport, menyusun Peraturan
Teknis Pertandingan pada PON XVII tahun 2008 dengan mengacu
pada peraturan pertandingan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
Pusat IODI.
2. Peraturan Teknis Pertandingan ini wajib digunakan oleh Panitia
Pelaksana (Panpel) Pertandingan Dancesport PON XVII tahun
2008 di Kalimantan Timur, sebagai pedoman teknis dalam
menyelenggarakan pertandingan Dancesport diajang PON XVII.
Apabila ada hal-hal yang belum tercakup dalam Peraturan Teknis
Pertandingan ini, Panpel Dancesport PON XVII wajib mengikuti
dan mengacu pada Juknis & Tata tertib Kejuaraan Olahraga Dansa
di Indonesia yang dikeluarkan PP. IOD.
3. Ruang lingkup Peraturan Teknis Pertandingan ini disusun dengan
tata urut sebagai berikut :
a. Ruang lingkup pemberlakuan
b. Kejuaraan
c. Persyaratan peserta
d. Ketentuan Umum
e. Kewajiban panitia pelaksana pertandingan
12
f. Ketentuan Teknis Pertandingan
g. Ketentuan Pakaian Atlet
h. Sanksi
i. Penutup
III. KEJUARAAN
1. Kejuaraan Dancesport pada PON XVII adalah kejuaraan yang
berskala Nasional yang diikuti oleh atlet yang berasal dari seluruh
Pengprov yang telah diikuti oleh PP. IODI. Keenambelas Pengprov
tersebut adalah :
a. Kalimantan Timur
b. DKI Jakarta
c. Nusa Tenggara Barat
d. Sumatera Utara
e. Kalimantan Selatan
f. Jawa Barat
g. Jambi
h. Kalimantan Tengah
i. Jawa Tengah
13
j. Sulawesi Selatan
k. Sumatera Selatan
l. Bali
m. Jawa Timur
n. D.I. Yogyakarta
o. Sulawesi Utara
14
IV. PERSYARATAN PESERTA
Bagi atlet Dancesport yang akan mengikuti PON XVII diharuskan
memenuhi persyaratan peserta sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum
Atlet peserta adalah warga negara Indonesia dan merupakan
anggota IODI.
Atlet peserta ybs telah mengikuti & lolos babak kualifikasi
tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PP. IODI.
Atlet peserta ybs memiliki KTP yang sesuai dengan provinsi
yang diwakilinya.
Pasangan atlet yang telah lolos babak kualifikasi tingkat
nasional tidak diperbolehkan berganti pasangan sampai dengan
pelaksanaan PON XVII 2008 selesai.
b. Persyaratan Khusus
Atlet peserta ybs tidak dalam permasalahan keanggotaan IODI
& IDSF.
Untuk kategori Novice Latin & atau Standard, pasangan
tersebut bukan seorang guru / pelatih dan tidak diperbolehkan
ikut kelas free for all.
Atlet Peserta hanya diperbolehkan mengikuti salah satu
kategori yaitu Latin atau Standard.
Atlet Peserta yang mengikuti kelas Free for all diharuskan
mengikuti 3 macam dansa baik Latin / Standard.
Seluruh Atlet yang akan mengikuti pertandingan
PON XVII 2008 harus menggunakan pakaian sesuai dengan
ketentuan pasal 20 s/d 23.
V. KETENTUAN UMUM
15
1. Kejuaraan Dancesport pada PON XVII terdiri dari 3 (tiga) babak,
yaitu babak penyisihan, semifinal & final. Lantai dansa
(Dancefloor) ditetapkan berukuran minimal 10 x 20 M2 dengan
bahan yang terbuat dari parkit.
16
b. Dewan Juri
Dewan Juri pada PON XVII terdiri dari minimal 7 (tujuh)
orang dan jumlahnya harus ganjil yang seluruhnya
ditetapkan oleh Ketua Umum PP.IODI. Para anggota
Dewan Juri dalam pelaksanaan tugasnya dipimpin oleh
Ketua Dewan Juri yang ditetapkan oleh Ketua Umum
PP.IODI.
Setiap anggota Dewan Juri hanya diperkenankan memberi
penilaian sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya
(standard atau Latin America atau keduanya).
Setiap anggota Dewan Juri tidak diperkenakan memberi
penilaian kepada peserta yang masih memiliki hubungan
keluarga dekat (anak kandung, orangtua kandung, saudara
kandung, suami-istri).
Penilaian Dewan Juri dilakukan secara tertutup, tetapi
peserta pertandingan berhak mengetahui hasil akhir
penilaian Dewan Juri melalui Ketua Panpel.
Keputusan Dewan Juri adalah mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat.
c. Scrutineer
Scrutineer pada PON XVII terdiri dari minimal 3 (tiga)
orang, yang seluruhnya dipilih oleh Panpel dan kemudian
diajukan kepada PP. IODI untuk mendapatkan pesetujuan.
Anggota Scrutineer harus berasal lebih dari 1 (satu)
propinsi.
Dalam perhitungan nilai akan digunakan mekanisme
“skating system”.
17
Scrutineer didalam pelaksanaanya bertanggung jawab
kepada Ketua Pelaksana.
d. Kesehatan (merujuk pada SK No. 11/SK/PP.IODI/X/2006).
e. Keamanan (merujuk pada SK No. 12/SK/PP.IODI/X/2006)
18
VII. KETENTUAN TEKNIS PERTANDINGAN
1. Pasal 1
Penetapan Atlet yang akan bertanding dalam ajang PON XVII
dilakukan oleh PP.IODI, dengan memperhatikan hasil babak
prakualifikasi PON tahun 2007.
2. Pasal 2
Untuk setiap kelas yang dipertandingkan, peserta paling sedikit
berjumlah 3 (tiga) pasang Atlet, apabila kurang dari jumlah tersebut
pertandingkan di kelas tersebut dianggap batal.
3. Pasal 3
Musik pada waktu pertandingkan harus berdurasi minimal 1,5
menit. Musik pengiring harus sesuai dengan sifat dan karakter dari
jenis olahraga dansa yang dilaksanakan.
4. Pasal 4
Tempo iringan musik untuk pertandingkan ditetapkan sbb :
a. Waltz : 28 – 30 bars / menit
b. Tango : 31 – 33 bars / menit
c. Slow foxtrot : 28 – 30 bars / menit
d. Quick step : 50 – 52 bars / menit
e. Cha-cha-cha : 30 – 32 bars / menit
f. Rumba : 25 – 27 bars / menit
g. Jive : 42 – 44 bars / menit
h. Samba : 50 – 52 bars / menit
5. Pasal 5
Pengeluaran biaya untuk Panitia Persiapan Pelaksana, Pengawas
Pertandingan. Dewan Juri dan Scrutineer dibebab kan kepada
Panitia Pelaksana.
19
6. Pasal 6
Doping dalam bentuk apapun sesuai dengan peraturan perundang-
undangan & peraturan KONI dilarang digunakan oleh para peserta
kejuaraan.
20
d. Tidak boleh menggunakan bahan tembus pandang untuk
daerah antara garis pinggang dan garis bawah celana dalam.
e. Tidak boleh menggunakan bahan tembus pandang untuk
daerah dada.
f. Apabila menggunakan rok berbelah, belahannya tidak boleh
lebih tinggi dari batas lutut.
g. Warna pakaian yang tidak boleh digunakan adalah warna kulit.
h. Dilarang menggunakan perhiasan yang dapat menimbulkan
bahaya pada dirinya maupun atlet lainnya.
i. Tidak boleh memakai assesoris yang merupakan symbol
keagamaan.
j. Tidak boleh mengganti pakaian selama 1 babak, kecuali
apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pakaian tidak
dapat dipakai.
3. Atlet Pria – Kategori Latin America
a. Celana panjang berwarna hitam atau biru gelap. Tidak boleh
memakai bahan tembus pandang.
b. Kemeja atau pakaian bagian atas tidak boleh menggunakan
warna kulit.
c. Bahan pakaian yang tembus pandang boleh dipakai sebagai
assesories dan bukan sebagai bahan dasar. Persentase bahan
tembus pandang yang digunakan tidak boleh lebih dari 25%.
d. Kemeja atau pakaian bagian atas harus dimasukkan.
e. Kemeja atau pakaian bagian atas tidak boleh tanpa lengan.
f. Kemeja atau pakaian bagian atas dapat terbuka maksimum
sampai batas bawah tulang dada.
g. Dapat memakai rompi, jas atau jas bolero yang berwarna sama
dengan celana panjang.
21
h. Dapat memakai dasi panjang, dasi kupu-kupu atau scarf. Jika
memakai scarf, harus diikat dan dimasukkan ke dalam kemeja.
i. Dilarang menggunakan perhiasan yang dapat menimbulkan
bahaya pada dirinya maupun atlet lainnya.
j. Dianjurkan berambut pendek, apabila rambut panjang harus
diikat.
4. Atlet Pria – Kategori Standard
a. Harus menggunakan pakaian standard yaitu celana panjang
warna hitam dan jas (tailcoat) berikut assesories yang
diperbolehkan.
b. Tidak boleh memakai assesories yang merupakan symbol
keagamaan.
c. Tidak boleh mengganti pakaian selama 1 babak, kecuali
apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pakaian tidak
dapat dipakai.
IX. SANKSI
1. Peserta yang tidak mematuhi pasal – pasal yang tercantum dalam
Peraturan Teknis Pertandingan ini akan dikenakan sanksi oleh
Panitia Pelaksana dan PP IODI sesuai dengan tingkat kesalahannya
dan akan diatur dalam jenis sanksi.
2. Peserta yang memberikan keterangan palsu yang tidak sesuai
dengan identitas dirinya, akan didiskualifikasi dan tidak boleh
mengikuti satu kali pertandingan berskala nasional berikutnya.
3. Peserta yang diketahui menggunakan doping, akan didiskualifikasi
dan tidak boleh mengikuti kejuaraan tingkat apapun selama 1 (satu)
tahun.
22
4. Panitia Pelaksana Pertandingan yang tidak mematuhi pasal – pasal
yang tercantum dalam Peraturan Teknis Pertandingan ini akan
dikenakan sanski administrasi oleh Panitia Pelaksana.
X. PENUTUP
1. PP. IODI memiliki kewenangan untuk membuat keputusan tentang
hal – hal yang tidak tercakup dalam Peraturan Teknis Pertandingan.
2. Peraturan Teknis Pertandingan Dancesport pada PON XVII tahun
2008 ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, hal – hal yang
belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur secara terpisah
oleh PP IODI.
23