Nim : 2134021063 Kelas. : Reg54 Mata kuliah : Pengantar Teknologi Informasi
Sejarah ABAD PERTANIAN < 1800
Sejarah dan fenomena teknologi informasi pada abad pertanian .Sejarah teknologi pertanian tidak lepas dari peradaban manusia, berawal dari pertanian yang merupakan bagian dari kebudayaan dan perkembangannya sejak jaman purbakala. Semua ebrawal dari sebuah peradaban kuno, Mesopotamia, membentuk kebudayaan yang berimbas pada pertanian kuno yang berkembang pesat. Sejarah teknologi pertanian yang terus berkembang dari peradaban kuno sampai saat ini 1. Mesopotamia, Babilonia, Sumeria, Chaldea, dan Asiria Mesopotamia, Babilonia, Sumeria, Chaldea, dan Asiria mendorong perkembangan pertanian lebih kompleks dengan membuat saluran irigasi dan teras-teras. Pembangunan saluran irigasi sudah menggunakan bata dan sambungan beraspal guna mengairi areal hingga luas 10.000 mil persegi untuk ketersediaan pangan penduduk. Tahun 700M, sudah ada 900 tanaman yang dikenal penduduk. 2. Mesir Dari Mesir yang menerapkan teknologi pertanian dengan perkembangan sistem drainase, irigasi, dan juga alat bajak kuno yang menggunakan tenaga manusia. Kemudian mengembangkan alat pemotong untuk panen yaitu arit. Pada sepanjang sungai Nil, sudah ada berbagai kebun luas, dengan macam-macam tanaman hias eksotik, kolam-kolam ikan juga teratai. Sedangkan untuk perkebunan buahnya terdapat kurma, anggur, lemon, delima, dan ara. Ada juga kebun sayur yang diisi labu, lobak, andewi, dan juga mentimun. 3. Yunani Dari Mesir, penduduk Yunani mulai belajar hingga terdapat dua tulisan terkenal yaitu History of Plants dan juga Causes of Plants yang ditulis oleh Theophratus, seorang murid Aristoteles, berdampak pada ilmu botani sampai abad ke-17. Mereka mempelajari geografi tumbuhan, morfologi, kehutanan, farmakologi, bau dan rasa tanaman, pembiakan secara biji dan vegetatif, juga lainnya. 4. Romawi Dari bangsa Romawi, kekaisarannya pun punya sumber daya alam kuat dan okoh. Bangsanya juga sangat tertarik pada bidang pertanian dan meningkatkan ekonomi bangsanya. Seluruh kegiatan pertanian di Romawi dibukukan termasuk dari tulisan De Agricultura yang ditulis oleh Marcus Porceus Cato tahun 134-149SM, tentang pengelolaan tanaman juga ternak. Dari sinilah berkembang ilmu tentang penyambungan, penggunaan pupuk kandang, mengembalikan kesuburan tanah, penyimpanan buah-buahan juga rumah kaca ketika ingin menanam sayuran pada saat musim dingin. 5. Eropa Bangsa-bangsa timur yang berjaya membuat orang-orang Eropa tertarik, sehingga melakukan perjalanan ke Timur, sampai menemukan berbagai macam benua dan berbagai jenis tanaman baru.Pada saat itu juga, bangsa-bangsa Eropa menemukan benua Amerika, menemukan berbagai macam bahan pangan seperti kentang, jagung, kacang tanah, labu, ubi jalar, buncis, jambu mete, dan lainnya sebagai tanaman baru.Pada abad ke-17 hingga abad ke-18, Eropa kehilangan sistem feodal disertai munculnya negara nasionalis kuat pada berbagai kotanya. Perdagangan semakin menyebar dengan sistem keuangan yang sudah berkembang. Semakin banyak industri bermunculan memenuhi pasar berbagai tanaman industri termasuk rosela, tebu, tanaman minyak, linen, dan tanaman zat pewarna. 6. Amerika Serikat Tidak ingin tertinggal jauh dari sistem pertanian Eropa, maka sejarah teknologi pertanian di Amerika Serikat mulai tampak dengan adanya bidang mekanisasi, termasuk alat pemanen yang pencipta awalnya adalah Mc Gormick dari Virginia tahun 1831.Dalam sejarahnya, Amerika Serikat juga terkenal sebagai pusatnya pengembangan berbagai mekanisasi pertanian untuk sistem pertanian modern. Sampai pada tahun 1967, setiap petani berhasil menopang hingga 40 orang lainnya, dan peningkatan kemampuan terus terjadi karena adanya efisiensi tenaga kerja melalui penggunaan teknologi pertanian.Tahun 1920-an, Amerika Serikat mampu menciptakan langkah besar dalam revolusi teknologi pertanian karena berhasil mengganti tenaga hewan dengan tenaga mesin. Kelebihan Abad pertanian (tahun <1800): • Pertanian memaksa sekelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong munculnya peradaban. • Pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. • Pertanian adalah sumber kehidupan manusia. • Pertanian memberikan perlindungan makhluk hidup lainnya. • Pertanian memberikan pangan bagi manusia. • Pertanian memungkinkan manusia mengembangkan teknologi pendukung kehidupan. • Pertanian memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan kesenian. • Pertanian memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan sistem kepercayaan. Kekurangan Abad pertanian (tahun <1800): • Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. • Sistem Tanam Paksa menghasilkan kesuksesan keuangan, namun juga menimbulkan dan menimbulkan kerja rodi. • Pajak tanah Raffles masih berlaku. • Migrasi masyarakat Austronesia yang telah mengenal pertanian ke wilayah kepulauan Indonesia membawa serta teknologi budi daya padi sawah serta perladangan, namun juga mengurangi minat generasi muda dalam menggeluti bidang pertanian. • Pemanfaatan sumber daya lokal tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat kota. • Penduduk yang bermigrasi ke kota tidak memiliki akses yang sama dengan perahu- perahu uap milik perkebunan. • Perkebunan asing di Sumatera Timur pada akhir abad ke-19 menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang tidak selalu positif.
Sejarah Abad Industri
Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian menjadi lebih maju dan urban. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya mengubah masyarakat secara permanen. Makna dari Revolusi Industri sendiri yakni perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa. Hingga saat ini Revolusi Industri sendiri telah memasuki Revolusi Industri keempat atau lebih dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Perubahan yang terjadi Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian menjadi lebih maju dan urban. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya mengubah masyarakat secara permanen. Makna dari Revolusi Industri sendiri yakni perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa. Hingga saat ini Revolusi Industri sendiri telah memasuki Revolusi Industri keempat atau lebih dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Perubahan yang terjadi berdampak pada seluruh bidang kehidupan seperti dalam bidang ekonomi.politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat global. Revolusi Industri adalah keadaan dimana banyak aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perubahan global tersebut. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya. Bila menghubungkan dengan konsep ekonomi yang membicarakan upaya manusia dalam menghadapi kelangkaan, konsep Revolusi Industri adalah salah satu cara mengatasinya. Bahkan dengan adanya konsep Revolusi Industri, resiko kelangkaan tersebut dapat diturunkan atau bahkan dihilangkan. Sehingga tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan sebelumnya cukup besar dapat menjadi tidak ada dan dialihkan ke hal lain. Sekarang mari kita bahas Revolusi Industri 1.0 hingga Revolusi Industri 3.0: 1. Revolusi Industri 1.0 Sebelum Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi barang atau jasa hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Hal ini memiliki kendala yang cukup besar, karena seperti kita ketahui bahwa tenaga-tenaga tersebut cukup terbatas. Misalkan tenaga otot: untuk mengangkat barang berat, bahkan dengan menggunakan katrol, dibutuhkan istirahat berkala. Hal tersebut merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga. Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita Cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin. Hingga pada tahun 1776, James Watt menemukan mesin uap yang mengubah sejarah. Penemuan mesin uap menjadikan proses produksi lebih efisien dan murah. Tiada lagi permasalahan waktu dan tempat spesifik yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu. Sebagai contoh, sebelum mesin uap ditemukan, kapal berlayar dengan tenaga angin dimana memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkeliling dari satu negara ke negara lainnya. Sedangkan dengan adanya mesin uap, dapat menghemat waktu hamper 80%. Revolusi Industri 2.0erdampak pada seluruh bidang kehidupan seperti dalam bidang ekonomi.politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat global.
2. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 tidak seterkenal Revolusi Industri 1.0. Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal abad 20. Sebelum adanya Revolusi Industri 2.0, proses produksi memang sudah cukup berkembang, tenaga otot tidak lagi banyak diperlukan. Pabrik pada umumnya telah menggunakan tenaga mesin uap ataupun listrik. Namun kendala lain ditemukan dalam proses produksi, yaitu proses transportasi. Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang umumnya cukup luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang berat seperti mobil sangat diperlukan. Sebelum Revolusi 2.0 proses perakitan mobil harus dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses transportasi dari tempat spare part satu ke tempat spare part lainnya. Hingga akhirnya pada tahun 1913, Revolusi 2.0 dimulai dengan menciptakan “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan “Ban Berjalan” atau conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berubah total. Tidak ada lagi satu tukang yang menyelesaikan satu mobil dari awal hingga akhir, para tukang diorganisir untuk menjadi spesialis, Cuma mengurus satu bagian saja, seperti misalnya pemasangan ban. 3. Revolusi Industri 3.0 Bila pada revolusi pertama pemicunya adalah ditemukannya mesin uap, revolusi kedia dipicu dengan ditemukannya ban berjalan dan listrik, lalu apa ada yang bisa menebak apa yang terjadi pada Revolusi Industri 3.0? Pada Revolusi Industri 3.0 yang digantikan adalah manusianya. Revolusi Industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot. Di saat ini, dunia bergerak memasuki era digitalisasi. Sebagian aktifitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia seperti menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen, mulai dapat dilakukan oleh computer. Revolusi yang terjadi juga bergerak, tidak hanya mengenai Revolusi di bidang industry namun juga di bidang informasi. 4. Revolusi Industri 4.0 Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal dari era digital revolution, yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan Teknologi Informasi. Ada perdebatan apakah Revolusi Industri 4.0 cocok disebut sebagai sebuah revolusi industri atau hanya sebuah perluasan atau pengembangan dari Revolusi Industri 3.0. Namun nyatanya, perkembangan Revolusi Industri 3.0 ke Revolusi Industri 4.0 sangat signifikan, hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada di era Revolusi Industri 3.0 mulai ditemukan. Para ahli meyakini era ini merupkana era dari Revolusi Industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di Industri 4.0, diantaranya Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things. IoT (Internet of Things) memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan memudahkan proses komunikasi antara mesin, perangkat, sensor, dan manusia melalui jaringan internet. Sebagai contoh kecil, apabila sebelumnya di era Revolusi Industri 3.0 kita hanya dapat mentransfer uang melalui ATM atau teller bank, saat ini kita dapat melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja selama kita terhubung dengan jaringan internet. Cukup dengan aplikasi yang ada di dalam gadget kita dan koneksi internet, kita dapat mengontrol aktifitas keuangan kita dimanapun dan kapanpun. Kelebihan Abad industri (1800-1975): • Kemajuan teknologi dan inovasi dalam produksi massal yang memungkinkan barang diproduksi dengan cepat dan efisien. • Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa. • Peningkatan mobilitas dan konektivitas melalui pengembangan transportasi dan infrastruktur. • Peningkatan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan industri. Kekurangan Abad industri (1800-1975): • Peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan akibat limbah industri dan penggunaan bahan bakar fosil. • Meningkatnya kesenjangan sosial dan ekonomi antara kelas pekerja dan pemilik modal. • Peningkatan kondisi kerja yang buruk dan eksploitasi tenaga kerja, terutama di sektor industri berat. • Meningkatnya ketidakstabilan ekonomi dan krisis keuangan yang terjadi pada akhir Abad Industri.
Sejarah Abad Informasi
Sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK juga tak lepas dari sejarah peradaban manusia saat ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai dari gambar-gambar yang terletak pada dinding goa, peletakan tonggak sejarah berupa prasasti, sampai saat ini kita mengenal Internet sebagai sarana penyampaian informasi yang begitu cepat. Fenomena pada abad ini bisa kita rasakan dari masyarakat saat ini yang kesehariannya tidak pernah lepas dari yang namanya teknologi, seperti contohnya baru bangun tidur yang dicari pasti hp bukannya bangun minum air putih dan cuci muka tapi malahan mencari hp, serta banyak masyarakat terutama anak remaja yang bergadang main hp bukannya digunakan untuk istirahat. Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikai (TIK).Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki dalam abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, perkembangan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) ditandai dengan sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat pesat hingga saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Salah satu hal yang sedang menjadi trend sat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone, pager, PDA, laptop barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih. Kelebihan : Memudahkan dan membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkomunikasi sudah bisa dari jarak jauh. Mendapatkan data dan informasi dengan cepat melalui internet. Bisa digunakan untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Kemajuan teknologi yang membantu masyarakat lebih efisien dan efektivitas dalam kehidupan sehari-harinya. Kekurangan : Kebergantungan dalam teknologi yang tidak bisa terlepaskan setiap hari, seperti contohnya HP dalam bangun tidur yang dicari yaitu hp. Perpecahan Sosial, media sosial sering kali menjadi tempat perdebatan dan perpecahan, dan informasi yang tidak benar atau disinformasi dapat dengan mudah menyebar. Keamanan dan privasi yang sudah menyebar dengan cepat, apalagi jika disalahgunakan akan berdampak buruk.