Topik : Lichenes
Tujuan : Untuk mengamati morfologi dan anatomi lichenes, simbiosis
antara alga dengan jamur
Hari/ Tanggal : Kamis, 21 April 2005
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.
Bahan :
− Lumut kerak pada pohon dan pada batuan
3. Parmelia acetubulum
A. Gambar menurut hasil pengamatan menggunakan lup.
Keterangan :
1. Bentuk talus foliose (daun)
2. Warna hijau
3. Permukaan kasar
4. Habitat pada pepohonan
2. Physcia sp
Kingdom : Plantae
Divisio : Lichenes
Classis : Ascolichenes
Ordo : Lecanorales
Familia : Physciaceae
Genus : Physcia
Species : Physcia sp
Lumut kerak ini juga penyusunnya dari alga hijau dan jamur Ascomycetes,
thallusnya berbentuk foliose, berwarna abu-abu, percabangannya lebih halus dari
Parmelia yang bentuknya hampir lekat dengan substrat dan agak membundar
sehingga Physcia sp ini sering dikira berthallus Crustosa, biasanya banyak
terdapat pada kulit pepohonan.
3. Parmelia acetubulum
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Lichenes
Classis : Ascolichenes
Ordo : Lecanorales
Familia : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Species : Parmelia acetubulum
Lumut kerak ini termasuk dalam kelas Ascolichenes. Pertumbuhan
talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tepi dari
talusnya mempunyai rambut-rambut pendek yang berwarna hitam yang berdiri
tegak dan masing-masing dari rambut tersebut mengandung suatu spermogonium.
Pada talus lichenes, cendawan membentuk tubuh buah yang berupa apotesium
yang terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif selama bertahun-
tahun.. Spora yang dilepaskan, di tempat yang baru dapat berkembang menjadi
lichenes yang baru jika menjumpai jenis ganggang yang tepat, yang sama dengan
jenis ganggang pada talus induknya. Parmelia acetubulum mempunyai rhizine di
bagian bawahnya yang berfungsi sebagai pelekat pada substrat yang ditempelinya
serta bersifat endolitik karena beberapa jenisnya dapat masuk pada bagian
pinggir-pinggir batu.
Lichenes ini tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan
kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik lichenes
yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika
kemudian turun hujan, lichenes ini dapat hidup kembali.
VI. KESIMPULAN
1. Lichenes merupakan organisme hasil simbiosis antara alga dengan jamur.
2. Alga yang bersimbiosis biasanya Cyanophyta dan Chlorophyta sedangkan
jamur yang biasanya bersimbiosis adalah jamur Ascomycotina dan
Basidiomycotina.
3. Bentuk talus pada lichenes dapat bermacam-macam ada yang berbentuk
crustose (kerak), foliose (daun), Squamulose (sisik), fruticose (silinder).
4. Lichenes berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk spora dan
ada juga dengan perantaraan soredium.
5. Habitat lichenes kebanyakannya di kulit batang pohon atau di batu-batu.
VII. DAFTAR PUSTAKA
PARAF NILAI