Anda di halaman 1dari 4

38 35 33 30 27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NN. M


DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
PADA SCHIZOFRENIA SIMPLEKS DI RUANG JIWA C

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Nn. M
Usia : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dupak Lor II / 34 Surabaya
Informan : Ny. A
Tgl pengkajian : 19 Februari 2002

2. Alasan Masuk
Klien diam saja sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, tidak mau makan,
bicara dan hanya mengurung diri di kamar, BAB dan BAK di tempat
tidur. Pernah coba untuk dibawa berobat ke orang pintar tetapi tidak
berhasil / tidak sembuh.

3. Faktor Predisposisi.
Menurut orang tua klien, klien dan keluarga tidak ada yang mempunyai
gangguan jiwa pada masa lalu.
Klien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenagkan pada masa
lalu, yaitu diputus pacarnya 2 tahun yang lalu, kemudian mulai tidak mau
bicara dan menyendiri di kamar.

4. Fisik
Tanda Vital : TD: 110/70mmHg N: 100x/mnt S: 37 C P: 20x/mnt
Ukur : TB : 147 BB: 37
Keluhan Fisik : Badan lemah dan tidak mau beraktifitas.

5. Psikososial
Genogram :

Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien merasa tidak ada yang ia sukai lag dari dirinya.
2. Identitas
Klien bekerja sebagai karyawan salah satu pabrik tahun 1997 – 2000
3. Peran Diri
Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara yang tinggal dengan pak De
nya.
4. Ideal Diri
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang / sembuh klien

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN


III
bingung harus melakukan apa.
5. Harga diri
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan di luar rumah.

Hubungan Sosial
Menurut klien orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah pacarnya.
Klien adalah orang yang kurang perduli dengan lingkungannya, kien
sering diam, menyendiri, jarang berkomunikasi dan suka melamun.

Spiritual
Klien adalah penganut agama Islam yang tidak terlalu taat, klien jarang
shalat selama belum sakit. Selama sakit, klien tidak pernah melakukan
kewajiban agamanya yaitu shalat 5 waktu.

Status Mental
Penampilan :
Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus disuruh, rambut tidak pernah
tersisir rapi.

Pembicaraan :
Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan
pendek, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan lawan
bicara.

Aktivitas Motorik
Lesu, tidak mau melakukan aktivitas kalau tidak disuruh, klien hanya mau
melakukan aktivitas jalan-jalan, sesuka hatinya, lalu kembali tidur.

Alam Perasaan.
Tampak seperti sedih dan putus asa, selalu mengeryitkan dahi.

Afek
Datar, tidak ada perubahan roman muka saat perawat mencoba bercanda.

Interaksi selama wawancara


Kontak mata kurang, klien tidak mau memandang lawan bicara saat
berkomunikasi.

Persepsi :
Tidak ada halusinasi baik akustik, maupun visual.

Proses pikir
Sulit dievaluasi, karena dalam menyampaikan pikiran sangat lambat dan
pendek.

Isi pikir
Tidak terjadi waham.

Tingkat kesadaran
Stupor, klien tidak merubah posisi tubuh bila di posisikan pada posisi
tertentu oleh perawat.

Memori
Tidak dapat gangguan memori.

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN


III
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tidak mampu berkonsentrasi dan selalu mengalihkan pandangan dan
perhatian dan pergi bila diajak bicara.

Kemampuan penilaian
Gangguan kemampuan penilaian ringan, klien tidak mampu menentukan
keinginannya sebelum dijelaskan.

Kebutuhan Persiapan Pulang


Tidak dapat dikaji oleh perawat karena klien belum ada rencana pulang.

Mekanisme Koping
Mal adaptif : reaksi lambat, klien tidak mau melakukan aktifitas.

Masalah Psikososial dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok spesifik : klien tinggal dengan pak
De nya yang tidak setuju dengan hubungannya dengan pacarnya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : tidak dapat
berinteraksi dengan lingkungan : menarik diri.
Masalah dengan pendidikan, spesifik : klien tidak tamat SD
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Berhenti bekerja setelah diputus
pacar..

Pengetahuan kurang tentang :


Penyakit jiwa : klien dan keluarga tidak mengerti tentang penyakit jiwa
dan pengobatannya.
Faktor presipitasi : keluarga tidak mengerti apa saja yang mencetuskan
terjadinya kelainan jiwa.
Koping : keluarga tidak tahu bahwa perlu dan penting dukungan keluarga
untuk proses penyembuhan.

Aspek Medik
Diagnosa Medik : Schizofrenia Simpleks
Differential Diagnosis : Schizofrenia stupor katatonik.
Terapi Medik : Haloperidol : 2-0-0
Pimozid : 0-0-4 mg
Vitamin B Complek : 2 x 1 tab.

Daftar Masalah Keperawatan

Gangguan perawatan diri Gangguan komunikasi verbal

Disabelity : Penampilan Isolasi sosial : Menarik diri

Harga diri rendah

Kegagalan cinta Koping keluarga


tak efektif

1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah,


ditandai dengan :

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN


III
DS : Keluarga mengatakan klien sejak 1 tahun yang lalu sering diam,
tidak mau keluar kamar, selalu di tempat tidar, tidak mau makan,
mandi, bab dan bak di tempat tidur.
DO : Klien lebih banyak di tempat tidur, bila diajak bicara tidak ada
kontak mata.
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan isolasi sosial,
ditandai dengan
DS : Klien mengatakan klien hanya mau bicara bila ditanya,
kalimatnyapun pendek-pendek.
DO : Klien hanya menjawab pertanyaan perawat, jawaban pendek,
pelan dan lambat.

3. Syndroma defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan


kemampuan dan minat perawatan diri.
DS : Keluarga mengatakan, klien mau mandi bila sudah disuruh,
kadang-kadang lupa mandi
DO : Klien mandi bila disuruh perawat atau ibu, makan harus disuruh,
rambut tidak pernah tersisir rapi.

DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN


III

Anda mungkin juga menyukai