Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 2 :

1. BUAT ANALISA PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN 4 BASIC TOOLS


COMPETETIVE MODEL!
JAWABAN :

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT


DENGAN PENDEKATAN PRICE WATERHOUSE

I. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,
sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan kepadanya.
Perkembangan jumlah rumah sakit di Indonesia, yang diikuti pula dengan
perkembangan pola penyakit, perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan
serta perkembangan harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit sehingga
dibutuhkannya suatu sistem yang baik yang dapat mengatur dan mengelola segala
sumber rumah sakit dengan sebaik-baiknya” (Aditama, 2003).
Rumah Sakit Jati Rahayu pada awalnya merupakan sebuah Apotik, lalu berubah
menjadi sebuah Klinik dan Rumah Bersalin, kemudian menjadi Rumah Sakit Ibu dan
Anak, dan saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu telah memperoleh izin untuk menjadi
Rumah Sakit Umum. Visi Rumah Sakit Jati Rahayu adalah “Menjadi rumah sakit
yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, terampil, ramah dan terjangkau“,
dan Misinya yaitu :
a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya
b. Meningkatkan fasilitas rumah sakit
c. Melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan
d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis
Rumah Sakit Jati Rahayu memiliki moto ”S M A R T” (Senyum, Menarik, Akrab,
Ramah dan Tertib).

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Permasalahan yang ditemukan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
atas antara lain: Belum adanya sistem informasi poliklinik yang saling terhubung
antara poliklinik yang satu dengan poliklinik yang lainya, sehingga pencatatan rekam
medis pada poliklinik masih menggunakan cara manual, Sistem informasi yang
diterapakan saat ini merupakan sistem informasi yang dibeli dari pihak ketiga, dan
belum membangun sistem informasi secara mandiri, Divisi IT yang ada sifatnya
hanya memelihara sistem informasi yang dibeli, Masih kurangnya sumber daya
manusia yang ahli dibidang SI/TI.
III. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dapat diambil dari permasalahan yang terjadi di atas yaitu
bagaimana rumusan penyusunan dan bentuk rencana strategis SI/TI. yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat, khususnya Rumah Sakit
Jati Rahayu?

IV. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penlitian ini memberikan solusi pemecahan masalah dengan mengusulkan
rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi dan manajemen serta
strategi Sistem informasi dan teknologi informasi, agar pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dapat dilakukan secara optimal.

V. METODOLOGI PENELITIAN
Agar penelitian dapat dilakukan secara baik dan benar, maka digunakan metode
penelitian sebagai berikut:

A. Studi Literatur
Tahap ini akan dilakukan studi dari berbagai pustaka yang relevan dengan
penelitian, studi literatur dilakukan dengan melakukan pencarian data di internet dan
juga studi terhadap literatur tentang perencanaan strategis sistem informasi dan
teknologi informasi dengan pendekatan Price Waterhouse.

B. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Kuesioner

C. Tahapan Perencanaan Strategis SI/TI


Pada tahap perencanaan strategis SI/TI dengan menggunakan metode price
waterhouse ada empat tahapan yaitu:
Tahap I Menentukan Kebutuhan Bisnis dan Informasi, dalam tahap ini ada
beberapa proses diantarnya : Mendapatkan Gambaran Perusahaan dan Rencana
Strategis Sistem Informasi, Menganalisis Lingkungan Bisnis, dan Analisis
Lingkungan SI
Tahap II Mendefinisikan Target SI dalam tahapan ini ada beberapa proses
diantaranya : Menentukan Peluang SI, dan Mendefinisikan Aplikasi Target
Tahap III Pendefinisian dan Penentuan Strategi SI dalam tahap ini terdapat
beberapa proses diantaranya : Identifikasi Implementasi, mengembangkan Kerangka
Strategi SI, mengembangkan Strategi Teknologi SI, mengembangkan Organisasi SI
dan Strategi manajemen, dan menyusun Strategi SI.
Tahap IV Penyusun Rencana Implementasi.

`a. . Perencanaan Strategi Sistem Informasi


Perencanaan strategis adalah proses merumuskan dan
melaksanakan keputusan tentang arah organisasi di masa depan. Proses ini sangat
penting untuk kelangsungan hidup setiap organisasi karena merupakan proses dimana
organisasi beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah, dan proses ini berlaku
untuk semua tingkatan manajemen dan semua jenis organisasi (Kerzner).

b. Perencanaan Strategi Teknologi Informasi


Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penguraian visi
tentang bagaimana memenuhi permintaan dari organisasi akan informasi dan sistem
dengan dukungan teknologi (Ward and Peppard).
c. Strategi Bisnis
“Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi
kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,
strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan
keuangan dari suatu bisnis”( Rangkuti).

d.Metode analisis Tools


SWOT
“SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi organisasi”. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) ( Rangkuti).

1. Matrik SWOT
Sebuah alat yang digunakan untuk menyusun faktor faktor strategis suatu
perusahaan. matrix ini dapat menggambarakn secara jelas mengenai peluang dan
ancaman internal yang dihadapi serta disusaikan dengan kekuatan dan
kelemahainternal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis, Berikut merupakan tabel dari matrik analisa
SWOT

2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Porter)


Analisis rantai nilai (value chain) dikemukakan oleh
Michael Porter pada tahun 1985. Menurut Porter, setiap perusahaan adalah kumpulan
kegiatan yang dilakukan untuk produksi, pemasaran, pegiriman dan dukungan
terhadap produk. Value chain terbagi menjadi dua aktivitas yaitu:
a. Primary activities
Yaitu kegiatan utama yang dilakukan pada suatu perusahaan dalam hal ini adalah
rumah sakit. Primary aktivities terbagi menjadi lima bagian diantaranya:
Inbound Logistic (Logistik ke dalam), Operation (Operasi), Outbound Logistic
(Logistik keluar),
Marketing and Sale (pemasaran dan penjualan), Service (pelayanan)
b. Supported activities
Kegiatan yang dilakukan untuk keberlangsungan dari kegiatan primary activities.
Supported activities terbagi menjadi empat bagian diantaranya: Infrastruktur,
Manajemen sumber daya manusia, Pengembangan teknologi, Procurement.

3. CSF (Critical Success Factor)


Peranan CSF dalam perencanaan strategis merupakan
penghubung antara strategi bisnis organisasis dengan strategi sistem informasinya,
memfokuskan proses perencanaan strategi SI pada area yang strategis,
memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.

4. Application Portofolio McFarlan Grid’s


Analisis Aplikasi Portofolio adalah digunakan untuk
memetakan aplikasi yang ada saat ini dan juga kebutuhan aplikasi dimasa akan
datang, dalam mendukung bisnis organisasi/perusahaan. Pemetaan aplikasi ini dengan
empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support) sesuai kategori
penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap bisnis (Ward and Peppard).
Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi SI terhadap bisnis.
Hasil tersebut dapat menjadi masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI dan
kemungkinan pengembangannya ke depan.

Tabel 2.Portfolio Application McFarlan

Sumber : (Ward and Peppard).

5. Analisis Kompetitif Porter (Porter’s Five


Five Forces Competitive Model)
Pada analisa kompetitif porter terbagi menjadi lima kekuatan industri yaitu : Daya
Tawar, Konsumen, Daya Tawar Pemasok, Tekanan dari Pendatang Baru, Tekanan
dari Produk Pengganti
Sumber : (Porter)
Gambar 1. Porter Five Forces.

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi


1. Critical Success Factor (CSF) Rumah Sakit Jati Rahayu

Mengadakan Pelatihan untuk para dokter dan perawat,Mengdakan Pelatihan Untuk


staff non medis, merekrut dokter-dokter spesialis yang berkualitas ,mengganti
peralatan medis yang mulai usang, Memiliki fasilitas yang lengkap, Membeli
peralatan medis yang berteknologi tinggi secara bertahap, memiliki SOP yang jelas
dan dimengerti oleh semua karyawan, melakukan survey kepuasan terhadap pasien
yang berkunjung, melakukan pelayanan dengan baik, Mengadakan seminar character
building, menghindari praktek KKN, Memegang tanggung jawab dengan baik dalam
melaksanakan tugas masing-masing

2. Analisis SWOT Rumah Sakit Jati Rayu


a. Strengths (S)
Fasilitas lebih mamadai, harga lebih terjangkau,
tempat lebih stratgis
SDM yang terampil dibidang masing-masing, palayanan kesehatan sangat
mamuaskan.
b. Weeakness (W)
Sering merujuk pasien ke RS lain yang lebih memadai dalam alat-alat kedokteran,
kekurangan kamar perawatan, dipagi hari tidak ada dokter spesaialis yang berada di
poliklinik RS Jati Rahayu, masih kekurangan tenaga medis.
c. Opportunity (O)
Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan, adanya Program
pemerintah Daerah yaitu jamkesda, perbaikan pelayanan kesehatan dan fasilitas,
harga terjangkau sehingga banyak pasien yang datang untuk berobat.
d. Threats (T)
Semakin banyak Rumah Sakit yang berada disekitar Rumah Sakit Jati Rahayu,
semakin banyak dokter praktek dan klinik-klinik kecil, perubahan teknologi, kenaikan
harga obat-obatan serta peralatan medis dan non medis.

Tabel 3 Matrix SWOT


3. Keadaan Persaingan Rumah Sakit
Untuk menganalisa keadaan persaingan Rumah Sakit menggunakan diagram
Porter’s five forces model.

Gambar 3 Analisis Porter’s five forces mode


B. Fase 2 Menentukan Target Bagi SI/TI

Alternatif pemenuhan kebutuhan SI


Tabel 3 Alternatif pemenuhan kebutuhan SI

no Nama sistem informasi Keterangan sistem informasi


1 S1 kepegawaian usulan
2 S1 pendaftaran pasien rawat Sudah ada
jalan
3 S1 rekam medis Sudah ada pengembangan
4 S1 kasir rawat inap dan rawat Sudah ada
jalan
5 S1 manajemen ruang usulan
perawatan
6 S1 pendaftaran pasien rawat Sudah ada
inap
7 S1 poliklinik Usulan
8 S1 farmasi Sudah ada
9 S1 radiologi Sudah ada
10 S1 laboratorium Sudah ada
11 S1 logistik Sudah ada
12 S1 keuangan Sudah ada
13 S1 gizi Sudah ada
14 Website Rumah Sakit Sudah ada dan butuh
pengembangan

Berdasarkan alternatif pemenuhan kebutuhan sistem informasi yang diusulkan sebagai


pemenuhan strategi SI yaitu: SI Kepegawaian, SI Poliklinik, SI Manajemen ruang
perawatan.

2. Pengembangan aplikasi
Pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang akan digambarkan melalui
aplikasi portofolio Mc.Farlan Grid, dimana aplikasi-aplikasi tersebut akan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dimasa yang akan
datang dalam mendukung kegiatan bisnis Rumah Sakit. Selain itu portofolio ini
juga menggambarkan kebutuhun teknologi informasi dimasa yang akan datang.
Tabel 4. analisis portofolio Mc.Farlan Grid

High
Strategic Potensial

(x) CRM (Customer


Relationship (+) Website
Management) Rumah Sakit
(x) Kasir Central
(x) Telemedicine
(x) Mobile Clinical Assistant
(MCA)
(x) Digital Imaging
(x) Computer Assisted
Surgery
(-) SI Pusat
(-) SI Pendafataran pasien
rawat inap Informasi
(-) SI Pendafataran pasien
rawat jalan, (x) SI
UGD, dan MC Kepegawaian
(x) SI Poliklinik (-) SI Gizi
(-) SI Radiologi (-) Ms.Office
(-) SI Laboratorium
(+) SI Rekam Medis
(-) SI Farmasi
(-) SI Logistik
(-) SI Keuangan
(x) SI Manajemen ruang
perawatan

Key Operational Support

Keterangan :
(x): Untuk aplikasi yang diusulkan.
(-): Untuk aplikasi yang sudah ada Rumah Sakit Jati Rahayu
(+): Aplikasi yang sudah ada dan butuh Pengembangan
3. Arsitektur dan aplikasi perangkat lunak
Untuk menggambar sistem informasi yang saling terintegrasi antara satu sistem
dengan sistem yang lainnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Arsitektur Integrasi SI secara keseluruhan
Keterangan :

KOMITE ETIK & DISIPLIN RS


KOMITE PONEK
Garis merah ( Arus informasi keuangan)
Garis hijau (Arus informasi rekam medis)
Garis biru (Arus informasi logistik)
Garis ungu (Arus informasi farmasi

4. Kebutuhan arsitektur jaringan komputer dan infrastruktur TI


Untuk memenuhi kebutuhan arsitektur jaringan komputer dan infrastruktur TI
Rumah Sakit Jati Rahyu perlu beberapa komputer pada bagian atau polilinik yang
belum menggunaan sistem dalam pengolahan datanya,
adapun arsitektur jaringan komputer yang diperlukandapat dilihat pada gambar di
bawah ini

Gambar 5. Arsitektur jaringan komputer usulan

Strategi manajemen SI/TI


Untuk mendukung strategi manajemen SI/TI maka perlu ditambahkan lagi staff
pada divisi IT, karena saat ini divisi IT hanya dikelola oleh satu orang, serta perlu
pembagian didalam divisi IT yaitu bagian yang mengelola jaringan dan bagian yang
mengelola aplikasi. Supaya setiap bagian berkerja dengan fokus sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab masing-masing bagian
5. Fase 3 Menentukan Strategi SI/TI

1.value bisnis

Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat prioritas berdasarkan target dan tujuan.
Prioritas ditentukan berdasarkan value dan resiko dari sisi bisnis maupun teknis
a. Sistem informasi kepegawaian
Manfaat dari sistem informasi kepegawaian diklasifikasikan menjadi dua kategori
yaitu :

1). Tangible

 Mengurangi biaya perlengkapan dan biaya tenaga kerja tambahan,


 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit,
 Mempercepat penyampaian informasi tentang kepegawaian

2). Intangible
 Meningkatkan kinerja pegawai,
 Meningkatkan pemantauan kegiatan kepegawaian,
 Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan
kepegawaian,
 Memperbaiki lingkungan

Rumah Sakit khususnya bagian kepegawaian, Memberikan pandangan yang baik
kepada pegawai dari pelayanan yang diberikan

b. Sistem informasi poliklinik


Manfaat dari sistem informasi poliklinik diklasifikasikan menjadi dua
kategori yaitu :
1). Tangible
 Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan,
 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit,
 Mempercepat penyampaian informasi data poliklinik mulai dari
data pasien, hasil pemeriksaan pasien, resep yang diberikan dan
permintaan periksa penunjang medis,
 Mempercepat penyampaian informasi rekam medis

2). Intangible

 Meningkatkan daya tarik mengenai penyajian informasi,


 Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan data rekam
medis pasien,
 Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian poliklinik,
 Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai
pelayanan yang diberikan

b. Sistem informasi manajemen ruang perawatan Manfaat dari informasi


manajemen ruang perawatan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu :
1). Tangible

 Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan,


 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit, Mempercepat keputusan untuk
penambahan tempat tidur, Mempercepat penyampaian informasi data kamar
perawatan mulai dari data tempat tidur isi atau tempat tidur kosong, fasilitas
mengenai masing-masing kamar perawatan, dan jumlah tempat tidur sesuai
dengan masing-masing kelas dan mempercepat penyampaian informasi rekam
medis.
 Mempercepat penyampaian informasi data kamar perawatan, Meningkatkan
produktivitas kerja

2). Intangible

 Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian rawat inap,


 Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai
pelayanan yang diberikan kepada pasien selama perawatan di Rumah Sakit,
 Mengurangi kesalahan dalam informasi kamar perawatan
 Meningkatakan pemantauan kamar perawatan.

2.Memilih solusi strategis SI/TI

Tabel 5. Pemilihan Solusi Strategi SI/TI

Nama Domain Domain Total Nilai


No Proyek
Bisnis Teknologi Proyek
SI
1 29,7 -1 28,7
Kepegwaian
2 SI Poliklinik 29.75 10 39,275

SI
Manajemen
3 Ruang 24 30 30
perawatan

Dari hasil pengelompokan solusi strategi SI maka dapat dipilih prioritas solusi
strategis SI dimana hasilnya diurutkan berdasarkan total nililai proyek yang paling
tinggi, dengan demikian sistem informasi Poliklinik yang mendapatkan prioritas
utama yang harus segera dibangun aplikasinya, untuk selanjutnya sistem informasi
manajemen ruang perawatan dan sistem informasi kepegawaian. Berikut urutannya.
a) .Sistem informasi poliklinik
b) Sistem informasi manajemen ruang perawatan
c) .Sistem informasi kepegawaian
6. Fase 4 Merencanakan Implemenatsi

Dalam merencanakan implementasi SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian implementasi sistem informasi usulan dan
implementasi investasi teknologi informasi medis, adapun kedua jadwal implementasi
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini

1. Jadwal implementasi Sistem Informasi usulan


Tabel 6. Jadwal implementasi Sistem Informasi usulan

2. Jadwal implementasi investasi teknologi informasi medis

Tabel 7. Jadwal implementasi investasi teknologi


informasi medis

2. Jelaskan produk apa yang dijual !


Jawaban : Produk yang dijual adalah pelayanan rumah sakit yang dapat
ditingkatkan melalui Perencanaan strategis SI/TI dapat memposisikan Rumah Sakit
Jati Rahayu selangkah lebih maju dari para pesaing rumah sakit, sehingga
kemampuan untuk maraih pangsa pasar semakin terbuka lebar sesuai analisa diatas
engan cara membuat perencanaan strategi SI/TI. dengan pendekatan Price Waterhouse
dengan urutan 4 fase diantaranya menelaah kebutuhan bisnis dan informasi,
menentukan target SI/TI, menentukan strategi SI/TI dan fase terakhir yaitu
merencanakan implemnetasi. Metodologi Price Waterhouse tahap demi tahap
dijelaskan secara rinci sehingga rencana strategis SI/TI dapat dibuat dengan hasil
yang baik dengan adanya tambahan poin dari penulis pada fase yang terkait.

Rumah sakit jati rahayu sangat memerlukan perencanaan strategis SI/TI karena
Rumah Sakit Jati Rahayu belum menggunakan SI/TI secara optimal. Rencana SI yang
diusulkan pada Rumah Sakit Jati Rahayu berupa sistem informasi yang belum ada
seperti sistem informasi poliklinik, sistem informasi kepegawaian dan sistem
informasi manajemen ruang perawatan, untuk prioritas solusi strategi sistem informasi
penulis peroleh dari hasil penyebaran kuesioner pada pihak yang berkepentingan pada
proyek SI/TI, hasil kuesioner ini berguna untuk mendapatkan skor total proyek.
Berdasarkan hasil skor total proyek yang didapat maka urutan prioritas strategi sistem
informasi yaitu: Sistem informasi poliklinik, Sistem informasi manajemen ruang
perawatan, Sistem informasi kepegawaian.

Urutan tersebut didapat dari skor total proyek yang paling tinggi, dan berdasarkan
validasi dengan pihak manajemen Rumah Sakit Jati Rahayu, sistem informasi di atas
layak untuk diimplementasikan. Strategi TI , diusulkannya perluasan jaringan
komputer guna menghubungkan beberapa komputer yang menggunkan sistem
informasi yang diusulkan, sedangkan strategi manajemen SI/TI yaitu dengan
ditambahakan bagian pada divisi teknologi informasi dalam struktur organisasi yaitu
bagian jaringan dan aplikasi, dan ini sangat diperlukan supaya tiap-tiap bagian dapat
bekerja secara optimal.

3. Jelaskan model rantai nilai (The value of chain) yang terjadi diperusahaan
tersebut !
Jawaban :

Value Chain Rumah Sakit Jati Rahayu


Tugas 3:
1. Buat Analisa mengenai salah satu proses bisnis yang dilakukan perusahaan e-
commerce!
Jawaban :

4. Penerapan E-Bisnis Pada PT. SMART, Tbk


Kegiatan e-bisnis dapat dilakukan dalam beberapa model, misalnya Business to
Consumer (B2C), Business to Business (B2B), Business to Government (B2G), dan
Business to Education (B2E). Sistem e-bisnis pada PT. SMART, Tbk yang akan
dianalisis adalah e-bisnis model B2C. Dalam hal ini, perusahaan berusaha memberi
kemudahan bagi konsumen untuk mengakses atau mengetahui tentang perusahaan
yang dimaksud. Tidak hanya konsumen, namun juga pihak-pihak lain dapat
memanfaatkan sistem ini, seperti investor, bahkan para pencari kerja.
Business to Consumer (B2C) is a transaction that occurs between a company
and a consumer, as opposed to a transaction between companies (called B2B). The
term may also describe a company that provides goods or services for consumers.
B2C menjembatani aktivitas antara organisasi-dalam hal ini PT. SMART, Tbk-
dengan para konsumen serta pihak yang berkepentingan lainnya. Salah satu cara yang
ditempuh perusahaan dalam menerapkan e-bisnis adalah dengan memanfaatkan media
jaringan dan komunikasi. PT. SMART, Tbk telah menyediakan situs/website tentang
perusahaannya di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana
saja (www.smart-tbk.com ). Penerapan situs ini terkait dengan citra perusahaan dan
merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk lebih mengenalkan
kepada khalayak, baik produk maupun perusahan itu sendiri (salah satu bentuk e-
bisnis dalam hal promosi).
Melalui situs tersebut, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh khalayak.
Berikut beberapa item yang dapat dimanfaatkan :
5. Item for Investor.
Dalam item ini, tersedia informasi mengenai laporan tahunan, hasil kuartalan,
harga internasional, perkebunan dan produksi, informasi kepada shareholders,
serta pengumuman-pengumuman terbaru.
6. Item for Costumers.
Item ini menyediakan ragam produk yang dapat dikonsumsi oleh konsumen,
berikut kelebihan-kelebihan dari produk tersebut. Sehingga para konsumen dapat
mengetahui keunggulan produk-produk tersebut.
7. Item for Job Seekers.
Item ini memberikan informasi mengenai peluang-peluang untuk dapat bergabung
dengan perusahaan ini. termasuk juga kriteria yang diperlukan untuk dapat
bekerja di sana.
8. Item Product Recipes.
Perusahaan juga memanjakan konsumennya dengan memberikan beberapa resep
masakan yang dapat dicoba oleh customer dengan menggunakan produk
perusahaan.

5. Analisis Penerapan E Bisnis PT. SMART, Tbk


Penjabaran mengenai analisis penerapan e-bisnis ini akan dilakukan secara
deskriptif-induktif. Penulis akan menganalisis mulai dari bagian terkecil, kemudian
men-generalisasi hasil analisis yang diperoleh. Analisis diawali dari manfaat yang
diperoleh dengan adanya situs atau website.

 BAGI PARA INVESTOR


Baik inverstor lama maupun investor yang akan bergabung, dapat memperoleh
informasi yang sangat penting. Melalui laporan tahunan dan hasil kuartalan, investor
dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Informasi-informasi dan
pengumuman lainnya yang dimuat akan memberikan sinyal kepada investor untuk
mengambil keputusan. Informasi-informasi seperti ini dapat diakses secara cepat oleh
investor. Hal ini tentunya akan mempersingkat jarak dan waktu yang dibutuhkan
investor dalam mengambil keputusan untuk bergabung atau malah menarik
investasinya. Namun, keterbatasan yang akan dihadapi oleh para investor adalah
ketika mereka mengandalkan situs ini, sementara informasi tersebut belum dimuat di
dalam situs atau situs belum di update.
Adanya situs ini memberi keuntungan bagi perusahaan ketika informasi-informasi
yang dimuat memberikan sinyal positif kepada investor. Sehingga investor baru yang
sebelumnya belum mengetahui perusahaan terkait menjadi tertarik untuk
menanamkan modalnya. Sebaliknya, perusahaan akan sulit menutupi sinyal buruk
yang ditangkap investor atas perusahaan.
 BAGI PARA KONSUMEN
Konsumen tentunya tidak terlalu tertarik dengan informasi-informasi keuangan
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memberikan kolom khusus bagi konsumen
untuk mengetahui berbagai produk yang ditawarkan. Melalui situs ini, konsumen
semakin dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan perusahaan. Kemudian
mengetahui lebih dalam mengenai keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk
tersebut. Selain itu, para konsumen juga disuguhkan berbagai resep masakan yang
dapat dibuat menggunakan produk yang ditawarkan sehingga mendorong konsumen
untuk membeli produk tersebut.

Hal ini akan memberi keuntungan bagi perusahaan. Dapat dikatakan pula situs ini
menjadi sarana promosi terhadap konsumen. Ketika konsumen mengetahui
keunggulan yang dimiliki oleh produk tertentu dari perusahaan, mereka mulai berfikir
untuk berpindah menggunakan produk tersebut. Tidak hanya sebatas ini yang akan
diperoleh perusahaan. Efek domino yang akan diterima perusahaanlah yang menjadi
tujuan.

Pada saat satu orang konsumen mengetahui kelebihan satu produk, kemudian
menggunakan produk tersebut, ia akan menyebarkan keunggulan produk tersebut
kepada orang lain. Kemudian mempengaruhi orang lain untuk turut menggunakan
produk tersebut. Dengan demikian, secara tidak langsung sarana promosi yang seperti
ini akan meningkatkan penjualan perusahaan.

 BAGI PARA PENCARI KERJA


Para pencari kerja dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan di PT.
SMART, Tbk. Para pencari kerja yang berminat dapat mendaftarkan diri secara online
melalui situs ini. Hal ini memudahkan para pencari kerja dalam hal pengiriman surat
lamaran yang hemat dan cepat, serta lebih terjamin. Bagi perusahaan juga merupakan
kemudahan untuk mendata para pelamar yang telah masuk secara online di komputer
tanpa harus meng-entry data pelamar. Dengan demikian dapat mempercepat proses
administrasi.

Sampai pada bagian ini, penerapan e-bisnis (situs/website) terlihat memberikan


dampak positif atau keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Meningkatkan citra
perusahaan, meningkatkan penjualan, secara tidak langsung dapat meningkatkan
investasi (modal) pada perusahaan, merupakan beberapa keuntungan yang dapat
diraih PT. SMART, Tbk melalui situs ini. Namun demikian, perlu diketahui pula
bagaimana pengaruh penerapan e-bisnis ini dari segi keuangan/'financial perusahaan
selain pada penjualan. Apa saja keuntungan yang akan diperoleh PT. SMART, Tbk,
dan apa pula konsekuensi yang harus ditanggung akibat penerapan e-bisnis ini.

Penerapan e-bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi jaringan dan


komunikasi tentunya memberikan dampak yang sangat besar bagi perusahaan dalam
hal meningkatkan penjualan dan beberapa hal lain yang telah disebutkan sebelumnya.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa penerapan suatu teknologi informasi yang
mutakhir memerlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Apabila biaya yang harus
dikeluarkan demi teknologi ini tidak sebanding dengan keuntungan kompetitif yang
akan diraup perusahaan, maka penerapan teknologi ini tidak akan efisien atau bahkan
dapat menyebabkan kerugian. Berikut ini analisis kebermanfaatan penerapan e-bisnis
pada PT. SMART, Tbk dilihat dari laporan keuangan tahun sebelum penerapan e-
bisnis (2004) dan tahun 2005 setelah penerapan e-bisnis -dengan membuka
situs/website.

Pada tahun 2004, biaya penjualan, termasuk biaya promosi dan iklan sebesar Rp
128.207.022.143. Sementara pada tahun 2005 biaya ini menjadi lebih besar, salah
satunya dimungkinkan karena adanya penerapan e-bisnis (website) ini. Biaya ini naik
sebesar Rp 65.829.411.172 menjadi Rp 194.036.433.315. Dilihat dari laba yang
diperoleh, tahun 2004 perusahaan memperoleh laba usaha sebesar Rp
283.395.386.692, kemudian tahun 2005, laba usaha naik menjadi Rp
424.969.872.324. Keuntungan dari penerapan e-bisnis ini mungkin juga memberi
kontribusi tertentu dari kenaikan laba usaha sebesar Rp 141.574.485.632. Berikut ini
dapat dilihat grafik perolehan laba dan biaya PT. SMART, Tbk tahun 2004-2006:

6, Kesimpulan Dan Saran

A,KESIMPULAN
Bagi perusahaan besar, seperti PT. SMART, Tbk dan lainnya, menerapkan
teknologi informasi jaringan dan komunikasi akan sangat memberikan dampak
positif. Namun, bagi perusahan menengah, terlebih bagi perusahaan kecil,
penerapan teknologi mutakhir seperti ini cenderung akan mengakibatkan kerugian
financial yang cukup besar. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk
pembuatan dan operasional teknologi ini sangat besar. Sedangkan hasil yang
diperoleh belum tentu dapat menutupi biaya tersebut, apalagi diharapkan dapat
memberikan laba bagi perusahaan.

Adalah penting untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan pihak eksternal
dalam kerangka proses bisnis perusahaan. Hubungan yang terbina dengan baik
antara perusahaan dan relasi-relasinya, pada akhirnya akan dapat meningkatkan
nilai perusahaan (value of firm) melalui baiknya value chain perusahaan tersebut.
Terdapat berbagai macam sarana yang dapat digunakan untuk membina hubungan
ini, seperti event perusahaan, media cetak, media elektronik, dll. PT. SMART, Tbk
memilih sarana internet (wibesite) untuk menghubungkan pihak perusahaan
dengan pihak luar seperti konsumen, maupun shareholder. Dengan kata lain, PT.
SMART, Tbk telah menerapkan sistem e-bisnis (B2C) untuk memperlancar proses
bisnisnya.

Website yang diluncurkan oleh PT. SMART, Tbk memberi banyak keuntungan
baik bagi pihak luar maupun bagi perusahaan itu sendiri. Pihak luar dari kalangan
investor dapat memperoleh informasi tentang laporan keuangan dan pengumuman
deviden melalui item for investor. Bagi para konsumen, informasi mengenai
produk dapat diperoleh melalui item for consumer. Selain itu, para pencari kerja
juga dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan di perusahaan
melalui item for job seeker.

Penerapan e-bisnis pada PT. SMART, Tbk dapat dikatakan sangat baik. Karena hal
ini dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Keuntungan yang
dapat diraih tidak hanya sebatas keuntungan finansial, tapi juga keuntungan
nonfinansial. Namun sayangnya, keuntungan financial yang tercermin dari laporan
keuangan tidak dapat diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan dalam laporan
keuangan yang dapat diamati, baik akun biaya maupun laba usaha kurang
terperinci. Hal ini mengakibatkan tidak diketahui secara pasti berapa besar rupiah
yang digunakan sebagai biaya promosi dan lain-lain serta keuntungan yang
diperoleh dari usaha e-bisnis itu sendiri.

Dalam e-bisnis yang dijalankan, PT. SMART, Tbk tidak memberikan fasilitas e-
commerce secara langsung bagi konsumennya. Hal ini mengingat bahwa
perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang besar. Karakteristik perusahaan
yang seperti ini akan menyulitkan perusahaan jika diharuskan untuk melayani
penjualan retail kepada konsumen. Sehingga perusahaan hanya melayani penjualan
kepada agen-agen besar langganannya, seperti hypermarket, mal-mal atau agen
utama lainnya. Sementara pedagang-pedagang retail akan berhubungan dengan
agen-agen tersebut tanpa berhubungan langsung dengan perusahaan.

B.SARAN

Untuk melengkapi tampilan website milik PT. SMART, Tbk, penulis


menyarankan:

Mengadakan pooling terhadap para pembaca atau pengguna website atas manfaat
yang dirasakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem
ini.

Sebaiknya perusahaan menyediakan kolom complaint bagi para konsumen.


sehingga para konsumen dapat menyampaikan keluhannya dengan mudah.

Berdasarkan analisis e-bisnis studi kasus pada PT. SMART, Tbk, dapat diperoleh
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan bagi institusi atau perusahaan lain
yang akan menerapkan sistem e-bisnis ini. Saran tersebut antara lain :

Sebelum memutuskan untuk menerapkan e-bisnis pada suatu perusahaan,


sebaiknya manajemen melakukan analisis cost and benefit serta memperhitungkan
karakteristik perusahaan terlebih dahulu.
Bagi perusahaan yang belum memiliki sumber daya manusia yang berkompeten
untuk menangani pembuatan e-bisnis, dapat melakukan outsourcing pada pihak
independent yang berkompeten. Kemudian melakukan pelatihan bagi karyawan-
karyawan lainnya untuk operasional e-bisnis.

Setelah menerapkan sistem e-bisnis, sebaiknya perusahaan mengadakan pooling


terhadap manfaat yang dirasakan konsumen untuk mengetahui tingkat keberhasilan
sistem ini

Kemudian, bagi Mahasiswa yang akan melakukan analisis selanjutnya, penulis


menyarankan untuk melakukan analisis dengan lebih mendalam. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui dengan tepat manfaat dan kerugian dari penerapan e-bisnis
dalam suatu perusahaan baik dari segi financial maupun nonfinancial. Dari segi
financial, akan lebih baik jika diketahui elemen laporan keuangan yang lebih
terperinci, dalam hal ini dapat dipertimbangkan laporan keuangan dengan metode
current cost

2. Buat Data Flow Diagramnya


Jawaban :

Grafik Biaya-Laba Usaha PT. SMART, Tbk


2004-2006
Tahun
Dari grafik di atas, terlihat bahwa dari tahun ke tahun laba usaha yang dicapai
PT. SMART, Tbk terns meningkat. Bahkan pada tahun 2006, kenaikan laba usaha
yang terjadi hampir mendekati 1,5 kali dari kenaikan tahun sebelumnya. Sedangkan
biaya tertinggi terjadi pada tahun 2005. Hal ini disinyalir karena adanya biaya
penerapan e- bisnis (website), yang terkandung di dalamnya biaya infrastruktur
teknologi yang baru di gunakan. Namun, pada tahun berikutnya biaya ini kembali
turun, karena tidak membutuhkan biaya pembuatan lagi, tetapi sekedar biaya
operasional saja.
Dengan demikian terbukti bahwa penerapan e-bisnis bagi PT. SMART, Tbk
memerlukan biaya yang sangat tinggi, atau menyebabkan kenaikan jumlah biaya
operasi. Namun dengan besarnya keuntungan yang diperoleh, biaya tersebut menjadi
tidak terlalu material. Sehingga, prinsip cost and benefit telah terpenuhi dalam hal
penerapan e-bisnis pada perusahaan ini.
Dari uraian di atas, dapat diamati beberapa point mengenai manfaat yang dapat
diperoleh dan kerugian yang mungkin diderita dari penerapan e-bisnis pada PT.
SMART, Tbk, antara lain sebagai berikut:

Manfaat :
1. Lebih dikenalnya perusahaan ini di kalangan masyarakat yang akhirnya dapat
memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi).
2. Adanya peningkatan citra perusahaan di mata pasar.
3. Terbukanya kesempatan untuk memperoleh investor lain, selain meningkatkan
kepercayaan investor lama.
4. Timbulnya sikap kecintaan produk dan loyalitas dari konsumen, yang
berdampak pada meningkatnya pendapatan penjualan akibat efek domino dari
promosi yang dilakukan melalui website.
5. Perusahaan dapat menyampaikan berbagai informasi kepada semua pihak
yang berkepentingan dengan cepat, tepat dan efisien.
6. Perusahaan memperoleh kemudahan dalam proses rekruitmen karyawan.

Kerugian:
1. Adanya penambahan biaya operasional untuk menjalankan teknologi ini.
2. Dapat terjadi missed-communication antara manajemen perusahaan dan
investor akibat kurangnya hubungan secara langsung.
3. Jika terjadi kesalahan yang telah dimuat di media ini, akan sulit untuk
memperbaikinya, karena hal ini dengan sangat cepat tersebar kepada setiap
pembaca.
4. Perusahaan mau tidak mau harus membuka semua informasi melalui media
ini. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat menutup-nutupi keadaan bahkan
yang kurang baik dalam diri perusahaan. Hal ini akan memberi sinyal negatif
bagi investor atau pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai