Anda di halaman 1dari 3

KEBERADAAN TUHAN YANG MAHA ESA MENURUT IMAN KRISTEN

“Allah Tritunggal Maha Kudus”. Istilah ini sering dimengerti secara salah oleh orang di luar
Kristen. Kata ini memang tidak terdapat dalam Alkitab dan bahwa pertama kali digunakan oleh
Theophilus dari Antiokhia di Gereja Timur dalam bahasa Yunani triados dan Tertulianus dari Gereja
Barat dengan istilah bahasa Latin trinitas. Ini dilakukan dalam usaha untuk menjelaskan tentang fakta
yang terdapat dalam Alkitab mengenai Allah yang Esa yang disebut Bapa, yang memiliki Firman yang
disebut Anak dan Roh yang disebut Roh Kudus yang bersifat kekal. Dan juga untuk menerangkan
hubungan Firman Allah dan Roh Allah itu dengan Allah Yang Esa itu sendiri. Jadi yang dimaksud
dengan Tritunggal bukanlah mengenai ajaran bahwa ada tiga ilahi yang terpisah-pisah yang disebut
Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Bukan pula terdiri dari Isa, Maryam, dan Allah, sebagai
tiga tuhan bersatu. Malah bukan pula sebagai Isa dan Jibril -- sebagaimana yang dimengerti oleh
sebagian penulis Muslim yang menyamakan Roh Kudus itu dengan apa yang terdapat dalam teologia
Islam, yaitu nama lain dari malaikat Jibril adalah ruhulqudus -- yang dipersekutukan dengan Allah.
Bukan pula ini tiga nama yang berbeda dari satu Allah yang bernama Tuhan Yesus Kristus; Bapa =
Tuhan, Anak = Yesus, Roh Kudus = Kristus.
Namun yang disebut Tritunggal adalah suatu istilah dan penjelasan teologis mengenai
keberadaan yang ada di dalam diri Allah yang Esa itu. Haruslah ditegaskan bahwa iman Kristen adalah
suatu iman yang menegaskan tauhid (keesaan Allah) sebagaimana yang nyata dalam ayat-ayat
berikut ini:
 Ulangan 6:4 “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”.
 Yesaya 44:6 “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah
yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."
 Yesaya 45:6 “supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada
yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain”.
Kebenaran ayat-ayat Alkitab ini diringkas dalam Pengakuan Iman Nikea, "Aku percaya pada
satu Allah, Sang Bapa, Yang Mahakuasa...." Allah yang Esa yang disebut Bapa ini - bukan karena jenis
kelamin, tetapi sebagai kata kias karena Dia adalah asal-usul dari segala sesuatu, pemelihara segala
sesuatu, pemberi segala sesuatu, dan pembimbing segala sesuatu adalah pencipta segala sesuatu.
Dalam menciptakan segala sesuatu itu Ia melakukannya melalui "Firman-Nya". Mazmur 33:6, “Oleh
firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Ia memberi hidup
kepada segala sesuatu melalui Roh-Nya". Ayub 33:4, “Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang
Mahakuasa membuat aku hidup. Firman Allah itu selalu bersama-sama dengan Allah , artinya
berada di dalam kodrat dan hakekat Allah sendiri. Yohanes 1:1-2, “Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama
dengan Allah”. Roh Allah itu keluar dari Bapa berarti asalnya ada di dalam Bapa, yaitu Allah yang Esa
itu. Yohanes 15:26, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Firman Allah yang melalui-Nya Allah menjadikan alam
semesta ini juga disebut Anak. Yohanes 1:3, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”.
Karena Firman-Nya Allah, yaitu Ilmu-Nya Allah atau Akal-Budi Allah itu pasti dikandung dalam
Dzat Hakekat Allah sendiri, berarti jika itu dinyatakan atau diucapkan keluar dari Allah, maka seolah-
olah dilahirkan sebagai Anak dari Pikiran Allah tadi, padahal keluar-Nya dari Allah itu tanpa awal
maupun akhir secara kekal. Itulah sebabnya Firman Allah disebut Anak Allah yang kekal. Meskipun
Allah itu secara biologis tak beranak maupun diperanakkan. Ini disebabkan, karena Allah sebagai asal-
usul dan tempat beradanya Firman itu disebut Bapa. Sedangkan Roh Allah - yaitu prinsip kehidupan
dan kuasa Allah - yang ada di dalam hakekat Allah yang satu bersama Firman itu disebut Roh Kudus.
Jadi dalam Iman Kristen, Roh Kudus bukanlah nama malaikat Jibril, namun Roh Allah sendiri. Malaikat
Jibril adalah ciptaan dari Roh Kudus ini juga, sebab malaikat Jibril itu diberi hidup oleh Allah melalui
roh-Nya ini juga sebagaimana makhluk-makhluk lainnya.
Karena Allah itu Esa, yaitu Bapa tadi, maka haruslah memang Firman-Nya (Anak) itu berasal
dari dan berdiam di dalam Allah yang Esa, yaitu Bapa ini. Demikian pula Roh-Nya pun harus keluar
dari dan berdiam dalam Bapa yang Esa ini. Dengan demikian Keesaan Allah terjaga. Karena memang
Allah itu Satu, Esa, tiada tandingan atau sekutu bagi-Nya. Jadi Tritunggal Maha Kudus adalah Allah
yang Esa (Sang Bapa) yang memiliki dalam Dzat-Hakekat-Nya yang Esa Firman yang kekal (Anak) dan
Roh yang kekal (Roh Kudus) yang melekat satu di dalam diri-Nya yang Esa itu. Jadi istilah Tritunggal
itu bukan mengenai jumlah Allah, namun mengenai keberadaan di dalam diri Allah yang Esa tiada
berbilang, dan satu tiada bandingan itu. Iman Kristen tidak percaya adanya allah yang lebih dari satu
karena Allah itu Esa menurut Alkitab. Jadi Tritunggal bukanlah tiga ilah seperti yang dikatakan dalam
ayat Al-Qur'an berikut ini: Al-Qur'an surat ke-4 An-Nisaa' ayat 171 "Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
'(Tuhan itu) tiga', berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara."
Tritunggal adalah Allah Yang Esa itu sendiri yang dalam Dzat-Hakekat-Nya memiliki Kalimat dan
Ruh yang kekal tanpa awal maupun akhir. Dan bukan pula Allah itu "salah seorang dari yang tiga"
atau "yang ketiga daripada yang tiga" seperti yang dikatakan dalam ayat Al~Qur'an di bawah ini,
karena Allah itu hanya satu-satunya dan yang pertama dalam diri-Nya yang Esa yang memiliki Kalimat
dan Roh kekal itu. Al-Qur'an surat ke-5 Al-Maa'idah ayat 73 "Sesungguhnya kafirlah orang-orang
yang mengatakan: 'Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada
Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.'" Serta lebih bukan lagi jika
Allah itu adalah "Isa dan ibunya" sebagai tuhan-tuhan/ilah-ilah "di samping Allah" seperti yang
dikatakan dalam ayat Al~Qur'an berikut ini. Al-Qur'an surat ke-5 Al-Maa'idah ayat 116 "Dan
(ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?. 'Isa menjawab: 'Maha Suci Engkau,
tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui
apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib'."
Tritunggal itu bukan terdiri dari unsur-unsur makhluk, namun Dzat-Hakekat asali dari Allah sendiri
yang memiliki Kalimat dan Roh yang kekal itu. Maria (Maryam) tidak pernah disebut sebagai istri-Nya
Allah, sebagai tandingan dari Allah Bapa. Maria (Maryam) adalah "hamba Allah", sama seperti "Isa"
pun adalah "hamba Allah" dalam penjelmaan-Nya sebagai manusia.
http://toniibloges.blogspot.com/2010/10/kepercayaan-asli-suku-batak.html

Anda mungkin juga menyukai