0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas upaya Prancis dalam memperbaiki kondisi keuangan negara pada abad ke-20 dengan menetapkan batasan pengeluaran negara dan menaikkan pajak. Kondisi keuangan Prancis mulai pulih pada 1938. Setelah Perang Dunia II, terjadi perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Prancis, termasuk pertanian, industri, transportasi, dan sektor jasa.
Dokumen tersebut membahas upaya Prancis dalam memperbaiki kondisi keuangan negara pada abad ke-20 dengan menetapkan batasan pengeluaran negara dan menaikkan pajak. Kondisi keuangan Prancis mulai pulih pada 1938. Setelah Perang Dunia II, terjadi perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Prancis, termasuk pertanian, industri, transportasi, dan sektor jasa.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut membahas upaya Prancis dalam memperbaiki kondisi keuangan negara pada abad ke-20 dengan menetapkan batasan pengeluaran negara dan menaikkan pajak. Kondisi keuangan Prancis mulai pulih pada 1938. Setelah Perang Dunia II, terjadi perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Prancis, termasuk pertanian, industri, transportasi, dan sektor jasa.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
dengan cara menentukan batas pengeluaran negara. m Dalam hal ini, memegang peranan penting dalam mengelola kekayaan negara dan melakukan upaya penyehatan keuangan. m Úntuk itu, diberlakukannya batas maksimal pengeluaran negara. Maka, pada tahun 1936, batas yang ditetapkan oleh ÚÚ adalah 24 miliar, di bulan Maret 1938 sebesar 40 miliar, dan di bulan April 1938 sebesar 54 miliar. m Úpaya lain untuk menyehatkan kondisi keuangan Prancis adalah dengan menekan pengeluaran negara dan menaikkan pajak.
m Kondisi keuangan negara pun mulai
berangsur pulih, pinjaman luar negeri pun dapat dikembalikan pada tahun 1938 dan modal negara dapat kembali. Selain itu, nilai 3 semakin kuat sementara nilai
melemah. Hal ini pun membuat masyarakat kembali percaya pada pemerintah. Kondisi 3 semakin kuat hingga meletusnya perang dunia II. Setelah Perang Dunia II, akibat laju perekonomian yang dialami Prancis, pola hidup orang-orang Prancis mengalami banyak perubahan, baik dalam bidang ekonomi maupun sosial. Bahkan, perubahan itu merambah hampir ke semua bidang. Hasil pertanian Prancis pada masa ini melimpah karena program intensifikasi pertanian, yaitu memberikan pupuk unggul, irigasi dan pemupukan yang baik terhadap lahan pertanian, walaupun jumlah petani berkurang akibat perang dunia II. Tahun 1964 terdapat 10.000 petani. Rata-rata setiap orang mengolah tanah seluas 5 hektar. Terjadi eksodus rural, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Jumlahnya mencapai rata-rata 160 ribu orang per tahun; Buruh tani biasanya adalah orang-orang tua, karena profesi itu tidak menarik bagi anak-anak muda Prancis. Kondisi tahun 1950-an, rata-rata anak lulus SD berusia 14 tahun (84%), 31% memiliki ijazah, 12% mengikuti sekolah kejuruan teknik, 3% memiliki ijazah pendidikan teknik. Tahun 1963, hanya 3% saja yang mengikuti pendidikan tinggi pertanian. Berikut inilah hal-hal yang tercakup dalam modernisasi pertanian masyarakat Prancis pada masa ini: £ Mekanisasi £ Pengelompokan lahan kecil pertanian £ Besarnya peranan Organisasi Petani £ Industrialisasi dan komersialisasi hasil pertanian Modernisasi industri Ñ Perkembangan pada bidang ini mencakup peralatan dan teknologi. Akan tetapi, perkembangan di bidang peralatan hanya berhasil sebesar 15% saja. Hal tersebut dikarenakan oleh: Standardisasi belum dapat dilakukan sepenuhnya; Industri peralatan industri terlambat; Perusahaan kebanyakan kecil sehingga tidak mampu membeli barang; Perkembangan industri peralatan industri sangat lamban; Investasi juga sangat lamban; Modal : modal swasta sangat pesat perkembangannya dibandingkan modal pemerintah; Ñ Struktur industri: Tradisional, dan perusahaan kecil yang sukar beradaptasi dengan perusahaan besar; Masih mempertimbangkan faktor sosial; Pajak yang tinggi. Kemajuan Industri di Prancis dipicu oleh beberapa faktor: Dibukanya akses untuk meneliti pasar, sehingga pabrik didirikan sesuai dengan kepentingan pasar; Munculnya kesadaran akan faktor pentingnya persaingan, sehingga insustri berjalan dengan ongkos yang seefisien mungkin; Pemanfaatan teknologi baru Setelah PD II energi batubara mulai ditinggalkan; Listrik dengan tenaga minyak menggantikan energi batubara; Energi nuklir sebagai solusi; Penggunaan teknologi yang canggih; Energi didasarkan pada bahan mentah yang tersedia di Prancis; Diversifikasi energi; Perkembangan sektor transportasi dengan segala kelengkapannya, baik udara, darat dan laut, termasuk kereta api; Perdagangan dalam negeri. Pertumbuhan supermarket sangat tinggi, kelancaran distribusi barang; harga barang kebutuhan primer yang sangat terkontrol sehingga kebutuhan utama masyarakat terpenuhi; Perdagangan luar negeri: berhentinya proteksionisme; peningkatan jumlah dan macam produk yang dijual, khususnya ke inggris; Neraca perdagangan sangat jarang defisit; Pertanian: Akibat dari urbanisasi serta perkembangan teknologi, sektor pertanian di Prancis mengalami perubahan. Tenaga manusia sudah mulai digantikan dengan penggunaan mesin untuk memudahkan pekerjaan, seperti traktor misalnya. Selain itu, para petani juga sudah mulai menggunakan bahan kimia untuk peningkatan mutu dan hasil pertanian. Pertanian di Prancis mengalami kemajuan yang pesta, seperti misalnya pada hasil tembakau dan kentang. Industri Prancis pada masa ini mengalami perkembangan industri yang amat pesat. Pemerintah Prancis pada saat itu mulai membangun industri mereka di kota-kota besar. Sektor industri ini memicu urbanisasi ke kota- kota besar, yang mennandai pergeseran dari masyarakat Prncis yang agraris ke industrialis. Pemerintah membangun pabrik-pabrik industri di kota yang membangun kota-kota tersebut menjadi kota industri yang maju. Sektor industri di Prancis kala itu amat menjanjikan karena memberikan keuntungan bagi Prancis. Sektor yang paling menonjol adalah indutri transportasi dan perminyakan. Kemajuan industri ini bertumbuh seiring dengan kemajuan teknologi yang juga gencar dikembangkan oleh pemerintah Prancis pada saat itu. Ini membantu peningkatan produktivitas industri. Akibatnya, banyak tenaga manusia yang tergantikan oleh tenaga mesin (mekanisasi). Jasa Sektor tersier ini juga memberikan kontribusi yang penting dalam Les Trente Glorieuses. Sektor ini menekankan pada pelayanan publik dalam berbagai bidang, misalnya transportasi, pariwisata, kesehatan, serta hiburan. Standar hidup masyarakat meningkat di masa ini, sehingga mereka hidup lebih sejahtera dan juga menimbulkan konsumerisme. Selain itu, gaya hidup yang lebih baik serta masa libur yang panjang membuat mereka banyak menggunakan sektor jasa ini. 1959 1970 1975
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya