Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU SECARA TIME SERIES

(PT. PERTAMINA TAHUN 2004 SAMPAI 2008)


Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan
kekuatan dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa
lalu dan prospeknya di masa datang, dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan
serta kelemahan yang dimiliki para pengusaha (businessman), dimana rasio tersebut dapat
memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kewajiban
finasialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaa,
perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemilik dapat tercapai dengan memadai.
Dengan didasarkan hasil analisis prestasi keuangan maka dapat digunakan sebagai
alat ukur untuk menilai kegiatan manajemen keuangan perusahaan dalam perencanaan dan
implementasi setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan perusahaan dapat tercapai
secara maksimum, disisi lain juga dapat digunakan fihak lain seperti bank untuk menilai
kelayakan dalam pemberian dana atau kredit baru atau para calon investor dalam membuat
proyeksi prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Dan yang digunakan dalam analisis
pada PT. Pertamina ini adalah Time Series, yakni membandingkan prestasi satu periode
dengan periode sebelumnya sehingga diektahui adanya trend (kecenderungan)selama periode
tertentu dalam hal ini tahun 2004 sampai 2008.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan
keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data
laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial
perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
1. Rasio Likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktu yang ditetapkan, maka rasio yang
diperhitungkan.
a. Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Utang Lancar
b. Cash Ratio = Cash + Efek / Total Utang Lancar
2. Ratio Solvabilitas, Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari
kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi
tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank).
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Total Debt to equity Ratio = Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham
b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
Total Debt to equity Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
3. Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan
mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan
laba tersebut.
a. Return on Invesment (ROI)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
ROI = Laba sebelum pajak / Total Aktiva
b. Return on Equity (ROE)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham
preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity = Laba Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
4. Pengertian Rasio Aktivitas
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.atau dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan.
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan
nama rasio perputaran persediaan. Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah
barang persediaan diganti dalam satu tahun.
Semakin tinggi rasio ini maka hal ini menunjukkan perusahaan bekerja semakin
efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila sebaliknya, maka
perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan
yang menumpuk, hal ini akan menagkibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang
rendah.
Inventory Turn Over = Penjualan / Persediaan
Total Asset Turn Over = Penjualan / Total Aktiva
Dalam Hari = Perputaran Persediaan x 360 hari / Penjualan
Dari penjelasan di atas maka hasil perhitungan rasio keuangan PT. Pertamina adalah
sebagai berikut:

RASIO KEUANGAN PT PERTAMINA


Rasio Likuiditas / Liquidity 2004 2005 2006 2007 2008
Ratios
Current Ratio % 160,64 147,40 161,72 154,08 124,86
Cash Ratio % 13,39 18,31 16,27 17,68 17,90
Rasio Solvabilitas
Debt to Equity Ratio % 10,40 10,50 16,32 22,01 14,81
Debt to Asset Ratio % 4,82 4,22 7,62 9,24 6,75
Long Term Debt to Equity % 9,31 8,64 4,98 9,13 6,44
Long Term Debt to Asset % 4,31 3,47 2,33 3,83 2,93
Rasio Profitabilitas
ROE % 15,25 12,89 31,37 19,48 19,71
ROI % 13,81 10,98 19,81 14,79 14,95
Rasio Efisiensi / Aktivitas
Collection Period (CP) hari 43 47 48 51 39
Perputaran Persediaan hari 37 43 40 51 26
Total Asset Turn Over % 163,59 178,72 183,36 151,36 202,15
Total Modal Sendiri thd Total % 42,78 32,91 29,68 23,70 21,19
Asset
Kurs Nilai Tukar Akhir Tahun 9.244,00 9.781,00 8.975,00 9.419,00 10.950,00
per USD 1,00 - Neraca
Kurs Nilai Tukar Rata-rata 12 8.891,47 9.662,24 9.120,65 9.136,35 9.679,55
Bulan per USD 1,00 - Rugi Laba

Standar rasio likuiditas Current Ratio sebagai berikut


Tingkat Presentase Kriteria
155-160% Bagus
150-155% Cukup
< = 149% Kurang

Standar rasio likuiditas Cash ratio sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
17-18% Bagus
16-17% Cukup
< = 16% Kurang

Standar rasio Solvabitilas Debt to Equity Ratio sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 16% Bagus
14-16% Cukup
< 14% Kurang

Standar rasio Solvabitilas Debt to Asset Ratio sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 8% Bagus
7-8% Cukup
< 6% Kurang

Standar rasio Solvabitilas Long Term Debt to Equity sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 9% Bagus
8-9% Cukup
< 7% Kurang

Standar rasio Solvabitilas Long Term Debt to Asset sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 4% Bagus
3.5-4% Cukup
< 3% Kurang

Standar rasio Profitabilitas ROE sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 25% Bagus
20-25% Cukup
< 19% Kurang

Standar rasio Profitabilitas ROI sebagai berikut :


Tingkat Presentase Kriteria
> 17% Bagus
14-17% Cukup
< 14% Kurang

Standar rasio Aktivitas (CP) sebagai berikut :


Hari Kriteria
> 50 hari Bagus
46-50 hari Cukup
< 45 hari Kurang

Standar rasio Aktivitas Perputaran Persediaan sebagai berikut :


Hari Kriteria
> 45 hari Bagus
40-45 hari Cukup
< 39 hari Kurang

Standar Total Asset Turn Over


Tingkat Presentase Kriteria
> 180% Bagus
176-180% Cukup
< 175% Kurang

PENJELASAN

1. Rasio Likuiditas
 Current Ratio

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Current Ratio PT. PERTAMINA pada tahun 2004
sebesar 160.64%, rasio ini berarti setiap Rp 100 utang lancar dijamin dengan Rp 160.64
aktiva lancar. Tahun 2005 sebesar 147.40%, rasio ini berarti setiap Rp 100 utang lancar
dijamin dengan Rp 147.40 aktiva lancar. Tahun 2006 sebesar 161.72%, rasio ini berarti setiap
Rp 100 utang lancar dijamin dengan Rp 161.72 aktiva lancar. Bila dibandingkan tahun 2004
dan tahun 2005 Current Ratio mengalami kenaikan, Hal ini disebabkan karena kenaikan
aktiva lancar lebih besar dari pada kenaikan hutang lancar, yang mencerminkan kemampuan
ekonomik perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva lancar dalam keadaan baik dan cenderung mengalami peningkatan. Dan sebaliknya
pada tahun berikutnya mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 sebesar 154.08 dan tahun
2008 sebesar 124.86, Hal ini di sebabkan menurunnya kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.

 Cash Ratio

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cash Ratio PT. PERTAMINA pada tahun 2004
sebesar 13.39, rasio ini berarti setiap Rp 100

2. Rasio Solvabilitas
 Debt to Equity Ratio

 Debt to Asset Ratio

 Long Term Debt to Equity

 Long Term Debt to Asset

3. Rasio Profitabilitas
 ROE
 ROI
4. Rasio Aktivitas
 Perputaran Persediaan
 Total Asset Turn Over

Anda mungkin juga menyukai