Anda di halaman 1dari 3

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA P-29

SELATAN

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERK. : PDM - 674 / JAKSEL / 09 / 2011

A IDENTITAS TERDAKWA :

Nama Lengkap : HERU als TOYIB

Tempat Lahir : Cilacap

Umur / Tanggal Lahir : 28 Tahun / 29 Agustus 1979

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat Tinggal : Perum Taman Raya Blok GR No.09 Kota Batam

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMP

B RIWAYAT PENAHANAN :

I. Tahap Penyidikan : - Oleh Penyidik Polsekta Batam


Centre sejak tanggal 14 Juli 2007 s/d tanggal 02
Agustus 2007 di Rutan Polsekta Batam Centre;
- Diperpanjang oleh Kepala Kejaksaan
Negeri Batam sejak tanggal 03 Agustus 2007 s/d
tanggal 11 September 2007 di Rutan Polsekta
Batam Centre
II. Tahap :
Penuntutan
C DAKWAAN :

Primair

----- Bahwa ia Terdakwa HERU als TOYIB, pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti, antara bulan Juni 2007 sampai
dengan bulan Juli 2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun
2007 bertempat di wartel jangkar samping Barata Batam Centre Kota Batam
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Batam dengan sengaja dan melawan hukum
mengaku sebagai milik sendiri (zich toeeigenen) barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi
yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang
dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencariannya
atau karena mendapat upah untuk itu. Perbuatan Terdakwa dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

Bahwa ia terdakwa bekerja sebagai penjaga wartel kepunyaaan saksi korban


sdr FACHRUDIN, yang mendapat gaji setiap bulannya sebesar Rp 650.000,-
(enam ratus lima puluh ribu rupiah), pada waktu dan tempat seperti tersebut
di atas tidak menyetorkan uang hasil operasional wartel kepada saksi korban
selaku pemilik wartel.Uang hasil operasional wartel tersebut justru di
gunakan oleh terdakwa untuk kepentingan pribadi tanpa seizin dan / atau
sepengetahuan pemilik wartel. Pada awal bulan Juli tahun 2007 Pemilik wartel
menagih uang wartel kepada terdakwa dan ternyata terdakwa tidak dapat
menyetorkannya. Total uang yang seharusnya terdakwa setorkan adalah
berjumlah Rp 4.964.514,- (empat juta sembilan ratus enam puluh empat ribu
lima ratus empat belas rupiah) dengan rincian Rp 3.965.014,- (tiga juta
sembilan ratus enam puluh lima ribu empat belas rupiah) untuk operasional
wartel dan Rp 999.500,- ( sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima
ratus rupiah) untuk hasil penjulan voucher pulsa elektrik sesuai dengan hasil
print out komputer pada bulan Juni 2007 sampai dengan Juli 2007 dan 1
(satu) lembar nota pembelian pulsa elektrik dari sales motorolla An HERU als
TOYIB.

Akibat dari perbuatan terdakwa, saksi korban sdr FACHRUDIN mengalami


kerugian sebesar lebih kurang Rp 4.964.514,- (empat juta sembilan ratus
enam puluh empat ribu lima ratus empat belas rupiah) atau setidak tidaknya
lebih dari Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah)

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


374 KUHP. ----

Subsidair

----- Bahwa ia Terdakwa HERU als TOYIB, pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti, antara bulan Juni 2007 sampai
dengan bulan Juli 2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun
2007 bertempat di wartel jangkar samping Barata Batam Centre Kota Batam
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Batam dengan sengaja dan melawan hukum
mengaku sebagai milik sendiri (zich toeeigenen) barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi
yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, Perbuatan
Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Bahwa ia terdakwa bekerja sebagai penjaga wartel kepunyaaan saksi korban


sdr FACHRUDIN, pada waktu dan tempat seperti tersebut di atas tidak
menyetorkan uang hasil operasional wartel kepada saksi korban selaku
pemilik wartel.Uang hasil operasional wartel tersebut justru di gunakan oleh
terdakwa untuk kepentingan pribadi tanpa seizin dan / atau sepengetahuan
pemilik wartel. Pada awal bulan Juli tahun 2007 Pemilik wartel menagih uang
wartel kepada terdakwa dan ternyata terdakwa tidak dapat menyetorkannya.
Total uang yang seharusnya terdakwa setorkan adalah berjumlah Rp
4.964.514,- (empat juta sembilan ratus enam puluh empat ribu lima ratus
empat belas rupiah) dengan rincian Rp 3.965.014,- (tiga juta sembilan ratus
enam puluh lima ribu empat belas rupiah) untuk operasional wartel dan Rp
999.500,- ( sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus rupiah)
untuk hasil penjulan voucher pulsa elektrik sesuai dengan hasil print out
komputer pada bulan Juni 2007 sampai dengan Juli 2007 dan 1 (satu) lembar
nota pembelian pulsa elektrik dari sales motorolla An HERU als TOYIB.

Akibat dari perbuatan terdakwa, saksi korban sdr FACHRUDIN mengalami


kerugian sebesar lebih kurang Rp 4.964.514,- (empat juta sembilan ratus
enam puluh empat ribu lima ratus empat belas rupiah) atau setidak tidaknya
lebih dari Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah)

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


372 KUHP. ---

Jakarta selatan, 10 September 2007

PENUNTUT UMUM,

JUL INDRA DHANA NST, SH.

AJUN JAKSA NIP. 19790726200603100

Anda mungkin juga menyukai