Anda di halaman 1dari 39

BAHAYA

HIZBUT TAHRIR
( Jilid I )

Alih Bahasa :
Front Pembela Aqidah Ahlussunnah
1427 H / 2006 R.

‫ﺤﺮﻳﺮ‬‫ﺍﳊﺬﺭ ﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺣﺰﺏ ﺍﻟﺘ‬

www.darulfatwa.org.au
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada baginda Rasulullah, keluarga dan
para sahabatnya.
Buku yang ada di tangan pembaca ini sangat
penting untuk dibaca, terutama oleh para aktivis dakwah
di kampus-kampus, di berbagai oranisasi Islam maupun
di masjid-masjid serta khalayak umum. Tujuan
penerbitan buku ini bukan hendak menumbuhkan
perpecahan, justru sebaliknya untuk menyatukan umat
Islam dalam barisan aqidah yang lurus sesuai dengan
yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
Ibarat sebuah anggota tubuh yang terkena penyakit
menjalar dan diputuskan oleh dokter tidak ada obat yang
dapat menyembuhkannya selain amputasi, maka tidak
ada pilihan lain kecuali memotong anggota tersebut.
Atau ibarat sekeranjang buah-buahan, satu di antaranya
ada yang busuk dan jika dibiarkan akan menjalar dan
merusak yang lainnya, maka tidak ada alasan untuk tidak
membuang buah yang hanya satu tersebut.
Di antara keistimewaan syari'at Islam di banding
agama lain ialah adanya sanad atau mata rantai yang
bersambung hingga pembawa syari'at itu sendiri;
PENGANTAR PENERBIT Rasulullah. Karena itulah munculnya faham-faham
menyimpang yang dapat menyesatkan umat Islam sangat

www.darulfatwa.org.au
kecil kemungkinannya untuk tidak terdeteksi. Sanad Terakhir, buku kecil ini sebenarnya adalah wujud
inilah yang kemudian menjadi tradisi di kalangan dari pengamalan terhadap firman Allah ta'ala:
Ahlussunnah untuk selalu dilestarikan, karena dengan
terus membudayakannya akan terjamin kemurnian ajaran [3:‫ [ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻌﺼﺮ‬... ‫ﻖ‬‫ﺍ ﺑﹺﺎﻟﹾﺤ‬‫ﻮ‬‫ﺍﺻ‬‫ﻮ‬‫ﺗ‬‫] ﻭ‬
agama Allah ini.
Hizbut Tahrir tidak memiliki ini, akibatnya menjadi
fatal. Sekian banyak hadits mereka pahami sendiri secara Maknanya: "Dan (mereka) saling berwasiat dengan
asal-asalan tanpa disesuaikan dengan konteks kebenaran…" (Q.S. al 'Ashr : 3)
pembicaraannya serta hadits-hadits lain yang terkait.
Akibatnya pemahaman mereka berseberangan dengan Juga sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam:
apa yang selama ini dipahami oleh mayoritas umat Islam.
Hanya dengan alasan tidak ada khilafah Islamiyah ‫ﻩ‬‫ﺬﹶﺭ‬‫ﺤ‬‫ ﻳ‬‫ ﻛﹶﻲ‬‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﺎ ﻓ‬‫ ﺑﹺﻤ‬‫ﻩ‬‫ﻭ‬‫ ﺍﹸﺫﹾﻛﹸﺮ‬،‫ﻛﹾﺮﹺ ﺍﻟﹾﻔﹶﺎﺟﹺﺮﹺ‬‫ ﺫ‬‫ﻦ‬‫ﻥﹶ ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﺮﹺﻋ‬‫ﻰ ﺗ‬‫ﺘ‬‫ﻰ ﻣ‬‫ﺘ‬‫"ﺣ‬
misalnya, mereka kemudian menafikan adanya syari'at
bahkan menafikan adanya Islam. Seringkali terdengar (‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ‬‫ﺎﺱ‬‫ﺍﻟﻨ‬
propaganda mereka yang menyesatkan: "Tidak ada
syari'at tanpa khilafah Islamiyah" atau "Tidak ada Islam Maknanya: "Sampai kapan kalian segan untuk menyebutkan
tanpa khilafah Islamiyah". Artinya, menurut paham kesesatan orang yang sesat, sebutkanlah apa yang ada padanya
mereka keberadaan Islam di masa sekarang ini telah (kesesatannya) hingga ia dijauhi masyarakat dan diwaspadai
tiada secara mutlak. bahayanya" (H.R. al Bayhaqi)
Buku ini mengungkap hal-hal yang menjadi Hal ini tidak termasuk ghibah yang diharamkan,
keyakinan dasar Hizbut Tahrir, sekaligus mengungkap bahkan sebaliknya ini adalah hal yang wajib dilakukan
pemahaman sebenarnya tentang makna-makna hadits untuk memperingatkan masyarakat. Rasulullah shallallahu
yang seringkali diselewengkan oleh mereka. Tentunya 'alayhi wasallam bersabda:
makna-makna hadits yang dikutip di sini diintisarikan
dari kitab-kitab yang mu'tabar di kalangan Ahlussunnah. (‫ﺔﹸ" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ‬‫ﺤ‬‫ﻴ‬‫ﺼ‬‫ ﺍﻟﻨ‬‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫"ﺍﻟﹶﺪ‬

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: "Agama mengajarkan kepada nasehat (untuk Oleh karena itu, kami berpesan kepada saudara-
mengamalkan agama dan mengajarkannya)" (H.R. al Bukhari) saudara kami setanah air untuk menjauhi Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir mengeksploitasi semangat generasi dan marilah kita berpegangteguh dengan akidah
muda dan kecintaan mereka terhadap Islam. Mereka Ahlussunnah yang diwariskan oleh orang-orang tua kita
tanamkan kepada para pemuda tersebut pemikiran- di negeri tercinta ini.
pemikiran beracun yang menyalahi al Qur'an, Hadits dan
kebenaran yang sudah menjadi kesepakatan umat Islam. Front Pembela Aqidah Ahlussunnah
Oleh sebab itu, Hizbut Tahrir telah dilarang
keberadaannya di kebanyakan negara-negara arab dan
Islam, karena kelompok ini telah populer ditengarai
sebagai antek negara-negara yang memusuhi Islam.
Sebagian media arab mensinyalir dan beberapa mantan
perdana menteri di negara-negara timur tengah
menyebutkan berita yang sudah sangat populer bahwa
pimpinan Hizbut Tahrir Taqiyyuddin an-Nabhani di
awal tahun limapuluhan dicekal di perbatasan Lebanon.
Ketika itu ternyata dia sedang membawa cek berisi
ribuan dolar dari kedutaan negara barat. Sudah menjadi
buah bibir juga di kalangan generasi tua di Palestina
adanya hubungan yang sangat erat antara Taqiyyuddin
an-Nabhani dengan Zionis.
Bukti lain bahwa tujuan Hizbut Tahrir adalah
menodai citra Islam dan menjauhkan orang dari Islam
adalah peristiwa yang belakangan terjadi di London, yaitu
pengeboman terhadap bis-bis oleh pelaku bom bunuh
diri dari kalangan Hizbut Tahrir.

www.darulfatwa.org.au
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
MUQADDIMAH
BAHAYA HIZBUT TAHRIR
HIZBUT TAHRIR:
ü Mengingkari takdir
ü Mengingkari kemaksuman para nabi
ü Berkeyakinan tasybih
ü Mengingkari kehujjahan Ijma'
ü Membenarkan kudeta terhadap khalifah yang sah
ü Menyesatkan umat Islam di luar Hizbut Tahrir
ü Mengkafirkan umat Islam di luar Hizbut Tahrir
ü Membenci dan melecehkan Ahlussunnah Wal
Jama'ah
ü Mengingkari siksa kubur
ü Membolehkan laki-laki berjabat tangan dengan
perempuan yang bukan mahramnya

www.darulfatwa.org.au
ü Menghalalkan laki-laki mencium wanita lain ketika
perpisahan
ü Membolehkan berjalan dengan tujuan berzina

PENUTUP MUQADDIMAH

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.


Shalawat dan salam semoga tercurahkan atas Sayyidina
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya yang baik dan
suci.
Allah ta’ala berfirman:

‫ﻦﹺ‬‫ﻥﹶ ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬‫ ﻭ‬‫ﻑ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﻥﹶ ﺑﹺﺎﻟﹾﻤ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﺄﹾﻣ‬‫ﺎﺱﹺ ﺗ‬‫ﻠﻨ‬‫ ﻟ‬‫ﺖ‬‫ﺮﹺﺟ‬‫ ﺃﹸﺧ‬‫ﺔ‬‫ ﺃﹸﻣ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ ﺧ‬‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫]ﻛﹸﻨ‬


[110: ‫ﻜﹶﺮﹺ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺀﺍﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟﹾﻤ‬
Maknanya: “Kalian adalah sebaik–baik umat yang diutus
untuk manusia, menyeru kepada al Ma’ruf (hal-hal yang
diperintahkan Allah) dan mencegah dari al Munkar (hal-hal
yang dilarang Allah)”. (Q.S. Ali ‘Imran: 110)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

‫ ﻓﹶﺈﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ‬‫ﺎﻧﹺﻪ‬‫ﺴ‬‫ ﻓﹶﺒﹺﻠ‬‫ﻊ‬‫ﻄ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ ﻳ‬‫ ﻓﹶﺈﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ‬‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ ﺑﹺﻴ‬‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﺍ ﻓﹶﻠﹾﻴ‬‫ﻜﹶﺮ‬‫ﻨ‬‫ ﻣ‬‫ﻜﹸﻢ‬‫ﻨ‬‫ﺃﹶﻯ ﻣ‬‫ ﺭ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬
(‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬‫ﺎﻥ‬‫ﻤ‬‫ ﺍﻹِﻳ‬‫ﻒ‬‫ﻌ‬‫ ﺃﹶﺿ‬‫ﻚ‬‫ﺫﻟ‬‫ ﻭ‬‫ ﻓﹶﺒﹺﻘﹶﻠﹾﺒﹺﻪ‬‫ﻊ‬‫ﻄ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻳ‬

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: “Barangsiapa di antara kalian mengetahui suatu Kepada seorang khathib, yang mengatakan:
perkara munkar, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya,
jika ia tidak mampu hendaklah ia merubahnya dengan lisannya, "‫ﻯ‬‫ ﻏﹶﻮ‬‫ﺎ ﻓﹶﻘﹶﺪ‬‫ﻬﹺﻤ‬‫ﺼ‬‫ﻌ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬‫ﺪ‬‫ﺷ‬‫ ﺭ‬‫ ﻓﹶﻘﹶﺪ‬‫ﻟﹶﻪ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬‫ﻊﹺ ﺍﷲَ ﻭ‬‫ﻄ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬
jika ia tidak mampu hendaklah ia mengingkari dengan hatinya. Maknanya: "Barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya
Dan hal itu (yang disebut terakhir) paling sedikit buah dan maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barang siapa
hasilnya; dan merupakan hal yang diwajibkan atas seseorang bermaksiat kepada keduanya maka ia telah melakukan
ketika ia tidak mampu mengingkari dengan tangan dan kesalahan".
lisannya”. (H.R. Muslim) Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam menegurnya dengan
Syari'at telah menyeru untuk mengajak kepada yang mengatakan:
ma’ruf, yaitu hal-hal yang diperintahkan Allah dan
mencegah hal-hal yang munkar, yang diharamkan oleh ." ‫ﺖ‬‫ ﺃﹶﻧ‬‫ﺐ‬‫ﻴ‬‫ﻄ‬‫ ﺍﻟﹾﺨ‬‫" ﺑﹺﺌﹾﺲ‬
Allah, menjelaskan kebathilan sesuatu yang bathil dan Maknanya: "Seburuk-buruk khathib adalah engkau” (H.R.
kebenaran perkara yang haqq. Pada masa kini, banyak Ahmad).
orang yang mengeluarkan fatwa tentang agama, Ini dikarenakan khathib tersebut menggabungkan antara
sedangkan fatwa-fatwa tersebut sama sekali tidak Allah dan Rasul-Nya dalam satu dlamir (kata ganti)
memiliki dasar dalam Islam. Karena itu perlu ditulis dengan mengatakan ‫ﻭﻣﻦ ﻳﻌﺼﻬﻤﺎ‬. Kemudian Rasulullah
sebuah buku untuk menjelaskan yang haqq dari yang shallallahu 'alayhi wasallam berkata kepadanya:
bathil, yang benar dari yang tidak benar. “Katakanlah:
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi ."‫ﻟﹶﻪ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬‫ﺺﹺ ﺍﷲَ ﻭ‬‫ﻌ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫"ﻭ‬
wasallam memperingatkan masyarakat dari orang yang
menipu ketika menjual makanan. Imam al Bukhari juga Perhatikanlah, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam tidak membiarkan perkara sepele seperti ini, meski tidak
mengatakan tentang dua orang yang hidup di tengah- mengandung unsur kufur atau syirik. Jika demikian
tengah kaum muslimin: “Saya mengira bahwa si fulan halnya, bagaimana mungkin beliau akan tinggal diam dan
dan si fulan tidak mengetahui sedikitpun tentang agama membiarkan orang-orang yang menyelewengkan ajaran-
kita ini”. ajaran agama dan menyebarkan penyelewengan-

www.darulfatwa.org.au
penyelewengan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Jikalau terhadap hal semacam ini saja Rasulullah
Tentunya orang semacam ini lebih harus diwaspadai dan shallallahu 'alayhi wasallam angkat bicara dan tidak tinggal
dijelaskan kepada masyarakat bahaya dan kesesatannya. diam dengan cara memperingatkan tentang keadaan
Ketika kami menyebut beberapa nama orang yang mereka, apalagi berkenaan dengan orang-orang yang
menyimpang dalam risalah ini, maka hal ini tidaklah mengaku berilmu dan ternyata menipu masyarakat serta
termasuk ghibah yang diharamkan, bahkan sebaliknya ini memutar balikkan perkara dengan menjadikan kekufuran
adalah hal yang wajib dilakukan untuk memperingatkan sebagai Islam. Oleh karena itu Imam asy-Syafi’i
masyarakat. Dalam sebuah hadits shahih bahwa mengatakan di hadapan banyak orang kepada Hafsh al
Fathimah binti Qays berkata kepada Rasulullah shallallahu Fard: “Kamu benar-benar telah kufur kepada Allah yang
'alayhi wasallam: Maha Agung” (yakni telah jatuh dalam kufur hakiki yang
"Wahai Rasulullah, aku telah dipinang oleh Mu’awiyah mengeluarkan seseorang dari Islam, sebagaimana
dan Abu Jahm”. Rasulullah berkata: "Abu Jahm suka dijelaskan oleh Imam al Bulqini dalam kitab Zawa-id ar-
memukul perempuan, sedangkan Mu’awiyah adalah orang Raudlah), (Lihat Manaqib asy-Syafi’i, jilid I, h. 407). Beliau
miskin yang tidak mempunyai harta (yang mencukupi juga menyatakan tentang Haram bin Utsman, seorang
untuk nafkah yang wajib), menikahlah dengan Usamah”. yang hidup semasa dengannya dan biasa berdusta ketika
(H.R. Muslim dan Ahmad) meriwayatkan hadits: "Meriwayatkan hadits dari Haram (bin
Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu 'alayhi Utsman) hukumnya adalah haram”. Imam Malik juga
wasallam mengingatkan Fathimah binti Qays dari mencela (jarh) orang yang semasa dan tinggal di daerah
Mu’awiyah dan Abu Jahm. Beliau menyebutkan nama yang sama dengannya; Muhammad bin Ishaq, penulis
kedua orang tersebut di belakang (tanpa sepengetahuan) kitab al Maghazi. Imam Malik berkata tentangnya: “Dia
mereka dan menyebutkan hal yang dibenci oleh mereka seringkali berbohong". Imam Ahmad bin Hanbal berkata
berdua. Ini dikarenakan dua sebab; Pertama: Mu’awiyah tentang al Waqidi: “al Waqidi seringkali berbohong”.[]
orang yang sangat fakir sehingga ia tidak akan mampu
memberi nafkah kepada istrinya. Kedua: Abu Jahm
adalah seorang yang suka memukul perempuan.

www.darulfatwa.org.au
BAHAYA HIZBUT TAHRIR

‫ﻞﹺ‬‫ﺎﻃ‬‫ﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﺒ‬‫ ﻋ‬‫ﻖ‬‫ ﺑﹺﺎﻟﹾﺤ‬‫ﻑ‬‫ﻘﹾﺬ‬‫ﻞﹾ ﻧ‬‫ ]ﺑ‬:‫ﺎﻟﹶﻰ‬‫ﻌ‬‫ﻝﹸ ﺍﷲُ ﺗ‬‫ﻘﹸﻮ‬‫ﻳ‬


[18 : ‫[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ‬...‫ﻪ‬‫ﻐ‬‫ﻣ‬‫ﺪ‬‫ﻓﹶﻴ‬
Maknanya: "Sebenarnya Kami (Allah) melontarkan yang haqq
kepada yang batil lalu yang haqq itu menghancurkannya…"
(Q.S. al Anbiyaa' : 18)
Sebagai pengamalan terhadap ayat ini, kami akan
menyebutkan penjelasan ringkas dan memadai bagi kaum
muslimin tentang suatu kelompok yang telah
menyelewengkan ajaran Islam dan menyebarkan
kebatilan-kebatilan yang dikenal dengan kelompok
Hizbut Tahrir,1 yang didirikan oleh seorang bernama

1 Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiyyuddin an-Nabhani

(W.1400 H), asal Palestina. Hizbut Tahrir –sebagaimana ia


memperkenalkan dirinya- adalah perkumpulan (Takattul) politik,
bukan perkumpulan spiritual atau perkumpulan ilmiah. Kami

www.darulfatwa.org.au
Taqiyyuddin an-Nabhani. Ia mengaku sebagai ahli Al Imam Abu Hanifah (W. 150 H) dalam al Fiqh al
ijtihad, ia berbicara tentang agama dengan Akbar berkata: “Tidak ada sesuatupun yang terjadi di dunia
kebodohannya, mendustakan al Qur’an, hadits dan ijma’ maupun di akhirat kecuali dengan kehendak, pengetahuan,
baik dalam masalah pokok-pokok agama (Ushuluddin) Qadla' (penciptaan) dan Qadar (ketentuan)-Nya”. Tentang
maupun dalam masalah furu’. perbuatan hamba, beliau berkata: “Dan segala perbuatan
Berikut ini adalah sebagian kecil dari kesesatan- manusia terjadi dengan kehendak, pengetahuan, Qadla'
kesesatannya yang ditolak oleh orang yang memiliki hati (penciptaan) dan Qadar (ketentuan)-Nya”. Inilah aqidah
yang jernih. Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Sedangkan Hizbut Tahrir menyalahi aqidah ini.
1. Allah ta'ala berfirman: Mereka menjadikan Allah tunduk dan terkalahkan
dengan terjadinya sesuatu di luar kehendak-Nya. Hal ini
[49 : ‫ﺭﹴ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻘﻤﺮ‬‫ ﺑﹺﻘﹶﺪ‬‫ﺎﻩ‬‫ﻠﹶﻘﹾﻨ‬‫ﺀٍ ﺧ‬‫ﻰ‬‫ﺎ ﻛﹸﻞﱠ ﺷ‬‫]ﺇﹺﻧ‬ seperti yang dikatakan oleh pimpinan mereka;
Taqiyyuddin an-Nabhani2 dalam bukunya berjudul asy-
Maknanya: "Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan segala
Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz I, bagian pertama, hlm. 71-
sesuatu menurut ketentuan-Ku" (Q.S. al Qamar : 49)
72, sebagai berikut: "Segala perbuatan manusia tidak terkait
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: dengan Qadla Allah, karena perbuatan tersebut ia lakukan atas
inisiatif manusia itu sendiri dan dari ikhtiarnya. Maka semua
(‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳊﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ‬‫ﻪ‬‫ﺘ‬‫ﻌ‬‫ﻨ‬‫ﺻ‬‫ﺎﻧﹺﻊﹴ ﻭ‬‫ ﻛﹸﻞﱢ ﺻ‬‫ﺎﻧﹺﻊ‬‫"ﺇﹺﻥﱠ ﺍﷲَ ﺻ‬ perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan dan kehendak
Maknanya: "Allah pencipta setiap pelaku perbuatan dan manusia tidak masuk dalam Qadla' ".
perbuatannya" (H.R. al Hakim dan al Bayhaqi)

katakan: ini adalah penegasan mereka yang menunjukkan bahwa


mereka bukan ahli agama dan tidak layak mengambil ilmu agama
dari mereka. Namun demikian, ternyata mereka berbicara tentang 2 An-Nabhani yang dimaksud di sini bukanlah Syekh

agama tanpa ilmu, jadi masyarakat wajib diperingatkan agar Yusuf an-Nabhani yang dikenal membolehkan tawassul,
mewaspadai bahaya mereka. Mendiamkan mereka akan membolehkan peringatan maulid dan gigih membantah orang-
menjadikan negara kita ini layaknya negara AlJaza-ir kedua. orang Wahhabi.

10

www.darulfatwa.org.au
Dalam buku yang sama ia berkata3: ‫ﻝﹺ ﺑﹺﻼﹶ‬‫ ﺍﻷَﺯ‬‫ﻲ‬‫ ﻓ‬-‫ﺎﻟﹶﻰ‬‫ﻌ‬‫ –ﺗ‬‫ﻪ‬‫ﻔﹶﺎﺗ‬‫ﺌﹶﺔﹸ ﺻ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﺍﻟﹾﻤ‬‫ ﻭ‬‫ﺭ‬‫ﺍﻟﹾﻘﹶﺪ‬‫ﺎﺀُ ﻭ‬‫ﺍﻟﹾﻘﹶﻀ‬‫"ﻭ‬
"Jadi menggantungkan adanya pahala sebagai balasan bagi
kebaikan dan siksa sebagai balasan dari kesesatan, ."‫ﻒ‬‫ﻛﹶﻴ‬
menunjukkan bahwa petunjuk dan kesesatan adalah
Maknanya: "Qadla dan Qadar serta masyi’ah adalah sifat
murni perbuatan manusia itu sendiri, bukan berasal dari
Allah pada azal, tanpa disifati dengan al Kayf (sifat-sifat
Allah".
makhluk-Nya)”.
Pernyataan serupa juga ia ungkapkan dalam
Dalam pernyataan-pernyataan ini jelas terdapat
kitabnya berjudul Nizham al Islam4.
bantahan terhadap Taqiyyuddin an-Nabhani, pemimpin
Hizbut Tahrir yang mengatakan dalam bukunya asy-
2. Al Hasan ibn Ali -semoga Allah meridlai keduanya-
Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz 1 hal. 64 :
berkata:
."‫ ﻛﹶﻔﹶﺮ‬‫ ﻓﹶﻘﹶﺪ‬‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬‫ ﻭ‬‫ـﺮﹺﻩ‬‫ﻴ‬‫ ﺧ‬‫ﺭﹺﻩ‬‫ﻗﹶﺪ‬‫ﺎﺀِ ﺍﷲِ ﻭ‬‫ ﺑﹺﻘﹶﻀ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ ﻳ‬‫ ﻟﹶﻢ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬ "Sesungguhnya penggunaan dua kata qadla dan qadar
secara bersamaan tidak pernah dilakukan oleh seorangpun,
"Barang siapa yang tidak beriman kepada qadla’ Allah dan tidak dalam al Qur'an, Hadits, perkataan para ulama,
qadar-Nya, yang baiknya dan yang buruknya, maka ia telah dalam bahasa Arab atau dalam perkataan para fuqaha'
kafir". Sebagaimana dinukil dalam Isyarat al Maram karya kecuali setelah berakhir abad pertama, yakni setelah
al Bayadli dan kitab-kitab lainnya. diterjemahkan filsafat Yunani dan munculnya para
Imam Abu Hanifah (W. 150 H) berkata dalam al mutakallim (Ahli Kalam)".
Fiqh al Akbar sebagai berikut:
Kami berkata: Ini adalah bukti penyimpangan
Hizbut Tahrir dari keyakinan para sahabat dan as-Salaf
ash-Shalih.
3 Lihat kitab asy-Syakhshiyyah al Islamiyyah, edisi arab, Juz

I, Bag. Pertama, hlm. 74


3. Ahlussunnah Wal Jama'ah adalah al Firqah an-
4 Kitab bernama Nizham al Islam, hlm. 22 Najiyah; golongan yang selamat, maka beruntunglah

11

www.darulfatwa.org.au
orang yang berpegang teguh dengan ajaran mereka. Ahlussunnah Wal Jama'ah, maka hendaklah kaum
Sementara Hizbut Tahrir mencela dan mengkritik muslimin mewaspadai mereka.
Ahlussunnah Wal Jama'ah. Tokoh mereka Taqiyyuddin
an-Nabhani berkata dalam bukunya asy-Syakhshiyyah al 4. Syekh Ahmad ibn Ruslan dalam az-Zubad
Islamiyyah, Juz 1 h. 53 setelah menyatakan bahwa mengatakan:
Ahlussunnah Wal Jama'ah berkata: ."‫ﺠﹺﺐ‬‫ﺀٌ ﻳ‬‫ﻰ‬‫ ﺷ‬‫ﻠﹶﻰ ﺍﹾﻹِﻟﻪ‬‫ﺎ ﻋ‬‫ﻣ‬‫"ﻭ‬
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan hamba seluruhnya
adalah atas kehendak Allah dan masyi'ah-Nya", ia “Dan tidak ada sesuatu yang wajib bagi Allah (untuk
(Taqiyyuddin an-Nabhani) berkata: "Sebenarnya dilakukan)".
pendapat Ahlussunnah Wal Jama'ah dan pendapat Inilah keyakinan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Tidak
Jabriyyah adalah sama, maka mereka (Ahlussunnah) ada sesuatu yang wajib dilakukan oleh Allah. Allah
sebenarnya adalah Jabriyyun (pengikut paham memasukkan seorang mukmin ke surga karena rahmat-
Jabriyyah)". Kemudian ia berkata pada h. 58: "Dan Nya, dan memasukkan orang kafir ke neraka karena
yang kedua: ijbar, ini adalah pendapat Jabriyyah dan keadilan-Nya.
Ahlussunnah Wal Jama'ah, mereka hanya berbeda dalam Sedangkan Hizbut Tahrir sejalan dengan
ungkapan dan dalam menggunakan (bermain) kata-kata". Mu’tazilah -kelompok sesat-. Tokoh mereka,
Taqiyyuddin an-Nabhani berkata dalam bukunya asy-
Kami berkata: ini adalah penghinaan terhadap Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz 1 h. 63 tentang Allah
Ahlussunnah Wal Jama'ah dan menuduh mereka hanya sebagai berikut:
merekayasa (bermain) kata-kata, serta menyamakan
mereka dengan Jabriyyah. Jabriyyah adalah golongan sesat "Untuk melakukan perkara yang memang wajib atas
yang mengingkari bahwa seorang hamba mempunyai Allah untuk melakukannya".
masyi’ah (kehendak) di bawah masyi’ah (kehendak) Allah.
Dari sini jelas bahwa Hizbut Tahrir bukanlah Dan Ia berkata:

12

www.darulfatwa.org.au
"Masuknya mereka adalah kewajiban bagi Allah yang Inilah di antara kesesatan Hizbut Tahrir, seperti
telah Ia wajibkan atas Dzat-Nya dan Ia tentukan". yang dikatakan oleh pemimpin mereka, Taqiyyuddin an-
Nabhani dalam bukunya asy-Syakhshiyyah al Islamiyyah5:
5. Ahlussunnah Wal Jama'ah menyepakati bahwa "…hanya saja kemaksuman para nabi dan rasul adalah
para nabi pasti memiliki sifat jujur, amanah dan setelah mereka memiliki predikat kenabian dan kerasulan
kecerdasan yang tinggi. Dari sini diketahui bahwa Allah dengan turunnya wahyu kepada mereka. Sedangkan
ta'ala tidak akan memilih seseorang untuk predikat ini sebelum kenabian dan kerasulan boleh jadi mereka berbuat
kecuali orang yang tidak pernah jatuh dalam perbuatan dosa seperti umumnya manusia. Karena keterpeliharaan
hina (Radzalah), khianat, kebodohan, kebohongan dan dari dosa ('Ishmah) berkaitan dengan kenabian dan
kebebalan. Karena itu orang yang pernah terjatuh dalam kerasulan saja".
hal-hal yang tercela tersebut tidak layak untuk menjadi
nabi meskipun tidak lagi mengulanginya. Para nabi juga 6. Aqidah Ahlussunnah menyatakan bahwa Allah
terpelihara dari kekufuran, dosa-dosa besar juga dosa- bukan jism lathif (benda yang tidak dapat disentuh);
dosa kecil yang mengandung unsur kehinaan, baik seperti cahaya, roh dan Allah juga bukan jism katsif
sebelum mereka menjadi nabi maupun sesudahnya. (benda yang dapat disentuh) seperti manusia. Demikian
Adapun dosa-dosa kecil yang tidak mengandung unsur pula Allah tidak boleh disifati dengan sifat-sifat jism
kehinaan bisa saja seorang nabi terjatuh ke dalamnya. (benda) seperti bergerak, diam, duduk, bersemayam,
Inilah pendapat kebanyakan para ulama seperti bertempat pada suatu tempat dan arah dan sebagainya.
dinyatakan oleh beberapa ulama dan ini yang ditegaskan Yang benar Allah ta’ala ada tanpa tempat dan tanpa arah.
oleh al Imam Abu al Hasan al Asy’ari --semoga Allah
merahmatinya--. Sementara Hizbut Tahrir menyalahi [11 :‫ﺀٌ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺸﻮﺭﻯ‬‫ﻰ‬‫ ﺷ‬‫ﻪ‬‫ﺜﹾﻠ‬‫ ﻛﹶﻤ‬‫ﺲ‬‫]ﻟﹶﻴ‬
kesepakatan ini. Mereka membolehkan seorang pencuri,
penggali kubur (pencuri kafan mayit), seorang homo seks
atau pelaku kehinaan-kehinaan lainnya yang biasa
dilakukan oleh manusia untuk menjadi nabi. 5 Kitab bernama as-Sakhshiyyah al-Islamiyyah, Juz I, Bag.
Pertama, hlm 120

13

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari Imaniyyah, dalam menjelaskan aqidah mayoritas kaum
makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi), dan muslimin, aqidah kelompok yang selamat, yaitu
tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”. (Q.S. as-Syura: Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai berikut:
11)
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: ‫ ﻭ‬‫ﺍﻥ‬‫ ﺍﻷَﻛﹾﻮ‬‫ﺔ‬‫ﻬ‬‫ﺎﺑ‬‫ﺸ‬‫ ﻣ‬‫ﻦ‬‫ﻋ‬‫ ﻭ‬‫ﻜﹶﺎﻥ‬‫ﺍﻟﹾﻤ‬‫ ﻭ‬‫ﺎﻥ‬‫ﻣ‬‫ﻦﹺ ﺍﻟﺰ‬‫ ﻋ‬‫ﺱ‬‫ﻘﹶﺪ‬‫ﺎﻟﹶﻰ ﻣ‬‫ﻌ‬‫ ﺗ‬‫ﻪ‬‫ﺃﹶﻧ‬‫"ﻭ‬
‫ " )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ‬‫ﻩ‬‫ـﺮ‬‫ﺀٌ ﻏﹶﻴ‬‫ﻰ‬‫ ﺷ‬‫ﻜﹸﻦ‬‫ ﻳ‬‫ﻟﹶﻢ‬‫" ﻛﹶﺎﻥﹶ ﺍﷲُ ﻭ‬ ."‫ﺎﺕ‬‫ ﺍﻟﹾﺠﹺﻬ‬‫ﻂﹸ ﺑﹺﻪ‬‫ﻴ‬‫ﺤ‬‫ﻻﹶ ﺗ‬
(‫ﻭﺍﺑﻦ ﺍﳉﺎﺭﻭﺩ‬ “Sesungguhnya Dia (Allah) ta’ala maha suci dari zaman dan
tempat, dan maha suci dari menyerupai akwan (sifat berkumpul,
Maknanya: “Allah ada pada azal (keberadaan tanpa berpisah, bergerak, dan diam) dan tidak diliputi oleh satu arah
permulaan) dan belum ada sesuatupun selain-Nya”. (H.R. al penjuru maupun semua arah penjuru ”.
Bukhari, al Bayhaqi dan Ibn al Jarud) Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah menjawab
Imam Ali –semoga Allah meridlainya- berkata: tentang ayat Istiwa', "Istawa 'ala al ‘Arsy", bahwa kata
Istawa mempunyai lima belas arti, tidak boleh
"‫ﻪ‬‫ﺬﹶﺍﺗ‬‫ﺎ ﻟ‬‫ﻜﹶﺎﻧ‬‫ ﻣ‬‫ﺬﹾﻩ‬‫ﺨ‬‫ﺘ‬‫ ﻳ‬‫ﻟﹶﻢ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﺗ‬‫ﺭ‬‫ﻘﹸﺪ‬‫ﺍ ﻟ‬‫ﺎﺭ‬‫ ﺇﹺﻇﹾﻬ‬‫ﺵ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻟﹾﻌ‬‫ﻠﹶﻖ‬‫"ﺇﹺﻥﱠ ﺍﷲَ ﺧ‬ menafsirkan ayat ini dengan bersemayam, duduk atau
berada di atas 'Arsy dengan jarak, melainkan makna
(333 ،‫)ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﻣﻨﺼﻮﺭ ﺍﻟﺒﻐﺪﺍﺩﻱ ﰲ ﺍﻟﻔﺮﻕ ﺑﲔ ﺍﻟﻔﺮﻕ ﺹ‬
istawa tersebut adalah "‫"ﻗﻬﺮ‬: menundukkan dan
“Sesunggguhnya Allah menciptakan ‘Arsy untuk menampakkan menguasai. Ini adalah sifat yang layak bagi Allah sebab al
kekuasaan-Nya dan bukan untuk menjadikannya tempat bagi Qahr adalah sifat kesempurnaan bagi Allah ta’ala. Allah
Dzat-Nya” (diriwayatkan oleh Imam Abu Manshur al menamakan Dzat-Nya al Qahir dan al Qahhar dan umat
Baghdadi dalam kitab al Farq bayna al Firaq, hal. 333) Islam menamakan anak-anak mereka dengan nama 'Abd
al Qahir dan 'Abd al Qahhar. Tidak seorangpun di antara
Imam al Habib Abdullah bin 'Alawi al Haddad – kaum muslimin menamakan anaknya dengan nama 'Abd
semoga Allah meridlainya-, menuturkan dalam penutup al Jalis (al Jalis nama bagi sesuatu yang duduk). Kalangan
kitabnya an-Nasha-ih ad-Diniyyah Wa al Washaya al yang mentakwil Istawa dengan Qahara adalah para ulama

14

www.darulfatwa.org.au
dari empat Madzhab seperti Imam al Ghazali dan lainnya bahwa Allah berada di suatu arah. Al Hafizh as-Suyuthi
dari madzhab Syafi’i, Abu 'Amr ibn al Hajib dan lainnya juga meriwayatkan dalam kitabnya al Asybah Wa an-
dari mazhab Maliki, al Hafizh Ibn al Jawzi dan lainnya Nazha-ir, h. 488 bahwa Imam Syafi'i mengatakan orang
dari orang-orang utama Madzhab Hanbali, Imam Abu Mujassim adalah kafir. Ibn al Mu'allim al Qurasyi juga
Manshur al Maturidi dan lainnya dari Madzhab Hanafi. meriwayatkan dalam kitabnya Najm al Muhtadi Wa Rajm
Bahkan para Ulama Indonesia menuturkan tentang hal al Mu'tadi, h. 551 bahwa imam asy-Syafi'i mengatakan:
ini dalam karya-karya mereka seperti Syekh Muhammad "Barang siapa meyakini bahwa Allah duduk di atas 'arsy maka
Mahfuzh at-Tarmasi al Indonesi dalam bukunya dia telah kafir". Dan ini adalah Ijma’ para ulama seperti
Mawhibah Dzi al Fadll, Syekh Muhammad Nawawi ibn dinukil oleh al Imam as-Salafi6 Abu Ja'far ath-Thahawi
‘Umar al Jawi dalam at-Tafsir al Munir dan lainnya. (227-321 H) dalam al 'Aqidah ath-Thahawiyyah (Penjelasan
Para Ulama dari kalangan empat Madzhab aqidah Ahlussunnah), beliau mengatakan:
mengatakan dalam buku-buku mereka bahwa barang
siapa mengatakan bahwa Allah bersemayam atau duduk ."‫ ﻛﹶﻔﹶﺮ‬‫ﺮﹺ ﻓﹶﻘﹶﺪ‬‫ﺸ‬‫ ﺍﻟﹾﺒ‬‫ﺎﻧﹺﻲ‬‫ﻌ‬‫ ﻣ‬‫ﻦ‬‫ﻰ ﻣ‬‫ﻨ‬‫ﻌ‬‫ ﺍﷲَ ﺑﹺﻤ‬‫ﻒ‬‫ﺻ‬‫ ﻭ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫"ﻭ‬
di ‘Arsy, maka ia musyabbih, mujassim dan kafir. Di Maknanya: “Barang siapa yang mensifati Allah dengan salah
antaranya ahli Fiqh madzhab Syafi'i Syekh Taqiyyuddin satu sifat manusia maka ia telah kafir".
al Hushni dalam karyanya Kifayah al Akhyar menuturkan Sedangkan Hizbut Tahrir telah mendustakan al
bahwa mujassimah (golongan yang mengatakan bahwa Qur’an dan Sunnah serta Ijma’ umat Islam. Mereka telah
Allah bentuk) adalah kafir. Bahkan beliau juga menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya. Salah
menuturkan dalam karyanya yang lain Daf’u Syubah man seorang tokoh mereka dalam bukunya yang berjudul
Syabbaha wa Tamarrada bahwa orang yang mensifati “Islam bangkitlah” hlm. 95, baris 17 dan 18 mengatakan
Allah dengan bersemayam di atas ‘Arsy adalah musyabbih : “Sesungguhnya Allah bersemayam di atas ‘Arsy "7. Wal
dan kafir. Al Hafizh al 'Iraqi, Mulla Ali al Qari, al Qarafi,
Ibnu Hajar al Haytami dan lainnya menukil dari para
6
pendiri madzhab empat; imam Abu Hanifah, Malik, asy- Salaf adalah mereka yang hidup pada tiga abad pertama
tahun hijriyyah.
Syafi'i dan Ahmad bahwa mereka mengkafirkan orang 7
Penulis buku ini adalah penyebar pemikiran-pemikiran
yang mengatakan bahwa Allah adalah jism (benda) atau Hizbut Tahrir di Indonesia dan sekarang dipecat dari

15

www.darulfatwa.org.au
’iyazdu billah dari kekufuran semacam ini. Lihatlah wahai Hendaklah diketahui bahwa hal ini merupakan
muslim terhadap tasybih (menyerupakan Allah dengan ijma’ Ahlussunnah Wal Jama’ah, dan ini sesuai dengan
makhluk-Nya) ini. Katakanlah kepada mereka: "Allah firman Allah Ta’ala :
ada sebelum ‘arsy, dan setelah menciptakan ‘Arsy Allah
tetap ada seperti semula tanpa 'Arsy dan tidak berubah. [49 : ‫ﺭﹴ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻘﻤﺮ‬‫ ﺑﹺﻘﹶﺪ‬‫ﺎﻩ‬‫ﻠﹶﻘﹾﻨ‬‫ﺀٍ ﺧ‬‫ﻰ‬‫ﺎ ﻛﹸﻞﱠ ﺷ‬‫]ﺇﹺﻧ‬
Allah tidak butuh kepada ‘Arsy dan lainnya dari Maknanya: "Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan segala
makhluk-Nya". Dan kita katakan: Seandainya tidak
sesuatu menurut ketentuan-Ku" (Q.S. al Qamar : 49)
dijumpai pada Hizbut Tahrir selain kesesatan ini niscaya
sudah cukup sebagai bukti bahwa mereka adalah sesat.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Bagaimana mereka mengaku ingin mendirikan
negara Islam?!!. Penulis buku yang berjudul “Islam [2 : ‫[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻔﻠﻖ‬‫ﻠﹶﻖ‬‫ﺎ ﺧ‬‫ ﻣ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬‫ﻦ‬‫]ﻣ‬
bangkitlah” tersebut adalah salah seorang yang
mempunyai andil besar dalam menyebarkan pemikiran- Maknanya: "Dari keburukan yang Allah ciptakan " (Q.S. al
pemikiran Hizbut Tahrir di Indonesia secara khusus. Falaq :2)
Padahal pada umumnya ummat Islam Indonesia adalah Ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh al Hasan
Ahlussunnah. Ini adalah bukti bahwa ia datang untuk bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam mengajarkan
merubah akidah penduduk Indonesia. Ia telah membagi- beberapa kalimat yang diucapkan dalam shalat witir, di
bagikan buletin dan selebaran yang penuh dengan antaranya yang berbunyi:
kesesatan dan dusta. Di sebagian buletinnya ia
mengkritik keyakinan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang ." ‫ﺖ‬‫ﻴ‬‫ﺎ ﻗﹶﻀ‬‫ ﻣ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬‫ﻨﹺﻲ‬‫ﻗ‬‫"ﻭ‬
menyatakan bahwa perbuatan maksiat adalah termasuk Maknanya : "Ya Allah, jagalah aku dari keburukan yang
bagian dari ketentuan Allah dan qadla-Nya. Qadlayta (engkau ciptakan)" (H.R. at-Turmudzi)

kepemimpinan Hizbut Tahrir karena penggelapan (khianat) dana


Hizbut Tahrir. Tetapi dari sisi pemikiran ia tetap menyuarakan
pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir.

16

www.darulfatwa.org.au
Dan doa ini diucapkan oleh ratusan juta kaum jahannam. Dan jahannam adalah seburuk-buruk tempat
muslimin dalam doa Qunut. Karenanya hendaklah kembali” (Q.S. an-Nisa: 115)
ummat Islam mewaspadai Hizbut Tahrir ini. Sedangkan Hizbut Tahrir mengatakan: "Ijma’ yang
diakui adalah ijma’ sahabat", sebagaimana yang sering
7. Ijma’ merupakan hujjah atau dalil dalam Islam. mereka sebut dalam buku-buku mereka seperti dalam
Al Hafizh al Khathib al Baghdadi berkata dalam al Faqih majalah al Wa’ie edisi 98 th ke IX Muharam 1416 H.
wa al Mutafaqqih, Juz I, h. 154: Pernyataan tersebut adalah pengingkaran terhadap
“Ijma’ ahli ijtihad dalam setiap masa adalah satu di terjadinya ijma’ setelah masa sahabat. Hizbut Tahrir
antara hujjah-hujjah Syara’ dan satu di antara dalil-dalil
hukum yang dipastikan benarnya". dalam hal ini sejalan dengan golongan Zhahiriyyah dan
menyalahi Ahlussunnah Wal Jama’ah. Mungkinkah ijma’
Banyak ulama yang telah menukil kehujjahan ijma’ mujtahidin menyalahi ijma’ sahabat?! Mungkinkah
ini, baik dari kalangan ahli fiqh, ahli hadits maupun ahli ummat Islam setelah para sahabat sepakat atas suatu
Ushul Fiqh, bahkan al Imam asy-Syafi’i berhujjah bahwa kesesatan?!. Jelas ini semua tidak mungkin terjadi. Dan
Ijma’ kaum muslimin adalah lazim (wajib) diikuti, ini adalah dalil dan bukti nyata bahwa Hizbut Tahrir
berdasarkan firman Allah: menyalahi ijma' kaum muslimin.
‫ﺮ‬ ‫ـ‬‫ ﻏﹶﻴ‬‫ﺒﹺﻊ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬‫ﻯ ﻭ‬‫ﺪ‬‫ ﺍﻟﹾﻬ‬‫ ﻟﹶﻪ‬‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺎ ﺗ‬‫ ﻣ‬‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ ﺑ‬‫ﻦ‬‫ﻝﹶ ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﻖﹺ ﺍﻟﺮ‬‫ﺎﻗ‬‫ﺸ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫]ﻭ‬ 8. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam menekankan
[‫ﺍ‬‫ـﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺼ‬‫ ﻣ‬‫ﺎﺀَﺕ‬‫ﺳ‬‫ ﻭ‬‫ﻢ‬‫ﻨ‬‫ﻬ‬‫ ﺟ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﻧ‬‫ﻟﱠﻰ ﻭ‬‫ﻮ‬‫ﺎ ﺗ‬‫ ﻣ‬‫ﻟﱢﻪ‬‫ﻮ‬‫ ﻧ‬‫ﻦ‬‫ﻨﹺﻴ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻞﹺ ﺍﻟﹾﻤ‬‫ﺒﹺﻴ‬‫ﺳ‬ dalam beberapa haditsnya tentang pentingnya taat
kepada seorang khalifah. Dalam salah satu haditsnya
[115 : ‫]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ‬ Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
Maknanya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasulullah ‫ﻦ‬ ‫ـ‬‫ ﻣ‬‫ـﺪ‬‫ ﺃﹶﺣ‬‫ﺲ‬‫ ﻟﹶﻴ‬‫ﻪ‬‫ ﻓﹶﺈﹺﻧ‬‫ﻪ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ ﻋ‬‫ﺒﹺـﺮ‬‫ﺼ‬‫ﺌﹰﺎ ﻓﹶﻠﹾﻴ‬‫ﻴ‬‫ ﺷ‬‫ـﺮﹺﻩ‬‫ﻴ‬‫ ﺃﹶﻣ‬‫ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ ﻛﹶﺮﹺﻩ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬
setelah jelas baginya kebenaran dan mengikuti jalan yang bukan
jalan orang mukmin, maka kami biarkan ia leluasa dalam " ‫ـﺔﹰ‬‫ﻠﻴ‬‫ﺎﻫ‬‫ﺔﹰ ﺟ‬‫ﺘ‬‫ﻴ‬‫ ﻣ‬‫ﺎﺕ‬‫ ﺇﹺﻻﱠ ﻣ‬‫ﻪ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ ﻋ‬‫ﺎﺕ‬‫ ﻓﹶﻤ‬‫ﻠﹾﻄﹶﺎﻥ‬‫ ﺍﻟﺴ‬‫ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ﺝ‬‫ﺮ‬‫ﺎﺱﹺ ﺧ‬‫ﺍﻟﻨ‬
kesesatan yang ia kuasai itu (Allah biarkan mereka bergelimang
dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam neraka (‫ﺎﺱ‬‫)ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒ‬

17

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: "Barangsiapa membenci sesuatu dari amirnya antara pernyataan mereka dalam masalah ini, mereka
hendaklah ia bersabar atasnya, karena tidak seorangpun mengatakan bahwa "Majlis asy-Syura memiliki hak untuk
membangkang terhadap seorang sultan kemudian ia mati dalam melengserkan seorang khalifah dengan suatu sebab atau tanpa
keadaan seperti itu kecuali matinya adalah mati Jahiliyyah" sebab". Pernyataan ini disebarluaskan dalam selebaran
(H.R. Muslim) yang mereka terbitkan dan mereka bagi-bagikan di kota
Beliau juga bersabda: Damaskus sekitar lebih dari 20 tahun yang lalu.
‫ـﺎ" )ﺭﻭﺍﻩ‬‫ﺍﺣ‬‫ﻮ‬‫ﺍ ﺑ‬‫ﺍ ﻛﹸﻔﹾـﺮ‬‫ﻭ‬‫ـﺮ‬‫ ﺇﹺﻻﱠ ﺃﹶﻥﹾ ﺗ‬‫ﻠﹶﻪ‬‫ ﺃﹶﻫ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻷَﻣ‬‫ﺎﺯﹺﻉ‬‫ﻨ‬‫ﺃﹶﻥﹾ ﻻﹶ ﻧ‬‫"ﻭ‬ Selebaran tersebut ditulis oleh sebagian pengikut
Taqiyyuddin an-Nabhani. Mereka juga menyatakan
(‫ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ‬ dalam buku mereka yang berjudul Dustur Hizbut Tahrir,
h. 66 dan asy-Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz II bagian III,
Maknanya: "(kita diperintahkan juga agar) tidak memberontak h. 107-108 tentang hal-hal atau perkara yang dapat
terhadap para penguasa kecuali jika kalian telah melihatnya merubah status seorang khalifah sehingga menjadi bukan
melakukan kekufuran yang sharih (yang tidak mengandung khalifah dan seketika itu wajib dilengserkan: "Perbuatan
kemungkinan selain kufur)" (H.R. al Bukhari dan Muslim) fasiq yang jelas (kefasikannya)". An-Nabhani berkata dalam
Ulama Ahlussunnah juga telah menetapkan bahwa bukunya yang berjudul Nizham al Islam, h. 79, sebagai
seorang khalifah tidak dapat dilengserkan dengan sebab berikut : "Dan jika seorang khalifah menyalahi syara' atau
ia berbuat maksiat, hanya saja ia tidak ditaati dalam tidak mampu melaksanakan urusan-urusan negara maka wajib
kemaksiatan tersebut. Karena fitnah yang akan muncul dilengserkan seketika".
akibat pelengserannya lebih besar dan berbahaya dari
perbuatan maksiat yang dilakukannya. Imam an-Nawawi 9. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
berkata dalam Syarh Shahih Muslim, Juz XII, h. 229:
"Ahlussunnah menyepakati bahwa seorang sultan tidak  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬‫ﺔﹶ ﻟﹶﻪ‬‫ﺠ‬‫ ﻻﹶ ﺣ‬‫ﺔ‬‫ﺎﻣ‬‫ﻴ‬‫ ﺍﻟﹾﻘ‬‫ﻡ‬‫ﻮ‬‫ ﺍﷲَ ﻳ‬‫ﻲ‬‫ ﻟﹶﻘ‬‫ﺔ‬‫ ﻃﹶﺎﻋ‬‫ﻦ‬‫ﺍ ﻣ‬‫ﺪ‬‫ ﻳ‬‫ﻠﹶﻊ‬‫ ﺧ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬
‫ﺕ‬
dilengserkan karena perbuatan fasik yang dilakukan olehnya". ‫ﺔﹰ" ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴـﻠﻢ ﻣـﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﺎﻫ‬‫ﺔﹰ ﺟ‬‫ـﺘ‬‫ﻴ‬‫ ﻣ‬‫ﺎﺕ‬‫ﺔﹲ ﻣ‬‫ﻌ‬‫ﻴ‬‫ ﺑ‬‫ﻪ‬‫ﻘ‬‫ﻨ‬‫ ﻋ‬‫ﻲ‬‫ ﻓ‬‫ﺲ‬‫ﻟﹶﻴ‬‫ﻭ‬
Sedangkan Hizbut Tahrir menyalahi ketetapan tersebut,
mereka menjadikan seorang khalifah sebagai mainan, ‫ﺣﺪﻳﺚ ﻋﺒﺪ ﺍﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ‬
bagaikan bola yang ada di tangan para pemain bola. Di

18

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: "Barangsiapa mencabut baiatnya untuk mentaati : "Maka tinggalkanlah semua kelompok yang ada (yakni
khalifah yang ada, di hari kiamat ia tidak memiliki alasan yang jangan ikut berperang di satu pihak melawan pihak yang
diterima, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan demikian lain seperti perang yang dulu terjadi antara Maroko dan
maka matinya adalah mati jahiliyyah" (H.R. Muslim) Mauritania) !".
Maksud hadits ini bahwa orang yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam tidak
membangkang terhadap khalifah yang sah dan tetap mengatakan: "Jika demikian halnya, maka kalian mati
dalam keadaan seperti ini sampai mati, maka matinya jahiliyyah". Inilah salah satu kebathilan Hizbut Tahrir,
adalah mati jahiliyyah (yakni mati seperti matinya para mereka mengatakan: "Sesungguhnya orang yang mati dengan
penyembah berhala dari sisi besarnya maksiat tersebut tanpa membaiat seorang khalifah maka ia mati dalam keadaan
bukan artinya mati dalam keadaan kafir). Dengan dalil jahiliyyah" (lihat buku mereka yang berjudul asy-
riwayat yang lain dalam Shahih Muslim: "‫ ;"ﻓﻤﺎﺕ ﻋﻠﻴـﻪ‬yakni Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz II bagian III, h. 13 dan 29).
mati dalam keadaan membangkang terhadap seorang Mereka juga menyebutkan dalam buku mereka yang
khalifah yang sah. Hizbut Tahrir telah menyelewengkan berjudul al Khilafah, h. 4 sebagai berikut:
hadits ini dan mereka telah mencampakkan hadits yang "Maka Nabi shallallahu 'alayhi wasallam mewajibkan
diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim yang sanadnya atas tiap muslim untuk melakukan baiat dan mensifati
lebih kuat dari hadits pertama: orang yang mati tanpa melakukan baiat bahwa ia mati
‫ﻦ‬ ‫ﻜﹸ‬‫ ﺗ‬‫"ﻓﹶﺈﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ‬: ‫ﻔﹶﺔﹸ‬‫ﺬﹶﻳ‬‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺣ‬،"‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﺎﻣ‬‫ﺇﹺﻣ‬‫ ﻭ‬‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻤ‬‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﺔﹶ ﺍﻟﹾﻤ‬‫ﺎﻋ‬‫ﻤ‬‫ﺍ ﺟ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬‫"ﻓﹶﺎﻟﹾﺰ‬ dalam keadaan mati jahiliyyah".
Mereka juga menyebutkan dalam buku mereka yang
‫ﻠﹾـﻚ‬‫ﺰﹺﻝﹾ ﺗ‬‫ﺘ‬‫ "ﻓﹶـﺎﻋ‬: r ِ‫ﻝﹸ ﺍﷲ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ ؟" ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭ‬‫ﺎﻡ‬‫ﻻﹶ ﺇﹺﻣ‬‫ﺔﹲ ﻭ‬‫ﺎﻋ‬‫ﻤ‬‫ ﺟ‬‫ﻢ‬‫ﻟﹶﻬ‬ berjudul al Khilafah h. 9 sebagai berikut:

."‫ﺎ‬‫ ﻛﹸﻠﱠﻬ‬‫ﻕ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟﹾﻔ‬ "Jadi semua kaum muslim berdosa besar karena tidak
mendirikan khilafah bagi kaum muslimin dan apabila
Maknanya: "Hiduplah kalian menetap di dalam jama'ah umat mereka sepakat atas hal ini maka dosa tersebut berlaku
Islam dan imam (khalifah) mereka". Hudzaifah berkata: bagi masing-masing individu umat Islam di seluruh penjuru
"Bagaimana jika mereka tidak memiliki jama'ah dan imam dunia".
(khalifah)?". Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda

19

www.darulfatwa.org.au
Disebutkan juga pada bagian lain dari buku al Khilafah h. semua orang yang mati sekarang dan sebelum ini sejak
3 dan buku asy-Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz III, h. 15 terhentinya khilafah sekitar seratus tahun yang lalu. Ini
sebagai berikut: jelas adalah tudingan yang keji, menganggap bahwa umat
Dan tempo yang diberikan bagi kaum muslimin dalam sepakat dalam kesesatan dan ini adalah kezhaliman yang
menegakkan khilafah adalah dua malam, maka tidak sangat besar dan penyelewengan terhadap hadits yang
halal bagi seseorang tidur dalam dua malam tersebut tanpa diriwayatkan oleh imam Muslim dari Ibnu Umar tadi.
melakukan baiat. Jadi menurut pernyataan Hizbut Tahrir tersebut setiap
orang yang mati mulai terhentinya khilafah hingga
Mereka juga berkata dalam buku mereka berjudul ad- sekarang maka matinya adalah mati jahiliyyah. Artinyai
Daulah al Islamiyyah, h. 179: mereka telah menjadikan kaum muslimin yang mati
Dan apabila kaum muslimin tidak memiliki khalifah di sejak waktu tersebut hingga sekarang sebagai mati
masa tiga hari, mereka berdosa semua sehingga mereka jahiliyyah seperti matinya para penyembah berhala. Ini
menegakkan khalifah. jelas kedustaan yang sangat keji. Dan dengan demikian
jelaslah kesalahan pernyataan Hizbut Tahrir:
Mereka juga berkata dalam buku yang lain Mudzakkirah
Hizbit Tahrir ila al Muslimin fi Lubnan, h. 4:
."‫ـﻼﹶﻓﹶﺔ‬‫ ﺍﻟﹾﺨ‬‫ﻟﹶﺔ‬‫ﻭ‬‫ﺔﹶ ﺇﹺﻻﱠ ﺑﹺـﺪ‬‫ـﻌ‬‫ـﺮﹺﻳ‬‫"ﻻﹶ ﺷ‬
Dan kaum muslimin di Lebanon seperti halnya di seluruh
negara Islam, semuanya berdosa kepada Allah, apabila "Tidak ada syari'at kecuali jika ada khilafah"
mereka tidak mengembalikan Islam kepada kehidupan
dan mengangkat seorang khalifah yang dapat mengurus juga pernyataan sebagian orang Hizbut Tahrir :
urusan mereka“.
Dengan demikian jelaslah kesalahan pernyataan ."‫ﻼﹶﻓﹶﺔ‬‫ ﺑﹺﻼﹶ ﺧ‬‫ﻼﹶﻡ‬‫"ﻻﹶ ﺇﹺﺳ‬
Hizbut Tahrir bahwa "orang yang mati di masa ini dan "Tidak ada Islam jika tidak ada khilafah"
tidak membaiat seorang khalifah maka matinya mati
jahiliyyah". Pernyataan Hizbut Tahrir ini mencakup

20

www.darulfatwa.org.au
Makna pernyataan ini adalah pengkafiran terhadap yang sangat penting untuk diketahui ialah bahwa khilafah
semua ummat Islam pada masa ini karena jelas tidak ada bukanlah termasuk rukun Islam maupun rukun Iman.
khalifah di masa sekarang. Lalu bagaimana Hizbut Tahrir berani mengatakan:
Sedangkan Ahlussunnah menyatakan kesimpulan
hukum berkaitan dengan masalah khilafah bahwa ."‫ـﻼﹶﻓﹶﺔ‬‫ ﺍﻟﹾﺨ‬‫ﻟﹶﺔ‬‫ﻭ‬‫ﺔﹶ ﺇﹺﻻﱠ ﺑﹺـﺪ‬‫ـﻌ‬‫ـﺮﹺﻳ‬‫"ﻻﹶ ﺷ‬
menegakkan khilafah hukumnya wajib. Dan barangsiapa atau mengatakan:
tidak menegakkannya, padahal ia mampu maka ia telah
berbuat maksiat kepada Allah. Sementara kaum ."‫ﻼﹶﻓﹶﺔ‬‫ ﺑﹺﻼﹶ ﺧ‬‫ﻼﹶﻡ‬‫"ﻻﹶ ﺇﹺﺳ‬
muslimin dalam kondisi sekarang ini jelas tidak mampu
ini adalah hal yang tidak benar dan tidak boleh dikatakan.
untuk mengangkat seorang khalifah. Sedangkan Allah
ta'ala berfirman:
10. Pada awal berdirinya Hizbut Tahrir, mereka
[286 : ‫ﺎ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﺳ‬‫ﺎ ﺇﹺﻻﱠ ﻭ‬‫ﻔﹾﺴ‬‫ ﺍﷲُ ﻧ‬‫ﻜﹶﻠﱢﻒ‬‫]ﻻﹶ ﻳ‬ membuat target 13 tahun terhitung dari sejak tanggal
dibentuk untuk menguasai pemerintahan. Lalu mereka
Maknanya: "Allah tidak membebani seseorang kecuali pada memperpanjang hingga 30 tahun. Tetapi semua ini tidak
batas kemampuannya" (Q.S. al Baqarah : 286) pernah menjadi kenyataan sampai berlalunya dua tempo
ini.
Anehnya Hizbut Tahrir yang sejak empat puluh
tahun lalu selalu menyatakan kepada khalayak akan 11. Para Ulama Islam menjelaskan dalam banyak
menegakkan khilafah, hingga sekarang ternyata mereka kitab tentang definisi Dar al Islam dan Dar al Kufr.
tidak mampu menegakkannya. Mereka tidak mampu Mayoritas Ulama mengatakan bahwa daerah-daerah yang
melakukan hal itu sebagaimana yang lain juga tidak pernah dikuasai oleh kaum muslimin kemudian
mampu. Adapun masalah pentingnya keberadaan keadaannya berubah sehingga orang-orang kafir
khilafah adalah hal yang diketahui oleh semua kalangan, menguasainya, maka negeri tersebut tetap disebut negeri
dan karya-karya para ulama dalam bidang aqidah dan Islam (Dar al Islam). Adapun menurut Abu Hanifah
fiqh penuh dengan penjelasan mengenai hal itu. Tapi bahwa daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh kaum

21

www.darulfatwa.org.au
muslimin kemudian orang-orang kafir menguasainya,
maka negeri itu berubah jadi Dar al Kufr dengan tiga 12. Sebagai tambahan kesesatan dan pengkafiran
syarat; berlakunya hukum-hukum orang kafir, yang tidak benar adalah pernyataan yang disebutkan oleh
bertetangga langsung dengan Dar al Harb dan tidak ada Duta Hizbut Tahrir pada muktamar XII Rabithah asy-
lagi seorang muslim atau kafir dzimmi (dengan jaminan Syabab al Muslim al 'Arabi yang diadakan pada tanggal 23-
keamanan) di daerah tersebut. 28 Jumadil Ula 1410 H di kota Kansas-USA dalam
Adapun Hizbut Tahrir menyalahi seluruh Ulama, pernyataannya bahwa memberlakukan hukum selain hukum
mereka menyebutkan dalam salah satu buku mereka yang Allah turunkan adalah kekufuran. Kemudian di h. 4,
Kitab Hizbut Tahrir, h. 17 pernyataan sebagai berikut: Ia berkata:
Daerah-daerah yang kita tempati sekarang ini adalah Dar “Sesungguhnya kaum muslimin sekarang hidup di Dar
Kufr sebab hukum-hukum yang berlaku adalah hukum- Kufr sebab mereka memberlakukan hukum selain hukum
hukum kekufuran. Kondisi ini menyerupai kota Mekkah, yang Allah turunkan".
tempat diutusnya Rasulullah.
Kami berkata: Pernyataan ini adalah takfir
Pada bagian yang lain kitab Hizbut Tahrir, h. 32: (pengkafiran) yang nyata terhadap kaum muslimin dan
Dan di negeri-negeri kaum muslimin sekarang tidak ada menjadikan negeri-negeri kaum muslimin sebagai Dar
satu negeri atau pemerintahan yang mempraktekkan Kufr.
hukum-hukum Islam dalam hal hukum dan urusan- Dalam majalah mereka Al-Wa'ie, edisi No. 92
urusan kehidupan, karena itulah semuanya terhitung Dar tahun VIII, Rajab 1415, mereka mengatakan:
Kufr meskipun penduduknya adalah kaum muslimin. “Sesungguhnya para kepala negara di negeri-negeri muslim
sekarang pada umumnya adalah kafir".
Lihatlah wahai pembaca, bagaimana berani mereka Sedangkan Ahlussunnah mengatakan seperti yang
menyelewengkan ajaran agama ini dan menjadikan dinyatakan oleh sahabat Abdullah ibn 'Abbas:
semua negara yang dihuni oleh kaum muslimin sebagai
Dar Kufr termasuk Indonesia yang merupakan negara
dengan jumlah kaum muslim terbesar di dunia.

22

www.darulfatwa.org.au
‫ ﺑﹺﺎﻟﹾﻜﹸﻔﹾ ﹺﺮ‬‫ﺲ‬‫ ﻟﹶﻴ‬‫ﻪ‬‫ "ﺇﹺﻧ‬: ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻬ‬‫ﻨ‬‫ ﺍﷲُ ﻋ‬‫ﻲ‬‫ﺿ‬‫ﺎﺱﹴ ﺭ‬‫ﺒ‬‫ ﻋ‬‫ﻦ‬‫ ﺍﷲِ ﺑ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﺎ ﻋ‬‫ﻧ‬‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺳ‬ 14. Dalam buku yang berjudul “Nida’ Harr ila al
‘Alam al Islamiy”, h. 105, mereka berkata:
‫ﻜﹸﻢ‬‫ﺤ‬‫ ﻳ‬‫ ﻟﹶﻢ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ )ﻭ‬‫ﻠﱠﺔ‬‫ﻦﹺ ﺍﻟﹾﻤ‬‫ﻘﹸﻞﹸ ﻋ‬‫ﻨ‬‫ﺍ ﻳ‬‫ ﻛﹸﻔﹾﺮ‬‫ﺲ‬‫ ﻟﹶﻴ‬‫ﻪ‬‫ ﺇﹺﻧ‬‫ﻪ‬‫ﻥﹶ ﺇﹺﻟﹶﻴ‬‫ﻮ‬‫ﺒ‬‫ﺬﹾﻫ‬‫ ﻳ‬‫ﻱ‬‫ﺍﻟﱠﺬ‬ “Adapun negara-negara yang para kepala negaranya
adalah antek-antek kafir adalah seperti Pakistan, Irak,
‫ﺤﻪ‬‫ﻥﹶ ﻛﹸﻔﹾﺮﹴ" ﺻﺤ‬‫ﻭ‬‫ ﺩ‬‫ﻥﹶ( ﻛﹸﻔﹾﺮ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓ‬‫ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ﻚ‬‫ﻟﹶﺌ‬‫ﻝﹶ ﺍﷲُ ﻓﹶﺄﹸﻭ‬‫ﺰ‬‫ﺎ ﺃﹶﻧ‬‫ﺑﹺﻤ‬ Yordania, Lebanon, Saudi Arabia, Iran, Syiria,
‫ﺍﳊﺎﻛﻢ ﰲ ﺍﳌﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﻭﺍﻓﻘﻪ ﺍﻟﺬﻫﱯ‬ Indonesia, Sudan dan lainnya, Maka ummat (Islam)
wajib membuka kedok para antek-antek tersebut”.
Sayyidina Abdullah ibn Abbas -semoga Allah
meridlainya- berkata: "Sesungguhnya kufur tersebut (yang 15. Hizbut Tahrir memandang bahwa serangan
disebut dalam ayat) bukanlah kekufuran yang mengeluarkan dari hendaknya diarahkan kepada pemikiran. Serangan ini
akan berlanjut pada perang pemikiran dan karenanya
agama (‫ﻥﹶ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓ‬‫ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ﻚ‬‫ﻟﹶﺌ‬‫ﻝﹶ ﺍﷲُ ﻓﹶﺄﹸﻭ‬‫ﺰ‬‫ﺎ ﺃﹶﻧ‬‫ ﺑﹺﻤ‬‫ﻜﹸﻢ‬‫ﺤ‬‫ ﻳ‬‫ ﻟﹶﻢ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ )ﻭ‬adalah
terjadilah perubahan pemikiran dan otomatis terjadi
kekufuran di bawah kekufuran (dosa besar yang tidak kudeta politik. Hal ini mengantarkan kepada perubahan
mengeluarkan dari Islam)". (Dishahihkan oleh al Hakim pemerintahan, peraturan dan seluruh perkara yang
dalam al Mustadrak dan disetujui oleh adz-Dzahabi). terkait. (lebih lanjut baca “Adabiyyat al Hizb, Nida’ Harr,
al Khilafah, Mafahim Siyasiyyah li Hizb at-Tahrir”).
13. Meski mereka mengatakan demikian, mereka
berdusta dan mengada-ada ketika mengatakan dalam 16. Hizbut Tahrir membagikan selebaran/bulletin
majalah mereka Al-Wa'ie, edisi 45 Jumadil Akhir 1411 di Indonesia, salah satunya berjudul: “Program kerja
H, h. 17: “Nabi Yusuf diperkenankan baginya untuk untuk menggerakkan ulama’ dalam rangka
memberlakukan hukum selain hukum yang Allah memimpin ummat”. Yang ke dua berjudul: “Makna
turunkan”. Kemudian mereka juga berkata di h. 20: reformasi dan perubahan dalam Islam”. Dalam
"Rasulullah mendiamkan dan menyetujui Najasyi (Raja selebaran yang lain, mereka menyebarkan pemikiran
Habasyah) untuk tidak memberlakukan hukum Islam". beracun yang aneh-aneh. Mereka membuat istilah-istilah
Na'udzu billah min dzalik. baru yang menunjukkan penyimpangan, kebodohan dan

23

www.darulfatwa.org.au
penyelewengan mereka terhadap istilah-istilah para imam khilafah rasyidah. Mereka juga menyebutkan bahwa
ummat Islam sebab mereka tidak menukil dari para khalifah mesti berasal dari kalangan mereka, orang-orang
ulama tersebut bahkan mereka menyelewengkan yang membantu khalifah dan amirul jihad juga demikian.
perkataan para imam. Mereka meletakkan ayat-ayat al Dan seorang khalifah harus menerapkan pemikiran-
Qur'an dan hadits tidak pada tempatnya. Pada sebagian pemikiran Hizbut Tahrir, demikian redaksi pernyataan
ayat yang turun tentang orang-orang kafir mereka mereka (padahal di antara pemikiran Hizbut Tahrir
meletakkannya kepada orang-orang yang beriman. adalah seperti mengingkari qadla dan qadar dan lainnya
Mereka juga memenuhi buletin-buletin tersebut dengan sebagaimana telah disebutkan di atas).
ajakan untuk menggulingkan pemerintahan, membuat Kami katakan bahwa kesemuanya ini menunjukkan
kekacauan, huru-hara dan kericuhan dengan anggapan penyelewengan mereka terhadap agama. Di antara bukti
bahwa Indonesia bukan negara Islam, maka harus ada yang menunjukkan bahwa tujuan mereka adalah
perubahan total, mengakar dan menyeluruh dengan cara membuat kegelisahan (tasywisy) bagi kaum muslimin,
menggulingkan pemerintahan, demikian anggapan bahwa banyak di antara tokoh-tokoh mereka yang hidup
mereka. di kalangan orang-orang kafir di Barat. Ini artinya bahwa
sebenarnya Hizbut Tahrir tidaklah bertujuan mendirikan
17. Dalam buletin yang mereka sebarluaskan di Daulah Islamiyyah, sebaliknya mereka bertujuan –seperti
Indonesia dengan judul "Partai Politik Dalam Istilah bunyi perintah orang-orang di belakang mereka- untuk
Islam", mereka mengatakan bahwa kaum muslimin telah mendirikan daulah yang mengusung ajaran untuk tidak
berdosa, sebab mereka tidak mengingkari para penguasa mengimani qadla’ dan qadar, mengajak kepada runtuhnya
mereka. Mereka juga menyatakan bahwa wajib bagi kaum sendi-sendi moral dan pernyataan-pernyataan lain yang
muslimin secara umum untuk mendirikan khilafah dan serupa serta jelas-jelas menyalahi agama Islam.
partai politik dan tidaklah cukup (memadai) adanya
kelompok-kelompok sufi, organisasi-organisasi sosial 18. Allah ta’ala tidak memerintah Nabi-Nya dalam
Islam dan penerbit-penerbit atau percetakan Islam. al Qur’an untuk meminta tambahan sesuatu dari-Nya
Bahkan mereka menganggap organisasi-organisasi kecuali tambahan ilmu, Allah berfirman:
Islam ini telah lalai dari tugas besarnya yaitu mendirikan

24

www.darulfatwa.org.au
[ 114 : ‫ﺎ[ ]ﺳﻮﺭﺓ ﻃﻪ‬‫ﻠﹾﻤ‬‫ﻧﹺﻲ ﻋ‬‫ ﺯﹺﺩ‬‫ﺏ‬‫ﻗﹸﻞﹾ ﺭ‬‫]ﻭ‬ mempelajari Fiqh Islam. Dalam selebaran tanya-jawab
yang ditulis oleh Taufiq Mushthafa, Duta Hizbut Tahrir
Maknanya: “Katakanlah (wahai Muhammad): Ya Allah di Muktamar XII, Rabithah asy-Syabab al Muslim yang
tambahkanlah kepadaku ilmu”. (Q.S. Thaha: 114) diselenggarakan pada 22-27 Desember 1989, Penulis
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: selebaran ini mengatakan:
Tujuan gerakan-gerakan ini dan seluruh ummat adalah
(‫ﻦﹺ" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ‬‫ﻳ‬‫ﻲ ﺍﻟﺪ‬‫ ﻓ‬‫ﻪ‬‫ﻔﹶﻘﱢﻬ‬‫ـًﺮﺍ ﻳ‬‫ﻴ‬‫ ﺧ‬‫ ﺍﷲً ﺑﹺﻪ‬‫ﺮﹺﺩ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫"ﻣ‬ untuk mengatasi problem pertama bagi ummat, yakni
memulai kembali kehidupan yang Islami dengan
Maknanya: “Barangsiapa yang Allah menghendaki baginya membentuk khilafah. Karenanya gerakan-gerakan ini
kebaikan maka Ia akan memudahkan baginya orang yang semuanya harus bekerja keras untuk mengatasi problem
mengajarinya ilmu agama” (H.R. al Bukhari) ini, masing-masing menurut kadar pemahamannya dan
metode yang ia cetuskan, sebab problem ini adalah problem
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam juga bersabda: yang paling utama maka tidak boleh menyibukkan diri
dengan perkara-perkara tidak penting yang menyebabkan
(‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬‫ﺎﻥ‬‫ ﺍﹾﻹِﻳـْﻤ‬‫ﻄﹾﺮ‬‫ ﺷ‬‫ﺭ‬‫ﻮ‬‫"ﺍﻟﻄﱠﻬ‬ jama’ah berpaling dari tujuan ini; seperti menjadikan
fokus kegiatannya adalah menyampaikan nasehat dan
Maknanya: “Bersuci adalah separuh keimanan” (H.R. ceramah, mengajar dan menulis karya-karya ilmiah yang
Muslim) mengalihkan pergerakan menjadi akademi Ilmiah atau
Dan banyak sekali perkataan para ulama yang menyebabkan para penyeru da’wah berubah menjadi
menjelaskan keutamaan ilmu dan keutamaan (fadlilah) pengarang, pemberi nasehat atau menjadi hakim, tidak
mempelajarinya. boleh menyibukkan diri dengan semua ini atau
Sedangkan Hizbut Tahrir mencela hal tersebut di semacamnya, sebab hal itu dapat memalingkan jama’ah
masa kini. Mereka mencela ilmu 'aqidah Ahlussunnah dari tugasnya yang pokok.
Wal Jama'ah dan menudingnya sebagai (warisan) filsafat
Dalam buku yang ditulis oleh salah seorang tokoh
Yunani dan mereka juga mencela orang yang
mereka yang berjudul "Sistem Pendidikan di Masa

25

www.darulfatwa.org.au
Khilafah Islam", h. 4 ia menyatakan bahwa keharusan “Dengan demikian tidak ada yang disebut "roh" sebagai
menuntut ilmu memerlukan prasyarat lainnya yaitu bandingan jism pada manusia".
adanya Negara Khilafah. Dalam bukunya yang lain yang
Sedangkan Ahlussunnah mengimani adanya roh
berjudul “Islam bangkitlah” h. 129, ia mengajak untuk
pada manusia tetapi tidak ada yang mengetahui hakekat
tidak mempelajari buku-buku (matan) fiqh standar dan
roh kecuali Allah.
syarah-syarahnya seperti Matn at-Taqrib karya Abu Syuja'.
21. Di antara penyimpangan mereka adalah apa
19. Salah seorang da’i kondang mereka berkata:
yang sering terdengar dari banyak anggota Hizbut
Aku menemui Syekh Taqiyyuddin (pemimpin Hizbut Tahrir, yaitu pengingkaran mereka terhadap adanya siksa
Tahrir), maka aku mengusulkan kepadanya agar al kubur, tawassul dengan para Nabi dan Shalihin,
Quran dimasukkan ke dalam kurikulum materi pelajaran peringatan maulid Nabi8. Kesesatan-kesesatan semacam
di halaqah-halaqah Hizbut Tahrir, lalu Ia berkata: ini mereka gunakan untuk meracuni pikiran para remaja
“Dengarkan hai Amin, janganlah kau rusak kader-kader dan para generasi muda serta kesesatan-kesesatan yang
kita (Hizbut Tahrir), aku tidak menginginkan pemuda- lain seperti pencelaan terhadap orang yang bertaqlid
pemuda yang dungu. (Lihat buku ad-Dakwah al kepada salah satu madzhab para imam seperti asy-Syafi’i.
Islamiyyah, h. 102).
22. Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda
20. Di antara penyimpangan-penyimpangan dalam sebuah hadits yang mutawatir:
mereka adalah apa yang mereka katakan dalam
penjelasan mereka tertanggal 19 Ramadlan 1372 H, h. (‫ﺎﻥ‬‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒ‬‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ ﻣ‬‫ ﺃﹰﻓﹾﻘﹶﻪ‬‫ﻮ‬‫ ﻫ‬‫ﻦ‬‫ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﻣ‬‫ﻘﹾﻪ‬‫ﻞﹺ ﻓ‬‫ﺎﻣ‬‫ ﺣ‬‫ﺏ‬‫"ﻓﹶﺮ‬
10 sebagai berikut:
“Jadi manusia tidak tersusun dari Jism dan Roh,
melainkan manusia itu hanya unsur materi saja".
Pada halaman 11, Ia berkata: 8
Seperti tertulis dalam buletin mereka "al Khilafah", edisi
Rabi'ul Awwal 1416 H.

26

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: “Seringkali terjadi orang menyampaikan hadits urusan agama. Padahal yang disebut mujtahid adalah
kepada orang yang lebih memahaminya darinya" (H.R. at- orang yang memenuhi syarat-syarat ijtihad dan diakui
Tirmidzi dan Ibnu Hibban) oleh para ulama lain bahwa ia telah memenuhi syarat-
Hadits ini menjelaskan bahwa manusia terbagi ke syarat tersebut. Sementara pimpinan Hizbut Tahrir,
dalam dua tingkatan : Pertama: orang yang tidak mampu Taqiyyuddin an-Nabhani tidak pernah diakui oleh
beristinbath (menggali hukum dari teks-teks al Qur'an dan seorangpun di antara para ulama yang memiliki
hadits) dan berijtihad. Kedua: mereka yang mampu kredibilitas bahwa ia telah memenuhi syarat-syarat ijtihad
berijtihad. Karenanya kita melihat ummat Islam, ada di tersebut atau bahkan hanya mendekati saja sekalipun.
antara mereka yang mujtahid (ahli ijtihad) seperti Imam Jika demikian, mana mungkin Taqiyyuddin menjadi
asy-Syafi'i dan yang lain mengikuti (taqlid) salah seorang seorang mujtahid?!. Seseorang baru disebut mujtahid jika
imam mujtahid. ia memiliki perbendaharaan yang cukup tentang ayat-ayat
Sedangkan Hizbut Tahrir, mereka menyalahi hadits dan hadits-hadits ahkam; yang berkaitan dengan hukum,
ini dan membuka pintu fatwa dengan tanpa ilmu dan mengetahui teks yang 'Amm dan Khashsh, Muthlaq dan
tidak mengetahui syarat-syarat ijtihad. Pernyataan- Muqayyad, Mujmal dan Mubayyan, Nasikh dan Mansukh,
pernyataan Hizbut Tahrir semacam ini banyak terdapat mengetahui bahwa suatu hadits termasuk yang Mutawatir
dalam buku-buku mereka. Mereka mengklaim bahwa atau Ahad, Mursal atau Muttashil, 'Adalah para perawi
seseorang apabila sudah mampu beristinbath maka ia hadits atau jarh, mengetahui pendapat-pendapat para
sudah menjadi Mujtahid, karena itulah ijtihad atau ulama mujtahid dari kalangan sahabat dan generasi-
istinbath mungkin saja dilakukan oleh semua orang dan generasi setelahnya sehingga mengetahui ijma' dan yang
mudah diusahakan dan dicapai oleh siapa saja, apalagi bukan ijma', mengetahui qiyas yang Jaliyy, Khafiyy, Shahih
pada masa kini telah tersedia di hadapan semua orang dan Fasid, mengetahui bahasa Arab yang merupakan
banyak buku tentang bahasa Arab dan buku-buku bahasa al Qur'an dengan baik, mengetahui prinsip-
tentang syari'at Islam. Yang disebutkan ini adalah redaksi prinsip aqidah. Juga disyaratkan seseorang untuk
pernyataan mereka (lihat kitab at-Tafkir, h. 149). dikategorikan sebagai mujtahid bahwa dia adalah seorang
Pernyataan ini membuka pintu untuk berfatwa tanpa yang adil, cerdas dan hafal terhadap ayat-ayat dan hadits-
didasari oleh ilmu dan ajakan membuat kekacauan dalam hadits tentang hukum.

27

www.darulfatwa.org.au
23. Islam menganjurkan 'iffah (bersih dari segala Mereka menyebutkan hal itu dalam selebaran
perbuatan hina dan maksiat) dan kesucian diri, akhlak mereka dalam bentuk soal jawab, 24 Rabiul Awwal 1390
yang mulia, mengharamkan jabatan tangan antara laki- H, sebagai berikut:
laki dengan perempuan ajnabi (yang bukan isteri atau S: Bagaimana hukum ciuman dengan syahwat beserta
mahram) dan menyentuhnya. Nabi shallallahu ’alayhi dalilnya?
wasallam bersabda: J: Dapat dipahami dari kumpulan jawaban yang lalu
bahwa ciuman dengan syahwat adalah perkara yang mubah dan
(‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻭﻏﻴـﺮﳘﺎ‬‫ﻄﹾﺶ‬‫ﺎ ﺍﻟﹾﺒ‬‫ﺎﻫ‬‫ ﺯﹺﻧ‬‫ﺪ‬‫ﺍ ﻟﹾﻴ‬‫"ﻭ‬ tidak haram....karena itu kita berterus terang kepada
masyarakat bahwa mencium dilihat dari segi ciuman saja
Maknanya: "Zina tangan adalah menyentuh" (H.R al
bukanlah perkara yang haram, karena ciuman tersebut mubah
Bukhari, Muslim dan lainnya).
sebab ia masuk dalam keumuman dalil-dalil yang membolehkan
dan dalam riwayat Ahmad:
perbuatan manusia yang biasa, maka perbuatan berjalan,
."‫ﺲ‬‫ﺎ ﺍﻟﻠﱠﻤ‬‫ﺎﻫ‬‫ ﺯﹺﻧ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟﹾﻴ‬‫"ﻭ‬ menyentuh, mencium dengan menghisap, menggerakkan hidung,
mencium, mengecup dua bibir dan yang semacamnya tergolong
dalam perbuatan yang masuk dalam keumuman
serta dalam riwayat Ibnu Hibban: dalil.....makanya status hukum gambar (seperti gambar wanita
."‫ﺲ‬‫ﺎ ﺍﻟﱠﻠﻤ‬‫ﻫ‬‫ﺎﺅ‬‫ ﺯﹺﻧ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟﹾﻴ‬‫"ﻭ‬ telanjang) yang biasa tidaklah haram tetapi tergolong hal yang
mubah tetapi negara kadang melarang beredarnya gambar seperti
Sementara Hizbut Tahrir mengajak kepada perbuatan- itu. Ciuman laki-laki kepada perempuan di jalanan baik dengan
perbuatan hina, mendustakan Rasulullah shallallahu ’alayhi syahwat maupun tidak, negara bisa saja melarangnya di dalam
wasallam dan menghalalkan yang haram. Di antaranya pergaulan umum. Karena negara bisa saja melarang dalam
perkataan mereka tentang kebolehan laki-laki mencium pergaulan dan kehidupan umum beberapa hal yang sebenarnya
perempuan yang ajnabi ketika saat perpisahan atau datang mubah. .... di antara para lelaki ada yang menyentuh baju
dari suatu perjalanan. Demikian juga menyentuh, perempuan dengan syahwat, sebagian ada yang melihat sandal
berjalan untuk berbuat maksiat dan semacamnya. perempuan dengan syahwat atau mendengar suara perempuan dari

28

www.darulfatwa.org.au
radio dengan syahwat lalu nafsunya bergojolak sehingga ."‫ﺎ‬‫ﻫ‬‫ﺪ‬‫ﺎ ﻳ‬‫ﻨ‬‫ﺃﹶﺓﹲ ﻣ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻣ‬‫ﺖ‬‫ﻀ‬‫" ﻓﹶﻘﹶﺒ‬
dzakarnya bergerak dengan sebab mendengar suaranya secara
langsung atau dari nyanyian atau dari suara–suara iklan atau Maknanya: "Salah seorang di antara kita (perempuan-
dengan sampainya surat darinya ......maka perbuatan-perbuatan perempuan) menggenggam tangannya".
ini seluruhnya disertai dengan syahwat dan semuanya berkaitan
dengan perempuan. Kesemuanya itu boleh, kerena masuk dalam Mereka mengatakan: Ini berarti bahwa yang lain
keumuman dalil yang membolehkannya.......". tidak menggenggam tangannya. Sementara Ahlul Haqq,
Ahlussunnah menyatakan bahwa dalam hadits ini tidak
Demikian ajaran yang diikuti oleh Hizbut Tahrir, ada penyebutan bahwa perempuan yang lain menjabat
Na'udzu billah min dzalik. tangan Nabi shallallahu 'alayhi wasallam. Jadi yang
Mereka juga menyebutkan dalam selebaran yang dikatakan oleh Hizbut Tahrir adalah salah paham dan
lain (Tanya Jawab tertanggal 8 Muharram 1390 H) kebohongan terhadap Rasulullah. Hadits ini bukanlah
sebagai berikut: nash yang menjelaskan tentang hukum bersentuhnya
Barangsiapa mencium orang yang tiba dari perjalanan, kulit dengan kulit, sebaliknya hadits ini menegaskan
laki-laki atau perempuan atau berjabatan tangan dengan bahwa para wanita saat membaiat mereka memberi
laki-laki atau perempuan dan dia melakukan itu bukan isyarat tanpa ada sentuh-menyentuh sebagaimana
untuk berzina atau Liwath maka ciuman tersebut diriwayatkan oleh imam al Bukhari dalam Shahih-nya
tidaklah haram, karenanya baik ciuman maupun jabatan pada bab yang sama dengan hadits Ummi 'Athiyyah.
tangan tersebut (hukumnya) boleh". Hadits ini bersumber dari 'Aisyah –semoga Allah
meridlainya- ia mengatakan:
Mereka juga mengatakan boleh bagi laki-laki menjabat
tangan perempuan ajnabi dengan dalih bahwa Rasulullah ."‫ﺎﺀَ ﺑﹺﺎﻟﹾﻜﹶﻼﹶﻡﹺ‬‫ﺴ‬‫ ﺍﻟﻨ‬‫ﺎﻳﹺﻊ‬‫ﺒ‬‫ ﻳ‬‫ﺒـِﻲ‬‫"ﻛﹶﺎﻥﹶ ﺍﻟﻨ‬
–kata mereka- berjabatan tangan dengan perempuan
dengan dalil hadits Ummi 'Athiyyah ketika melakukan Maknanya: "Nabi membaiat para wanita dengan berbicara"
bai’at yang diriwayatkan al Bukhari, ia berkata: (H.R. al Bukhari)

'Aisyah juga mengatakan:

29

www.darulfatwa.org.au
‫ ﺇﹺﻻﱠ‬‫ﻦ‬‫ﻬ‬‫ﺎﻳﹺﻌ‬‫ﺒ‬‫ﺎ ﻳ‬‫ ﻣ‬،‫ﺔ‬‫ﻌ‬‫ﺎﻳ‬‫ﻲ ﺍﹾﳌﹸﺒ‬‫ ﻗﹶﻂﱡ ﻓ‬‫ﺃﹶﺓ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻣ‬‫ﺪ‬‫ ﻳ‬‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ ﻳ‬‫ﺖ‬‫ﺴ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﺍﷲِ ﻣ‬‫"ﻻﹶ ﻭ‬ Apabila kita memperdalam penelitian tentang hadits-
hadits yang dipahami oleh sebagian ahli fiqh sebagai hadits
."‫ﻚ‬‫ﻠﹶﻰ ﺫﹶﻟ‬‫ ﻋ‬‫ﻚ‬‫ﺘ‬‫ﻌ‬‫ﺎﻳ‬‫ ﺑ‬‫ ﻗﹶﺪ‬‫ﻪ‬‫ﻟ‬‫ﺑﹺﻘﹶﻮ‬ yang mengharamkan berjabatan tangan, maka akan kita
temukan bahwa hadits-hadits tersebut tidak mengandung
Maknanya: "Tidak, demi Allah, tidak pernah sekalipun tangan unsur pengharaman atau pelarangan.
Nabi menyentuh tangan seorang perempuan ketika baiat, beliau
Kemudian mereka mengakhiri tulisan dalam selebaran
tidak membaiat para wanita kecuali hanya dengan mengatakan :
tersebut dengan mengatakan:
aku telah menerima baiat kalian atas hal-hal tersebut" (H.R. al
Bukhari) Yang telah dikemukakan tentang kebolehan berjabat
tangan (dengan lawan jenis) adalah sama halnya dengan
Lalu mereka berkata: mencium.
Cara melakukan bai’at adalah dengan berjabatan tangan
Pimpinan mereka juga berkata dalam buku yang
atau melalui tulisan. Tidak ada bedanya antara kaum
berjudul an-Nizham al Ijtima'i fi al Islam, hlm. 57 sebagai
laki-laki dengan perempuan; Karena kaum wanita boleh berikut:
berjabat tangan dengan khalifah ketika baiat sebagaimana
orang laki-laki berjabatan tangan dengannya. (baca: Sedangkan mengenai berjabat tangan, maka dibolehkan
buku al Khilafah, hlm. 22-23 dan buku mereka yang bagi laki-laki berjabatan tangan dengan perempuan dan
berjudul asy-Syakhshiyyah al Islamiyyah, Juz II, bagian perempuan berjabatan tangan dengan laki-laki dengan
3, hlm. 22-23 dan Juz III, hlm. 107-108). tanpa penghalang di antara keduanya.
Mereka berkata dalam selebaran lain (tertanggal 21 Dan ini menyalahi kesepakatan para ahli fiqh. Ibnu
Jumadil Ula 1400 H - 7 April 1980) dengan judul: Hibban meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alayhi
"Hukum Islam tentang jabatan tangan antara laki-laki wasallam bersabda:
dengan perempuan yang ajnabi", setelah berbicara ."َ‫ﺎﺀ‬‫ﺴ‬‫ﻓﹸﺢ ﺍﻟﻨ‬‫ﺎ‬‫ ﻻﹶ ﺃﹸﺻ‬‫ﻲ‬‫"ﺇﹺﻧ‬
panjang lebar dikatakan sebagai berikut:

30

www.darulfatwa.org.au
Maknanya: "Aku tidak akan pernah menjabat tangan para ‫ﺃ ﹰﺓ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻣ‬‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ ﺃﻥﹾ ﻳ‬‫ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ ﻟﹶﻪ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ ﺧ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬‫ﺪ‬‫ ﺣ‬‫ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ﻂ‬‫ﻴ‬‫ﺨ‬‫ ﺑﹺﻤ‬‫ﻛﹸﻢ‬‫ﺪ‬‫ ﺃﺣ‬‫ﻦ‬‫ﻄﹾﻌ‬‫"ﻟﹶﺄﹶﻥﹾ ﻳ‬
wanita" (H.R. Ibnu Hibban)
Ibnu Manzhur dalam Lisan al 'Arab mengatakan: ‫ﻞ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ ﻣ‬‫ﺚ‬‫ﻳ‬‫ﺪ‬‫ ﺣ‬‫ﺮﹺ ﻣﻦ‬‫ﻢ ﺍﻟﻜﹶﺒﹺﻴ‬‫ﺠ‬‫ﻲ ﺍﳌﹸﻌ‬‫ﺍﻧـﻲ ﻓ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻟﻄﹼﺒ‬‫ﺍﻩ‬‫ﻭ‬‫" ﺭ‬‫ﻞﱡ ﻟﹶﻪ‬‫ﺤ‬‫ﻻﹶ ﺗ‬
"Baaya'ahu 'alayhi mubaya'ah (membaiatnya): artinya berjanji
kepadanya. Dalam hadits dinyatakan:
‫ﺭﻱ‬‫ﺬ‬‫ﺍﳌﹸﻨ‬‫ﻲ ﻭ‬‫ﺜﹶﻤ‬‫ﻦ ﺍﳍﹶﻴ‬‫ﻳ‬‫ ﺍﻟﺪ‬‫ﻮﺭ‬‫ﻧ‬‫ﺠﺮﹴ ﻭ‬  ‫ ﺣ‬‫ﻦ‬‫ﻆﹸ ﺍﺑ‬‫ ﺍﳊﹶﺎﻓ‬‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﺴ‬‫ﺣ‬‫ﺎﺭﹴ ﻭ‬‫ﺴ‬‫ﻦﹺ ﻳ‬‫ﺑ‬
‫ﻢ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻏﹶﻴ‬‫ﻭ‬
‫ﻼﹶﻡﹺ‬‫ﻠﹶﻰ ﺍﻹِﺳ‬‫ ﻋ‬‫ﻧﹺـﻲ‬‫ﻮ‬‫ﺎﻳﹺﻌ‬‫ﺒ‬‫ﺃﹶﻻﹶ ﺗ‬
Maknanya: “Bila (kepala) salah seorang dari kalian ditusuk
tidakkah kalian berjanji kepadaku untuk berpegang teguh dengan potongan besi maka hal itu benar-benar lebih baik
dengan Islam. Jadi baiat adalah perjanjian". baginya (artinya lebih ringan) daripada (disiksa karena maksiat)
Jadi tidaklah disyaratkan untuk disebut baiat secara memegang perempuan yang tidak halal baginya". (H.R. ath-
bahasa maupun istilah syara' bahwa pasti bersentuhan Thabarani dalam al Mu'jam al Kabir dari hadits Ma'qil bin
antara kulit dengan kulit, tetap disebut baiat meskipun Yasar dan hadits ini hasan menurut Ibnu Hajar,
tanpa ada persentuhan antara kulit dengan kulit. Nuruddin al Haytsami, al Mundziri dan lainnya)
Sedangkan ketika para sahabat membaiat Nabi shallallahu Pengertian al Mass dalam hadits ini adalah
'alayhi wasallam pada Bai'at ar-Ridlwan dengan berjabat menyentuh dengan tangan dan semacamnya
tangan hanyalah bertujuan untuk ta'kid (menguatkan). sebagaimana dipahami oleh perawi hadits ini, Ma'qil bin
Baiat kadang juga dilakukan dengan tulisan. Yasar seperti dinukil oleh Ibnu Abi Syaibah dari Ma'qil
bin Yasar dalam kitab al Mushannaf.
24. Di antara dalil Ahlussunnah tentang keharaman Sedangkan Hizbut Tahrir menganggap hadits ath-
menyentuh perempuan ajnabiyyah tanpa ha-il Thabarani tersebut yang mengharamkan berjabatan
(penghalang) adalah hadits Rasulullah shallallahu ‘alayhi tangan dengan perempuan ajnabiyyah termasuk khabar
wasallam: Ahad dan tidak bisa dipakai untuk menentukan suatu
hukum.

31

www.darulfatwa.org.au
Ini adalah bukti kebodohan mereka. Bantahan Wa’ie, edisi 98, Tahun IX Muharram 1416 H mereka
terhadap mereka adalah pernyataan para ulama ushul mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam
fiqh yang menegaskan bahwa hadits ahad adalah hujjah bersabda:
dalam segala masalah keagamaan seperti dinyatakan oleh ‫ﺱ‬‫ﺮ‬‫ﻄﹶﺎﻥﹲ ﺃﹶﺧ‬‫ﻴ‬‫ ﺷ‬‫ﻖ‬‫ﻦﹺ ﺍﻟﹾﺤ‬‫ ﻋ‬‫ﺖ‬‫ﺎﻛ‬‫ﺍﻟﺴ‬
al Imam al ushuli al mutabahhir Abu Ishaq asy-Syirazi.
Beliau menyatakan dalam bukunya at-Tabshirah: “Orang yang diam dan tidak menjelaskan kebenaran adalah
“(Masalah) Wajib beramal dengan khabar ahad dalam setan yang bisu”.
pandangan syara’ “. Bahkan an-Nawawi dalam Syarh Shahih
Muslim menukil kehujjahan khabar ahad ini dari mayoritas Kita katakan kepada mereka: Rasulullah shallallahu
kaum muslimin dari kalangan sahabat, tabi’in dan ‘alayhi wasallam telah bersabda:
generasi-generasi setelah mereka dari kalangan ahli
hadits, ahli fiqh dan ahli ushul fiqh. Kemudian ia (‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ‬‫ﺪ‬‫ﻠﹶﻰ ﺃﹶﺣ‬‫ﺏﹴ ﻋ‬‫ ﻛﹶﻜﹶﺬ‬‫ﺲ‬‫ ﻟﹶﻴ‬‫ﻠﹶﻲ‬‫ﺎ ﻋ‬‫ﺑ‬‫"ﺇﹺﻥﱠ ﻛﹶﺬ‬
membantah golongan Qadariyyah Mu’tazilah yang tidak
mewajibkan beramal dengan khabar Ahad. Lalu an- Maknanya: “Sesungguhnya berdusta atasku tidaklah seperti
Nawawi mengatakan: “Dan Syara’ telah mewajibkan berdusta atas siapapun”. (H.R. al Bukhari)
beramal dengan khabar Ahad”.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa Hizbut Pernyataan di atas adalah perkataan Abu ‘Ali ad-
Tahrir sejalan dengan Mu’tazilah dan menyalahi Daqqaq, seorang sufi besar seperti diriwayatkan oleh al
Ahlussunnah. Yang mengherankan, Hizbut Tahrir yang Imam al Qusyairi dalam ar-Risalah dan bukan perkataan
telah berpendapat demikian ini, dalam karangan- Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
karangan mereka, mereka berdalil dengan hadits-hadits Di sebagian bulletin yang mereka terbitkan di
Ahad yang sebagiannya adalah dla’if. Mereka juga Indonesia, edisi 29 Mei 2003, mereka menisbatkan
mengutip cerita-cerita dan atsar dari buku-buku yang kepada Rasulullah bahwa ia bersabda:
tidak bisa dijadikan rujukan dalam bidang hadits dan
tafsir. Bahkan mereka telah berdusta atas Rasulullah ‫ ﻛﹶﻔﹶﺮ‬‫ﺎ ﻓﹶﻘﹶﺪ‬‫ﻤ‬‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ ﻣ‬‫ ﻛﹶﻔﱠﺮ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬
shallallahu ‘alayhi wasallam. Dalam majalah mereka Al

32

www.darulfatwa.org.au
"Barang siapa mengkafirkan seorang muslim maka ia telah Imam an-Nawawi menuturkan dalam Syarh Shahih
kafir". Muslim bahwa berjalan untuk berzina adalah haram.
Padahal perkataan ini bukan hadits Nabi shallallahu 'alayhi Sedangkan Hizbut Tahrir telah mendustakan Rasulullah
wasallam. Dan kaedah ushuliyyah menegaskan bahwa shallallahu 'alayhi wasallam dan menghalalkan yang haram.
orang yang mengkafirkan seorang muslim tanpa takwil Mereka mengatakan:
(alasan yang dibenarkan) maka ia telah kafir, tidak mutlak "Tidaklah haram berjalan dengan tujuan untuk berzina
seperti dinyatakan oleh Hizbut Tahrir. Dari sini diketahui dengan perempuan atau berbuat mesum dengan anak-anak
bahwa Hizbut Tahrir tidak mengetahui aqidah dengan (Liwath), yang tergolong maksiat hanyalah melakukan
baik. Juga tidak mengetahui ilmu Fiqh, Bahasa, Hadits, perbuatan zina dan liwathnya saja“.
dan Tafsir, tidak ada seorangpun di antara mereka yang
ahli dalam disiplin-disiplin ilmu keislaman tersebut, lalu Selebaran tentang hal ini mereka bagi–bagikan di
bagaimana layak mereka ini untuk mendirikan khilafah. Tripoli-Syam (Tharabuls asy-Syam), Lebanon tahun 1969.
Ini juga merupakan bukti akan kebodohan mereka Dan hingga kini kebanyakan penduduk Tripoli masih
bahkan dalam menukil hadits sekalipun. Maka hendaklah mengingat dan menyebut-nyebut hal ini, karena
kaum muslimin berhati-hati dan tidak tertipu oleh pernyataan tersebut menyebabkan kegoncangan,
karangan-karangan mereka. kekacauan dan bantahan dari penduduk Tripoli.[]

25. Nabi shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:

(‫ﻄﹶﺎ" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻭﻏﻴـﺮﳘﺎ‬‫ﺎ ﺍﻟﹾﺨ‬‫ﺎﻫ‬‫ﻞﹸ ﺯﹺﻧ‬‫ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬‫"ﻭ‬


Maknanya: "Zina kaki adalah melangkah (untuk berbuat
haram seperti zina)" (H.R. al Bukhari dan Muslim dan
lainnya).

33

www.darulfatwa.org.au
PENUTUP

Dengan demikian jelaslah bahwa pernyataan-


pernyataan Hizbut Tahrir adalah murni celotehan yang
tidak berdasar sama sekali dan bertentangan dengan fiqh
Islam karena jauhnya Hizbut Tahrir dari ilmu agama.
Mereka tidak mempelajari ilmu agama dengan metode
yang ditempuh oleh ulama salaf maupun khalaf. Mereka
hanya membaca buletin-buletin mereka dan tulisan-
tulisan tokoh mereka, Taqiyyuddin an-Nabhani dan
pengikut-pengikutnya.
Maka barangsiapa yang mengamati dengan
seksama langkah-langkah Hizbut Tahrir ia akan tahu
bahwa Hizbut Tahrir sebetulnya mengajak ummat Islam
untuk hidup kacau dan bingung. Langkah-langkah yang
ditempuh oleh Hizbut Tahrir adalah seruan kepada
kekacauan dalam urusan agama, bagaimana mungkin
kebaikan didapatkan dari kekacauan dalam urusan agama
padahal kekacauan tidak layak untuk urusan dunia !
Al Afwah al Awdi berkata :

34

www.darulfatwa.org.au
‫ﻢ‬ ‫ﺍﺓﹶ ﻟﹶﻬ‬‫ﺮ‬‫ﻰ ﻻﹶ ﺳ‬‫ﺿ‬‫ ﻓﹶﻮ‬‫ﺎﺱ‬‫ ﺍﻟﻨ‬‫ﻠﹸﺢ‬‫ﺼ‬‫ﻻﹶ ﻳ‬
‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺎﺩ‬‫ ﺳ‬‫ﻢ‬‫ﺎﻟﹸﻬ‬‫ﻬ‬‫ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﺟ‬‫ﻢ‬‫ﺍﺓﹶ ﻟﹶﻬ‬‫ﺮ‬‫ﻻﹶ ﺳ‬‫ﻭ‬
"Tidaklah mungkin manusia akan baik jika mereka hidup
kacau tidak ada yang mengarahkan, dan tidak mungkin ada PERHATIAN
yang mengarahkan jika yang memimpin adalah orang-orang yang
bodoh di antara mereka".
Mengingat amar ma’ruf dan nahy munkar adalah Apa yang telah kami sebutkan di atas adalah
perkara yang agung dalam keimanan serta merupakan sebagian pernyataan Hizbut Tahrir yang menyimpang,
kewajiban yang agung di antara kewajiban-kewajiban karena telah meninggalkan al Qur'an, Sunnah dan Ijma’
dalam Islam maka kami menyampaikan nasehat-nasehat ummat Islam dan mengikuti tokoh mereka, Taqiyyuddin
dan tahdzir (peringatan) agar seorang muslim tidak an-Nabhani. Seandainya kami berkehendak
mendengarkan ajakan-ajakan dan seruan kelompok ini mengumpulkan semua pernyataan mereka niscaya risalah
dan jangan termakan oleh kesesatan-kesesatannya. Dan ini akan menjadi berjilid-jilid. Apa yang telah kami tulis
kami katakan kepada saudara-saudara kami, ummat tersebut cukuplah kiranya bagi mereka yang tidak ngotot
Islam Indonesia: dan keras kepala dalam kesesatan. Dan di dalamnya
Tetaplah pada keyakinan atau aqidah Ahlussunnah Wal kiranya telah terdapat obat bagi hati sanubari orang-
Jama'ah seperti yang dibawa oleh para pembawa Islam orang yang beriman. Telah jelas kini bahwa Hizbut
terdahulu ke Indonesia ini dan jangan sampai merubah Tahrir ini berdiri di atas puing-puing paham sesat ahli
akidah dengan menerima aqidah Hizbut Tahrir karena bid’ah dan mengandalkan berfatwa tanpa didasari dengan
aqidah mereka bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah ilmu.[]
Wal Jama'ah.

35

www.darulfatwa.org.au
SEBAGIAN PERKATAAN HIZBUT TAHRIR
YANG MENYIMPANG
(Diterjemahkan dari edisi arab)

PERKATAAN KITAB PENULIS hl


An-Nabhani: "Tidak Nizham al Islam Taqiyyuddin 22
ada kaitan Qadla' dan an-Nabhani
Qadar padanya (perbuatan
manusia)".
An-Nabhani: "Dan jika Nizham al Islam Taqiyyuddin 68
(penguasa) menyalahi an-Nabhani
syari'at atau tidak mampu
mengurus negara, maka
wajib dilengserkan saat itu
juga".
An-Nabhani: "Nabi Asy- Taqiyyuddin 9
mewajibkan setiap muslim Syakhshiyyah al an-Nabhani
untuk membai'at seorang Islamiyyah Juz.2
khalifah dan menyifati
orang yang meninggal dan
tidak membai'at bahwa
matinya mati jahiliyah".
An-Nabhani: Asy- Taqiyyuddin 13
"Berpangku tangan dari Syakhshiyyah al an-Nabhani
mengangkat khalifah bagi Islamiyyah Juz.2
umat Islam termasuk dosa
besar".
An-Nabhani: "Seluruh Asy- Taqiyyuddin 13
umat Islam berdosa besar Syakhshiyyah al an-Nabhani

36

www.darulfatwa.org.au
karena berpangku tangan Islamiyyah Juz.2 dari umat Islam atau kafir
dari mengangkat khalifah dzimm atas harta
bagi umat Islam. Bila umat perdagangannya".
Islam sepakat untuk tidak An-Nabhani: "Boleh An-Nizham al Taqiyyuddin 57
mengangkat khalifah maka bagi seorang laki-laki Ijtima'i fil Islam an-Nabhani
masing-masing dari mereka berjabat tangan dengan
berdosa". perempuan tanpa ha-il
An-Nabhani: "Waktu Asy- Taqiyyuddin 15 (penghalang), demikian
yang diberikan kepada Syakhshiyyah al an-Nabhani pula sebaliknya. Melihat
kaum muslimin untuk Islamiyyah Juz.2 perempuan yang bukan
mengangkat khalifah mahramnya haram tetapi
adalah dua malam, maka berjabat tangan boleh".
tidak halal bagi umat Islam An-Nabhani: "Karena An-Nizham al Taqiyyuddin 58
bermalam dua malam tangan perempuan bukan Ijtima'i fil Islam an-Nabhani
tanpa membaiat seorang termasuk aurat dan tidak
khalifah". haram melihatnya tanpa
An-Nabhani: "Tidak Asy- Taqiyyuddin 91 syahwat maka demikian
disyaratkan bagi nabi dan Syakhshiyyah al an-Nabhani juga memegangnya (berjabat
rasul untuk menerapkan Islamiyyah Juz.2 tangan) tidak haram ".
wahyu Allah baginya An-Nabhani: "Jika At-Tafkir Taqiyyuddin 149
hingga menjadi Rasul…. seseorang mampu untuk an-Nabhani
An-Nabhani: "Apa Asy- Taqiyyuddin 201 istinbath atau ijtihad maka
yang dilakukan oleh Umar Syakhshiyyah al an-Nabhani saat itu juga ia jadi seorang
sendiri ketika menarik Islamiyyah Juz.2 mujtahid. Karena ijtihad
pajak perdagangan, ia mungkin dilakukan oleh
mengambil 1/4 dari umat setiap orang dan hal itu
Islam dan setengah dari mudah bagi mereka".
1/10 dari kafir dzimmi An-Nabhani: "Cukup At-Tafkir Taqiyyuddin 149
padahal dalam hukum untuk beristinbath bahwa an-Nabhani
syara' tidak dibolehkan seseorang memiliki
mengambil pajak apapun kemampuan yang

37

www.darulfatwa.org.au
memungkinkan untuk Hizbut Tahrir: "Umat Mudzakkirah Edaran 4
beristinbath". Islam di Lebanon sama min Hizbit Hizbut
An-Nabhani: Asy- Taqiyyuddin 71 dengan umat Islam di Tahrir ila al Tahrir
"Perbuatan-perbuatan ini Syakhshiyyah al an-Nabhani seluruh negara-negara Muslimin fi
tidak ada kaitannya Islamiyyah Juz.1 Islam, mereka berdosa Lubnan
dengan Qadla' dan tidak kepada Allah jika tidak
ada kaitan Qadla' berusaha untuk
dengannya, karena mengembalikan Islam ke
manusialah yang berbuat dalam kehidupan dan
dengan kehendak dan mengangkat seorang
ikhtiyarnya sendiri. Jadi khalifah yang mengatur
perbuatan-perbuatan yang urusan umat Islam".
ikhtiyariyyah tidak masuk Hizbut Tahrir: Al Khilafah Bulletin 4
di bawah Qadla' Allah". "Mereka berkata tentang Hizbut
An-Nabhani: "Jadi Asy- Taqiyyuddin 74 mengangkat khalifah bagi Tahrir
menggantungkan adanya Syakhshiyyah al an-Nabhani umat Islam, dan
pahala sebagai balasan bagi Islamiyyah Juz.2 mengabaikan masalah ini
kebaikan dan siksa sebagai adalah dosa besar dan
balasan dari kesesatan, pelakunya akan
menunjukkan bahwa mendapatkan siksa yang
petunjuk dan kesesatan pedih dari Allah ".
adalah murni perbuatan Hizbut Tahrir: Al Khilaafah Bulletin 9
manusia itu sendiri, bukan "Berpangku tangan dari Hizbut
berasal dari Allah". menegakkan khalifah bagi Tahrir
An-Nabhani: "Hanya Asy- Taqiyyuddin 120 umat Islam adalah dosa
saja kema'shuman bagi Syakhshiyyah al an-Nabhani besar" Mereka juga
para nabi dan rasul ada Islamiyyah Juz.2 berkata: "Seluruh umat
setelah mereka diangkat Islam berdosa besar karena
menjadi nabi dan rasul berpangku tangan dari
dengan wahyu". mengangkat khalifah bagi
umat Islam. Bila umat

38

www.darulfatwa.org.au
Islam sepakat untuk tidak negara kufur yang mereka
mengangkat khalifah maka adalah antek-antek orang-
masing-masing mereka orang kafir tersebut".
berdosa". Hizbut Tahrir: Muktamar al Bulletin 2
Hizbut Tahrir: "Waktu Al Khilafah Bulletin 13 "Negara-negara kecil ini Qimmah di Hizbut
yang diberikan kepada Hizbut adalah antek dan mengikut Teheran Tahrir
kaum muslimin untuk Tahrir kepada negara-negara
mengangkat khalifah kafir".
adalah dua malam, maka Hizbut Tahrir: "Orang Hizbut Tahrir Bulletin
tidak halal bagi umat Islam yang bepergian jauh Tanya Jawab
bermalam dua malam (musafir) dengan pesawat -1990
tanpa membaiat seorang atau kapal laut dan arah
khalifah". perjalanannya bukan ke
Hizbut Tahrir: Manhaj Hizbit- Bulletin 17 arah kiblat, maka
"Perkumpulan apapun Tahrir fi at- Hizbut shalatnya disesuaikan
yang tidak bermisikan Taghyiir Tahrir dengan bentuk (badan)
politik, maka tidak ada pesawat atau kapal laut
kaitannya sama sekali tersebut".
dengan masa depan umat Hizbut Tahrir: Wilayah Bulletin 4
Islam". "Negara-negara Islam saat Lebanon Hizbut
Hizbut Tahrir: tentang Muktamar al Bulletin 1 ini adalah negara-negara Tahrir
Muktamar tertinggi di Qimmah di Hizbut kafir karena memakai
Teheran mereka berkata: Teheran Tahrir undang-undang barat".
"Para pemerintah –negara- Hizbut Tahrir: "Dunia Wilayah Bulletin 9
negara Islam- yang terbagi menjadi dua; dan Yordania, 1994 Hizbut
berkumpul dalam Dar Islam adalah negara Tahrir
pertemuan itu tidak khilafah yang memakai
memperhatikan urusan- undang-undang Islam dan
urusan umat Islam negara khilafah (Islam)
melainkan membantu tidak ada saat ini".
kebijakan politik negara-

39

www.darulfatwa.org.au

Anda mungkin juga menyukai