BAB I
PERKEMBANGAN HUKUM ORANG
A. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan hukum perdata khususnya
dalam bidang hukum orang dan hukum keluarga
C. Uraian Materi
1. Pengertian Hukum Perdata
Pada dasarnya menurut isinya hukum dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
macam yaitu hukum publik dan hukum privat (hukum perdata). Apakah
hukum perdata, apabila kita melihat definisi hukum perdata di berbagai buku
tentang hukum perdata maka kita akan menemukan berbagai pendapat dari
berbagai sarjana yang masing-masing berbeda. Namun perbedaan tersebut
tidak berarti ada pertentangan yang tajam melainkan menunjukkan adanya
perbedaan penekanan dan bukan perbedaan yang prinsipiil.
Kata perdata bersal dari kata pradoto (bahasa jawa kuno) yang berarti
bertengkar atau berselisish sehingga secara letterlijk dapat dikatakan bahwa
hukum perdata berarti hukum pertengkaran atau hukum
perselisihan.Beberapa pakar memberikan pengertian hukum perdata sebagai
berikut :
a. Sri Sudewi Masjchoen : “Hukum perdata ialah hukum yang mengatur
kepentingan antara warga negara yang satu dengan warga negara yang
lain”.
2
Perdata dan dalanm arti formil adalah Hukum Acara Perdata. Hukum materil
mengatur hak dan kewajiban sedangkan hukum formil mengatur bagaimana
caranya menjalankan dan mempertahankan hak dan kewajiban (Djaja S
Meliala, 2007: 14).
2) Pasal 284 ayat (3) BW mengenai pengakuan anak yang lahir di luar
perkawinan oleh seorang perempuan Indonesia asli. Dengan demikian
pengakuan anak itu tidak lagi berakibat putusnya hubungan hukum
antara ibu dan anak sehingga tentang hal ini tidak ada lagi perbedaan
di anatara semua warga negara Indonesia.
3) Pasal 1682 BW yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan
dengan akta notaris.
4) Pasal 1579 BW yang menentukan bahwa dalam hal sewa menyewa
barang si pemilik barang tidak dapat menghentikan persewaan dengan
mengatakan, bahwa ia akan memakai sendiri barangnya, kecuali
apabila pada waktu membentuk persetujuan sewa menyewa ini
dijanjikan diperbolehkan.
5) Pasal 1238 BW yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan suatu
perjanjian hanya dapat diminta di muka hakim, apabila gugatan ini
didahului denganpenagihan tertuis.
6) Pasal 1460 BW tentang risiko seorang pembeli barang, pasal mana
menentukan bahwa suatu barangg tertentu yang sudah dijanjikan dijual
sejak saat itu adalah tanggung jawab pembeli, meskipun penyerahan
barang itu belum dilakukan.
7) Pasal 1603 x ayat (1) dan ayat (2) BW, yang mengadakan diskriminasi
antara Eropah di satu pihak dan bukan Eropah di lain pihak mengenai
perjanjian perburuhan.
Selanjutnya perkembanngan dan perubahan terhadap KUH Perdata lainnya
antara lain :
a) UU Pokok Agraria (UUPA) yaitu UU No 5 Tahun 1960 yang
menyataka mencabut Buku II KUHPerdata sepanjang yang mengatur
tentang bumi,air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
kecuali ketentuan mengenai hipotik.
b) UU No 4/1961 tentang Perubahan atau Penambahan Nama Keluarga,
berlaku tanggal 21 Pebruari 1961. Undang-undang ini menyatakan
tidak berlaku lagi Pasal 6,7,8,9 dan 10 KUHPerdata. Kemudian
6
3. Tentang Orang
a. Subyek Hukum
7