( RESUME )
A. DEFINISI HUKUM
Hukum tidak bisa didefinisikan ke dalam suatu makna yang lengkap, sehingga masing2 pakar hukum
dapat mendefinisikan hukum sesuai pandangan mereka masing2.
Hukum Sulit didefinisikan karena hukum memiliki banyak segi dan cakupan yang luas.
Hukum memiliki banyak segi dan cakupan yang luas karena hukum mengatur segala aspek
kehidupan manusia.
Hukum bersifat dinamis (selalu berubah) sesuai dengan perkembangan / kebutuhan manusia di
zamannya
Pendapat para sarjana hukum tentang pendefinisian hukum :
1. Hukum perlu didefinisikan
Bertujuan agar setiap orang yg ingin mengetahui tentang hukum dapat mengetahuinya dan
mengerti batasan2nya.
2. Hukum tidak perlu didefinisikan
Hal ini dikarenakan terlalu banyaknya definisi hukum sehingga akan membuat orang lain
kesulitan mempelajari hukum .
B. PENGKLASIFIKASIAN HUKUM
1. Hukum Menurut Saat Berlakunya
a. Hukum Positif ( Ius Constitutum )
Hukum yg berlaku saat ini di suatu wilayah tertentu
b. Ius Constituendum
Hukum yg diharapkan akan berlaku di waktu yg akan datang
Hukum berlaku apabila telah diundangkan ke dalam lembaran Negara
2. Hukum Dilihat dari Bentuknya
a. Hukum Tidak Tertulis ( Hukum Adat / Kebiasaan )
b. Hukum Tertulis
3. Hukum Dilihat dari Wilayah Berlakunya
a. Hukum Nasional Berlaku di suatu Negara
b. Hukum Internasional
- Hukum yg berlaku di antara negara2 di dunia
- Diadili oleh Peradilan Internasional (di Den Haag) yg berada di bawah naungan PBB
4. Hukum Dilihat dari Fungsinya / Cara Mempertahankannya
a. Hukum Materiil
Hukum yg berisi ketentuan2 hukum yang berisi ketentuan berupa perintah atau larangan
b. Hukum Formil
- Hukum yg berisi tentang ketentuan2 tata cara untuk melaksanakan dan mempertahankan
ketentuan2 di dalam hukum materiil
- Mengatur cara2 penegak hukum dalam melaksanakan pengeakan hukum materiil
5. Hukum Dilihat dari Isinya / Kepentingan yg Diatur
a. Hukum Publik
- Mengatur Kepentingan Umum / Masyarakat
- Contoh : Hukum Pidana, Tata Negara, Tata Usaha Negara
b. Hukum Privat
- Mengatur kepentingan individu / perseorangan
- Contoh : Hukum Perdata, Hukum Dagang
C. HUKUM PERDATA
1. Definisi Hukum Perdata
Adalah hukum yg mengatur kepentingan2 perorangan/individu yg berbeda dengan hukum public sbg
hukum yg mengatur kepentingan umum/masyarakat.
- Aanvullen Recht
aturan yg berfungsi sbg pelengkap/pedoman yg boleh diikuti atau tidak
ada di dlm Buku III KUHP
menganut system terbuka (tdk mengikat)
6. Hukum Perdata di Indonesia
- Masih beraneka ragam dan bersifat pluralisme sampai saat ini
- Selain KUHP berlaku juga ketentuan2 perdata islam, ketentuan adat, dll
- Terjadinya hal tsb di atas disebabkan karena belum adanya Hukum Perdata Nasional
7. Dasar Hukum Mengapa Aturan Belanda dan Jepang Masih Digunakan di Indonesia
9. Isi KUHP
- Isi KUHP tdk utuh lagi, karna sudah ada bagian2 tertentu yg dinyatakan tidak berlaku
- Bagian2 yg tidak berlaku tsb telah diganti dengan peraturan perundang-undangan yg dibuat
oleh pemerintah Indonesia sendiri
- Bagian2 yg tidak berlaku tsb dpt juga karena telah disingkirkan oleh keputusan2 hakim sbg
pelaksanaan SEMA No.3 Th. 1963
- Contoh :
UU No. 1 Th. 1974 ttg Pokok Perkawinan menyatakan pasal2 yg mengatur perkawinan dlm
Buku I KUHP tdk berlaku lagi
UU No. 5 Th. 1960 ttg Pokok Agraria menyatakan pasal2 yg mengatur hak2 kebendaan atas
tanah dlm Buku II KUHP tdk berlaku lagi
UU Hak Cipta, UU Hak Paten, UU Hak Tanggungan atas Tanah dll
Menurut para ahli hukum, Hukum Keluarga tidak tepat dimasukkan ke dalam Buku I, karena Buku I
mengatur hubungan antar perseorangan
Menurut para ahli hukum, Hukum Waris tidak tepat dimasukkan ke dalam Buku II, karena hukum
waris lebih dekat dengan Hukum Keluarga
Menurut para ahli hukum, Buku IV tidak dapat dijadikan sbg sistematika hukum perdata, karena
Buku IV termasuk ke dalam hukum formil (Hukum Acara Perdata)
Di dalam Hukum Formil (Hukum Acara) terdiri dari 2 bagian :
1. Hukum Materiil
2. Hukum Formil
Alat Bukti merupakan bagian hukum materiil, makadari itu bisa dimasukkan sbg sistematika KUHP
A. DEFINISI
Hukum Perorangan adalah :
- aturan2 hukum
- mengatur seseorang manusia sbg pendukung hak dan kewajiban
- kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum
- tentang umur
- domisili, dan
- catatan sipil
Menurut Prof Subekti : Peraturan2 yang mengatur manusia sebagai subjek di dalam hukum
B. SUBJEK HUKUM
Menurut Prof. Subekti, Subjek Hukum : adalah pembawa hak atau subjek di dalam hukum (orang)
Menurut Riduan Syahrani, Subjek Hukum : Pendukung Hak dan Kewajiban
Menurut Prof. Sudikno, Subjek Hukum : Segala sesuatu yg mendapat hak dan kewajiban dari hukum
Simpulan, Subjek Hukum :
- segala sesuatu yg menurut hukum dapat mempunyai,
- menjadi pendukung hak dan kewajiban.
- berwenang untuk melakukan suatu tindakan hukum
Subjek Hukum : Manusia
Manusia disebut sbg Subjek Hukum : karena hukum dibuat untuk mengatur hubungan antar
manusia, manusia dg masyarakat, dan antar masyarakat
Mulai disebut Subjek Hukum : sejak manusia lahir dan berakhir saat org tsb meninggal dunia
Sifat Subjek Hukum Manusia : bersifat kodrat/melekat, hukum harus meyakini
Setiap Subjek Hukum mempunyai kewenangan berhak dan kecakapan bertindak
Kewenangan berhak : adalah kewenangan utk menjadi pendukung hak dan kewajiban
Pasal 3 KUHP : “Tidak ada sebuah hukuman pun yg dpt mengakibatkan kematian seseorang yg
menyebabkan hilangnya hak2 keperdataan seseorang.”
Faktor-faktor yg membatasi kewenangan hak seseorang :
1. Kewarganegaraan Seseorang
Contoh : UU Pokok Agraria menyebutkan, yg berhak memiliki tanah di Indonesia hanyalah WNI
2. Tempat Tinggal
Contoh : Hanya yg tinggal di kecamatan yang sama dg letak tanah pertanian, yg dapat menjadi
pemilik atas tanah tsb
3. Jabatan Seseorang
Contoh : Hakim / Penegak Hukum tidak boleh memiliki barang2 di dalam Negara yang sedang
dia tangani
C. ON BEKWAM
Adalah orang2 yang dinyatakan tidak cakap untuk melakukan perbuatan2 hukum sendiri, sebagai
berikut :
1. Orang yg Belum Dewasa harus diwakili orang tua / wali
2. Orang yg Terganggu Akal Sehatnya di bawah suatu pengampuan / diwakili oleh curator
3. Orang yg Dilarang UU utk Melakukan Perbuatan2 tertentu
- org yg dinyatakan PAILIT berdasarkan UU Kepailitan
- diwakili oleh Hakim Pengawas/curator
- Penjatuhan putusan PAILIT dilakukan oleh Pengadilan Niaga
D. PEMBATALAN
VERNIETEGBAAR : Perbuatan hukum yang dilakukan oleh orang2 ON BEKWAM dpt dimintakan
pembatalan hukumnya kepada Pengadilan Negeri
NIETEG : batal demi hukum / dianggap tidak pernah ada
E. BADAN HUKUM
1. Definisi Badan Hukum
Kumpulan orang2 yang bersama-sama mendirikan suatu perhimpunan dan mempunyai harta
kekayaan tersendiri untuk tujuan tertentu
2. Hakekat Badan Hukum
Teori tentang Badan Hukum :
1. Teori Fiksi ( oleh F. C. SAVIGNY )
Hanya Manusia yg dapat menjadi Subjek Hukum, Badan Hukum yg dikatakan sbg Subjek Hukum
adalah sebuah fiksi (anggapan saja)
2. Teori Organ ( oleh OTTO VAN GIERKE )
Badan Hukum adalah sesuatu yg riil bukan fiksi, menjelma sungguh dalam lalu lintas hukum,
dapat menyatakan kehendaknya melalui organ/alat yg terdapat di dalam Badan Hukum tsb
3. Teori Harta Kekayaan Bertujuan ( oleh BRINZ )
Badan Hukum merupakan kekayaan yg bukan kekayaan perseorangan tetapi kekayaan tsb
terikat pada tujuan tertentu
4. Teori Kekayaan Bersama ( oleh MOLLENGRAAF )
Hak dan Kewajiban Badan Hukum pada hakekatnya adl Hak dan Kewajiban para anggotanya, shg
kekayaan Badan Hukum adl kekayaan bersama seluruh anggota
5. Teori Kenyataan Yuridis ( oleh MEIJERS )
Badan Hukum merupakan kenyataan/realistis, konkrit/riil, dan diakui secara yuridis, tidak fiksi
Menurut Sifatnya :
1. Badan Hukum Publik
Didirikan dan diatur berdasarkan aturan2 yang ada dalam lapangan hukum publik
2. Badan Hukum Privat
Didirikan dan diatur berdasarkan aturan2 yang ada dalam lapangan hukum privat
Contoh : PT, Yayasan, dll
6. Domisili
Adalah tempat dimana seseorang dianggap selalu ada dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari
Setiap orang dianggap selalu memiliki tempat tinggal walaupun tidak punya rumah
Domisili dibagi 2, yaitu : Tempat Tinggal Sesungguhnya dan Tempat Tinggal yang Dipilih
Domisili Badan Hukum disebut Tempat Kedudukan
Domisili Seseorang disebut Tempat Tinggal
Pentingnya Domisili : untuk menunjukkan tempat dimana berbagai perbuatan hukum dilakukan
7. Catatan Sipil
Suatu instansi yang dibuat oleh pemerintah untuk membukukan selengkap-lengkapnya mengenai
semua peristiwa2 yang penting bagi status keperdataan seseorang
Terbuka bagi seluruh penduduk Indonesia
HUKUM KELUARGA
( FAMILI RECHT )
A. DEFINISI
Hukum Keluarga adalah :
- Hukum yang mengatur hubungan2 hukum yg timbul dari ikatan keluarga
- Karena keturunan sedarah atau karena perkawinan
B. PERKAWINAN
Definisi perkawinan :
- Ikatan lahir batin antara pria dan wanita sbg suami istri
- Bertujuan membentuk keluarga/rumah tangga yg kekal dan bahagia
- Berdasarkan Ketuhanan YME
2. Hakekat Perkawinan
3. Asas Perkawinan
5. Syarat-Syarat Perkawinan
6. Tujuan Perkawinan
Harta Kekayaan
Keturunan
8. Adopsi Anak
BUKU DUA
KUHP
A. DEFINISI
Menurut Pasal 499 KUH Perdata, benda lazimnya disebut dg objek hak berlawanan dengan subjek hak
(manusia).
Pasal 499 KUH Perdata berbunyi :
“Benda (Zaak) adalah segala sesuatu yg dapat dimiliki atau yg dapat menjadi objek hak milik, sehingga
yang tidak dapat dimiliki oleh manusia adalah bukan Zaak.”
Yang bukan Zaak : Laut, Bulan, Bintang dsb
Menurut KUH Perdata, Zaak tidak hanya berupa barang berwujud, tetapi bisa juga berupa barang2 tak
berwujud
Contoh : Hak Cipta, Hak Atas Piutang
B. Macam-Macam Benda
Menurut KUH Perdata, benda dibedakan atas :
1. Benda Berwujud dan Tidak Berwujud
Contoh Benda Tidak Berwujud : Hak Cipta, Hak Atas PIutang
2. Benda Bergerak dan Tidak Bergerak
Benda Bergerak dibagi menjadi 2 jenis :
a) Benda yg menurut sifatnya bergerak (dapat berpindah atau dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain)
Contoh : sepeda, kuris, meja, buku, dll
b) Benda yg ditetapkan UU sbg benda bergerak (segala hak atas benda2 bergerak)
Contoh : hak memetik hasil dan hak memakai, hak atas bunga yg harus dibayar selama hidup
seseorang, dsb
Benda Tidak Bergerak dibagi menjadi 3 jenis :
c) Benda yg menurut sifatnya tdk bergerak
- Tanah
- Segala sesuatu yg bersatu dg tanah karena tumbuh dan berakar serta bercabang seperti
tumbuh2an, buah2an yg masih belum dipetik, dsb
- Segala sesuatu yg bersatu dg tanah karena didirikan di atas tanah itu, yaitu karena
tertanam dan terpaku
d) Benda yg menurut tujuan pemakaiannya supaya bersatu dengan benda tidak bergerak
- Pada Pabrik : segala mesin, ketel, dan alat2 yg dipakai terus menerus
- Pada Perkebunan : rabuk bagi tanah, ikan dalam kolam dll
- Pada Rumah Kediaman : kaca2, tulisan2 di dinding dll
- Barang2 Reruntuhan yg akan dipakai untuk membangun bangunan kembali
e) Benda yg menurut penetapan UU sbg benda tidak bergerak
- Hak-hak atau penagihan atas suatu benda yg tidak bergerak
- Kapal2 yg berukuran 20 meter kubik ke atas (dalam hukum perniagaan)
-
3. Benda yang Musnah dan yang Tetap Ada
4. Benda yang sudah Ada dan yang Akan Ada
5. Benda yang Dapat Dibagi dan Tidak Dapat Dibagi
6. Benda yang Dapat Diperdagangkan dan Tidak Dapat Diperdagangkan
C. KETENTUAN KHUSUS
Pembagian benda2 menjadi benda bergerak dan benda tak bergerak sangat penting di dalam hukum karena
berkaitan dengan ketentuan2 khusus
Ketentuan Khusus tersebut adalah dalam hal :
1. Penyerahan ( Levering )
2. Penyitaan ( Bezlag )
3. Pembebanan / Penjaminan ( Bezwaring )
4. Daluwarsa ( Verjaring )
5. Hak Menguasai ( Bezit )
1.
Penyerahan ( Levering ) - Cara penyerahannya dilakukan - Cara penyerahannya dilakukan
secara nyata (langsung dengan balik nama
diserahkan)
- Contoh : meja, kursi, TV - Contoh : Tanah
2.
Penyitaan ( Bezlag ) - Dilakukan dengan Sita - Dilakukan dg Sita Concervatoir ,
Revindicatoir (sita gadai), yaitu yaitu barang tsb diamankan
barang langsung dikuasai oleh untuk dijadikan sebagai jaminan
pihak yg menyita gadai
3.
Pembebanan ( Bezwaring ) - Penjaminannya disebut gadai - Pembebanannya disebut Hipotik
( Pand ) - Benda yg dijaminkan tetap masih
- Benda yg dijaminkan adl benda
bergerak dikuasai oleh pemilik barang
- Benda yg dijaminkan diserahkan - Yg dijaminkan hanya surat2 bukti
ke pegadaian kepemilikannya saja
4.
Daluwarsa ( Verjaring ) - Tidak ada daluwarsa - Berlaku daluwarsa
5.
Hak Menguasai ( Bezit ) - Berlaku Pasal 1977 KUHP - Tidak Berlaku Pasal 1977 KUHP
- Barang siapa menguasai barang
bergerak, maka dia dianggap
seolah-olah memiliki benda tsb
Jaminan Fidusia :
- Jaminan atas dasar kepercayaan
- Barang yg dijaminkan adl barang bergerak atau tidak bergerak yg jumlahnya tidak terlalu besar
- Barang jaminan tdk diserahkan kepada pegadaian
HUKUM BENDA
( VAN ZAKEN )
A. DEFINISI
Menurut Riduan Syahrani
Hukum Benda adalah peraturan yg mengatur tentang hubungan antara seseorang dengan benda
Hubungan tersebut menimbulkan hak atas benda / Hak Kebendaan ( Zaaklijk Recht )
Hak Kebendaan
- Hak yang memberikan kekuasaan langsung kepada seseorang
- Berhak untuk menguasai suatu benda di dalam tangan siapapun benda itu berada
- Bersifat absolute / mutlak
Dengan adanya UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria, Hak-hak kebendaan yg memberi
kenikmatan atas tanah dinyatakan tidak berlaku lagi.
Hak-hak atas tanah yg tidak berlaku lagi : Hak-hak tersebut diganti dengan :
1. Hak Bezit
2. Hak Eigendon 1. Hak Milik ( HM )
3. Hak Servitut 2. Hak Guna Usaha ( HGU )
4. Hak Obstal 3. Hak Guna Bangunan ( HGB )
5. Hak Erfpacht 4. Hak Pakai ( HP )
6. Hak Pakai Tanah 5. Hak Sewa ( HS )
1. Hak Milik
Adalah hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah , dengan
mengingat bahwa hak tanah tersebut mempunyai fungsi social
Yang dapat memiliki HM adalah WNI
2. Hak Guna Usaha
Adalah hak untuk mengusahakan tanah Negara dalam jangka waktu maksimum 25 – 35 tahun;
bila diperlukan masih bisa diperpanjang;
digunkan untuk usaha pertanian, peternakan, atau perikanan;
luas tanah minimal 5 hektar.
Ruang Lingkup UU PA
- Dalam Arti Luas : Bumi, Air, Ruang Angkasa, dan Kekayaan yg ada di dalamnya
- Dalam Arti Sempit : Hak-hak atas tanah
D. PRIVILEGE
Buku Kedua selain mengatur hukum benda, juga mengatur hukum waris dan privilege
Definisi PRIVILEGE
1. Menurut Prof. Sudewi
Adalah suatu hak yang diberikan oleh UU kepada seorang kreditur yang kedudukannya di atas
kreditur yang lain
2. Menurut Pasal 1145 KUHP
Adalah suatu hak yang diberikan oleh UU kepada seorang kreditur, sehingga tingkat kedudukan
kreditur tsb lebih tinggi daripada kreditur2 lainnya (lebih didahulukan pembayaran piutangnya)
Contoh : kreditur yang memegang hipotik
Macam-Macam Privilege
1. Privilege Khusus : Piutang2 yang diistimewakan terhadap benda2 tertentu yg telah ditetapkan dalam
perjanjian
2. Privilege Umum : Piutang2 yang diistimewakan terhadap semua barang2 debitur
Lebih diutamakan privilege khusus daripada privilege umum
E. HAK REKLAME
Hak yg diberikan kepada si penjual untuk meminta kembali barangnya dari pembeli, setelah pembeli
membayar tunai barang tsb
Perbedaan Hak Reklame antara KUHP dan KUHD :
F. HAK RETENSIL
Menurut Prof. Sudewi
Adalah hak untuk menahan suatu benda, sampai piutang yang berkenaan dengan benda tsb dilunasi