BIDANG KEGIATAN:
PKM-AI
Diusulkan oleh:
085727289601
08156648973
Menyetujui
Ketua Jurusan Biologi, Ketua Pelaksana,
1
Dr. Masrukhi, M.Pd Dra. Aditya Marianti, M.Si
NIP.19620508 198803 1002 NIP. 196712171993032001
UREA MENJADI BAHAN CAMPUARN PAKAN DALAM UPAYA
PENGGEMUKAN SAPI POTONG
ii
Anita Fitriyanti*, Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
ABSTRACT
Very high protein is required for the growth and development of the human body.
Meat contains protein that is enough to those needs. One of them is beef which is
the most favorite in Indonesia. Cow includes ruminants. Ruminant animals are a
group of animals that have a four-part stomach (four gastric), namely: rumen,
reticulum, omasum, and abomasums. Beside of having four stomachs, there is
also an interesting phenomena, although almost all of foods source contain
cellulose which are low protein and fat, but it can increase the size of these
animals. The problem makes our group currious to observe and find the answer.
One purpose of the case study group is in the context of Animal Physiology
course task that is to find the kind of food that is given by the cattle ranchers in
order to accelerate the growth. The method is used to find the answer of our
question is observation, discussion and book study. The obtained results are the
ranchers not only feed the cattle with grass but also give other types of food such
as tofu waste, cassava and straw which contains many nutrients that can
accelerate of fattening cattle. One of the processes is ammonization of food using
urea before is given to the cattle. The conclusion is in the fact of cattle feeding not
only give grasses but also use other kind of foods such as tofu wastes, cassavas
and straws which contain many nutrient that can accelerate fattening cattle. So,
the local farmer should take control the Indonesia beef markets.
PENDAHULUAN
METODOLOGI
Metode yang kami gunakan adalah observasi, diskusi dan studi pustaka.
Dengan gambaran sebagai berikut:
Tempat : Peternakan Sapi “LUMINTU TANI”
Nama Pemilik : Bapak Johari
Jadwal Kegiatan
- Survei lokasi
08.00-10.00 WIB Jum’at, 1 Mei 2010 - Observasi
- Tanya Jawab
- Pengambilan
gambar/foto langsung
15.00 WIB-selesai Senin, 10-18 Mei 2010 - Pembuatan laporan
- Bimbingan dosen
09.15-12.45 Rabu, 19 Mei 2010 - Presentasi kelas
- Diskusi kelas
15.00-selesai Kamis, 20-27 Mei 2010 - Revisi laporan
09.00 Jum’at, 28 Mei 2010 - Laporan selesai
Hasil Observasi
Jawaban Pertanyaan
b. Amoniasi
c. Komboran Rumput
d. Ketela Pohon
Komposisi :Ketela Pohon,Awul – awul, Tetes tebu
e. Br (Pakan Ayam)
10. Jenis penyakit yang biasanya menjangkit sapi yaitu penyakit demam dan
Flu, Tidak mau makan /mogok makan . Hal tersebut sering Bapak Johari
atasi dengan pemberian suntikan yang dilakukan oleh dokter hewan.
Kadang juga terjadi mencret, karena kaget dengan kandungan urea yang
terdapat dalam jenis pakan amoniasi.
Pembahasan
Bapak Johari memilih jenis sapi di atas karena sapi-sapi tersebut berat
tubuhnya mampu mencapai 50kwintal dalam waktu relative singkat serta
dalam mendapatkan bibit untuk penggemukan mudah. Selain itu karena jenis
sapi yang dimiliki oleh Bapak Johari merupakan hasil dari iseminasi
buatan.Sehingga Bapak johari lebih mudah mencari bibit yang berumur 9
bulan kemudian digemukkan selama 5 -6 bulan. Dalam 5 – 6 bulan sapi –
sapi tersebut dapat memiliki berat tubuh 50 kwintal.
Sapi – sapi tersebut juga memiliki kualitas daging yang bagus dan
banyak serta dalam pemberian pakannya cukup mudah. Pemberian pakan
untuk jenis sapi – sapi ini relatif mudah karena pakan berupa rumput –
rumputan. Dimana rumput – rumputan ini mudah didapatkan dilingkungan
sekitar. Rumput yang sering dan cocok untuk pakan sapi adalan jenis rumput
gajah, dengan alasan bahwa rumput gajah banyak mengandung protein 8,4 –
11,4% lemak 1,7 – 1,9% serat kasar 29,5 – 33% daya cerna 52% serta
ukurannya relative besar sehingga mampu memenuhi kebutuhan pakan sapi.
Sebagai mana kita tahu pada paparan diatas, rumput merupakan salah
satu tumbuhan yang paling digemari oleh sapi, apalagi rumput yang masih
dalam keadaan segar. Maka dari itu, untuk dapat berkembang dengan baik
dan sehat, sapisangat memerlukan asupan kandungan nutrisi makanan yang
baik dan bergizi dari rumput tersebut. Selain berasal dari konsentrat, sapi juga
memerlukan serat makanan yang berasal dari hijauan. Salah satu jenis hijauan
ini adalah rumput gajah yang telah dipaparkan diatas tadi. Tetapi sebenarnya
tidak hanya rumput gajah saja yang bisa dimakan sapi, tetapi berbagai
macam rumput juga dapat dimakan oleh sapi. Di Indonesia sekarang dalam
kondisi iklim dan tanah yang subur membuat peternak tidak pernah
memikirkan dan merencanakan penyediaan pakan hijauan yang cukup baik
kualitas maupun kuantitasnya. Sebagian besar peternak umumnya belum
memiliki lahan yang cukup untuk budidaya hijauan, bahkan ada yang tidak
memiliki lahan kebun rumput. Keterbatasan lahan untuk penanaman hijauan
merupakan kendala bagi peternak. Di samping itu para peternak belum
mengupayakan lahan kebun rumputnya dikelola secara baik dan efektif
sehingga produktivitasnya belum optimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Belasco, J.C. 1954. New Nitrogen Coumpound for Ruminant A Laboratory
Evaluation. J. Anim. Sci. 13 : 601 – 610.
Campbell, Reece and Mitchell. 2000. BIOLOGI (Edisi ke lima, Jilid III). Jakarta:
Erlangga.
Chalupa W.1975. Rumen by Pass and Protection of Protein and Amino Acids.
J.Dairy Sci. 58 : 198 – 204.