Anda di halaman 1dari 6

Mesin Frais

Mesin frais merupakan perkakas yang berfungsi untuk mengikis permukaan agar diperoleh
permukaan benda kerja menjadi rata dengan menggunakan pisau frais. Berdasarkan cara
kerjanya, mesin frais termasuk kedalam perkakas yang mempunyai gerak utama berputar.
Gerakan alat pemotongnya bekerja dengan berputar dan dipasang pada arbor mesin, yang
didukung dengan alat pendukung arbor yang berputar oleh sumbu utama Prinsip kerja : Prinsip
Kerja pada mesin frais ini adalah pahatnya berputar bersama-sama gerakan mesin dan
memakan/menyayat benda kerja, dan dibantu dengan menggerakkan meja kerja dari mesin frais
dalam dua arah, yaitu gerakan mendatar (membujur dan melintang) dan gerakan tegak pada mata
frais (naik dan turun), yang dapat dilakukkan secara manual ataupun otomatis. Pada mesin frais
terdapat bagian-bagian penting sebagai berikut : 1. Badan Adalah bagian mesin yang disebut
rangka mesin yang menahan mesin itu diatas fondasi, didalamnya terdapat motor listrik, motor
penggerak, susunan roda gigi penggerak, roda gigi pengatur kecepatan, tempat minyak pelumas,
penampung cairan pendingin, dll. 2. Arbor Merupakan sumbu utama dari mesin, dimana
dipasangnya pisau/pahat frais, ia mempunyai banyak ring penekan(colar) untuk menjepit pisau
frais. 3. Lengan Ini merupakan pegangan sumbu utama dan pisau frais yang terpasang pada
mesin frais. Ia merupakan penopang utama dari poros, kedudukan lengan ini dapat diatur atau
digeser. 4. Ragum Benda kerja yang hendak difrais, harus dijepit dengan kuat agar tidak berubah
letaknya sewaktu disayat pisau frais. 5. Lutut

Adalah tempat kedudukan meja dan eretan, ia ditahan oleheretan yang melekat pada badan
mesin serta didukung oleh poros berulir sebagai penggerak naik turunnya lutut ini. 6. Meja dan
Eretan Merupakan tempat meletakkan ragum dan kepala pembagi serta kepala lepas, alas mesin
ini mempunyai alur untuk menjepit benda yang berada diatasnya. 7. Kepala Pembagi Ini
merupakan bagian penting dari rangkaian mesin mesin frais karena digunakan dalam pekerjaan
membuat roda gigi, roda ulir, batang berulir, gigi payun g dan lain sebagainya. Pada piringan
pembagi terdapat lubang-lubang yang berjumlah banyak dimana untuk menempatkan tuas. 8.
Kepala lepas Alat ini sama halnya pada mesin bubut, fungsinya menahan ujung lain dari benda
kerja yang terpasang diantara kepala pembagi dan cekam. 9. Pisau Frais Pisau ini bentuknya
bermacam-macam tergantung dari macam pekerjaan yang difrais. Tata cara penggunaan Mesin
Frais Coba hidupkan Pastikan alat dan bahan yang diperlukan sudah siap dan dalam keadaan
baik, : mesin sebelum menggunakan bahan kerja dengan cara menyambungkan dan
menyalakan sumber energi mesin frais Matikan kembali, mesin, lalu pasang pisau frais
Kencangkan pisausesuai kebutuhan, frais pada kepala mesin frais Atur engkol untuk
menggerakan lutut Pasang benda kerja pada ragum dengan kuat, , mesin frais Atur
kecepatan putarandalam arah tegak, mesin Dimana : Cs = Cutting Speed RPM = 1000 Cs/n
D sesuai perhitungan, 1,00 untuk bubut rata dan muka 0,75 untuk mengebor dan 0,50 untuk
membuat ulir

n = 3,14 D = Diameter pisau frais

Atur tuas untuk menentukan kecepatan putaran spindle dan pisau frais, Atur ketinggian meja
kerja dengan menggunakan tabung pendukung Atur tuas pemutar spindel untuk memutar arbor
danmelalui batang ulir, pisau frais, Mesin siap dioperasikan. Untuk melakukan penyayatan,
benda kerja dipasang pada meja kerja, dan selanjutnya meja kerja diatur dengan menggeser ke
atas hingga permukaan benda kerja terkikis oleh pisau yang sedang berputar. Pengikisan
selanjutnya diatur dengan menggerakkan meja kerja sesuai dengan kebutuhan dalam penyayatan.
Pada dasarnya gerakan meja kerja dari mesin frais dapat dilakukan dalam dua arah, yaitu
gerakan mendatar (membujur dan melintang) dan gerakan tegak lurus (naik dan turun) yang
dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Hasil pekerjaan frais ditentukan oleh bentuk
pisau frais yang digunakan,karena bentuk utama pisau frais tidak akan berubah walaupun
diasah, berbeda dengan pisau pahat pada mesin bubut yang dipilih dan disesuaikan menurut
kebutuhannya. Disamping memiliki bentuk yang tetap, disekeliling pisau frais mempunyai gerigi
yang berfungsi sebagai alat pemotongnya

JENIS-JENIS MESIN FRAIS Mesin Frais Horizontal Adalah mesin frais yang poros
utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar. Gambar 41. Mesin
Frais Horizontal Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais
universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari
mesin

ini adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya
oleh sadel yang terpasang pada lantai. Mesin Frais Vertikal Adalah mesin frais dengan poros
utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak. Gambar 42. Mesin
Frais Vertikal

Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala
ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat
mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan permukaan
melingkar atau bulat. Mesin Frais Universal Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari
mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan
pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan
alur dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang
mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed
angular table), meja miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala
spindel tegak (vertical head spindel). Gambar 43. Mesin Frais Univers mengefrais permukaan
datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais
ini terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type
W untuk baja lunak.

Gambar 48. Pisau Frais Sisi Pisau Frais Muka Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan
yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan
tegak benda kerja dengan menggunakan mesin frais vertikal. Gambar 49. Pisau Frais Muka
Pisau Frais Alur Sisi dan Muka Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya
untuk membuat alur atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal. Gambar 50. Pisau
FraisAlur Sisi dan Muka Pisau Frais Gergaji Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter).
Digunakan untuk membelah atau memotong benda kerja dan membuat alur. Gambar 51. Pisau
Frais Gergaji Pisau Frais Pembentuk Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk
membentuk permukaan benda kerja. Gambar 52. Pisau Frais Pembentuk Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul
untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi. Gambar 53. Pisau Frais
Roda Gigi Pisau Frais Sudut Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua
macam, yaitu pisau frais bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda. Gambar 54. Pisau
Frais Sudut Pisau Frais Jari

Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang dan
pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan bagian samping.
Gambar 55. Pisau Frais Jari Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut Pisau frais alur T
mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur bersudut
digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian depan
dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul
dan pisau alur bersudut lancip. Gambar 56. Pisau Frais Alur T dan Pisau Frais Alur Bersudut
PEMEGANG MATA PISAU Adaptor Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor
dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau
frais muka ukuran besar yang mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak
melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil. Gambar 57. Adaptor
Dengan Pasak Melintang Koled Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur
yang bertangkai silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk
memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais
silendris berulir. Gambar 59. Koled Sarung Pengurung (Arbor) Digunakan untuk memegang
pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan
untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung
arbor. Gambar 60. Arbor Gambar 58. Adaptor Dengan Pasak Memanjang

Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis
ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang berukuran pendek,
tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor
yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan
mudah melentur pada saat pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir
kanan. KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD) Digunakan untuk mendapatkan pembagian
jarak yang sama antara masing-masing. Pada kepala pembagi ada dua komponen, yaitu
komponen utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan pembagian dan komponen
pendukung terdiri dari kepala lepas dan roda gigi. Gambar 61. Dividing Head Bagian unit utama
kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol pembagi yang
berhubungan langsung dengan poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam benda kerja
dengan perantaraan roda gigi cacing. Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan
putaran engkol pembagi dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah
40 : 1. artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda gigi cacing
akan berputar 1 kali putaran penuh. Gambar 62. Mekanik Dividing Head PRINSIP GERAKAN
MESIN FRAIS Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan
gerakan pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut juga dengan
gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong benda kerja. Gerakan
pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan. Gerakan pemakanan
berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan menekan benda kerja dan
alat potong yang memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.
Gambar 63. Gerakan Pemotongan TEKNIK PENGEFRAISAN Teknik pengefraisan tergantung
dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal
tersebut ada dua macam teknik pengefraisan, yaitu: 1. Pengefraisan Sisi

Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini
menggunakan mesin frais datar. 1. Pengefraisan Muka Sisi mata potong tegak lurus terhadap
bidang permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang
keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin
frais tegak. Gambar 64.Teknik Pengefraisan ARAH GERAKAN PEMOTONGAN Arah gerakan
pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah dengan gerakan
maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan arah gerakan maju benda
kerja. Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini
disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong memotong mulai
dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas kedalaman pemotongan. Gaya
pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju
gerakan meja tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya
pemotongan terbesar terjadi pada saat awal pemotongan. Pengefraisan dengan metoda
pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau berlawanan dengan arah gerakan
pemotongan benda kerja. Setiap mata potong memotong permukaan benda kerja dimulai dari
permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada
sat awal melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari
cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat gaya tarik mata
potong. Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode pemotongan
berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya
pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan berlawanan arah pada akhir
pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah. Gambar 65. Gerakan Pemotongan Dengan
Pisau Frais Muka KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN Keberhasilan pemotongan
dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong dan mesin.
Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.

Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap
bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan
juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan
potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm
maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak
keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu
menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang
ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka: Tabel
6. Harga Kecepata Potong Bahan Baja Karbon 83 – 66 13 – 26 10 – 20 10 – 14 12 – 16 10 – 15
10 – 14 HSS 166 – 332 24 – 58 21 – 44 10 – 16 16 – 26 10 – 16 24 – 34 20 – 30 16 – 26 10 – 16
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan bram
terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses
pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus : Dimana : f = Besarnya pemakanan
per menit Bahan Pisau Frais HSS Super Stelit 20 – 34 14 – 24 10 – 16 26 – 42 24 – 34 20 – 30
14 – 24

Alumunium Kuningan Perunggu Besi Tuang Besi Tempa Baja Karbon Lunak Sedang
Tinggi

Tantalum Karbit 267 – 498 50 – 84 50 – 64 34 – 54 16 – 24 30 – 44 20 – 30 14 – 20 38 – 50 44 –


64 34 – 50

Tngsten Karbid 332 – 664 116 – 200 64 – 142 42 – 64 84 – 108 50 – 64 94 – 164 84 – 124

FTn

= Besarnya pemakanan per mata pisau = Jumlah mata potong pisau = Jumlah putaran
pisau per menit

Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan
panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis. Pengerjaan mekanis logam
biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam
pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan
perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan
dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan
datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk
menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin
milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini
membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat
aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan
permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau
kualitas permukaan yang ditentukan. Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai
dengan mencekam benda kerja (gambar 1), kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan
alat potong yang disebut cutter (gambar 2), dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran
maupun bentuknya (gambar 3). 4.2.2. Prinsip kerja mesin milling Tenaga untuk pemotongan
berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik,
selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan
gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem
utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan
putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda
kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan
pemotongan pada

bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan
diatas kekerasan benda kerja. 4.2.3. Jenis-jenis mesin milling Penggolongan mesin milling
menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi
pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan
arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini
pemasangan spindelnya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada
beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat
dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan
untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu. 3. Mesin Milling
Universal Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya,
seperti : a. Frais muka b. Frais spiral c. Frais datar d. Pemotongan roda gigi e. Pengeboran f.
Reaming g. Boring h. Pembuatan celah 4. Plano Milling Untuk benda kerja yang besar dan berat.

5. Surface Milling Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan. 6. Tread
Milling Untuk pembuatan ulir. 7. Gear Milling Untuk pembuatan roda gigi. 8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan. 4.2.4. Gerakan dalam
mesin milling Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja. 1.
Gerakan Pemotongan Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat
sumbu utama. 2. Gerakan Pemakanan Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan
dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas. 3. Gerakan
Penyetelan Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan
pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini
dapat juga disebut gerakan pengikatan 4.2.5. Bagian Utama Mesin Milling Bagian utama mesin
milling meliputi beberapa bagian seperti di belakang 4.2.6. Cutter 4.2.6.1 Type Cutter Cutter
pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan
gigi melingkar yang seragam.

Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari
pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan
selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja,
maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama. Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun
Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang
bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri. Ada beberapa jenis cutter seperti
misalnya : a. Plain Mill Cutter Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar. b.
Shell End Mill Cutter Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk
pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari
diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik. c. Face
Mill Cutter Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan
mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill
cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped. Face mill cutter, keistimewaan pisau ini
adalah tentang kemudahan penggantian sisi potongnya. d. End Mill Cutter

Anda mungkin juga menyukai