Ada 2 gaya berwirausaha, yakni "manajerial" dan "kejuraganan".
Tak ada salahnya kita memilihnya. Itu tergantung kemantapan kita, yang penting bisnis kita maju.Sebagai pengusaha, saya banyak memjumpai teman-teman pengusaha yang menjalankan bisnis dengan gaya yang berbeda-beda. Ada teman pengusaha yang menggunakan manajemen atau yang kita sebut gaya berwirausaha "manajerial". Tapi ada juga yang menjalankan bisnisnya dengan menggunakan gaya "kejuraganan". Saya kira, dengan gaya berwirausaha apapun yang kita terapkan dalam bisnis kita, yang penting bisnis kita tetap bisa dijalankan dan maju. Itu semua memang tergantung pada diri kita masing-masing. Asal kita mantap dengan gaya tersebut, ya lakukan saja. Sebab, kalau kita sudah mantap, maka bisnis yang kita jalankan sekarang ini tentu akan semakin mantap meraih kesuksesan.Sudah banyak terbukti, bahwa pengusaha yang menggunakan gaya berwirausaha "kejuraganan" terbukti usahanya sukses. Gaya ini menempatkan 4 fungsi manajemen, yakni produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan, terpusat pada pengusahanya. Teman saya sendiri sukses luar biasa dengan gaya tersebut.Para juragan biasanya lebih suka bekerja seperti karyawan saja, dan jangan heran kalau kita kemudian menjadi sulit untuk membedakan perannya. Bisa sewaktu-waktu menjadi pengusaha atau pemilik bisnis, bisa juga sebagai karyawan, sebagai keuangan, dan lain sebagainya. Itu sekali lagi karena ke-4 fungsi manajemen dilakukannya sendiri. Sementara karyawannya yang bekerja di perusahaannya, hanya berfungsi melaksanakan tugas atau delegasi teknis saja.Sementara itu, ada teman saya yang lain asyik menjalankan bisnisnya dengan begitu gigih menggunakan gaya berwirausaha "manajerial". Artinya ke-4 fungsi manajemen didelegasikan kepada manajer-manajernya di perusahaannya. Dan, ternyata gaya "manajerial" ini pun sama-sama bisa berhasil meraih sukses.Gaya manajerial ini kalau kita amati memang cenderung membuat kita lebih berani mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada manajer atau karyawan kita. Kita juga lebih mendorong mereka untuk memberikan peluang meningkatkan prestasi. Pemberdayaan seperti ini memang tak ada pada gaya "kejuraganan".Menghadapi 2 pilihan itu, akhirnya memang tergantung kita sendiri. Kita mau pilih gaya berwirausaha yang mana yang kita suka. Apakah kita akan memilih yang "manajerial", ataupun yan "kejuraganan"? Yang penting semua itu tergantung kemantapan kita.***