Anda di halaman 1dari 5

Subject : Tugas Perbankan

Nama : Aluisius Ari

Nim : 0906651712

1. Bagaimana Pendapat Saudara tentang pembinaan dan pengawasan Bak


yang dilakukan oleh BI selama ini ?

Pengawasan dan pembinaan oleh Bank Indonesia selama lima tahun


belakangan ini (2004-2009) terlihat sangat baik , semakin kuatnya
struktur perbankan termasuk juga jumlah bank yg dilikuidasi nyaris
mendektai nol , sehingga kepercayaan nasabah, dalam hal ini masyarakat
lebih tinggi dibandingkan sebeleumnya (1998-2003) dimana banyaknya
Bank-bank yang dilikuidasi dan dimerger, sehingga sangat merugikan
nasabah yang menempatkan dana-dana mereka didalam bank-bank yang
bermasalah tersebut.

Namun munculnya kasus Bank Century dan juga matinya Bank Global
menggoyahkan dan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat mengenai
keberhasilan pembinaan dan pengawasan Bank Indonesia, banyaknya
masalah yang menggerogoti Bank Century serta carut marutnya
penanganan dari Bank Global sehingga menyebabkan kegiatan
operasionalnya menjadi kolaps, menimbulkan pertanyaan dari masyarakat
mengenai kefektifan dari pembinaan dan pengawasan oleh Bank
Indonesia.

Berdasarkan UU BI No. 23 Tahun 1999 Jo UU BI No. 3 Tahun 2004


Pasal 34 Yang berisi:

(1) Tugas mengawasi Bank akan dilakukan oleh lembaga pengawasan


sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk dengan undang-
undang.
(2) Pembentukan lembaga pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), akan dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember 2010.”

Terlihat bahwa Bank Indonesia sejak krisis moneter yang terjadi di tahun
1997-1998 hanya diserahi Tugas sementara didalam mengawasi dan
pembinaan bank, sehingga tidak dapat dipungkiri, pengawasan dan
pembinaan menjadi tidak maksimal, terlebih lagi Dalam Pasal 41 UU No
23/1999 tentang Bank Indonesia disebutkan, gubernur Bank Indonesia
diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Jika calon gubernur tidak disetujui anggota
Dewan, presiden atau gubernur wajib mengajukan calon baru. Sebagai
tahap awal, presiden menyampaikan beberapa calon yang kemudian di
ajukan ke DPR , sehingga pemilihan Gubernur BI menjadi kepentingan
kelompok-kelompok dari golongan atau partai tertentu didalam DPR.
Sehingga dapat terjadi jika pemilihan dari Gubernur BI tersebut
didominasi oleh kepentingan kelompok yang kemungkinan memiliki
Bank yang dibawah pengawasan Bank Indonesia sehingga terciptalah
kompromi-kompromi tertentu sehingga terjadilah kasus seperti Bank
Century yang sangat merugikan negara maupun masyarakat sebagai
Nasabah.

Bagaimana Pendapat Saudara tentang pengawasan dan pembinaan bank


disatukan di bawah OJK bersama-sama dengan pengawasan penyedia
jasa keuangan lainnya?

Penyatuan Pengawasan dan pembinaan bank dibawah Otoritas Jasa


keuangan bersama-sama Penyedia Jasa Keuangan lainnya cukup tepat
dikarenakan hal ini dimaksudkan agar tidak terihat bahwa pemisahaan
fungsi pengawsan tersebut adalah memangkas kewenangan bank sentral.
Selain itu penyatuan tersebut juga penting karena produk-produk yang
dihasilkan lembaga-lembaga keuangan sudah sedemikian menyatunya
sehingga sulit menentukan apakah suatu produk keuangan tertentu
dihasilkan oleh industri perbankan sehingga diregulasi oleh bank sentral
atau produk perusahaan sekuritas dan harus tunduk pada regulasi
Bapepam. Dengan diserahkannya kewenangan pengawasan kepada satu
institusi dalam hal ini Otoritas Jasa keuangan maka masalah kewenangan
regulasi tersebut akan terpecahkan.

2. Bagaimana saran saudara mengenai RUU OJK?

Membentuk lembaga baru yang besar seperti Otoritas Jasa Keuangan


tentunya membutuhkan sumber daya yang besar. Pada saat negara sedang
sakit karena masih rendahnya perekonomian seperti saat ini pastilah lebih
baik apabila sumber daya yang tidak sedikit itu digunakan untuk
memperbaiki infratsruktur yang sudah parah. .

Masalah utama yang dihadapi industri keuangan khususnya perbankan


saat ini bukanlah telah semakin menyatunya dengan industri keuangan
lainnya tetapi lemahnya penerapan good corporate governance. Masalah
good corporate governance tidak akan selesai dengan beralihnya
kewenangan pengawasan. Sekali masalah penerapan GCC selesai, maka
masalah siapa yang lebih tepat mengawasi industri perbankan adalah soal
yang lebih mudah. Hal ini terbukti dari pengalaman Jepang dalam
menerapkan FSA, suatu lembaga semacam Otoritas Jasa keuangan, pada
saat industri perbankan Jepang masih bermasalah. Penerapan FSA
ternyata tidak membuat industri perbankan Jepang menjadi lebih baik.
Hal ini dapat dilihat dari bangkrutnya Long-Term Credit Bank dan
Nippon Credit Bank, dua bank besar yang terbukti merekayasa
pembukuannya. Masalah koordinasi antara FSA dengan bank sentral juga
muncul misalnya dalam kasus Ishikawa Bank dan masalah kredit macet
dan kecurangan (fraud) masih mewarnai perbankan Jepang.

Terlepas dari institusi apa yang akan mengawasi industri perbankan yang
pasti tidak ada model yang universal. Seluruhnya terpulang kepada
keputusan politik dan tentu saja keputusan politik tersebut berada di luar
kekuasaan bank sentral.

Namun demikian, beberapa faktor di bawah dapat menjadi saran saran


saya untuk pembentukan dari Lembaga Otoritas Jasa Keuangan .

• Pertama, badan tersebut harus memiliki reputasi baik.


• Kedua, bank sentral tetap membutuhkan akses atas informasi
pengawasan bank agar mampu menjalankan tugasnya di bidang
moneter.
• Ketiga, pembagian tugas antara bank sentral, Otoritas jasa
keuangan dan pemerintah harus tegas dan transparan.
• Keempat, harus ada bentuk kerjasama formal yang mengatur
masalah koordinasi dan sebaiknya bentuk kerjasama itu diatur
dalam undang-undang.
3. Di Negara Manakah saja ada Otoritas Jasa keuangan Yang mengawasi
seluruh Penyedia Jasa keuangan ?

Beberapa negara yang memiliki fungsi pengawasan terpisah dari bank


sentral seperti halnnya Otoritas Jasa keuangan antara lain:
• Inggris (dibentuk tahun 1997)
• Jepang (2001)
• Korea Selatan (1997)
• Australia (1998)
• Jerman (2002)
• Swedia
• Denmark

4. Bagaimanakah pengalaman negara-negara tersebut di dalam menerapkan


Otoritas Jasa Keuangan , berhasil ataukah kurang berhasil?

• Inggris
Negara yang menyatukan seluruh pengawasan industri keuangan
dalam satu otoritas, dimana FSA (Financial Supervision Authority)
mengawasi berbagai lembaga keuangan, termasuk bank, pialang
saham dan pengelola dana pensiun.

Hasilnya :
Gagal

Karena :
Selama tahun 2000 sampai 2007 terdapat beberapa perusahaan
asuransi, bisnis investasi, dan bank yang mengalami kega-
galan, sehingga menguras dana Financial Services Compensation
Scheme/FSCS (LPS Inggris) sebesar GBP 1 miliar, jatuhnya bank
Northern Rock pada September 2008 yang diikuti pengambilalihan
Bradford Bingley oleh pemerintah, penyelamatan Royal Bank of
Scotland, LJoyds TSB, dan HBOS, serta terakhir pada 2009
jatuhnya sebuah bank kecil, yaitu Dunfermline Building Society,
dengan total biaya GBP 1,3 triliun
Penyebab:
a. Kurang efektifnya komunikasi FSA dengan BOE dan
Departemen Keuangan Inggris.
b. Melupakan tugasnya melakukan pengawasan bank sistemik.
c. Terlalu berfokus pada tugas pengawasan kegiatan bisnis
sehingga mengabaikan pengawasan individual bank.

• Jepang
Gagal Karena , bangkrutnya Long-Term Credit Bank dan Nippon
Credit Bank, dua bank besar yang terbukti merekayasa
pembukuannya. Masalah koordinasi antara FSA dengan bank
sentral juga muncul misalnya dalam kasus Ishikawa Bank dan
masalah kredit macet dan kecurangan (fraud) masih mewarnai
perbankan Jepang.

• Korea Selatan
Masih Baru , belum ada pembuktian apakah gagal atau tidak

• Australia
Bernama Australian Securities and investment comission, belum
ada masalah namun belum bisa dikatakan sebagai suatu
keberhasilan.

• Jerman
Di Jerman pengawasan industri perbankan dilakukan oleh suatu
badan khusus yaitu Bundesaufiscuhtsamt fur da kreditwesen,
sampai sejauh ini Bundesaufiscuhtsamt fur da kreditwesen berhasil
dalam mengawasi spekulasi besar besar an dari greek
bonds.termasuk juga untuk sistem tranparasi dari posisi jual pendek
atau net-shorts positions.

• Swedia dan denmark


Denmark dan swedia baru mengimplementasikan FSA , sehingga
belum dapat dilihat sejauh mana berhasil atau gagal

Anda mungkin juga menyukai