akut
sistemik
Sifat-sifat C. diphtheriae : Gram positif Portal of entry mukosa sal. napas toksin & membran
Fragmen B (karboksil)
individu lain
mikroba
nekrosis
mikroba
meluas
bakteri
pseudomembran :
membran
sirkulasi
Absorbsi toksin
Lokasi membran
Luas membran
Imunitas
Produksi toksin
1 6 hari
GAMBARAN KLINIK
Lokasi & luas membran Status kekebalan Jumlah toksin Lama sakit Difteri tonsil/faring Difteri laring/trakea toksemia obstruksi
Difteri Respiratorik : D. Hidung D. Tonsil / faring D. Laring / trakea Difteri nonrespiratorik : D. Kulit, konyungtiva, genitalia
Membran Khas :
Terg
gl
i:
D. i l
r r i DD/ :
Rin an : kekebalan parsial keluhan << / tidak ada sulit dik. Tidak ada membran, biakan positif Sedan : demam subfebril, anoreksia, sakit menelan pembesaran kel. limfe servikal (tidak nyeri) membran positif Berat : membran luas >> tonsil : uvula, palatum dinding faring
San at berat : Bullneck (adenitis + periadenitis + udem) Toksemia akut : kollaps vaskuler Miokarditis Infeksi sekunder : bronkopnemoni DD/ :
Tonsilitis folikularis Tonsilitis : agranulositosis, M. Infeksiosa Primary herpetic tonsillitis
z Sekunder >>> z Batuk menggonggong z Serak, stridor z Obstruksi sal. napas : sesak, retraksi, sianosis DD/ : Laringitis kausa lain Spasmodic croup (acute subglottic oedema) Corpus alienum Abses retrofaringeal/peritonsiler
Gambaran klinis : membran khas gejala lain Bakteriolo ik (nasopharyngeal swab) preparat apus & biakan Penunjan EKG, CPK, urin & darah rutin
Trac. Respiratorius : bronkopnemoni, atelektasis Kardiovaskuler : Kolaps vask (mgg I) Miokarditis (mgg II) Nefritis CNS : neuritis paralisis
bilateral, tidak nyeri, sembuh sempurna palatum molle, mata, otot lain
Segera MRS
segera pengobatan
Korelasi : komplikasi / berat / mortalitas saat pengobatan A. Pen obatan spesifik : I. Serum Anti Difteri (SAD) Pemberian secepat mungkin Dosis adekuat
Masih bebas Masih melekat pd membran sel Pada portal of entry
menetralisir toksin :
: membran terbatas pada tonsil : membran meluas : uvula, palatum, ddg faring :
Bull neck D. Laring Komplikasi : Miokarditis Kollaps vask. Late cases Cara pemberian dosis tun al intravena perdrips
1. Didahului :
Skin & eye test Riwayat : penyakit alergi, dapat serum
Penderita serasi/sensitif : desensibilisasi 2. Siapkan adrenalin 3. Pengawasan : selama & sesudah 4. Sarana : penanggulangan reaksi anafilaktik
Penisilin :
Dosis : 2 mg/kgBB/hr
2-3 minggu
Jamin intake cairan & makanan Bentuk makanan toleransi sonde lambung Aspirasi sekret Sedatif, antitussif Obstruksi jalan napas : oksigen, trakeotomi Paralisis pernapasan : respirator
Tanda vital Membran Perubahan suara & makan, defikasi Bunyi, irama, frekuensi & pembesaran jantung (EKG, CPK)
Penyakit :
virulensi lokalisasi & luas membran infeksi sekunder
toksemia akut : kollaps vaskuler obstruksi saluran napas Tahap lanjut (> 2 m miokarditis ):
infeksi sekunder
respiratory paralysis
Pasif : - transplasenter - SAD Aktif : - vaksinasi - sembuh, silent infection Mengetahui imun atau serasi
positif negatif
tes SCHICK
SEMBUH :
Biakan
+ +
Schick
+ +
Keteran an
tidak ada inf & kebal tidak ada inf & serasi ada inf & kebal ada inf & serasi