Anda di halaman 1dari 12

CIKAL MEGANANDA (1411000423)

 Pertamina adalah perusahaan milik negara (BUMN) terbesar di


Indonesia dalam hal pendapatan dan labanya. PT pertamina
berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957. PT Pertamina terdiri
atas bisnis energi di sektor hulu dan hilir. Bisnis sektor hulu
meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi dan produksi
minyak, gas dan panas bumi. Sedangkan bisnis di sektor hilir
Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah,
pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia,
dan perkapalan terkait dengan pendistribusian produk
perusahaan. Pertamina memiliki enam kilang pengolahan
minyak bumi (refinery) di Indonesia.
 Tujuan Perusahaan
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan
secara efektif dan efisien.
2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan yang unggul maju dan terpandang
 Misi
 Melakukan usaha dalam bidang energi dan petrokimia serta usaha lain
yang menunjang bisnis PERTAMINA.
 Menjalankan entitas bisnis yang dikelola secara profesional,
kompetitif dan berorientasi laba.
 Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja
dan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ratio Formula 2014 2015 2016 2017

Current Ratio Aktiva Lancar 1,49 1,68 2,00 1,83


Hutang Lancar
Quick Ratio Aktiva Lancar-Persediaan 0,98 1,16 1,42 1,20
Hutang lancar
Collection Piutang Rata-Rata 45,63 59,51 51,27 39,88
Period Penjualan / 360 Days Days Days Days
Days to Tell Persediaan Rata-Rata 48,66 64,41 67,98 61,87
Inventory Harga Pokok Penjualan / Days Days Days Days
360

Analisis:
• Current Ratio
Kemampuan PT Pertamina dalam membayar kewajiban jangka pendek. Selama 4
tahun PT Pertamina mengalami peningkatan dan penurunan, Pada tahun 2016 PT
pertamina mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan.
• Collection period :
Kemampuan PT Pertamina dalam pengumpulan
piutang pada tahun 2017 leih baik daripada tahun-
tahun sebelumnya dikarenakan semakin kecil periode
rata-rata piutang artinya perusahaan mampu menagih
dalam waktu yang cepat.
Ratio Formula 2014 2015 2016 2017
Total Debt to Total Hutang 0,62 0,57 0,53 0,53
Total Asset Ratio Total Asset
Debt to Equity Total Kewajiban 1,69 1,33 1,14 1,15
Ratio Total Ekuitas

•Debt to Total Aset Ratio:


PT Pertamina pada tahun 2016 dan tahun 2017 lebih baik daripada tahun
sebelumnya karena dalam kemampuan perusahaan dalam menjamin
hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya
•Debt to Total Equity Ratio:
Seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan
dengan equity. Semakin tinggi presentase rasio makan akan semakin buruk
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka Panjang.
Dalam rasio ini kemampuan PT Pertamina dalam membayar kewajiban
jangka panjang pada tahun 2016 lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Ratio Formula 2014 2015 2016 2017
Gross profit Penjualan – HPP 0,15 0,24 0,34 0,28
Margin Penjualan
Operating Profit Laba Operasi 0,06 0,09 0,17 0,11
Margin Penjualan
Net Profit Laba Bersih 0,02 0,03 0,08 0,05
Margin Penjualan

Net Profit Margin:


Kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dar penjualan. Semakin tinggi
presentase rasio maka perusahaan akan semakin baik. Dalam rasio ini dari tahun 2014-
2017 menjukkan bahwa pada tahun 2016 meningkat lebih baik daripada tahun 2014 dan
2015, tetapi menurun pada tahun 2017.
Ratio Formula 2014 2015 2016 2017
ROA Laba Bersih 0,03 0,03 0,06 0,07
Total Asset Rata-Rata
ROE Laba Bersih 0,08 0,07 0,14 0,10
Ekuitas
ROI Laba Bersih 0,03 0,03 0,07 0,05
Rata-Rata Total Investasi

•Return On Asset: Kemampuan asset dalam menghasilkan pendapatan bersih, semakin tinggi
rasio maka perusahaan akan semakin baik .
•Return On Equity: Kemampuan equity dalam menghasilkan pendapatan bersih, semakin
tinggi nilai presentase rasio maka semakin baik perusahaan
•Return On Investment: Selama 4 tahun keemampuan PT Pertamina dalam menghasilkan
keuntungan untuk menutupi biaya yang diinvetasikan pada tahun 2016 lebih baik, tetapi pada
tahun 2017 dalam menghasilkan keuntungan menurun.
Ratio Formula 2014 2015 2016 2017
Inventory Turnover HPP 7,40 5,59 5,29 5,81
Rata-Rata Persedian
Cash Turnover Penjualan 17,04 12,37 8,71 8,19
Rata-Rata Kas
Total Asset Turnover Laba Usaha 0,45 0,38 0,59 0,44
Aktiva tetap
Receivable Turnover Laba Usaha 0,51 0,56 1,19 1,00
Rata-Rata Piutang
PPE Turnover Penjualan 7,38 4,14 3,55 4,08
Rata-Rata Asset Tetap
Analisis
 Inventory Turnover: Tingkat Efesiensi pengelola perputaran
persediaan yang dimiliki terhadap penjualan, semakin tinggi
nilai rasio makan akan semakin baik bagi erusahaan. Dalam
rasio ini pada tahun 2014 lebih baik daripada tahun 2015, 2016,
dan 2017
 Total Asset Turnover: Tingkat perputaran total aktiva terhadap
penjualan semakin tinggi nilai rasio maka akan semakin baik.
Dalam rasio ini pada tahun 2016 lebih baik daripada tahun
2014, 2015 dan 2017
 Account Receivable Turnover: Tingkat perputaran piutang
terhadap penjualan, semakin tinggi nilai rasio maka akan
semakin baik. Dalam rasio ini pada tahun 2014 lebih baik dari
pada tahun 2015, 2016, 2017
 Kesimpulan:
Dari sisi likuiditas PT Pertamina mengalami naik turun, pada
tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014, 2015
dan tahun 2017. Lalu pada Solvabilitas PT Pertamina Debt to
Total Equity Ratio lebih baik tahun 2016 dan Debt to Total
Asset Rasio lebih baik pada tahun 2017. Lalu dalam tingkat
pengembalian PT Pertamina pada tahun 2016 lebih baik pada
rasio-ratio yang dijadikan indicator tingkat pengembalian yaitu
Return on Equity, Return on Investment. Lalu pada kinerja
operasional PT Pertamina tahun 2016 lebih baik, karena dari
ketiga rasio lebih baik dari pada tahun 2014,2015, dan 2017.
Lalu pada sisi pemanfaatan asset tahun 2014 lebih baik pada
rasio Inventory Turnover dan Account Receivable Turnnover
sedangkan rasio Total Asset Turnover tahun 2016 lebih baik
dari tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai