. Menggunakan indicator lagging (indikator ukuran hasil) dan indicator leading (indikator pemacu kinerja). Hubungan sebab-akibat. Penerapan SWOT BSC secara berenjang di seluruh organisasi. Pembelajaran double loop learning.
2. Informasi yang berhubungan dengan industri terkait: y Analisis persaingan y Analisis tren industri y Analisis tren teknologi y Analisi tren marketing y Analisis industri lainnya.
Mengembangkan Timeline
1. Melakukan analisis SWOT Langkah-langkah Penyusunan SWOT Balanced Scorecard mulai dari : 1. Menyusun formulasi strategis, tema strategis dan strategic map 2. Merumuskan inisiatif strategis dan KPI 3. Pemberian bobot dan nilai 4. Melakukan cascading SWOT 5. Melakukan kerja dan budget 6. Menyusun rencana implementasi sekaligus membuat model keuangan.
Operasionalisasi Balanced Scorecard ini terdiri dari tiga level teamwork yaitu:
y Tim kepemimpinan : tugasnya memonitor jalannya
strategi dan mendukun scorecard. y Tim inti: ugasnya mengumpulkan data, membangun pemetaan strategis, dokume dan memantau proses. y Tim penilai : bertugas mengukur scorecard secara mendetail.
2.
3.
Bagian kredit
Penjualan
Kepala Bagian - bertanggungjawab atas pembuatan order penjualan Manajer Kredit - menyetujui penjualan kredit dengan menandatangani order penjualan - mengendalikan piutang-piutang yang harus ditagih
Bu.Jos
Tujuan strategis : Meningkatkan profit bersih tahun depan Sasaran : 1. Meningkatnya penjualan sebesar 15% 2. Melakukan efisiensi biaya sebesar 3%
Ukuran Strategis
ukur f kt r p r ki rj (lead indicator)
penjelasan kepada seluruh individu organisasi tentang apa yang harus dilakukan hari ini untuk menciptakan nilai tambah di masa depan
Isu strategis disusun berdasarkan analisis visi dan misi sesuai dengan karakteristik bisnis yang kita miliki. Berdasarkan analisis SWOT dan identifikasi masalah, kita dapat mengidentifikasi empat isu strategis yang terjadi pada kasus rumah sakit, yaitu sebagai berikut: 1. Tingginya tingkat kepadatan di ruang rawat inap 2. Waktu antrian semakin lama 3. Banyak resep obat dari dokter yang ditolak di bagian farmasi 4. Pelanggan mengalami kesulitan dalam mencari tempat parkir
Analisis SWOT Kekuatan: Jumlah kunjungan pasien rawat inap lebih tinggi dari RS pesaing Jumlah pendapatan dari obat di rawat inap mencapai Rp xxx (48% dari total pendapatan rawat inap) Jumlah pendapatan dari obat rawat jalan mencapai Rp xxx (68% dari total pendapatan rawat jalan SDM apotik mampu melayani 24 jam Lokasi dekat pusat kota Kerjasama rujukan sudah cukup lama terbina dengan tenaga kesehatan yang praktik mandiri dan sarana kesehatan lainnya Struktur keuangan dan hasil profit usaha yang relatif stabil Kemudahan penetapan tarif pelayanan termasuk harga obat Kelemahan: Ketidak lengkapan jenis obat Keterbatasan luas lahan RS Lokasi instalasi farmasi relatif tersembunyi Keterbatasan sarana penyimpanan mempengaruhi kualitas pelayan Sistem informasi mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, distribusi belum jelas/ lengkap
y y y y y y y y y y y y y y
Peluang: Memiliki pangsa pasar Permintaan cukup besar Tingkat persaingan apotik masih rendah Masih tersedia lahan milik Pemda yang tidak produktif terletak di belakang Rumah Sakit Akses kepada sejumlah produsen dan pemasok obat sangat mudah Ancaman: Perilaku konsumen mengobati sendiri masih cukup tinggi Kebijakan program JPS terutama pasien yang diwajibkan hanya dirujuk ke RSU pemerintah Keluarga Perda tentang pelayanan gratis ke seluruh puskesmas Kondisi sosial ekonomi terkait dengan daya beli konsumen masih rendah Masih banyak tenaga kesehatan praktik mandiri yang memberikan penyaluran obat bagi pasien Tingkat inflasi sektor kesehatan (kenaikan harga obat) yang berfluktuasi.
dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategis perusahaan.
Threats
semua kekuatan untuk merebut peluang. y W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada. y S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk mengatasi ancaman. y W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
WO STRATEGY 1. Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak 2. Melaksanakan perbaikan proses internal 3. Memperluas tempat parkir 4. Memperbaiki saran penyimpangan persediaan obat 5. Memperkenalkan fasilitas rawat jalan kepada konsumen WT STRATEGY 1. Kerja sama dengan produsen dan pemasok obat 2. Menyempurnakan sistem informasi proses bisnis internal sehingga dapat mempercepat sistem kerja
Tema Strategis
y
y y y y
y y y y y
Tema strategis disusun dalam rangka memecahkan masalah yang terdapat dalam isu strategis yaitu (1) Tingginya tingkat kepadatan di ruang rawat inap, (2) Waktu antrian semakin lama, (3) Banyak resep obat dari dokter yang ditolak di bagian farmasi, (4) pelanggan mengalami kesulitan dalam mencari tempat parkir. Selanjutnya hasil dari formulasi strategis yang sudah kita susun sebelumnya dalam analisis SWOT, kita dapat merumuskan tiga tema strategis berikut: Tema strategis 1: Penambahan ruang perawatan VIP Tema strategis 2: Pembukaan unit bisnis farmasi yang lebih modern Tema strategis 3: Peningkatan dan perluasan tempat parkir Dalam kerangka Balace Scorecard, semua strategi tersebut dapat diterjemahkan secara operasional ke dalam indikator-indikator dan diklasifikasikan dalam empat perspektif Balance Scorecard: Shareholder value: Meningkatkan ROI, pertumbuhan pendapatan. Firm equity: Meningkatkan kepercayaan pelanggan, kecepatan pelayanan. Organizational capital: Meningkatkan kualitas proses pelayanan dan penggunaan teknologi sistem informasi. Human capital: Meningkatkan kapabilitas personel, meningkatkan komitmen personel. Selanjutnya, setelah kita menerjemahkan semua strategis yang disusun dari analisis TOWS ke dalam empat perspektif Balance Scorecard, tugas kita berikutnya adalah membuat peta strategis. Peta strategis ini berisi hubungan antar indikator yang telah disusun sebelumnya.
Pemetaan Strategis
Sasaran Strategis Shareholder value 1. Pertumbuhan financial return 2. Pertumbuhan pendapatan Ukuran Hasil ROI Pertumbuhan Revenue Mix oendapatan internal serta pendapatan dari umum Ukuran Pemacu Kinerja Target Tumbuh 20% Revenue dari pendapatan kelas dan non kelas berbanding 5:1 pada tahun ketiga Turun 10% dari tahun ketiga Inisiatif Strategis
3. Menurunnya biaya
Penurunan biaya
Efisiensi biaya
Firm Equity 1. Meningkatkan kepercayaan pelanggan 2. Kecepatan pelayanan 3. Meningkatkan hunungan dengan pelanggan Organizational Capital 1. Proses layanan meningkat 2. Penggunaan
memaksimalkan shareholder value) merupakan hasil dari tindakan sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif tolak ukur operasional lainnya, yaitu: y Perspektif pelanggan (meningkatnya jumlah pelanggan baru, meningkatnya jumlah pelanggan loyal,, serta meningkatnya kepuasan pelanggan) y Perspektif proses internal, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan peningkatan secara terus menerus melaui kegiatan proses produksi yang lebih baik, distribusi menjadi lebih cepat, cakupan hubungan masyarakat menjadi lebih luas. y Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini lebih banyak berfokus pada kegiatan sumber daya internal perusahaan seperti meningkatkan moral karyawan, meningkatkan kompetensi karyawan, serta mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
Perspektif Finansial Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah di ambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Perspektif Pelanggan Perspektif ini terdiri dari beberapa ukuran utama keberhasilan perusahaan. Ukuran utama tersebut adalah: - Kepuasan pelanggan - Retensi pelanggan - Akuisisi pelanggan baru - Profitabilitas pelanggan - Pangsa pasar di segmen sasaran Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam proses bisnis internal, para penanggung jawab mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Proses ini memungkinkan unit bisnis untuk: Memberikan preposisi nilai yang akan menaraik perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar sasaran Memenuhi harapan keuntungan finansial kepada para pemegang saham
y Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan y Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrasturktur
yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan poeningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan oertumbuhan perusahaan adalah manusia, sistem, dan prosedur. Perusahaan menggunakan ukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting, yaitu: y Memperjelas dan menerjemahkan visi, misi, dan strategi y Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis merencanakan, menentapkan sasaran, dan meyelaraskan berbagai inisiatif strategi y Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Tahap pengukuran
y y y y y y y
Evaluasi visi dan misi Formulasi strategi menggunakan analisa SWOT Penyusunan BSC Mendefiniskan strategic objective ke 4 perspektif BSC Menetukan Critical Success Factor Menetukan Key Performance Indicators Membuat strategi map berdasarkan strategi objective. Tujuannya untuk mengetahui kejadian yang dapat menggagalkan target kinerja. Langkah antisipasi dilakukan dengan mengidentifikasi resiko dan menyusun langkahlangkah antipasi.
Aspek Operasional
y Bobot total
BUMN Infrastruktur = 35 BUMN Non Infrastruktur = 15
y Indikator yang dinilai Indikator yang dinilai meliputi unsur-unsur kegiatan yang dapat anggap paling dominan dalam rangka menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. y Jumlah Indikator Jumlah indikator aspek operasional yang digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan setiap tahunnya minimal 2 indikator dan maksimal 5 indikator
Penilaian terhadap masing-masing indikator dilakukan secara kualitatif dengan kategori penilaian dengan kategori penilaian dan penetapan skornya berikut:
Baik Sekalo (BS): skor= 100% x bobot indikator yang bersangkutan Baik (B) : skor=80% x bobot indikator yang bersangkutan Cukup (C) : skor=50% x bobot indikator yang bersangkutan Kurang (K) : skor=20% x bobot indikator yang bersangkutan
y Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya. y Dalam penilaian aspek administrasi ini, indikator yang dinilai dan
15
15