Anda di halaman 1dari 4

Struktur Bumi seperti yang terlihat pada gambar diatas.

Secara keseluruhan, bumi terbagi menjadi empat aspek


yaitu; atmosphere (udara), hydrosphere (air), lithosphere
(batuan solid) dan biosphere (kehidupan organik).
Disini saya hanya akan menjabarkan sedikit tentang
lithosphere saja, karena berhubungan dengan batuan.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan
padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian
cair bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari
komponen primer seperti;
1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki
sifat-sifat fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium
karbonat (CaCO3).
2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral
terkonsolidasi dan terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari
hanya satu macam mineral saja (Contohnya; Salt) atau
terdiri dari berbagai mineral (Contohnya; sandstone).
3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari
90%), gas dan hydrocarbon.
Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai
100 km, dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA)
dan silik-aluminium (SIAL). Lithosphere mempunyai nilai
Specific Gravity (SG) 2.7 sampai 3.
Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan
membentuk lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida
seperti air, minyak dan gas berada pada lempeng-lempeng
ini. Ketebalan crust bervariasi mulai dari 5 km sampai 60
km. Terdiri dari batuan dan mineral berbagai tipe. Klasifikasi
dasar dari batuan berdasarkan asal usul terbentuknya terdiri
dari tiga macam batuan, yaitu;
1. Igneous Rock (Batuan Beku), terkristalisasi dari bekuan
magma.
2. Sedimentary (Batuan Sediment), endapan dari hasil
pengikisan batuan permukaan.
3. Metamorphic (Batuan Ubahan), hasil dari alterasi batuan
dan mineral lain.
Crust, selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan
mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik
lempeng, terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini
memaksa magma (batuan panas/cair, yang bergerak
plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik tertentu
(biasanya pada mid-ocean) magma membentuk
celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan
menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling
bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan ini terjadi
dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.
Dari
gambar

disamping, dapat dilihat bahwa pergerakan konveksi dari


magma menyebabkan terjadinya mid-ocean ridge pada
lempeng samudra dan rift valley pada lempeng benua.
Kedua lempeng ini bergerak saling mendekat dan
bertubrukan (subduction zone). Karena massa dari lempeng
samudra lebih kecil dari massa lempeng benua, pada
subduction zone ini lempeng samudra akan menyusup
kebawah dan meleleh (melting). Siklus ini akan terus
berulang.
Disamping
adalah
gambar
dari
lempeng-
lempeng
yang
mengapung bergerak saling menjauh dan mendekat saat ini
dibumi kita tercinta ini.
Mantel, Dibawah lithosphere penelitian semakin sulit
dilakukan. Lapisan ini dikenal juga sebagai lapisan
Pyrosphere, ketebalannya diperkirakan 2900 km. Terdiri
dari besi dan mineral SIMA. Density sekitar 3.5 SG, dan
suhu rata-rata sekitar 2000 deg Celcius. Tekanan dari
lapisan diatasnya membuat lapisan ini selalu dalam kondisi
solid, tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle
paling luar sekitar 200 km dinamai dengan asthenosphere.
Pada lapisan ini tekanan dan suhu berada pada kondisi
berimbang sehingga lapisan ini bersifat plastis.
Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik
dan seismik (gempa).
Core,  inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari
besi dan nikel. Lapisan paling luar (tebal 2200 km)
merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam bersifat
solid atau padat, dengan density sekitar 10.5 SG dan
suhunya lebih dari 5000 deg celcius. Menurut teori,
perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan
terjadinya arus sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi
ini merupakan sumber dari medan magnet yang
menyelimuti bumi.

Anda mungkin juga menyukai