Anda di halaman 1dari 2

Kisah Sahabat Abadi

Tuesday, 08 March 2011 09:40 Dhanys

J-Rockstars (JRS) Madiun - Jawa Timur ini, Hendri J.A, luar biasa. Ia rela menempuh jarak
ratusan kilometer sendirian untuk menyampaikan simpati dan mengenang JRS yang tak kalah
luar biasanya. Gery Noor Esha. Ia banyak membawa cerita dan kenangan yang ingin dibagi
dengan  JRS lain.

Sebuah kabar (02/03/11) yang aku dengar dengan rasa tidak percaya. Seorang sahabat yang 
aku kenal dari spirit-nya ‘pergi’ selamanya meninggalkan kita. Seketika terbesit di benakku
adalah berangkat menuju rumahnya dan mengantarnya menuju ‘rumah’ terakhirnya. Tapi
keadaan yang tidak mendukungku. Aku mengotak-atik semua jadwal keseharianku, mulai dari
kerjaan dan yang lain. Aku meminta izin untuk libur, dengan menahan tangis aku
memberanikan diri meminta izin.

Alhamdulillah,  dengan semangat menggebu-gebu Aku sendirian ke Demak. Tetap ber-spirit.


Setibanya di Demak, aku ditemani seorang anggota JRSC Demak. Diantarkan menuju rumah
Gery. Setibanya di rumah Gery aku disambut dengan ramah oleh keluarganya. Mereka ramah
seperti sosok Gery yang sangat ramah dan baik. . "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,"
pepatah itu.  Setelah acara tahlil kami berdua berbincang-bincang hingga ayah almarhum
bercerita. Simak ceritanya di bawah ini :

Gery Sakit
Ceria dan semangat, itulah Gery. Ayahnya bercerita bahwa dia sosok yang tidak mau
dikasihani dan tidak mau melihat orang di sekitarnya bersedih. Suatu saat dia sedang kuliah
dan kelasnya berada di lantai 3.  Dia sedang melangkah susah payah menuju kelasnya dengan
memakai tongkat. Teman-temannya yang bermaksud membantu. Ia menolak, "Maaf, saya
bisa sendiri,” sambil memamerkan senyum khasnya.

Dia divonis Dokter menderita osteosarkoma atau kanker tulang. Satu-satunya jalan untuk
untuk menyembuhkan ialah amputasi. Pihak keluarga berfikir selama satu tahun untuk
memutuskan pilihannya.  Dokter berbicara bahwa jika tidak cepat di amputasi penyakit
tersebut bisa menjalar. Khawatiran ayah dan keluarganya adalah masa depan Gery. Ia berkata
"Saya ikhlas pak". Setelah berfikir dan mendapat persetujuan dari Gery sendiri, salah satu
kakinya diamputasi. Namun ia tetap Gery yang  semangat meski tanpa satu kaki. Dia
menuliskan semangatnya dalam tulisan "AKU SANGAT PERCAYA", yang dimuat sebuah
majalah.

Selama beberapa tahun dia menjalani hidupnya seperti itu, tidak pernah patah semangat selalu
bisa buat yang lain tersenyum bahkan tertawa terbahak karena tingkahnya yang lucu dan
menghibur. Sekitar Oktober 2010 Gery yang kesehariannya selama dia kuliah dia tinggal di
rumah kakaknya  di Semarang. Kakak Gery bercerita pada bulan tersebut dia batuk dahak dan
darah, juga sering merasakan sesak saat nafas, namun dia tetap tegar dan semangat. Ya itulah
semangat Gery. Kemudian sekitar Desember 2010 sepulang dia melihat konser J-Rocks di
Surabaya, ia sakit dan dioperasi sedot cairan di paru-parunya.

Sepulangnya dari operasi dia masih belum stabil kesehatanya, keluar masuk rumah sakit
selama 2 bulan hingga Dokter menganalisa lain. Berdasarkan hasil rontgen pertama, terlihat
banyak cairan dan saat di rontgen kembali terlihat benjolan di paru-paru Gery yang di duga
sebagai kanker. Pada rontgen pertama tidak terlihat karena tertutup cairan tersebut. Keluarga
terkejut karena berfikir setelah kaki alhamrhum di amputasi dia bisa bebas dari penyakitnya.
Ternyata waktu satu tahun untuk berfikir itu membuat penyakit kanker itu menularkan ke paru
parunya "mungkin Gery (almarum) sudah tau apa yang dia rasakan, mungkin gara gara dia
tidak mau melihat saya sedih makanya dia tidak memberitahuku, mungkin dari internet dia
browsing dan mencari diagnosa atas apa yg dia rasakan dari penyakitnya" kata ayah Gery.
Tidak begitu jelas apa yang di katakan ayahnya tentang cara untuk nyembuhin Gery.

Selasa pagi (02/03/11) Gery meminta Ibunya mengambil air, kemudian mencuci kaki Ibunya
dan meminum air bekas kaki Ibu Gery dengan maksud mau meminta maaf atas semua
kesalahannya. "Gak usah, Ibu udah maafin kamu kok", kata ibu Gery. Sekitar pukul 12.00
WIB ia pengen bersandar di dada Ayahnya dan sekitar pukul 13.15 WIB Gery
menghembuskan nafas terkhirnya di atas dada Ayahnya. "Meninggalnya enak banget kok
mas, tiba tiba dia sudah lemas”, jelas Ayahnyanya.

Ayah Gery berterimakasih kepada J-Rockstars Indonesia yang sudah mendoakan dan
mohon dimaafin kalau Gery punya salah.

Anda mungkin juga menyukai