SKRIPSI
PAHARUDDIN
Maros, 2008
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Yayasan Perguruan Islam Maros
(STIM YAPIM)
ii
KATA PENGANTAR
penulis dapat menyusun karya ilmiah (skripsi) yang mempunyai nilai dan
Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu administrasi Negara,
skripsi ini, penulis banyak mengalami tantangan dan rintangan baik secara
1. Bapak Drs. H. Muhammad Ikram Idrus, MS, sebagai Ketua STIM YAPIM
iii
penulis dapat terbekali oleh berbagai disiplin ilmu selama menjalani
2. Bapak Drs. Sulaiman Hafid, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
3. Bapak Drs. H. M. Ikram Idrus, MS., dan Bapak Abd. Asis Pata, SE. M.Si.,
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf STIM YAPIM Maros yang telah berusaha
yang baik.
12. Bapak Kepala Kantor PDAM Kabupaten Tingkat II Maros beserta segenap
iv
13. Kepada rekan-rekan yang telah membantu penulis berupa sumbangsih,
14. Akhirnya kepada kedua orang tua tercinta dan istri serta anak atas segala
menjalani pendidikan.
kalimatnya. Untuk itu segala saran, koreksi, dan kritikan yang bermaksud
Maros, 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
A. Pengertian Peranan.................................................................. 10
vi
A. Sejarah Berdirinya PDAM Kabupaten Maros ..................... 21
Karyawan.................................................................................. 40
A. Kesimpulan .............................................................................. 58
B. Saran-Saran .............................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 60
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh kinerja karyawan
dilaksanakan selama tiga bulan dengan menggunakan analisis kinerja untuk melihat
sejauh mana pengaruh peranan karyawan atau seseorang penanggung jawab dalam
satu satuan organisasi untuk menggerakkan dab mengarahkan segala biaya dan
potensi tenaga kerja yang ada, potensi kerja yang ada dalam satu perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh produksi dan kinerja karyawan sangat
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
persoalan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu
bersama. Dengan perkataan lain setiap personel yang ada bukan saja
2
masalah terutama dalam menentukan kebijakan atau peraturan yang
sesuai dan mudah dipahami oleh karyawan yang ada sebagai pelaksana
dengan suatu pekerjaan atau yang dapat diterima oleh pegawai yang ada,
3
B. Rumusan Masalah
Minum.
Kegunaan Penelitian
4
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah
sebagai berikut :
karyawannya.
2. Sebagai bahan pembanding bagi penulis lain, yang akan meneliti lebih
D. Landasan Teori
karyawan pada Kantor Perusahaan Air Minum Daerah sesuai dengan apa
pada 3 fungsi upah yaitu : (1) menjamin kehidupan yang layak bagi
produktivitas kerja.
5
Demikian pula Simamora (1995 : 341) pertimbangan administratif
lain pihak penilaian kerja dapat pula didasarkan pada siklus kerja atau
siklus tugas, penilaian kerja dapat dilakukan secara lebih sering pada
interval, keadilan eksternal dapat diartikan sebagai jumlah tarif gaji yang
keadilan internal diartikan sebagai imbalan gaji yang pantas dengan nilai
6
status sosial sebuah pekerjaan atau jabatan dalam struktur organisasi
kantor.
E. Metode Penelitian
materi skripsi.
7
dihadapi / dibahas sehingga diperoleh informasi yang dipercaya
dan benar.
melalui wawancara.
F. Sistematika Penulisan
berikut :
pentingnya kinerja.
8
Bab III Tentang gambaran umum lokasi penelitian yang antara lain
struktur organisasi.
9
BAB II
A. Pengertian Peranan
Kata peranan berasal dari kata dasar peran di tambah akhiran “an”
terdapat proses dari tindakan pada suatu keadaan atau kegiatan yang
dan ada pihak yang akan ikut mengambil bagian dalam keadaan itu.
Dalam proses seperti ini, maka peran atau peranan paling tidak
memerlukan kesediaan dua arah dari dua pihak tersebut. Menurut Narine
B. Pengertian Kinerja
10
Kinerja pada dasarnya adalah proses untuk mencoba
kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap
berikut :
dan mengarahkan segala biaya dan potensi tenaga kerja yang ada potensi
11
sarana dan fasilitas lainnya. Bantuan fasilitas itu adalah berupa alat-alat
Steiner :
bahwa :
12
Disamping itu, didalam masyarakat manapun akan nampak bahwa
tersebut.
Oleh karena itu tidak akan ada kinerja jika tidak dirasakan adanya
kinerja; dan kinerja yang telah tumbuh memang dapat menjadi motor
pencapaian keseimbangan.
13
kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya dalam rangka
adalah :
b. Kebutuhan akan rasa aman dari bahaya tekanan atau paksaan dan
ancaman.
14
Berdasarkan urutan kebutuhan seperti yang dikemukakan diatas,
pada umumnya kinerja manusia dapat dibedakan atas tiga (3) jenis yaitu
harus diperhatikan oleh pimpinan kepada pegawai, sebab hal itu akan
15
Di dalam sistem prestasi kerja, kecakapan itu harus dibuktikan
sebab itu pembinaan yang hanya didasarkan pada sistem prestasi kerja
tidak memberikan kepuasan bagi mereka yang telah lama bekerja. Dalam
karier dan prestasi kerja, maka perlu adanya pengaturan antara lain
16
pembangunan ditujukan kepada manusia, bukan manusia untuk
pembangunan.
di atas baik melalui sistem karier maupun sistem prestasi kerja akan
pembangunan.
C. Pengertian Kinerja
17
“The way in which Something function and in accordance with the
effective working capacity of any device yaitu suatu kapasitas kerja yang
adalah :
Kinerja juga dapat dikatakan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai
18
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal dan tidak
proses kerja yang telah dilakukan ataupun yang telah dilalui, sekiranya
proses telah ditempuh tidak melanggar norma hukum dan norma sosial
yang berlaku, kinerja dapat baik namun bila didalamnya terdapat unsur
atau yayasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui
suatu kesatuan kerja oleh karena terdapat hubungan yang dapat dekat
19
antara kinerja karyawan secara personal baik, kemungkinan kinerja
tinggi, bersedia bekerja karena diberi gaji atau diberi upah sesuai dengan
20
BAB III
Indonesia.
yang masih sangat terbatas, hanya melayani dalam wilayah Kota Maros.
21
dan efektivitas pengelolaan air minum berdasarkan SK Menteri Pekerjaan
beralih status dari BPAM (Badan Pengelola Air Minum) menjadi PDAM
1. Kedudukan
22
c. Perusahaan Daerah dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan
pengawas.
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
masyarakat.
C. Struktur Organisasi
Direksi
Pengawas.
23
c. Dengan persetujuan dan pemberian kuasa dari Kepala
sebagai berikut :
2) Mengadakan pinjaman
bergerak.
pengadilan
Badan Pengawas.
Badan Pengawas.
24
persetujuan terlebih dahulu dari Kepala Daerah melalui Badan
Pengawas.
Pengawas.
Direktur Utama
25
c. Membina hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah,
Perusahaan Daerah.
26
Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan
2) Bagian Umum
27
3) Bagian Keuangan
Bagian Umum
bangunan kantor.
28
i. Mengadakan investasi barang/peralatan yang menjadi milik
investasi perusahaan.
2) Seksi Gudang
3) Seksi Karyawan
Seksi Karyawan
29
c. Menyusun rencana pendidikan dan latihan dan pengembangan karir
karyawan.
Bagian Keuangan
kekayaan perusahaan.
piutang langganan.
30
d. Menyelenggarakan Penyusunan Anggaran, meneliti dan
Bank.
bidang tugasnya.
oleh :
31
2) Seksi Pembukuan dan Pelaporan
3) Seksi Kas
setiap saat.
anggaran.
32
h. Seksi Perencanaan Keuangan dikepalai oleh seorang seksi yang dalam
Keuangan.
bank, buku piutang, buku utang, dan buku lain yang berkaitan dengan
Keuangan
Seksi Kas
33
c. Menyusun bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran sebagai
lainnya.
berharga lainnya.
34
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan air buku serta sumber
bahan-bahan kimia.
operasional.
hasil produksi.
2) Bagian Distribusi
35
4) Bagian Perencanaan Teknik.
36
BAB IV
bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai
mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai apa yang dikehendaki oleh
37
kemampuan sumber daya manusia dan sebagainya ialah bagaimana
mengubah pada saat tertentu dan pada waktunya. Untuk itulah pimpinan
mendorong timbulnya tindakan tertentu pada waktu itu pula, karena itu
teknologi sekarang ini, oleh karena itu setiap pimpinan harus memahami
semaksimal mungkin.
38
4. Berikan pekerjaan kepada mereka (bawahan/karyawan) yang cocok
7. Tentukan tujuan yang wajar yang akan dicapai, diketahui dengan jelas
depan umum.
hal :
39
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa dalam kinerja
Salah satu faktor penting yang ada pada diri seseorang pimpinan
karyawan.
yang harus dipenuhi. Baik persyaratan yang melekat pada diri individu,
maupun di luar diri individu. Persyaratan kerja inilah yang disebut faktor
kinerja.
yang lebih baik dapat dicapai, dan kesinambungan pekerjaan atau tugas
ditingkatkan.
pelayanan jasa. Dan tentunya ada alat ukur yang dapat digunakan. Dalam
40
hal pekerjaan tata usaha yang sudah demikian penting dan ada di mana-
karyawan tata usahanya, bahkan meliputi lebih baik dari lima puluh
41
Hasil kerja secara kuantitas tidak segera dapat diamati, tetapi
indikator yang dapat menjamin kualitas hasil itulah yang selalu dapat
diamati dalam hal seperti ini, daya guna dapat juga berarti produktivitas
kerja.
Di sisi yang lain hasil kerja secara kuantitatif tidak segera dapat
alat sebagai indikator yang dapat menjamin kualitas hasil yang akan
dicapai selalu dapat diamati. Dalam keadaan seperti itu berarti daya guna
kinerja pegawai dengan segala masalah yang bervariasi. Dalam hal ini
pekerjaan tersebut.
42
Peningkatan kinerja pada hakekatnya merupakan upaya
kinerjanya.
berikut :
43
5. Kekuatan, kelemahan dan bantuan tetap dengan hambatan berkurang
dan fasilitas kerja berupa mesin ketik atau komputer serta fasilitas
penunjang lainnya.
TABEL 1
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI SARANA DAN FASILITAS
GEDUNG KANTOR PDAM KABUPATEN TINGKAT II MAROS
TAHUN 2008
44
3. Kurang Baik 10 18,50
4. Tidak Baik - -
Jumlah 54 100
Sumber : Data Primer Hasil Olahan Angket, 2008.
lainnya.
berikut :
TABEL 2
JUMLAH DAN KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PADA
KANTOR PDAM KABUPATEN TINGKAT II MAROS
45
TAHUN 2008
KEADAAN BARANG
NO. JENIS BARANG
BAIK RUSAK
1. Mesin Baik 8 2
2. Komputer 5 1
3. Printer 3 1
4. Mesin Hitung 10 2
Sumber : Data Sekunder, Tahun 2008.
dilihat bahwa saat ini sarana dan prasarana serta fasilitas kerja yang
TABEL 3
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI DUKUNGAN SARANA
FASILITAS KERJA DALAM PENGELOLAAN ADMINISTRASI
KARYAWAN PADA KANTOR PDAM KABUPATEN TINGKAT II
MAROS TAHUN 2008
46
4. Tidak Mendukung 4 7,40
Jumlah 54 100
Sumber : Data Primer Hasil Olahan Angket, 2008
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa sarana dan fasilitas kerja
sarana dan fasilitas kerja yang ada dalam ruangan kantor, seperti alat
disebabkan oleh karena sarana dan fasilitas kerja yang tersedia masih
47
yang dapat menunjang ke hal tersebut. Salah satu upaya yang ditempuh
dibanding jika tanpa adanya proses pendidikan dan latihan yang dilalui
48
Di samping upaya peningkatan Sumber Daya Manusia yang
usaha lain dalam rangka meningkatkan hasil kerja atau kinerja karyawan.
tujuan.
baik.
sebagai berikut :
49
a. Kebutuhan akan rasa aman, maksudnya kebutuhan ini secara
50
dipisahkan dari kegiatan instansi atau organisasi. Rasa diakui
Termasuk dalam kebutuhan ini adalah gaji atau upah, dan berbagai
pekerjaan kantor.
51
D. Masalah yang Dihadapi dan Pemecahannya
berjalan dengan baik, dan hal itu sudah seperti hal biasa terjadi.
52
c. Adanya sebagian karyawan pada sub unit kerja tertentu yang tidak
2. Cara Mengatasinya
53
Kantor PDAM Kabupaten Tingkat II Maros, baik melalui instruksi
tersebut.
senioritas.
54
Dalam hal ini, maka promosi pada tingkat-tingkat tertentu
mengemukakan :
55
1) Keteladanan yang ditampilkan setiap atasan untuk pelaksanaan
disiplin kerja.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
B. Saran-saran
57
Sebagai bahan pertimbangan, maka penulis dapat memberikan
ada tetap menjadi prioritas utama, agar dalam pelaksanaan tugas yang
mereka capai.
lebih baik lagi, agar dalam pelaksanaan tugas menjadi lebih lancar,
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Nitisemito, Alex, S. 1992. Manajemen Personalia, Cetakan Kedua, Sasinita
Bross, Jakarta.
60