Anda di halaman 1dari 7

Jakarta,

Juni 2011

Kepada Yth. Bp. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara Jl. RE. Martadinata No. 4, Ancol, Jakarta Utara Di Jakarta Hal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dengan hormat, Yang bertandatangan di bawah ini kami, 1. 2. 3. R. Hari Triadji, SH. Taufik Kurachman, SH. Azis Gunawan, SH.

Adalah para Advokat yang berkantor pada Law Office HT & Partners dengan alamat Gedung Diandra Lt. 3, Jl. Warung Buncit No. 2 Jakarta Selatan. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal Juni 2011 (terlampir) bertindak untuk dan atas nama Ny. Sri Arianti dan Djoko Iman Santoso, selaku ahli waris dari Almarhum Djoko Setiono Soeroso, dalam hal ini hendak menandatangani dan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum. Untuk selanjutnya disebut sebagai .................................................... PENGGUGAT; Dengan ini mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap; 1. Paulina Yansen Sim dengan alamat Surya Bahagia Blok II-C No.3, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Selanjutnya disebut sebagai ......................................................... TERGUGAT I; Mintoro Wirjo dengan alamat Vila Permata Gading, Jl. Jamrud C.8, Kelapa Gading Jakarta Utara. Selanjutnya disebut sebagai ........................................................ TERGUGAT II; Adapun dasar dan alasan gugatan Penggugat adalah sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 25 April 2009 Djoko Setiono Soeroso telah meninggal dunia di Surakarta dengan meninggalkan ahli waris 2 (dua) orang yakni; 1. Ny. Sri Arianti (Istri) 2. Djoko Iman Santoso (Anak) (Bukti surat keterangan waris tanggal 18 Juni 2009) 2. Bahwa semasa hidupnya Almarhum Djoko Setiono Suroso bersama Tergugat I dan Tergugat II telah mendirikan sebuah perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT. CENTRAL HARMONI KARSA, pada tanggal 22 Maret 1993 dengan Akta Notaris No. 196 dibuat dihadapan Notaris Djedjen Wijaya, SH. dan telah diadakan perubahan akta tanggal 5 Agustus 1994 dengan Akta Notaris No. 162, dibuat dihadapan Notaris Djedjen Wijaya, SH. di Jakarta.
1

2.

Yang telah diserahkan dengan putusan Menteri Kehakiman RI. No.02-2.442. HT.01.01 Tahun 1995, Tanggal 16 Februari 1995. 3. Bahwa sesuai dengan Akta Pendirian PT. CENTRAL HARMONI KARSA tersebut, modal awal usaha sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) yang terbagi dalam komposisi saham berdasarkan bobot presentase, yaitu : a) Djoko Setiono Soeroso (Orangtua Penggugat) sebesar 60% b) Mintoro Wirjo (Tergugat II) sebesar 20% c) Paulina Yansen Sim (Tergugat I) sebesar 20% 4. Bahwa susunan kepengurusan didalam PT. CENTRAL HARMONI KARSA terdiri dari : a) Mintoro Wirjo (Tergugat II) sebagai Direktur Utama b) Paulina Yansen Sim (Tergugat I) sebagai Direktur c) Djoko Setiono Soeroso (Orangtua Penggugat) sebagai Komisaris 5. Bahwa para pemegang saham PT. CENTRAL HARMONI KARSA yaitu orangtua Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II, telah mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) mengenai peningkatan modal usaha PT. CENTRAL HARMONI KARSA dari modal Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) telah ditingkatkan menjadi Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah). Hasil RUPS tersebut telah dituangkan dalam Akta Risalah Rapat PT. CENTRAL HARMONI KARSA, No. 14 tanggal 6 Maret 1998 yang dibuat oleh Notaris Eddy Setiadi, SH. di Jakarta. 6. Bahwa dalam perjalanan usaha PT. CENTRAL HARMONI KARSA pada periode 1996 s/d 2004 mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana hal ini dapat dilihat dari besarnya omzet penjualan tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp 435.729.269.408,- (Empat ratus tiga puluh lima milyar tujuh ratus dua puluh sembilan juta dua ratus enam puluh sembilan ribu empat ratus delapan rupiah). Sebagaimana dituangkan dalam Buku Laporan Hasil Audit Investigasi Keuangan PT. CENTRAL HARMONI KARSA, halaman 8 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik DRS. S. BHARATA, No. 01/LAP/KAP/SB/JKT/2009, Tanggal 28 Oktober 2009. 7. Bahwa pada saat perjalanan usaha PT. CENTRAL HARMONI KARSA berkembang dengan sangat baik antara 1996 s/d 2004, PT. CENTRAL HARMONI KARSA telah memiliki aset perusahaan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak antara lain, berupa : 1. Tanah a) Tanah di Citraland Surabaya (dikuasai tergugat I) Rp 1.120.000.000,b) Tanah di Balikpapan (dikuasai tergugat I) Rp 140.000.000,Jumlah Rp 1.260.000.000,-

2. Bangunan a) Rukan Gading Bukit Indah Blok H b) Rukan Gading Bukit Indah Blok I No. 17 c) Rukan Gading Bukit Indah Blok N. No.1 d) Rukan Kerjasama dengan Harry e) Rumah di Kelapa Gading f) Apartement di Sudirman Park Jumlah 3. Kendaraan a) b) c) d) e) f) Cielo 1997 Toyota Kijang LGX 2001 Honda Accord 2003 Honda Jazz 2004 Honda Oddeyssey Honda CRV 2008 Jumlah Rp 70.500.000,Rp 96.879.400,Rp 364.000.000,Rp 116.202.800,Rp 445.000.000,Rp 236.200.000,Rp 1.328.782.200,Rp 600.000.000,Rp 1.053.497.900,Rp 2.240.155.550,Rp 110.000.000,Rp 3.224.885.937,Rp 248.400.000,Rp 3.476.939.378,-

4. Bahwa seluruh aset PT. CENTRAL HARMONI KARSA apabila dinilai dengan harga sekarang sebesar Rp . 5. Bahwa surat-surat atau dokumen-dokumen kepemilikan aset PT. CENTRAL HARMONI KARSA disimpan dan dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II baik dikuasai secara pribadi maupun disimpan dalam Save Deposit Box (SDB) Bank ABM AMRO Cabang Kelapa Gading Jakarta Utara atas nama Tergugat I, dimana kunci SDB dipegang/dikuasai oleh Tergugat II. 6. Bahwa dalam pengelolaan perusahaan PT. CENTRAL HARMONI KARSA, orang tua Penggugat sangat mempercayai kepada Tergugat I maupun Tergugat II, dimana Tergugat II selain sebagai Direktur Utama juga dipercaya dan bertanggung jawab pada bagian pemasaran. Sedangkan Tergugat I sebagai direktur juga dipercaya mengendalikan keuangan dan administrasi perusahaan. 7. Bahwa Tergugat I yang dipercaya sebagai direktur dengan gaji Rp 8.200.000,- (delapan juta dua ratus ribu rupiah) per bulan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab keuangan dan administrasi PT. CENTRAL HARMONI KARSA tidak menerapkan manajemen pembukuan keuangan yang lazim menurut standar akuntansi Indonesia. Sehingga membuka peluang untuk melakukan tindakan yang tidak patut menurut hukum, yaitu dengan membuka rekening bank atas nama Tergugat I sebanyak 24 (dua puluh empat) rekening, dimana 2 (dua) rekening atas nama Tergugat I dan Tergugat II sebagai suami istri.

8. Bahwa dengan telah dibukanya ke 24 rekening bank atas nama Tergugat I, dan 2 (dua) rekening diantaranya atas nama Tergugat I dan Tergugat II telah digunakan oleh Tergugat I untuk transaksi keluar masuknya uang perusahaan atas nama PT. CENTRAL HARMONI KARSA dari hasil penjualan minyak CPO dengan para customernya, sedangkan perusahaan mempunyai rekening sendiri atas nama PT. CENTRAL HARMONI KARSA. 9. Bahwa berdasarkan penelusuran dan pemeriksaan pembukuan keuangan PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang dilakukan oleh auditor independen dari KAP DRS. S. BHARATA atas transaksi keuangan dari beberapa rekening pribadi atas nama Tergugat I maupun Tergugat II tampak jelas adanya tindakan perbuatan melawan hukum yaitu antara lain. a) Adanya dana PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang masuk ke rekening Tergugat I yang jumlahnya meliputi ratusan milyar rupiah. b) Transaksi penerimaan piutang hasil penjualan dari customer yang sebagian langsung masuk ke rekening Tergugat I. c) Adanya pengeluaran keuangan PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang digunakan untuk deposito pribadi atas nama Tergugat I, juga adanya investasi atas nama Tergugat I dalam bentuk reksa dana (surat-surat berharga) dan dalam bentuk aset tetap. 10. Bahwa berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh KAP DRS. S. BHARATA jumlah nilai uang PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang disalahgunakan oleh Tergugat I sebesar Rp 489.216.071.233,40 (Empat ratus delapan puluh sembilan milyar dua ratus enam belas juta tujuh puluh satu ribu dua ratus tiga puluh tiga koma empat puluh rupiah) 11. Bahwa dengan dibukanya rekening bank sebanyak 24 (dua puluh empat) atas nama Tergugat I, orangtua Penggugat mensinyalir adanya dugaan mengenai uang perusahaan PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang masuk rekening Tergugat I dan digunakan untuk kepentingan pribadinya, maka pada tanggal 8 Oktober 2007 diadakan rapat pemegang saham PT. CENTRAL HARMONI KARSA, dimana salah satu agendanya adalah bahwa orangtua Penggugat selaku komisaris PT. CENTRAL HARMONI KARSA meminta kepada Tergugat I untuk menyerahkan data-data keuangan tahun 2002 dan 2003, akan tetapi Tergugat I tidak mengindahkannya. 12. Bahwa pada tanggal 18 Januari 2008 diadakan kembali rapat pemegang saham PT. CENTRAL HARMONI KARSA bertempat di Hotel Gran Melia, Jakarta yang pada intinya rapat pemegang saham tersebut memutuskan: a) Bahwa Tergugat I tidak bisa menyampaikan atau menyelesaikan masalah pembukuan PT. CENTRAL HARMONI KARSA tahun 2002 s/d 2003. b) Bahwa sehubungan Tergugat I tidak bisa menyampaikan atau menyajikan laporan pembukuan PT. CENTRAL HARMONI KARSA tahun 2002 s/d 2003, maka orang tua Penggugat pada saat itu mengusulkan agar perhitungan laba perusahaan diprediksi dengan total seluruhnya sebesar Rp 26.500.000.000,- (Dua puluh enam milyar lima ratus juta rupiah) yang harus dipertanggungjawabkan oleh Tergugat I.

13. Bahwa dengan beberapa kali diadakan rapat pemegang saham guna menemukan kejelasan pertanggungjawaban keuangan perusahaan oleh Tergugat I, namun hal ini diabaikan oleh Tergugat I, maka dengan persetujuan orangtua Penggugat, Tergugat II melaporkan tindakan pidana mengenai penggelapan dalam jabatan dan atau pemalsuan, pasal 374 KUHP dan Pasal 263 KUHP yang dilakukan oleh Tergugat I, namun perkembangan dan tindak lanjut penyelesaian atas laporan polisi No. LP/1238/K/V/2008/SPK UNIT II Polda Metro Jaya. 14. Bahwa telah beberapa kali Penggugat mengadakan pertemuan dengan Tergugat I maupun Tergugat II dengan cara musyawarah, baik secara lisan maupun tertulis untuk menyelesaikan mengenai pembagian aset-aset PT. CENTRAL HARMONI KARSA secara proporsional yang merupakan hak-hak Penggugat menurut hukum sebagaimana yang tercantum dalam Akta Pendirian PT. CENTRAL HARMONI KARSA dan juga kepada Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya. Akan tetapi pertemuan dan musyarawah tidak membuahkan hasil serta Tergugat I dan Tergugat II tidak menanggapinya dengan sungguh-sungguh sehingga musyawarah antara Penggugat dengan Tergugat I maupun Tergugat II mengalami jalan buntu. Maka untuk itu tidak ada jalan selain mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum pada Pengadilan Negeri. 15. Bahwa perbuatan Tergugat I maupun Tergugat II sangat merugikan Penggugat, yakni Penggugat tidak bisa menikmati warisan dari orang tua Penggugat, dimana warisan dari hasil usaha orang tua Penggugat yang ada dalam PT. CENTRAL HARMONI KARSA telah dikuasai dan dinikmati secara tidak sah oleh Tergugat I dan Tergugat II. 16. Bahwa apabila hasil warisan Penggugat yang diperoleh dari orang tua Penggugat hasil dari PT. CENTRAL HARMONI KARSA sebesar 60% (secara proporsional menurut hukum) dari total aset PT. CENTRAL HARMONI KARSA yaitu sebesar Rp .. x 10% setiap bulan setiap tahun. 17. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya semua gugatan Penggugat tersebut yakni diserahkannya kembali sebesar 60% dari total aset baik yang berupa benda bergerak (mobil) maupun tidak bergerak (tanah dan bangunan) secara sukarela dalam keadaan baik, maka penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara berkenan meletakan sita jaminan (concerfatoir beslaag) terhadap seluruh harta benda milik PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang dikuasai oleh Tergugat I maupun Tergugat II baik benda bergerak maupun tidak bergerak. 18. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan ini nanti oleh Tergugat I dan Tergugat II maka Penggugat mohon agar Tergugat I dan Tergugat II dihukum membayar uang paksa (dwang som) kepada Penggugat sebesar Rp 3.000.000,- setiap hari, setiap Tergugat I dan tergugat II lalai memenuhi isi keputusan terhitung sejak putusan diucapkan sampai dengan dilaksanakan putusan.
5

19. Bahwa berdasarkan hasil laporan audit tahun buku 1996 sampai dengan 2004, PT. CHK yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik DRS. S. BHARATA, terdapat omzet penjualan pertahun sebesar Rp. 48.414.363.267,50. Apabila keuntungan perusahaan PT. CHK diperhitungkan sebesar 10% (sepuluh persen) per-tahun, maka keuntungan perusahaan PT. CHK sebesar Rp. 4.841.436.326,75. 20. Bahwa atas dasar keuntungan PT. CHK sebesar Rp. 4.841.436.326,75 pertahun, maka terdapat kas Penggugat sebesar 60% x Rp. 4.841.436.326,75 = Rp. 2.904.861.796,05. Apabila dana sebesar Rp. 2.904.861.796,05 didepositokan di Bank oleh Penggugat dengan bunga 10%, maka Penggugat dapat menikmati hasil deposito Bank sebesar Rp. 290.486.179,605 setiap tahunnya. 21. Bahwa Penggugat mohon putusan serta merta walau ada verzet, banding, atau kasasi dari Tergugat I maupun Tergugat II. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara maupun kepada Mejlis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan putusan : 1. 2. 3. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnyaa; Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat dalam perkara ini; Menyatakan sah menurut hukum Penggugat adalah pemilik atas harta warisan dari orang tua Penggugat yang diperoleh dari hasil usaha PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang masuk dalam boedel kekayaan PT. CENTRAL HARMONI KARSA yang berada dalam kekuasaan Tergugat I dan Tergugat II. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang menguasai asetaset PT. CENTRAL HARMONI KARSA baik terhadap benda bergerak maupun tidak bergerak berikut dokumen-dokumen kepemilikannya yang merupakan boedel kekayaan PT. CENTRAL HARMONI KARSA tersebut adalah tanpa hak dan melawan hukum. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II seluruh aset-aset PT. CENTRAL HARMONI KARSA kepada Penggugat dalam keadaan baik dan layak pakai secara sukarela untuk kemudian dibagi menurut porsi sesuai dengan Akta Pendirian PT. CENTRAL HARMONI KARSA atau menurut ketentuan hukum yang berlaku. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar ganti kerugian kepada Penggugat karena Penggugat tidak dapat menikmati hasil warisan dari

4.

5.

6.

orangtua Penggugat yang menjadi hak Penggugat selama 5 (lima) tahun terhitung sejak PT. CHK tidak menjalankan aktifitas usahanya, yaitu sejak tahun 2006 sampai dengan gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri atau apabila ditaksir dengan nilai uang sebesar Rp 290.486.179, 605 x 5 = Rp. 1. 452.430.898,02 7. Menghukum pula Tergugat I dan Tergugat II membayar ganti kerugian kepada Penggugat berupa hasil aset yang telah dinikmati dan dimanfaatkan oleh Tergugat I dan Tergugat II selama 5 (lima) tahun. Atau apabila ditaksir dengan nilai uang sebesar 10% x nilai asset dengan harga sekarang. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan dalam perkara ini. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membaya ruang paksa kepada Penggugat sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) sehari, setiap Tergugat I dan Tergugat II lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakannya putusan.

8. 9.

10. Menyatakan putusan dalam perkara ini serta merta dapat dijalankan walau ada verzet, banding atau kasasi dari Tergugat I atau Tergugat II. 11. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya perkara menurut hukum.

Hormat kami, Kuasa Penggugat,

1. R. Hari Triadji, SH. 2. Taufik Kurachman, SH. 3. Azis Gunawan, SH.

Anda mungkin juga menyukai